Share

Siasat

last update Last Updated: 2025-03-25 01:04:58

"Siaaaal..!!! Perempuan itu benar-benar sudah merendahkan harga diriku!"

"Aku benar-benar merasa terhina! Berani sekali dia menolak semua apa yang sudah aku tawarkan padanya!"

"Perempuan tak tahu diri!!!

Juragan Kastro, pria berkumis tebal dan lebat serta bertubuh gempal itu, seketika marah dan bicara pada dua orang centeng yang saat itu hanya bisa mendengar keluh kesahnya.

"Aku tak akan membiarkan harga diriku diinjak-injak begitu saja oleh perempuan miskin itu!"

Ucap juragan Kastro dengan nada dan wajah memerah menahan amarahnya.  Sementara, dua orang centeng yang begitu setia mengawal juragan Kastro hanya dapat terdiam.

"Perempuan itu benar-benar tak tahu diri! Dia  benar-benar tidak tahu terimakasih"

"Berani sekali dia menolak pinangan dari seorang juragan Kastro, orang yang paling terpandang di kampung ini!"

Segala caci maki keluar dari mulut sang juragan Kastro. Dua orang centeng yang selalu setia membantu dan mengawal sang juragan mulai terpancing saat sang juragan mulai mengeluarkan sumpah serapah itu.

"Ya tuan juragan. Memang perempuan itu benar-benar lancang juragan!"

"Tuan juragan mesti tahu? Sudah banyak sekali penolakan yang dilakukan gadis sombong itu! Padahal, jika saja dia menerima pinangan tuan juragan? Tentu saja hidupnya akan bahagia. Hutang orang tuanya bisa lunas begitu saja, "

"Bukankah seperti itu tuan Juragan?"

Kedua centeng itu hanya bisa memperkeruh suasana, membuat amarah sang juragan semakin bertambah naik saja.

"Aku harus mendapatkan gadis itu, tak perduli bagaimana pun caranya!"

Begitu berambisi sang juragan untuk merebut hati Gendis, perempuan bunga desa yang begitu cantik  yang dia idamkan, hingga segala cara akan dia lakukan  tentunya.

"Aku tidak akan menyerah begitu saja untuk menaklukkan dan mendapatkan gadis itu!'

Dia memelintir kumisnya.

"Lihat saja? Akan aku dapatkan dengan  cara apapun juga!"

"Tidak bisa dengan cara halus, maka terpaksa dengan cara kasar sekali pun aku tak perduli!"

"Dia akan tahu  akibat menolak, tahu akan siapa yang dia hadapi, aku Juragan Kastro orang paling kaya dan terpandang di kampung ini....."

Juragan menatap tajam ke arah luar jendela saat itu, tepat di dalam ruangan khusus, dimana bangunan besar itu dia jadikan gudang  perkebunan miliknya yang luasnya berhektar-hektar itu.

Tentu saja, juragan kaya raya dan licik itu tak akan menyerah begitu saja untuk mendapatkan Gendis pujaan hatinya.

"Hmmmm, kami siap membantu tuan juragan apapun  itu. "

Kedua centeng itu seperti mendapatkan ide yang cemerlang untuk tuan mereka. Salah satu dari dua orang bertubuh gagah itu kembali berbicara.

"Apa yang bisa kami lakukan untuk juragan?"

"Kami siap melakukan apapun untuk juragan jika diperlukan. "

Dua orang kepercayaan juragan Kastro, mereka yang bertubuh gagah itu bicara pada majikannya. Mereka saling bertatapan agar juragan tahu bahwa mereka mendengar dengan baik keluh kesah sang majikan.

"Benar, kalian harus membantu ku untuk mendapatkan gadis sombong itu!"

"Keinginan ku benar-benar tidak bisa gadis itu penuhi!"

Juragan Kastro menatap kedua orang anak buahnya, mencoba sejenak mencari segala macam cara agar bisa mendapatkan keperawanan sang bunga desa itu.

