Home / Romansa / Dendam Salah Alamat / Spinal Cord Injury

Share

Spinal Cord Injury

Author: Alvin Subeki
last update Last Updated: 2022-10-28 00:03:09

- Flashback ON -

Tiara tampak panik ketika membaca pesan yang baru saja masuk di layar ponselnya. "Ge, si Reksa tertabrak mobil."

"Tertabrak Mobil? Dimana? Dan bagaimana kondisinya sekarang?" Sontak Gea tak kalah panik dari Tiara.

Siang itu Gea dan Tiara sedang menikmati lemon cake di salah satu cabang Alina Gump, kedai cake dan kopi milik Tante kesayangannya, Audrey. Mereka sedang menunggu kedatangan Reksa. Namun betapa kagetnya ketika Tiara mendapat kabar bahwa salah satu sahabatnya itu tertabrak mobil ketika hendak menyebrang.

"Di depan lapangan basket dekat komplek sekolah. Abang gue kebetulan baru kelar main basket di situ, jadi dia menyaksikan langsung kejadian itu. Sekarang Reksa sedang dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Permai Utama."

Rumah Sakit Permai Utama? Bukannya itu Rumah Sakit milik Tante Shabina, sahabat Tante Audrey? Baguslah, berarti tidak jauh dari sini. Jadi aku dan Tiara bisa segera menyusul Reksa.

"Menurut kabar dari abang gue, Reksa masih dalam kondisi tidak sadar," ujar Tiara dengan penuh kepanikan.

Ya Tuhan, semoga Reksa tidak kenapa-kenapa. Semoga dia baik-baik saja.

Padahal baru saja sebulan lalu mereka lulus SMA. Dua minggu lagi mereka akan berangkat ke negara tempat kampus mereka masing-masing. Gea ke Amerika, Tiara ke Jerman, dan Reksa ke Inggris.

Rencananya hari ini ketiga sahabat itu akan menghabiskan waktu bersama sebelum mereka berpisah karena harus melanjutkan kuliah di tempat yang berbeda. Namun ternyata takdir berkata lain.

Gea dan Tiarapun bergegas beranjak dari tempatnya dan segera berlari ke arah Audrey yang kebetulan saat itu sedang melakukan pengecekan stock di kedai Alina Gump.

Gea meminta Audrey untuk mengantarnya ke rumah sakit tempat Reksa dilarikan sesaat setelah kejadian naas itu. Kebetulan Gea dan Tiara hari itu sama-sama diantar sopir. Karena rencananya mereka akan pergi dengan menggunakan mobil Reksa. Apadaya takdir sedang tidak berpihak pada mereka.

"Untuk apa Kita ke Rumah Sakit milik keluarga Shabina?" tanya Audrey kebingungan. Apalagi melihat Gea dan Tiara yang tampak panik. Tentu hal tersebut membuat istri Gibran Maharsa Adinata itu semakin bingung.

"Reksa kecelakan, Tante."

"Ya Tuhan. Ayo Kita segera ke sana!" Audreypun bergegas mengantar Gea dan Tiara menuju ke Rumah Sakit milik sahabatnya itu.

Setibanya di rumah sakit, Reksa sudah berada di dalam ruang operasi. Kecelakaan itu membuatnya terkena Spinal Cord Injury sehingga Reksa harus segera menjalani operasi untuk menyelamatkan susunan saraf pusatnya.

Operasi berlangsung sekitar lima jam. Kondisi Reksa sedikit membaik jika dibandingkan dengan kondisinya sebelum operasi dikerjakan. Namun dia masih belum juga sadar.

Kerusakan pada sistem sarafnya cukup fatal. Bahkan Gadis cantik itu sempat koma selama beberapa hari. Hal ini tentu menciptakan kesedihan untuk semua orang yang menyayangi Reksa, termasuk dua sahabatnya, Gea dan Tiara.

Setiap hari Gea dan Tiara selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Reksa. Menanti sahabat mereka itu sadar dan kembali ceria seperti sebelumnya.

Namun terjadi suatu hal yang tidak terduga di hari ketiga Reksa mengalami koma. Tidak ada angin, tidak ada hujan, dan tidak ada badai maupun tsunami, tiba-tiba satu-satunya saudara kandung Reksa, Abizar Belver Permadi, tampak begitu murka pada Gea.

