Share

27. Mata-mata

Arga duduk di kursi kerjanya sampai saat ini pria itu masih belum puas dengan apa yang telah dilakukannya terhadapnya Tio. "Aku tidak pernah pernah mempercayai dia. Sejak awal dia datang bekerja dengan ku, aku sudah dapat mengetahui bahwa dia bukanlah orang yang setia. Namun aku tetap memberikan kesempatan untuknya. Tapi yang namanya penghianat tetaplah penghianat. "Arga mengepalkan tangannya ketika mengingat bahwa Tio telah berkhianat kepadanya. Arga begitu sangat membenci orang yang telah mengkhianati dirinya. "Aku sudah menghabisinya Namun bukan berarti orang yang ada di belakangnya bisa lepas begitu saja." Arga berucap dengan sangat marah. Pria itu tidak akan pernah diam sebelum menemukan siapa dalang dari ini semua.

Arga memandang ponselnya yang berdering, panggilan masuk dari orang kepercayaannya yang bertanggung jawab terhadap pabrik senjata api miliknya. "Halo," ucap Arga.

"Halo tuan," ucap pria itu sedikit

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status