Share

116. Pamit

Melihat wajah itu … wajah mungil dan polos yang semua merah merona membuat hatinya terhenyak. Sultan begitu bahagia ketika mengetahui kalau dia sudah menjadi seorang ayah.

"Mahira …," ucap Sultan. Lalu, dia mendekatkan wajah Mahira untuk dikecupnya.

Cup ….

"Aku sangat bersyukur karena kamu telah memberikan buah hati yang begitu tampan untukku," ucap Sultan.

"Tadinya aku tidak akan membiarkan kamu tahu kalau putra kita ini adalah putramu," ucap Mahira tersenyum pahit.

Sultan tercengang kenapa Mahira sampai berniat seperti itu?

"Apa maksudnya? Kenapa kamu mengatakan itu?" tanya Sultan.

"Karena aku kesel kamu sudah menikah dan aku kecewa saat kamu tidak mau mendengar penjelasan dariku," terang Mahira.

Ayah Mahira bertepuk tangan dan mengejutkan semua orang yang ada disana.

"Sudahlah … ayo kita bergembira dengan apa yang sudah terbongkar ini," sambung Joko.

Sultan pun tersenyum, dia bahagia karena Joko sudah mulai bersikap ramah terhadap dia.

'Bapak senang akhirnya kamu bisa bersa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status