공유

Bab. 2

작가: Aishwa kusuma
last update 최신 업데이트: 2023-07-08 08:45:09

"Aaarrrggg." David berteriak saat mengingat masalalunya. Kehancuran yang dia rasakan juga harus dirasakan oleh ayah dan ibu tirinya. David sudah berjanji akan membalas perbuatan keji ayah dan ibu tirinya. 

"Nak," panggil Marni mengetuk kamar David.

"Iya Bu," jawab David berjalan membuka pintu kamarnya. 

"Kamu kenapa?" tanya Marni dengan wajah cemas.

"David tidak kenapa - napa, Bu. David hanya mengingat orang jahat itu," kata David dengan wajah memerah penuh amarah.

"Apa kamu sudah tahu tempat tinggal baru mereka?" tanya Marni dengan begitu serius.

"Iya, anak wanita itu satu kampus dengan David dan Riko," jawab David.

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan, Nak?" tanya Marni begitu penasaran. 

"David akan mendekati anaknya agar David bisa masuk kedalam keluarga mereka, Bu," jawab David menatap kosong kemudian menatap Marni yang mengangguk. 

"Semoga kamu berhasil Nak," kata Marni.

"Terima kasih doanya, Bu," ucap David memeluk Marni.

"Sama-sama Nak," balas Marni mengusap punggung David yang memeluknya dengan begitu erat.

Sementara itu, di depan rumah. Riko sedang menunggu David untuk berangkat kuliah bersama. Dengan wajah gelisah Riko menoleh kedalam rumah. Namun, dia belum juga melihat David keluar dari rumah.

"Ngapain aja sih ni anak?"

Riko beranjak dari tempatnya hendak menyusul David ke dalam rumah. Namun, saat di akan masuk, David sudah keluar dari rumah.

"Kamu ngapain sih Vid? kamu tahu gak aku tu capek nungguin kamu dari tadi!" omel Riko yang merasa kesal pada saudaranya itu.

"Ma'af Rik,  tadi aku ada urusan sedikit," jawab David dengan santai tak terlalu mempedulikan omelan Riko.

"Ya sudah, sekarang sudah selesai kan urusannya? berangkat yuk!" ajak Riko.

"Iya Rik."

"Buruan naik!" pinta Riko saat David hanya diam tak kunjung naik motornya.

"Iya," balas David.

Setelah David naik, Riko melajukan motornya meninggalkan halaman rumahnya menuju kampus. Saat dalam perjalanan David hanya diam menatap jalanan yang mereka lewati. Namun, saat mereka mengambil jalan pintas yang cukup sepi. Mereka melihat ada seorang wanita yang sedang dihadang tiga orang pria.

"Kita tidak bisa lewat Rik, kamu lihat itu!" kata David menunjuk kearah tiga pria itu.

"Mereka ngapain?" tanya Riko begitu penasaran. 

"Bukan urusan kita!" jawab David tak peduli.

"Baiklah kalau gitu kita putar balik saja," kata Riko memutar kembali motornya.

Namun, saat mereka akan pergi meninggalkan tempat itu. Wanita itu berteriak meminta tolong padanya. 

"Dia minta tolong Vid," kata Riko merasa bimbang. Riko takut menghadapi tiga orang pria itu. Namun, Riko juga tidak tega melihat gadis itu disakiti.

"Kamu pergilah, cari bantuan ... biar aku yang hadapi mereka sampai kamu kembali," kata David tanpa ekspresi. 

"Baiklah," setuju Riko.

David turun dari motor Riko. Sementara Riko melajukan motornya meninggalkan tempat itu untuk mencari bantuan.

"Banci!" teriak David menghampiri tiga pria itu.

"Rupanya ada yang sok jadi pahlawan," kata salah satu pria itu tersenyum meremeh menatap David.

"Aku tidak ingin menjadi pahlawan. Aku hanya tidak tega melihat seorang wanita disakiti," balas David tanpa rasa takut.

"Begitu! kalau begitu kamu harus diberi pelajaran agar gak sok jadi pahlawan," kata orang itu yang langsung menyerang David.

