Share

Bab 8

Kamelia meraung-raung kesakitan, perutnya seperti akan meledak. Rozi dan Hayati bingung, kenapa perempuan itu jadi menggila. Darah yang keluar dari rahimnya semakin banyak.

"Bu, gimana ini?" tanya Rozi.

Hayati menyembunyikan botol yang dia bawa ke dalam tasnya dan dia menghindar. "Mana ibu tahu, panggil dokter!" katanya.

Rozi segera pergi keluar, tapi belum pun memanggil dokter, seorang suster melihat tanda gawat pada Kamelia. Dia segera berlari ke bed perempuan itu.

"Kenapa ini?" ujar suster itu pada Rozi dan Hayati.

"Gak tahu, tiba-tiba aja," ujar Hayati.

"Kalau pasien sedang gawat, cepat hubungi kami ya pak!" ujar perawat itu dengan suara penuh tekanan.

Lalu perawat itu menghubungi rekan mereka dan tiba-tiba saja semua yang ada di sana sibuk sekali.

"Pak, tolong urus administrasi, pasien ada kartu jaminan sosial kan?" tanya sang dokter.

Rozi mengangguk. "I-iya," katanya.

"Sialan. Diurus ya, Pak. Pasien akan segera dioperasi," ujar dokter itu.

Mereka langsung membawa Kamelia ke r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status