Share

Bab 4

Penulis: Lela W.Y
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 16:45:31

"Duduklah, dia sudah pergi. Kenapa terus menatap ke arah pintu?" Jack menepuk bahu adiknya yang terus termenung setelah kepergian Sienna.

Xander tersadar.

"Aku tidak sedang memperhatikannya!" Xander menolak tuduhan tersebut.

Jack menghela napas.

"Bersikaplah lebih lembut pada orang lain. Kenapa kau selalu ketus begitu sih?"

Xander tak menyahut. Dia ikut duduk di sebelah kakaknya. Memperhatikan kondisi Jack dengan seksama.

"Kata mamah penyakitmu kumat lagi. Kau tidak ingin melakukan kemoterapi Kak? Ayolah, kali ini turuti permintaan kami semua. Jangan egois!" Xander mendesah gelisah dan menatap kakaknya penuh permohonan.

Sudah dua bulan ini Jack mengidap sakit kanker, kondisinya semakin melemah karena pria itu menolak pengobatan yang dikhususkan untuk penyakitnya.

"Aku baik baik saja Xander. Tak perlu cemas berlebihan, lihatlah aku masih bisa bernafas sampai sekarang!" Jack mengacak ngacak rambut Xander. Xander langsung menepis kesal.

"Kak.."

"Ayolah, Xander. Kau tahukan aku benci rumah sakit. Aku tidak mau bolak balik pergi ke tempat itu!"

"Kau sangat egois!" Xander terlihat kesal.

Jack malah terkekeh. "Tenanglah, aku tidak akan mati semudah itu. Setidaknya setelah aku menikah dengan Sherly dan mempunyai banyak anak dengannya."

Deg!

Xander langsung terdiam setelah mendengar nama itu disebut. Sherly, perempuan yang telah lama bersemayam di hatinya. Sahabat dekatnya itu akan kembali hari ini dari luar negri.

Xander sudah menyukai Sherly sejak mereka masih duduk di bangku kuliah. Tapi karena persahabatan diantara mereka yang terlalu kental. Sherly sepertinya tak pernah sadar dengan perasaan yang Xander punya. Apalagi Xander juga tidak pernah mengungkapkan perasaannya secara terang terangan.

Semua perhatian yang Xander berikan untuknya, Sherly anggap sebagai perhatian yang wajar diberikan pada seorang sahabat kepada sahabatnya yang lain.

Sampai suatu ketika praha pun muncul. Xander baru tau belakangan kalau Sherly ternyata malah menyukai kakaknya sendiri yakni Jack dan sialnya Jack juga punya perasaan yang sama pada wanita itu.

Xander hancur saat mengetahui keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius, tapi ia mencoba ikhlas pada kenyataan yang ada, meski sampai detik ini Xander sendiri masih menyimpan rapih perasaannya itu untuk Sherly.

"Dia akan kembali dari luar negri hari ini. Kau senang bukan?" Xander menatap kakaknya dengan senyum yang dipaksakan.

"Untuk apa bertanya? Jelas aku senang. Aku sangat merindukannya kau tau!" Jack terlihat antusias. Xander menghela napas. Seandainya Jack tahu dia juga sangat merindukan wanita itu.

"Jemput lah dia di bandara, aku tidak bisa melakukannya karena kondisiku yang sedang kurang sehat. Kau bisa melakukanya untukku kan?" Jack menepuk bahu adiknya pelan. Sorot itu meminta penuh permohonan.

Xander akhirnya hanya bisa mengangguk pasrah di depan kakaknya.

**

Xander masuk ke dalam mobilnya, melajutkan cepat kendaraan itu ke arah gerbang. Namun tiba tiba ia menginjak rem di bawah kakinya saat matanya tak sengaja menangkap sosok wanita yang tengah berdiri di pinggir jalan.

"Hei, masuklah!" Xander membuka kaca mobilnya.

Sienna yang sedang menunggu mobil Pierre untuk mengantarnya berbelanja bulanan syok ketika melihat pria di balik mobil mewah yang tiba tiba parkir di depannya.

Sienna menggelang. Membuat Xander geram. "Kau selalu membantahku, kau lupa bekerja di rumah siapa?"

Sienna hanya melipat bibir sambil menahan kesal.