Juragan tahu, jika kedua orang centeng ini sudah saatnya sekarang dapat dia andalkan.

"Aku bersumpahhhh ! Jika tidak aku, maka tidak ada  seorang pun yang bisa mendapatkan cinta bahkan kesucian gadis itu!"

"Aku Juragan Kastro!!!!

Mata tajam itu menatap kembali pada dua orang kepercayaannya.

Ya, juragan benar-benar bersumpah akan membalas semua penolakan dari Gendis yang tak ingin dipersunting laki-laki yang jahat dan penuh kelicikan itu.

"Sepertinya, ini merupakan saat yang tepat!

"Aku ingin kalian melakukan sesuatu yang terbaik untukku?"

Dia menatap para centengnya, mencari ide untuk menumpahkan kekesalan dan amarahnya.

"Kesabaran ku sudah habis menghadapi gadis keras kepala dan sombong itu!"

Penolakan dari Gendis membuat sang juragan tidak dapat melupakan kata dan Kalimat yang benar-benar sudah  keluar dari tutur bahasa gadis itu, membuat laki-laki ini merasa terhina.

Juragan sejenak berpikir.

"Hmm aku punya ide..."

Jawab juragan pada dua orang centeng yang saat itu masih memperhatikan sang juragan Kastro berbicara.

"Dengan senang hati kami akan melakukan apa saja yang juragan perintahkan?

"Katakan. Katakan saja rencana tuan juragan dan kami akan melakukannya dengan senang hati, apa pun itu juragan. "

Dengan sigap kedua orang yang bekerja pada sang juragan sudah sejak lama itu mulai tahu apa yang juragan Kastro inginkan. Mereka benar-benar sudah tahu akan sifat licik sang juragan .

"Aku ingin kalian menculik gadis sombong dan angkuh itu! Bawa kemari dan lakukan dengan mulus tanpa ada yang mengetahuinya. Kalian bisa bukaaaaan..??"

Ya, dengan sangat begitu menggebu-gebu sang juragan merencanakan aksi yang akan dia lakukan  pada Gendis.

Kepalang tanggung, nasi sudah menjadi bubur. Dia tak perduli  apa yang akan terjadi nantinya. Rasa sakit hati dan dendam serta nafsu sudah menguasai sang juragan.

"Itu sebuah hal yang mudah untuk kami lakukan juragan. Serahkan saja tugas ini pada kami. "

Ucap dua orang itu.

"Tuan juragan percaya  saja pada kami yang akan melakukannya dengan  baik, tanpa diketahui oleh siapapun itu,kami berjanji..."

Salah seorang dari mereka meyakinkan sang juragan dengan rencana itu.

"Bagusss, bagus. "

"Ingat! Jangan sampai ada orang-orang yang mengetahui akan hal ini,"

"Aku hanya ingin, rencana kita berjalan dengan mulus. "

Jurahan Kastro menggenggam erat kepalan tangganya, seolah benar-benar geram dan menyimpan sebuah dendam pada seorang gadis yang telah acuh dan tak menerima semua tawaran yang pernah dia tawarkan sebelumnya.

"Sekarang, terserah kalian bagaimana caranya untuk melakukan misi ini.

"Bonus uang dalam jumlah yang tidak sedikit! akan menunggu, jika saja kalian sanggup melakukan hal ini dengan sempurna. "

Juragan berpesan sebelum meninggalkan orang-orang itu yang sudah dia beri amanah dan janji akan upah yang mereka terima.

Selepas kepergian sang juragan yang sakit hati itu rencana mulai diatur oleh dua orang centeng.

Siasat diatur sedemikian rupa, para centeng mulai berpikir bagaimana caranya mereka akan melakukan hal ini. Tentu saja tidak asal melakukan, sebuah tindakan yang harus mereka pikirkan dengan matang, mereka kini mulai mengatur siasat.

"Kita tahu apa yang harus dilakukan?"

"Aku tidak ingin rencana ini gagal! Sedikit saja ceroboh, uang yang dijanjikan juragan tentu saja akan hangus dan hilang begitu saja!"

