Share

Hawa Tidak Enak

Tak lama, dua orang lelaki mengucap salam. Gadis itu pun menjawab salam dan segera ke luar karena sudah tahu, bahwa pemilik kos akan segera datang.

Tampak dua orang lelaki berkulit putih. Saat melihat mereka berdua, Leher Fitri terasa panas. Kalung yang dia pakai bergetar.

"Maaf, Mba. Saya adalah anak pemilik rumah kos ini, Ibu meminta kami untuk mengambil uang kos," kata Rendra.

Fitri memandang Soleh lekat. Kalung yang dipakainya pun semakin bergetar dengan cepat. Lelaki itu hanya meliriknya sekilas, lalu mengacuhkannya.

'Pasti lelaki ini pemilik ajian itu,' batin Fitri.

Rendra dan Soleh saling tatap. Pasalnya, gadis itu hanya diam mematung memandangi Soleh. Soleh yang jengah di tatap seperti itu, lalu mendehem.

"E ... Maaf, ini Mas uang kekurangannya," sahutnya.

Rendra menerima uang tersebut dan mengucapkan terima kasih, lalu pamit meninggalkan Fitri.

"Cieeee ... Kayanya dia suka sama sepupuku yang rupawan ini," ledek Rendra.

"Ngawur aja kamu. Itu ilmu di dalam kalungnya yang membu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status