Share

Bab 6

Penulis: Uzmen
Di hadapan banyak orang, kedua sosok itu terguling dari tangga dan akhirnya tergeletak di lantai bawah. Saat jatuh, Naomi bahkan sengaja membiarkan tubuhnya menghantam Griselle.

Tak lama kemudian, Deon berlari ke arah mereka dengan wajah panik dan langsung menghampiri Naomi yang terbaring di samping Griselle. "Naomi, kamu nggak apa-apa?" tanyanya cemas.

"Kak Deon, aku ... sakit sekali ... hiks ...." Naomi menangis dengan air mata berlinang, ekspresinya seakan benar-benar remuk.

Secepat itu pula Deon menoleh ke arah Griselle dengan tatapan penuh kemarahan, seolah ingin melahapnya hidup-hidup. "Apa yang kamu lakukan! Kamu tahu Naomi hamil, tapi kamu malah mendorongnya? Kamu mau membunuh dia dan anaknya?"

"Aku peringatkan kamu, kalau Naomi dan bayi dalam kandungannya sampai kenapa-kenapa, aku nggak akan pernah memaafkanmu!"

Setelah melontarkan kata-kata kejam itu, Deon segera mengangkat Naomi ke dalam pelukannya. "Naomi, aku bawa kamu ke dokter sekarang. Anak kita pasti akan baik-baik saja!"

Kemudian, dia pergi tanpa menoleh sedikit pun. Deon tidak melihat ... darah mulai mengalir pelan dari bawah tubuh Griselle.

Griselle merasakan nyeri yang luar biasa di perut bagian bawahnya, disertai sensasi basah yang membuat seluruh tubuhnya terasa dingin seketika.

Gawat ... anaknya!

Dua perawat buru-buru datang menghampiri dan membantu membawa Griselle masuk ke ruang perawatan. Kebetulan, dokter yang menanganinya adalah Lona yang sebelumnya memeriksanya.

"Bu Griselle, Anda ...."

Dokter itu terkejut dan segera melakukan pemeriksaan serta tindakan medis. Namun akhirnya, dia hanya bisa menurunkan tangannya dengan lemah. "Bu Griselle ... anak dalam kandungan Anda nggak berhasil diselamatkan. Dia anak perempuan ...."

Dalam keadaan setengah sadar, Griselle teringat akan kalimat yang pernah diucapkan Deon.

"Nanti kita harus lahirin anak perempuan!" Suara Deon dulu sangat lembut dan penuh kasih. "Dia pasti akan mirip kamu. Aku akan beri dia semua yang terbaik di dunia ini."

Sekarang, anak yang dulu mereka janjikan itu benar-benar datang. Namun, semuanya sudah tidak sama lagi.

Di atas ranjang rumah sakit, Griselle menggeleng perlahan dan diam-diam menangis.

"Nggak apa-apa ... begini juga nggak apa-apa."

Meski dia bisa melahirkan anak itu, Griselle tahu dirinya tidak akan mampu menemani sang buah hati tumbuh besar. Deon yang begitu membencinya, mana mungkin akan menyukai anak yang memiliki wajah mirip dengannya?

Daripada kelak hidup dalam penderitaan di dunia ini, mungkin lebih baik anak itu tidak pernah dilahirkan sama sekali.

Anakku ... tunggulah Ibu sebentar saja. Ibu akan segera menyusulmu. Nanti, kita akan bertemu kembali di alam sana.

Dokter melanjutkan dengan suara serius, "Selain itu, keguguran ini telah menguras seluruh energi vitalmu. Dalam waktu dekat, kemungkinan besar kamu nggak akan bisa berjalan."

Griselle pun pulang ke rumah dengan duduk di atas kursi roda.

Karena tubuh Griselle menjadi penyangga saat terjatuh, Naomi hanya mengalami luka ringan. Janin di kandungannya pun berhasil diselamatkan. Mungkin karena itulah, ketika Naomi meminta pernikahan pada Deon, pria itu hanya berpikir sejenak sebelum mengangguk dan menyetujuinya.

Dalam dua hari berikutnya, linimasa media sosial Naomi penuh dengan aktivitas persiapan pernikahan. Dia mengumumkan bahwa dirinya akan segera menikah dengan Deon, lalu mengunggah sembilan foto berturut-turut saat dia mencoba berbagai gaun pengantin.