"Tapi aku sedang menunggu Pierre. Kami akan berbelanja bulanan."

"Aku yang akan mengantarmu, cepat masuk!"

Xander berbohong, mana pernah dia mau berurusan dengan hal hal tak penting seperti mengantar pelayan belanja. Kalau bukan karna ingin bicara serius dengan Sienna. Xander tidak mungkin sudi membujuk wanita itu ikut dengan mobilnya.

Pierre tiba tiba turun dari mobilnya yang parkir di belakang mobil Xander. Pria itu membungkuk hormat pada Xander.

"Kembalilah ke rumah, aku yang akan mengantar dia belanja hari ini," kata Xander sambil mengibaskan tangannya ke arah Pierre.

Pierre sempat tercengang. Tapi kemudian tak berani bertanya apa apa dan memilih mengangguk patuh.

"Sienna, ini daftar belanjaan yang diberikan Cathy." Pierre sempat menyerahkan secarik kertas ke tangan Sienna sebelum akhirnya pria itu pergi dari hadapan mereka.

"Cepat masuk!" titah Xander tak sabar saat melihat Sienna hanya mematung di tempatnya.

Sienna mengangguk dan akhirnya berjalan ke samping mobil Xander.

Dia membuka pintu bagian belakang penumpang. Lagi lagi Xander berdecak kesal.

"Kau pikir aku supir mu, kemari!" Xander membuka pintu mobil depan.

Terpaksa Sienna menutup kembali pintu di depannya. Ia akhirnya masuk dan duduk di samping Xander.

Xander membungkukkan tubuhnya ke arah Sienna, mengulurkan tangan seperti hendak memeluk. Karna panik, Sienna langsung menyilangkan kedua tangannya sambil menatap waspada ke arah Xander.

Sander mendesih tajam. "Pakai sabuk pengamanmu, bodoh! Kau pikir aku akan berbuat apa padamu?"

Sienna membuang muka ketika wajah mereka teramat dekat. Bahkan hembusan nafas Xander yang hangat seketika terasa menerpa wajahnya.

Setelah selesai, Xander akhirnya melajukan mobilnya membelah jalanan lengang di hadapannya.

"Aku ingin bicara padamu!" Xander membuka percakapan setelah cukup lama mereka terdiam.

"Bicara soal apa?" Sienna menatap Xander masih dengan tatapan penuh kebencian.

"Soal semalam. Aku ingin kau tutup mulut! Jangan sampai ada yang tau soal itu!" Jawab Xander dengan raut serius.

Sienna langsung melipat bibirnya dan mengepalkan kedua tangannya di atas kedua pahanya.

"Aku akan memberimu imbalan sebagai kompensasi," kata Xander lagi, tak menghiraukan Sienna yang sudah mulai terlihat kesal.

"Aku tidak butuh uang anda Tuan. Tapi tenang saja, aku akan tutup mulut tentang kejadian semalam."

Xander tertawa sinis. "Sok jual mahal, aku tahu watak pelayan sepertimu, jangan jangan semalam kau memang sengaja memanfaatkan keadaanku yang sedang mabuk. Kau ingin menjebak ku kan?" tuduh Xander yang langsung dijawab dengan gelengan kepala keras.

"Aku bukan wanita seperti itu! Periksa saja CCTV di tempat kejadian itu. Anda akan tahu faktanya. Siapa yang memulai lebih dulu sehingga malam terkutuk itu terjadi dalam hidupku!" jerit Sienna tanpa bisa dikendalikan. Emosinya memuncak sehingga Sienna tak sadar baru saja mengumpat pada majikannya itu.

Xander langsung menghentikan mobilnya, tak ayal tubuh Sienna langsung terpental ke depan, hampir saja kepalanya akan membentur dashboard kalau saja tangan Xander tak menahannya dengan cepat.

Sienna masih terkejut, tapi Xander langsung menjepit dagunya dengan kasar.

"Terkutuk kau bilang! Kau berani mengatai ku, hah?" Kilatan kemarahan terbaca jelas di wajah pria itu. Membuat Sienna langsung sadar ucapannya sendiri yang tidak seharusnya keluar.

Baru kali ini ada wanita yang berani menentang Xander. Xander yang berang langsung membuka belt pengaman di tubuh Sienna.

"Maaf Tuan saya..."

"Turun dari mobilku sekarang juga!"