"Ini semua karena Lo, Ge!" geram Abizar. "Sampai terjadi sesuatu dengan Reksa, gue pastikan Lo akan menyesel seumur hidup Lo!"

Salahku? Yang nabrak 'kan bukan Aku? Lalu kenapa jadi salahku?

"Salah Aku apa, Bang?" tanya Gea kebingungan.

"Salah Lo? Lo masih tanya?" Abizar menggeratakkan gigi gerahamnya. "Pergi Lo! Jangan pernah muncul di hadapan keluarga Kami lagi!"

Lah, memangnya salahku apa sampai Bang Abizar mengusirku?

"Gue bilang PERGI!" gertak Abizar pada Gea.

Asataganaga, kenapa Bang Abizar seperti orang kesetanan gini sih?

"Ge, ayo pergi!" bisik Tiara ketakutan. Daripada kakak sahabatnya itu semakin mengamuk, Tiara yang saat itu juga datang bersama Gea, segera membawa Gea pergi.

Sejak saat itu Gea tidak pernah bertemu lagi dengan Reksa. Abizar menutup semua akses Gea untuk bertemu dengan sahabatnya itu.

Bahkan ketika Reksa hendak dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jepang tepat dua minggu setelah Reksa sadar, Gea tetap tidak diizinkan bertemu oleh Abizar.

Gea hanya bisa menangis melihat kerasnya hati abang dari sahabatnya itu. Padahal Gea sudah berusaha menjelaskan kondisi yang sesungguhnya. Menjelaskan kesalahpahaman Abizar padanya. Namun Abizar tidak bergeming.

Gea hanya bisa melihat dari jarak jauh, bagaimana Reksa yang terbaring lemah dipindahkan ke ambulance yang akan membawanya menuju bandara untuk proses rujukan ke negeri sakura. Reksa harus menjalani pengobatan di Jepang untuk menyembuhkan kelumpuhan pada kedua kakinya akibat kerusakan pada sistem sarafnya. 

Kini 7 tahun berselang. Semua akses komunikasi dengan Reksa masih tertutup. Kabarnya Reksa juga masih stay di Jepang untuk pemulihan.

Menurut kabar dari salah satu kerabat dekatnya, walau fungsi sensorik kakinya kini sudah kembali sempurna, namun fungsi motorik kedua kaki Reksa masih juga belum membaik. Hal itu yang membut Reksa mengalami depresi berat. Hal itu juga yang membuat Abizar masih belum bisa menghilangkan kemarahannya pada Gea.

"Kemungkinannya hanya 30% untuk Reksa bisa kembali berjalan. Artinya, besar kemungkinan dia memang akan di kursi roda selama sisa hidupnya," ujar salah satu dokter yang merawat Reksa.

Mendengar kenyataan itu, awan mendung menyelimuti keluarga besar Permadi. Edgar dan Thabita, kedua orang tuanya, tidak mampu lagi membendung air mata. Membayangkan betapa malangnya nasib anak gadis mereka.

Begitun Abizar. Rasa sedihnya menjadi berkali-kali lipat ketika melihat takdir buruk yang menimpa sang adik. Gadis cantik kesayangannya itu kini tak lagi seceria dulu, dan ... mungkin memang tidak akan pernah lagi seceria dulu.

Karena takdir buruk yang ditimpa sang adik itulah, Abizar bertekad, dia akan membuat Gea merasakan level kesakitan yang sama seperti yang adik kesayangannya rasakan, namun tentu dalam kemasan kesakitan yang berbeda.

- FLASHBACK OFF -

"Kenapa Lo bermuram durja, Ge?" suara Tiara memecah lamunan Gea. Siang ini Gea memilih makan siang bersama Tiara di restoran Mexico favorit sahabatnya itu.

"Gue lagi bete, Ti."

"Why? Perasaan gincu matte sama pallete eye shadow Lo laku keras deh. Apalagi gincu velvet sama mascara anti badai Lo. Pasti Lo dapat keuntungan berkali-kali lipat 'kan? Lalu apa gerangan yang membuat Lo bermuram durja seperti ini wahai Gea Liberty Kiswoyo?"

Gea menghembuskan nafasnya dengan kasar. Mengumpulkan kekuatan untuk menjawab pertanyaan sahabat gesreknya itu. "Besok gue harus bertemu Bang Abizar."