Tangan Griselle sempat bergetar sedikit saat melihat unggahan itu, tetapi dia segera menenangkan diri. Lalu, dia mengangkat jarinya dan memberi tanda suka pada unggahan tersebut. Seolah memang sedang menunggu, Naomi langsung mengirim pesan pribadi kepadanya.

[ Kakak, menurutmu gaun mana yang paling cocok untukku? Kamu 'kan kakakku, aku percaya seleramu. Gimana kalau kamu bantu pilihkan satu untukku? ]

Griselle terdiam sejenak, lalu membalasnya.

[ Yang pertama. ]

Itulah gaun yang dulu pernah dipuji Deon sebagai yang paling indah.

Dulu, mereka pun sempat melangkah sampai ke tahap membicarakan pernikahan. Deon menemani Griselle dengan penuh semangat, bahkan ikut mencoba setiap gaun yang ada di butik bersama dirinya.

Tak peduli gaun mana pun yang dicobanya, Deon selalu tersenyum dan memujinya cantik. Sorot matanya dipenuhi kekaguman dan cinta. Dia pernah berlutut sambil memegang cincin berlian dan berkata akan memberinya pernikahan paling megah untuk wanita yang dia cintai.

Namun kini, semua telah berubah.

Deon memang akhirnya tetap menggelar pernikahan megah untuk wanita yang paling dia cintai. Hanya saja, wanita itu bukan dirinya.

Griselle mematikan ponselnya, lalu meringkuk ke sudut tempat tidur sambil memeluk dirinya erat.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 18

    Setelah keluarga kecil itu pergi, barulah Deon melangkah maju untuk mengunjungi Griselle. Di foto pada batu nisannya, Griselle masih tersenyum manis, seolah dirinya tidak pernah benar-benar meninggalkan dunia ini.Namun Deon tahu, sudah sangat lama sejak terakhir kali dia melihat Griselle tersenyum seperti itu. Dia membersihkan makam itu hingga benar-benar rapi dan bersih, lalu duduk di depannya dan menemaninya untuk waktu yang lama sambil mengajak Griselle "berbicara"."Griselle, aku sangat merindukanmu ....""Tanpamu, dunia ini nggak lagi berarti bagiku.""Griselle, di kehidupan berikutnya ... bisa nggak kita bersama lagi?""Kali ini, kumohon hiduplah dengan bahagia, agar aku bisa membayar lunas semua utangku padamu ... seratus, seribu kali lipat."Deon menunduk dan mengecup pelan foto Griselle yang terukir di batu nisan, lalu akhirnya berdiri dan pergi dengan berat hati.Namun tak lama setelah dia mengemudi dan menjauh dari pemakaman, dia menyadari sesuatu yang tidak beres di jalan

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 17

    Seketika, para polisi di sekitar ruangan pun langsung panik dan sibuk bergerak. Sebelumnya tanpa izin dari Jeffrey, tidak ada satu pun dari mereka yang boleh bertindak.Namun kini, melihat langsung kejadian di depan matanya, Jeffrey tak bisa lagi menahan diri dan segera mengeluarkan perintah, "Cepat! Tangkap dia sekarang juga!""Siap!" Beberapa polisi langsung bergegas maju dan mencengkeram kedua lengan Deon, lalu membanting tubuhnya ke lantai dengan keras.Deon tidak melakukan sedikit pun perlawanan. Dia menyerah begitu saja, membiarkan borgol dipasang di pergelangan tangannya. Dia tahu, tujuannya sudah tercapai. Anak yang ada di dalam kandungan Naomi, sudah tidak mungkin bisa diselamatkan.Memikirkan hal itu, Deon yang tertekan ke lantai malah kembali tertawa puas.Jeffrey mengerutkan kening. "Deon ini benar-benar sudah gila ...."Entah bagaimana perasaan Griselle, jika dia bisa melihat semua ini dari alam sana. Jeffrey menggelengkan kepala sambil memandang Deon, seulas rasa iba meli