Dengan sigap David menghindar. Namun, satu tendangan berhasil mengenai perutnya saat dia fokus melawan dua dari tiga orang itu. David mundur beberapa langkah saat tendangan yang cukup kuat itu mengenai perutnya.

"Kemampuan hanya segitu saja sudah sok mau jadi pahlawan," kata orang itu mengangkat sebelah bibirnya penuh dengan keangkuhan.

David tak menjawab. Dia memasang pertahanan jika orang itu kembali menyerangnya. Dan benar saja, satu diantara mereka kembali menyerang. David pun sigap menangkis pukulan orang itu. David terus bertahan dan menghindar tanpa membalas serangan.

Hingga saat orang itu mulai lelah dan sedikit lengah. David memutar tubuhnya dan memukul tepat dibagian pelipis orang itu hingga orang itu tidak sadarkan diri.

Kedua temannya yang melihat pun begitu marah pada David. Mereka membabi buta menyerang David hingga membuat David kuwalahan. Meski pada akhirnya David mampu melumpuh kembali satu diantara mereka. 

Namun, tanpa David sangka. Satu orang yang tersisa mengeluarkan pisau dan menusuk perut David saat David lengah. Wanita itu menjerit saat pisau itu mengenai tubuh David.

"Makanya jangan sok jadi pahlawan," kata orang itu saat melihat David yang masih bisa berdiri meski tangannya memegang bagian perutnya yang terluka.

Orang itu tersenyum licik dan ingin kembali menyerang David yang tidak berdaya. Namun, siapa sangka jika David mampu menghindar. David mencengkeram tangan orang itu dan memutar hingga pisau itu menusuk perut orang itu sendiri.

"Orang jahat tidak akan menang!" kata David pada orang itu.

Tak berselang lama Riko datang membawa beberapa orang juga penjaga keamanan.

"Mereka orang yang sama, mereka orang yang memang selalu membuat masalah ditempat ini," kata salah satu orang yang Riko bawa.

"Iya, terima kasih bang, kamu sydah membebaskan kami dari orang jahat seperti mereka," kata yang lainnya. Mereka tidak menyadari jika David terluka, begitu juga dengan Riko.

"Sama-sama, sekarang kalian urus mereka," kata David.

"Iya bang." 

Mereka pun membawa tubuh ketiga orang itu pergi dari tempat itu.

"Kamu terluka," kata wanita itu menghampiri David.

Air matanya menetes saat menyentuh bagian tubuh David yang terluka.

"Kamu terluka Vid?" tanya Riko baru menyadarinya. 

"Hanya luka kecil, jangan bilang sama ibu, aku gak mau ibu sedih!" pinta David.

"Iya, tapi lukamu harus segera diobati Vid," kata Riko.

"Kita ke rumah sakit sekarang," ajak wanita itu membantu David berdiri. 

"Bantu aku bawa dia ke mobil, aku akan antar dia ke rumah sakit," pinta wanita itu pada Riko.

"Iya," balas Riko.

Riko membantu wanita itu menuju mobil milik wanita itu. Riko membantu David kedalam mobil sebelum dia mengambil motornya.

"Kalian duluan aku akan susul dengan motor," kata Riko. Wanita itupun mengangguk melajukan mobilnya meninggalkan Riko.

Wanita itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, wanita itu membantu David turun dari mobil. Wanita itu memapah tubuh David masuk ke rumah sakit.

"Tolong teman saya terluka, dia butuh pertolongan segera!" teriak wanita itu dengan suara bergetar.

Dua orang perawat mendorong brankar membawa David yang terluka menuju ruang IGD. Sementara itu wanita itu duduk diluar ruangan menunggu David yang sedang ditangani oleh dokter.

"Bagaimana keadaan David?" tanya Riko saat sampai di rumah sakit.

"Masih ditangani dokter," jawab wanita itu dengan wajah cemas.

"Semoga saja dia baik-baik saja, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada ibu jika dia terluka parah," kata Riko membuat wanita itu semakin cemas.