Ya, masih di ruangan yang sama saat itu, mereka seolah menyelidik satu persatu kemana dan kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh Gendis, gadis yang begitu sangat diinginkan juragan Kastro.

"Kau berjaga di tempat lain, sementara aku akan menipu Gendis itu yang akan masuk dalam perangkap yang sudah kita pasang, "

"Bagaimanaaaaa..?"

Sebuah ide licik disusun dengan begitu sangat rapi oleh  dua orang kepercayaan sang juragan Kastro.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Membangun Asa

    “Kenapa aku begitu cemas menghadapi ini semua?”“Aaaaa sudahlah! Ini semua demi kebaikan dan keselamatanku. Aku harus yakin semua akan berjalan dengan baik-baik saja. Yaaaa, semua akan baik-baik saja......”Dalam hati nurani Gendis bicara, mencoba melawan rasa takut yang kini dia hadapi di sana. Perempuan yang berasal dari kampung itu terbaring tepat di sebuah ruangan kamar, dimana tepat hari ini dia akan mewujudkan dan membangun semua impian bahkan mimpi-mimpi dan satu misi tujuan dalam hidupnya, yaitu balas dendam.“Mereka, Mereka akan merasakan semua derita yang sudah aku lewati selama ini!”Hati Gendis bergejolak, di samping Tom yang duduk di sana menunggunya. Dokter Cleo, dan beberapa rekannya sudah terlihat siap melakukan seperti apa yang dua insan itu inginkan, ya sebuah tindakan yang memang perlu kehati-hatian, mereka sudah profesional di bidangnya.“Setidaknya aku begitu beruntung kenal dengan Tom,”“Dia begitu baik, perhatian dan telah menyelamatkan aku dari rasa terpuruk j

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Perkenalan

    “Aku ingin kau melakukannya dengan baik, bila perlu tanpa rasa sakit.”Tom, yang saat itu telah tiba di sebuah ruangan bicara dengan seorang pria berumur tiga puluh tahunan lebih bernama Dokter Cleo. Ya, dokter Cleo, dia adalahs eorang dokter yang memang berstatus sebagai dokter operasi wajah yang begitu terkenal dengan reputasi yang begitu baik.“Ya, aku pasti akan melakukannya dengan baik, Tapi kenapa perempuan dari kampung itu ingin melakukannya? Bukankah wajahnya sudah cantik alami, seperti apa yang telah aku lihat ada dan terpancar dari wajahnya.”Dokter yang memang begitu ingin tahu dengan tujuan dari pasiennya menanyakan tentang hal itu. Namun, Tom tetap tak ingin membuka banyak rahasia yang dia simpan bersama dengan Gendis. Cukup hanya dia dan Gendis saja yang mengetahui akan rahasia besar yang telah mereka simpan, sebagai tujuan untuk melakukan hal yang begitu sangat menantang dengan resiko yang begitu besar, tapi Tom tahu, semua akan berjalan dengan baik dan pasti akan berha

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Nasib Tragis

    “Kak, seandainya kakak masih ada? Mungkin nasibku tak akan seburuk ini.”Ya, saat itu Lastri tengah meneteskan air mata, kala membersihkan kamar mandi. Sepasang mata tengah menatapnya, ya mata laki-laki yang ternyata sudah punya istri, dia laki-laki jahat yang memang begitu tergoda melihat gadis yang telah beranjak remaja itu dari balik lubang celah pintu.“Praaaang.......!!!Suara benda jatuh itu benar-benar mengangetkan lastri, saat tengah merenungkan nasibnya yang benar-benar tragis bahkan di rumah bibinya sendiri yang tak menganggap dirinya adalah bagian dari kerabatnya sendiri, melainkan seorang pembantu yang memang harus diperlakukan seperti itu.“Paman????”“Apa yang paman lakukan di sini??”Ya, bukan saja pada kakaknya Gendis, bahkan Lastri pun bernasib sama. Dia benar-benar kaget saat tahu ada orang yang tengah mengintipnya dari balik pintu, dialah suami bibinya yang memang kerap Lastri panggil paman itu.“stttt, eh di-diaamlahhhhh, ““Di-diamlah, nanti Bibimu tahuuuu.”Dalam