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 16

    Tatapan mata Deon menajam saat dia menoleh menatap Naomi, lalu tersungging senyum dingin di wajahnya. "Sekarang kamu bisa tinggal di rumah Keluarga Maxime dan hidup bebas, menikmati kemewahan dan perhiasan mahal. Aku yakin kamu juga tahu, semua itu dari mana asalnya, bukan?"Mendengar ucapannya, Naomi seperti tersadar akan sesuatu. Wajahnya langsung pucat pasi, tubuhnya refleks mundur beberapa langkah. "Kak Deon, kumohon ... jangan ...."Namun, Deon telah mengangkat tangan dan mengambil sebilah pisau bedah yang paling panjang."Benar, semua ini adalah hasil dari kebohonganmu dengan menggunakan satu ginjal dan setengah hati milik Griselle untuk menipuku. Itulah cara kamu mendapatkan semuanya.""Jadi, kalau sekarang aku mengambil satu ginjal dan setengah hatimu sebagai ganti, itu nggak berlebihan, 'kan?"Tatapan mata Deon kini dipenuhi kegilaan, bagaikan seekor binatang buas yang sedang terperangkap dalam amarah dan dendam. Semua yang pernah dilakukan Naomi terhadap Griselle harus dibaya

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 15

    Setelah upacara pemakaman selesai, Deon mengemudi pulang ke rumah yang kini tak lagi dihuni oleh Griselle. Dengan tubuh yang masih basah kuyup oleh hujan, dia melangkah masuk ke ruang tamu.Naomi sedang duduk di sofa, sibuk mengatur setumpuk perhiasan mahal yang dulu pernah diberikan Deon padanya.Sejak kebenaran tentang Griselle terungkap, Naomi tidak berani keluar rumah satu langkah pun. Dia telah menjadi sasaran kebencian semua orang. Makian dan hinaan dari luar membuatnya hanya bisa bersembunyi dan satu-satunya hal yang bisa memberinya sedikit rasa nyaman hanyalah tumpukan perhiasan ini.Namun di mata Deon, hanya ada kebencian dan rasa jijik.Dulu, demi membuat Griselle cemburu, Deon pernah sengaja membawa Naomi ke butik-butik mewah dan memborong perhiasan. Apa pun yang menarik perhatian Naomi, seberapa mahal pun harganya, Deon akan langsung membelinya.Dia tahu Naomi akan mengenakan perhiasan itu hanya untuk dipamerkan di depan Griselle. Deon juga selalu diam-diam mengamati reaksi

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 14

    Tak lama kemudian, pihak kepolisian secara resmi mengonfirmasi status Griselle sebagai seorang pahlawan nasional dan menerbitkan surat penghargaan, yang kemudian diserahkan langsung ke tangan Deon.Berita ini segera diikuti oleh berbagai media resmi yang berlomba-lomba memberitakannya.Apalagi, tak lama sebelumnya, jutaan orang menyaksikan langsung dalam siaran influencer ternama saat Jeffrey datang ke rumah Deon dan mengungkapkan kebenaran tentang siapa Griselle sebenarnya.Ternyata, Griselle adalah seorang pahlawan tak dikenal yang menyembunyikan identitasnya. Dia mempertaruhkan nyawa untuk menyusup sendirian ke sarang penjahat, menghancurkan jaringan kejahatan demi negara, dan melindungi keselamatan rakyat.Namun tragisnya, adiknya sendiri, Naomi, malah memanfaatkan kesempatan di tengah kerapuhan itu untuk merebut suami sang kakak.Yang lebih menyakitkan lagi, hari di mana Naomi dan Deon menggelar pernikahan, adalah hari yang sama saat Griselle mengembuskan napas terakhirnya.Arah o

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 13

    Mendengar ucapan Caspian, seluruh tubuh Deon seperti disambar petir. Ternyata, Griselle sama sekali tidak pernah mengkhianatinya. Ternyata, demi membersihkan namanya, Griselle rela mengorbankan segalanya.Satu ginjal dan setengah hatinya diambil hidup-hidup ....Griselle, dengan kekuatan seperti apa kamu bisa menahan rasa sakit sekejam itu?Deon bahkan tak sanggup membayangkannya.Yang dia tahu, dia bukan hanya tidak mengetahui luka dan penderitaan yang dialami Griselle, tapi selama ini dia malah berkali-kali menyakitinya karena salah paham. Dia benar-benar bodoh. Orang paling bodoh dan paling dungu di dunia ini.Deon mengangkat kepalanya menatap tajam ke arah Caspian yang berdiri di hadapannya dengan sikap congkak. Dialah orang yang membocorkan identitas asli Griselle dan membuatnya disiksa oleh para penjahat.Orang seperti ini sudah sepantasnya mati.Tangan Deon mengepal dengan kuat, lalu menghantamkan pukulan keras ke arah tubuh Caspian."Bajingan! Kamu yang membuat Griselle-ku mend

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status