Riko duduk dikursi tunggu dengan perasaan cemas. Sedangkan wanita itu tak bisa diam. Dia merasa gelisah, wanita itu merasa bersalah, biar bagaimanapun David terluka karena menolongnya.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Dendam Membara Tuan Muda Yang Terbuang   Bab. 61

    "Sayang, Aa pulang dulu ya, Riko udah balik," pamit David menghampiri Ayna."Iya, A," balas Ayna. David mengusap lembut kepala sang istri dan mencium puncak kepala Ayna dengan penuh cinta sebelum meninggalkan istrinya. "Nis, aku titip Ayna ya," kata David."Iya," balas Nisa. "Kmau gak balik?" tanya Nisa saat David akan melangkah pergi."Balik kok, aku akan tidur di sini," jawab David. Nisa mengangguk mendengar ucapan David.Setelah David pergi, Nisa masuk ke kamar menemani Ayna. "Ay, apa David sudah tahu kalau kamu mengandung anaknya?" tanya Nisa."Sudah," jawab Ayna. "Memangnya kenapa, Nis?" tanya Ayna."Gak apa, semoga kalian selalu bahagia, jangan kabur - kabur lagi, kasihan David," kata Nisa menasehati sahabatnya."Iya," balas Ayna.***"Kamu darimana saja, Nak?" tanya Marni saat melihat kedua anaknya baru pulang."Dari rumah Nisa, Bu," jawab Riko."Siapa Nisa?" tanya Marni."Temen Ayna, Bu," jawab David."Ngapain kamu ke rumah temen Ayna?" tanya Marni."Ayna ada di sana," jawab

  • Dendam Membara Tuan Muda Yang Terbuang   Bab. 60

    "Apaan sih?" tanya Nisa merasa kesal pada sahabatnya. "Emangnya ada apa? aku salah ya ngomongnya?" tanya Adel."Iya," jawab Nisa."Kamu aja yang terlalu sensitif, Nis, siapa tahu beneran Rayhan menemukan cinta sejati, meski bukan kamu kan bisa saja, Lisa mungkin," kata Adel menoleh pada Lisa. Nisa pun terdiam, dia membuang nafas panjang."Kenapaaku selalu pengen marah - marah setiap bertemu dengan Rayhan," kata Nisa memijat pelipisnya. "Kamu terlalu menanggapi Rayhan, karena itu kamu merasa tertekan dan membuat kamu emosi setiap kali bertemu dengannya," kata David."Mungkin, entahlah, aku sendiri tidak faham," balas Nisa."Silahkan," ucap Rayhan meletakkan pesanan mereka di atas meja."Terima kasih," ucap David."Sama - sama," balas Rayhan."Ray, Abang tunggu kamu di ruangan Abang," kata Azlan membuat semua yang berada di meja itu menoleh ke arah pria tampan idaman setiap wanita itu."Tampan sekali, pantas saja Nisa jatuh cinta pada pandangan pertama," ucap Riko tanpa sadar membuat

  • Dendam Membara Tuan Muda Yang Terbuang   Bab. 59

    Tak berselang lama, David dan Ayna keluar dari kamar menghampiri mereka. "Kalian kenapa?" tanya Ayna dengan polosnya."Haish! Kami nungguin kamu sampai lemes, Ay," jawab Adel."Maaf, ibu hamil lagi sensitif banget," kata David."Kok bisa?" tanya Nisa karena selama tinggal dengan dia Ayna tidak pernah aneh - aneh."Gak tahu, istriku takut jika ada wanita yang deketin aku, dia bilang katanya dia tidak menarik lagi, padahal menurut aku, dia lebih memesona saat berbadan dua seperti ini," kata David."Iya sih, kamu lebih cantik sekarang lho, Ay," kata Nisa setuju dengan apa yang David katakan."Kamu jangan bohong deh, Ay," kata Ayna."Gak kok, serius, kamu cantik!" balas Nisa, "dan kamu David, sepertinya kamu jangan deket - deket sama wanita manapun kecuali kita, karena Ayna bisa cemburu kalau kamu deket sama yang lain, meski yang lain tidak cantik tetap saja itu sakit," kata Nisa."Iya, Kalian memang selalu kompak," balas David membuang nafas kasar."Berangkat yuk, sudah laper banget ini,