"Bang Abizar? Abizar Belver Permadi?"

"Yes he is. Proyek hotel Adinata di Bali akan dipegang human satu itu." Membayangkan bertemu Abizar besok saja sudah membuat moodku terjun bebas, apalagi membayangkan harus sering bertemu dengannya untuk beberapa bulan ke depan demi mega proyek ini. Bisa-bisa aku depresi akut!

"Aelah, ternyata perkara ketemu Bang Abizar yang ngebuat Lo bermuram durja. Gak usah diambil pusing kali! Lo juga sudah biasa didendamin salah alamat sama human satu itu 'kan? Jadi woles aja lah! Anggap aja angin lalu semua kelakuan dingin dan ocehan pedasnya."

Ah, mana bisa? Aku pasti terprovokasi dengan kelakuan dan ocehan Abizar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dendam Salah Alamat   Jangan-Jangan …

    "Untuk apa saya harus menelpon Melly?" Bima menatap bingung ke arah Gibran. Dia tidak paham dengan maksud dan tujuan CEO Adinata Group itu memintanya menghubungi sang sepupu. Apalagi perihal proyek di Kemang yang sedang diperebutkannya bersama Abizar. Rasanya tidak ada kaitannya dengan Melly.Astaga, jangan - jangan ..."Lakukan sekarang!" Belum juga Bima selesai merangkai beberapa hipotesa perihal alasan Gibran memintanya menelpon Melly, Gibran sudah memberi titah. Tampak sekali CEO Adinata Group itu sedang tidak ingin dibantah."Katakan bahwa kamu sudah selesai membicarakan perihal proyek Kemang itu bersama Abizar. Sampaikan bahwa Abizar bersedia mundur dari proyek itu."Bima awalnya menolak. Menurutnya tidak ada kaitannya antara sepupu cantiknya itu dengan proyek Kemang yang sedang diperebutkannya bersama Abizar.Namun Gibran terus mendesak agar Bima mau melakukannya. Alhasil Bimapun menurut. Dia mengikuti apa yang dititahkan oleh anak laki-laki satu-satunya Keluarga Adinata terseb

  • Dendam Salah Alamat   Mengarang Bebas

    "Saat itu kami benar-benar tidak bisa lagi membohongi perasaan kami. Gue dan Gea ... saling mencintai."BZZZTTT!Mendengar prolog yang disampaikan Bima, Abizar sontak menyemburkan kopi yang hendak ia telan.Benar-benar sudah tidak waras human di hadapannya ini. Bisa-bisanya dia mengatakan bahwa dia dan Gea dulu saling mencintai. Ketara sekali mantan kekasih adiknya itu sedang berencana untuk mebohonginya!Ah, kenapa juga dulu Reksa bisa jatuh cinta dengan human macam Bima! Human yang sangat tidak berkualitas! Gerutu Abizar dalam hati.Dia benar-benar tidak habis pikir bagaimana bisa dulu sang adik terbima-bima. Okelah wajah pria itu memang tampan, tapi kelakuannya sangat memalukan!Lagipula kalau cuma hanya tampan, masih banyak pria lain di luar sana, bahkan yang jauh lebih tampan dari Bima. Kenapa bisa Reksa sampai harus mengalami kesakitan yang luar biasa hanya karena human macam Bima! Menyedihkan sekali!Abizar benar-benar miris setiap mengingat nasib malang Reksa. Apalagi alasan d

  • Dendam Salah Alamat   Lagu

    "Kasus penipuan dengan angka belasan milyar, penyuapan seorang pejabat untuk memuluskan binis kelapa sawit, dan ..."Abizar sengaja menggantungkan kalimatnya. Memberi waktu pada kedua matanya untuk mengamati Bima dengan seksama.Terkejud, itulah hal pertama yang Abizar tangkap dari Bima saat ini. Selanjutnya cemas dan khawatir. Dua hal itu juga tampak di sorot mata sepupu Melly itu.Abizar tentu sangat menikmati pemandangan di hadapannya. Keangkuhan Bima perlahan memudar setelah dia memaparkan dua fakta perihal kartu hitam Bima dan keluarganya.Ini baru kartu hitam pertama dan kedua, belum juga Abizar menyampaikan kartu hitam ketiga. Bisa dibayangkan bagaimana piasnya Bima ketika bom atom berupa kartu hitam ketiga itu dilempar Abizar padanya.Bayangan bagaimana liciknya Bima memperlakukan Gea tujuh tahun silam membuat Abizar bertekad untuk membalas apa yang dirasakan istrinya itu. Dan pembalasan itu akan ia mulai hari ini.Bima sendiri jantungnya memang sudah mulai bertalu-talu. Dua c

