Share

Bab 16 Pura-pura

Mas Adi sontak langsung menata tubuh Rumi yang terlihat terkulai lemas ke atas sofa. Terlihat sekali wajah Mas Adi yang tampak cemas karena istri keduanya tiba-tiba pingsan. Aku memanggil Bude Sri yang tengah bermain bersama Nasya di taman. “Ada apa Mbak Nada?” Tanya Bude Sri begitu beliau mendekat ke arah pintu yang sudah aku buka.

“Tolong ambilkan minyak fresh buat Rumi ya Bude. Dia lagi pingsan. Setelah itu tolong buatkan teh hangat ya Budhe.”

“Iya mbak.” Bude Sri sudah berjalan keluar lagi dari ruangan ini untuk mengambil pesananku tad.

Kakiku lalu melangkah menuju sofa. Bu Saroh menangis meraung-raung melihat Rumi yang pingsan. Sementara Mas Adi dengan panik sedang berusaha menyadarkan Rumi. Pandanganku tertuju pada Rahman yang justru dengan asyik bermain hp milik Mamanya.

“Bangun Rum. Rumiiii.” Tangan Mas Adi terus menepuk pipi Rumi pelan.

“Lebih baik kita bawa Rumi pulang saja nak Adi. Mungkin Rumi hanya kelelahan saja.” Keningku berkerut bingung. Dalam situasi seperti in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status