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Rencana besar

    “Aku ingin kau melakukannya Gendis?“Ayolahhh, ini demia kebaikanmu???”“Tidak ada yang bisa kau lakukan hanya itu agar orang-orang tidak mengenalimu, lagi pula suatu saat kau akan bisa membalaskan dendam pada mereka yang telah menyakitimu!”“Kau tidak perlu memikirkan apa-apa, aku akan melakukan semuanya!”Gendis tak mengerti, apa yang ada dalam benak dan pikiran Tom, pria yang memang dikenal baik hati itu yang telah menolongnya dari keadaan kematian yang hampir saja merenggut nyawanya, ya sebuah tindakan dan rencana gila yang ada dalam kepala laki-laki itu, OPERASI wajah.“Ini gilaaaa...!!“Kau ingin aku melakukan hal yang benar-benar di luar dari apa yang aku pikirkan, ini bertentangan dengan apa yang sudah digariskan, tidaaaak....”Gendis, suara perempuan itu benar-benar terdengar lemas, ada sedikit keraguan memang dalam hatinya yang paling dalam. Dia takut, ragu serta tak yakin dengan apa yang disarankan, setelah mereka berpikir kembali, bagaimana caranya menyembunyikan identitas

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Berubah Drastis

    “Kak, kakak di-dimana kaaaaak.....????”Lastri, adik Gendis yang saat itu masih merasa begitu kehilangan akan kakaknya yang tak pernah ditemukan dan kembali, kini masih terlihat bersedih. Perempuan yang beranjhak remaja itu kini tengah menangisi kepergian kakaknya yang memang tidak pernah kembali lagi. Semenjak kepergian kakaknya Gendis, adiknya itu benar-benar menderita. Dia terusir dari tanah dan rumahnya serta terpaksa tinggal bersama bibinya yang kejam.“Pergii dan Tinggalkaaaaan rumah ini....!!”“Ayahmu? Dia Benar-benar seseorang yang tak bertangggung jawab! Dia sudah melarikan uangku dan tak pernah lagi kembali, dasar keluarga pembawa siaaaal....!!!”“Kau harus tahu, rumah ini dan berupa tanahnya, sudah menjadi milikkuuuu!”Lastri, sang adik Gendis ingat sekali saat orang-orang itu mengusirnya, dengan begitu kejam dan tak memberi kesempatan sedikitpun untuk membawa barang apapun, meskipun dia bersujud dan memohon pada juragan Kastro dan para centengnya.“Aku tak butuh tangisan d

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Putus Asa Dan Menyerah

    “Tolongggg, aku minta tolonggggg,”“Tolong jangan katakan pada siapapun! Bahwa aku masih hidup dan ada di tempat ini,hik,hik...”Gendis menangis, rasa khawatir dalam hatinya benar-benar begitu masih tersisa. Tidak ada tempat yang aman lagi menurutnya, dari sekapan orang-orang jahat juragan bersama para centengnya benar-benar telah keselamatan dirinya berbalik menjadi malapetaka seandainya orang-orang itu tahu.“A-aku, aku takut mereka akan kembalaaali....!”“mer-merekaaaaa???“Yaaa, mereka pasti akan memngincar nyawaku!”Teriak Gendis perlahan pelan lalu menatap kembali keadaan sekitarnya.Kejadian berat itu benar-benar membuat jiwanya terguncang, keselamat hidup yang patutnya dia syukuri itu tidak lantas menjadi sebuah kebanggaan untuknya. Gendis pun tahu, jika masih ada banyak bahaya yang akan mengintainya ke depan, termasuk sang juragan durjana dan orang-orangnya akan kembali datang ke tempat itu, jika juragan dan orang-orangnya tahu jika dia masih hidup sampai saat ini.“Orang-ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status