"Tapi Tuan, saya tidak tahu jalanan disini, saya akan tersesat kalau..."

"Aku tidak peduli. Aku bilang keluar!!!" potong Xander dengan suara yang menggelegar.

Air mata terlihat mulai menggenang di pelupuknya. Sienna akhirnya turun dari mobil mewah Xander.

Setelah membanting kasar pintu mobilnya di depan Sienna. Xander langsung menginjak gasnya dan melajutkan kendaraannya pergi meninggalkan Sienna begitu saja.

Tangis Sienna pecah, dia menendang udara dan berteriak kesal ke arah mobil Xander yang sudah menghilang dari pandangannya.

"Dasar pria brengsek!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ratih Fitriya
kasar banget Xander menurunkan Siena dijalan lagi dasar lelaki brengsek
goodnovel comment avatar
Haniubay
Perbuatanmu memang terkutuk Xander,kenapa harus marah,lagian bukannya minta maaf malah mau nyogok,dan yg seharusnya marah itu bukan kamu,tapi Sienna taaau.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dekapan Hangat sang Majikan   Bab 18

    "Sherly!!" Xander langsung membeku dengan wajah tegang."Apa yang sedang kamu lakukan, Xander!?" Lagi pertanyaan yang sama kembali meluncur dari bibir Sherly. Wanita itu mendekat dan semakin mempertipis jarak diantara dirinya dan laki laki yang masih memeluk Sienna di atas ranjang.Sejenak tatapan Sherly sempat tertuju pada baju pasien Sienna yang terbuka di bagian atas. Terdapat tanda kecup merah mengitari leher jenjang wanita itu. Sherly langsung mengepalkan tangan dengan dada yang mulai bergemuruh."Aku..." Xander langsung kehilangan kata. Dia hanya bisa melengoskan wajah ke arah lain saat menyadari tatapan penuh selidik dari Sherly."Turun Xander, ini sangat tidak pantas dilihat!" Sherly hampir menjerit saking kesalnya melihat Xander malah tetap bertahan di tempatnya setelah ia kepergok basah."Pelankan suaramu Sherly, kamu akan membangunkan tidur Sienna!" desis Xander sambil membawa arah pandangannya kembali ke arah sahabatnya itu. Bisa ia lihat wajah Sherly sudah memerah seperti

  • Dekapan Hangat sang Majikan   Bab 17

    Tangan besar Xander mengusap pipi, pelan seringan kapas. Sienna bukannya tak menyadari usapan itu, hanya saja dia terlalu lemah untuk hanya sekedar melawan sentuhan yang diberikan Xander."Masih dingin, heum?" bisikan parau di dapat Sienna setelah laki laki itu merendahkan sedikit kepalanya.Xander menarik pelan dagu mungil, hingga wajah wanita itu kini terlihat lebih jelas. Mata itu masih terpejam rapat, tangannya yang meremat baju Xander semakin menguat. Tanpa perlu menjawab. Xander bisa merasakan tubuh itu masih menggigil karna kedinginan."Buka matamu, Sienna." titah Xander dengan suara yang sudah berubah serak.Mata cantik itu terbuka perlahan sesuai permintaannya. Xander terpaku, mengikat netranya pada setiap goresan ciptaan Tuhan di hadapannya. Sienna sangat cantik, dan dia sudah menyadari itu dari awal pertemuan.Bibir mungil yang pucat itu masih saja terlihat menggoda, bahkan ketika Sienna menggerakkannya pelan untuk menciptakan ruang di sela selanya. Xander hanya mampu menegu

  • Dekapan Hangat sang Majikan   Bab 16

    "Kenapa kamu hanya diam, hah?!" Sherly tersentak ketika gelegar suara laki laki itu terdengar begitu nyaring sampai memekakan kedua telinganya. "Xander ka..mu..." Terbata Sherly mengatupkan bibirnya rapat rapat, berusaha menahan nyeri yang mendatanginya saat melihat sikap Xander yang begitu emosional. Air mata Sherly jatuh tanpa bisa dibendung lagi. Untuk pertama kali dalam sejarah persahabatan mereka. Xander telah berani meninggikan suara kepadanya. Dan lagi yang membuatnya muak adalah alasannya pun sama seperti yang Jack lakukan sebelumnya. Wanita bernama Sienna. Wanita sialan itu lah penyebab utama perubahan sikap Xander ini! Sherly sekarang sadar, Sienna sudah menjadi duri yang nyata dalam hubungannya dengan kakak beradik keluarga Lauther. Lihatlah, Xander atau pun Jack sampai bisa memarahinya hanya untuk membela wanita itu. "Aku sudah melihat semuanya lewat cctv, kenapa kamu mengubah temperatur suhu di ruangan freezer? Kamu pasti tahu kan Sienna ada disana? Aku ingat bet

