Share

85. Hendrawan Menyiksa Wahyu

“Lepaskan aku!” Wahyu berteriak sekencang mungkin ketika rambutnya dijambak Hendrawan.

“Akhhhhhh ... Hentikan, bangsat!” Wahyu berteriak kesakitan ketika jambakan itu semakin keras.

Namun, iblis di dalam diri Hendrawan justru semakin semangat untuk menyiksa mangsanya. Bahkan dia mencabut paksa beberapa rambut dari kulit kepala Wahyu.

“Akkhhhh ...”

Sakit yang dirasakan Wahyu benar-benar tak tertahan. Wajahnya memerah dan mata berair, kulit kepalanya ada bercak darah yang timbul.

“Ini baru permulaan, Wahyu.” Hendrawan menyeringai tajam. “tapi aku bisa berbaik hati jika kamu berterus terang. Ada dimana rekamannya?”

Wahyu benar-benar terdesak. Dia tidak ingin memberikan rekaman itu, tetapi dia juga tak mau mendapat penyiksaan dari Hendrawan. Dia sangat mengenal karakter sang kepala polisi itu, siksaannya pasti jauh lebih mengerikan dari kematian.

“Kamu harus membayar semua penghinaanmu padaku. Kemarin anak buahmu memotong asal rambutku. Jadi sekarang gantian, aku akan membalasmu
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status