  • Dendam Membara Tuan Muda Yang Terbuang   Bab. 58

    "Laper," kata Ayna."Tu Nisa suruh beli makanan di cafe Bang Azlan, biar ketemu abang ganteng lagi," kata Adel."Kamu jangan ngomporin deh, Del, kasihan Nisa tahu, dia tu sudah dikejar - kejar sama adiknya dah gitu kamu suruh sama abangnya," sahut Lisa.'Habisnya gimana ya, aku juga lebih setuju kalau Nisa sama abangnya," balas Adel."Tapi bagaimana dengan Rayhan?" tanya Ayna."Maksud kamu apa, Sayang?" tanya David." Maksud Ay, bagaimana kalau Rayhan tudak terima Nisa sama Bang Azlan, pasti urusannya akan semakin rumit, A," jawab Ayna."Biarkan saja, lagipula dia pria yang menyebalkan," sahut Nisa tidak peduli."Kamu tenang saja, Ay, nanti aku akan berusaha menjadi obat buat Rayhan," sahut Lisa."Ah, serius kamu, kamu mau sama Rayhan?" tanya Ayna."Memangnya kenapa? Apa salah jika aku suka sama dia?" tanya Lisa menatap semua orang."Jadi kamu punya rasa gitu sama dia?" tanya Adel tidak percaya. "Entahlah, meski menyebalkan aku sedikit tertarik sama dia, lagian kalian semua sudah pu

  • Dendam Membara Tuan Muda Yang Terbuang   Bab. 57

    Ayna mengerjabkan mata begitu juga dengan David saat mereka mendengar suara dari luar kamar."Sepertinya Nisa, Adel dan Lisa sudah pulang, A," kata Ayna."Sepertinya iya, kayaknya Riko juga ikut ke sini," balas David beranjak dari tempatnya. David dan Ayna keluar dari kamar menuju ke ruangan tempat Nisa dan yang lainnya berada."Yang dijagain sama suami, pules banget tidurnya," kata Adel menggoda Ayna."Apaan sih, Del?" tanya Ayna pura - pura tidak mengerti. "Del, kek nya kamu juga sudah gak sabar ingin nikah, ya?" tanya Lisa."Eh, apaan sih, gak kok!" jawab Adel mengelak."Siapa sih yang mau sama dia?" tanya Nisa, "cewek setengah cowok," lanjut Nisa. "Aku mau kalau Adel juga mau sama aku," sahut Riko. "Ha, apa? aku gak dengar!" tanya David."Aku serius, Vid, jika Adel mau aku gak bakal nolak walau dia minta aku untuk ke rumah orang tuanya sekarang juga," kata Riko tanpa pikir panjang."Kamu serius?" tanya David. "Iya," jawab Riko."Eh, wajah kamu kenapa, Del, kepanasan ya?" tanya

  • Dendam Membara Tuan Muda Yang Terbuang   Bab.56

    "Ay," gumam David berjalan mendekati sang istri yang masih terlelap. David mengusap puncak kepala Ayna hingga membuat Ayna terganggu dan mengerjabkan mata."Apa sih, Nis?" tanya Ayna belum sadar jika itu adalah sang suami."Apa kamu sedang sakit, Sayang?" tanya David membuat Ayna membuka mata lebar - lebar."Aa, darimana Aa tahu aku tinggal di sini?" tanya Ayna."Nisa yang membawaku ke sini," jawab David jujur."Kamu kenapa pergi dari rumah, Sayang? Kamu tahu tidak Aa sangat mengkhawatirkan kamu!" kata David duduk di samping sang istri."Maaf, Mas, Ay-""Lupakan masa lalu, Ay, kita harus membuka lembaran baru," kata David memotong ucapan Ayna. Ayna terdiam mendengar ucapan sang suami. Dasa bersalah masih memenuhi hatinya. Namun, dia tidak bisa memungkiri dirinya jika ia juga ingin selalu berada di samping suaminya. "Ay, apa kamu tidak rindu sama aku?" tanya David menatap sang istri dengan penuh rindu. "Tentu saja aku sangat merindukan kamu, A," jawab Ayna menatap dalam wajah tampan

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status