  • Dekapan Hangat sang Majikan   Bab 15

    Setelah mematikan panggilan. teleponnya. Xander langsung meninggalkan area rumah sakit.Dia memacu cepat kendaraannya membelah jalanan lengang di hadapannya. Dada Xander bergemuruh hebat, wajah tampannya menunjukkan kemarahan dan rasa gelisah yang pekat. Xander terlihat tak sabar ingin segera sampai di tempat yang dituju.Setelah mendengar langsung betapa fatalnya keadaan Sienna. Xander jadi tak bisa tenang. Dia ingin mencaritahu sendiri kebenaran tentang siapa sebenarnya orang yang sudah berani menaikan suhu di ruang freezer sampai menjadi minus seperti itu."Sial, jika memang ada yang sengaja mencelakai Sienna, aku tidak akan pernah memaafkannya!" dengusnya marah sambil mengepalkan tangannya kuat kuat di pegangan kemudi.Tak lama mobil yang Xander bawa pun akhirnya sampai di kediamannya. Xander turun dengan tergesa dari mobilnya dan langsung berjalan masuk ke arah teras rumah."Dimana Pierre?" tanyanya pada pengawal yang membantu membukakan pintu rumah untuknya."Tadi saya melihat P

  • Dekapan Hangat sang Majikan   Bab 14

    Xander berlari cepat menuruni anak tangga. Dia melesat keluar dari rumah besar itu melalui pintu di bagian belakang.Dengan langkah yang sangat lebar dan terlihat tergesa. Xander akhirnya sampai di tempat tujuan."Pierre, kenapa belum dibuka?" Dengan nafasnya yang terlihat terengah-engah, Xander menatap panik ke arah Pierre."Pintunya macet Tuan!""Dasar tidak becus, minggir!" Tangan Xander menyentak tubuh Peter yang berada di depan pintu dengan tak sabar.Sekuat tenaga Xander menarik pegangan pintu di depannya. Nadi nadi di lehernya sampai tertarik keluar saat Xander mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menggeser pintu besi itu."Brengsek! Ayo terbukalah!" Makinya kesal.Brak!Akhirnya pintu terbuka setelah perjuangan keras yang dilakukannya. Xander masuk dan langsung tercengang hebat menemukan pemandangan memilukan di hadapannya. Tubuh wanita yang sejak tadi ia khawatirkan tampak sedang terbujur kaku mencium dinginnya lantai di dalam ruangan itu."Sienna!!" Xander langsung mengham

  • Dekapan Hangat sang Majikan   Bab 13

    Wanita dalam ruang freezer terlihat bergerak gelisah dalam tidurnya. Dia terbangun ketika merasakan perubahan esktrim pada suhu ruangan yang sedang ditinggalinya."Kenapa dingin sekali..." Sienna mengusap usap tengkuknya sendiri saat merasakan hawa di sekitarnya kian mencekam. Sienna akhirnya bangun dan memaksakan diri untuk berjalan ke arah pintu besi yang masih terkunci.Tangannya terulur dan mulai menarik kuat handel pintu di depannya. "Sialan, masih terkunci. Buka pintunya. Tolong siapapun yang ada di luar sana, tolong buka pintunya!" Teriakan Sienna menggema di dalam ruangan.Air matanya kembali jatuh saat Sienna menyadari tidak ada siapapun yang akan menolongnya kali ini. Tempat ini jauh dari bangunan rumah utama. Mustahil rasanya jika seseorang akan masuk ke dalam gudang penyimpanan bahan makanan malam malam begini."Tuan Xander, buka pintunya!" Sienna tahu usaha dan teriakannya sia sia. Tapi dia masih belum mau menyerah. Dia tidak mau mati konyol disini. Dia masih ingin hidup

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status