Share

Terjaga

Pertanyaan-pertanyaan penuh kecurigaan itu semakin sering menyudutkanku. Bagaimanapun aku membuat alasan, rasanya aku sangat yakin kalau mereka takkan serta merta mempercayai hal itu.

**

Usai mandi, kugantungkan handuk di luar untuk dianginkan sebentar. Kemudian turut duduk di pelatar bersama Kak Lily dan Kak Aulia yang sedang berbincang. Sambil menyisir rambut, aku hanya menyimak mereka yang sedang membahas sulitnya menjadi satu-satunya wanita di rumah. Selain anak, mereka terdengar sama-sama mengeluhkan suami yang manja, lalu malah saling tertawa setelahnya.

“Rasanya kaya punya dua bayi, tapi beda usia!” celetuk Kak Lily yang segera ditimpali Kak Aulia dengan tawa.

“Apa pernikahan itu harus? Apa perempuan harus tunduk sama laki-laki?” tanyaku tanpa sadar saat di kepala terbesit ingatan tentang perlakuan Kak Ijul.

“Laki-laki seperti apa yang pantas dijadikan suami, sih?” lanjutku lagi yang malah mengubah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status