  • Dendam Salah Alamat   Terlambat

    Seperti yang Abizar perkirakan, hanya butuh waktu singkat bagi Gibran membuat Bima segera bertekuk lutut. Gibran dan orang-orang kepercayaannya sudah menjalankan misinya dengan sangat apik. Kini mereka tinggal memetik hasil dari pergerakan mereka selama beberapa hari terakhir. Gibran sudah meminta Abizar membuat janji temu dengan Bima di kantor Abizar sianh ini. Gibran ingin segera menyelesaikan semua permainan kotor Bima yang sangat merugikan keponakan kesayangannya. Suami Audrey itu akan memastikan dengan mata, telinga, dan mulutnya sendiri bahwa Gea tidak akan lagi mengalami kesulitan apapun karena kelakuan di luar nuril Bima. "Bagaimana bisa dia terlambat di sebuah pertemuan bisnis?" Gibran menggerutu ketika sudah tiga pulu satu menit dirinya duduk tampan di sofa ruang kerja Abizar namun Bima belum juga datang. Di sebelah Gibran sudah ada Tian, sang asisten kepercayaan yang duduk tampan mendampinginya. Sedangkan si empunya ruangan duduk di hadapan keduanya. "Benar-benar human

  • Dendam Salah Alamat   Menyadap

    "Reksa bilang akan sangat sulit membuat Bang Izar percaya bahwa Kak Melly terlibat. Abang sangat mempercayai mantan cinta pertama Abang itu." "Melly cinta pertamamu?" Abyaz segera menginterupsi. Secepat kecepatan cahaya dia menoleh ke arah Abizar. Abyaz menatap geli pada Abizar. Setau Abyaz, selama ini Melly dan Abizar bersahabat. Ternyata oh ternyata! "Wah ... kalian terlibat friendzone?" Mungkin memang benar apa kata kebanyakan orang, persahabatan antara pria dan wanita itu tidak ada yang tanpa bumbu-bumbu asmara. Kalau tidak salah satunya yang menyimpan rasa, ya dua-duanya! "CK!" Abizar berdecak sebal. "Masa lalu!" "Siapa bilang masa lalu?" Tiara segera menyanggah ucapan Abizar. "Aku rasa sampai saat ini hal itu masih berlaku. Bedanya, kalau dulu bang Izar yang mencintai Kak Melly, sekarang sebaliknya!" "Oya?" Entah mengapa Abyaz tiba-tiba kepo. Biasanya pria itu cenderung acuh, tidak mau tau perihal apapun yang tdiak ada sangkut pautnya dengan kehidupanya. Tapi entah mengapa

  • Dendam Salah Alamat   Keterlibatan Melly

    "Reksa baru mengetahuinya dua tahun lalu.""Dua tahun lalu?" Beo Abizar. Pikirannya menghitung mundur dua tahun lalu yang dimaksud Tiara.Dua tahun lalu itu artinya tepat di tahun Reksa meninggal. "Apa saat kamu menemuinya di Jepang?"Tiara mengangguk. Mengiyakan dugaan Abizar.Itu artinya lima bulan sebelum Reksa meninggal. "Ceritakan semuanya, Ti! Ceritakan perihal pertemua kalian di Jepang saat itu. Abang harus memastikan banyak hal, dan Abang rasa pertemuanmu dan Reksa bisa membantu Abang untuk menemukan banyak petunjuk." titah Abizar pada Tiara.Tentu saja Tiara menyanggupi. Rasanya sudah waktunya dia membuka semuanya."Itu adalah pertemuan pertama kami setelah lima tahun Reksa menutup aksesnya untuk bertemu denganku maupun Gea." Saat itu memang pertama kalinya Reksa memberi izin pada Tiara untuk menemuinya. Setelah bertahun-tahun Reksa tidak pernah sekalipun menggubris permintaan Tiara, akhirnya kali itu Reksa mengiyakan permintaan salah satu sahabatnya itu. Namun dengan syarat,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status