Share

Ketakutan yang Merayap

Author: Senja Berpena
last update Last Updated: 2025-06-30 22:41:50

Sudah dua hari sejak ulang tahun si kembar dan surat terror yang dikirim oleh Victor. Melvin kembali masuk ke kantor meski pikirannya terus tertuju pada Victor yang berhasil membuatnya ingin menghancurkan seluruh dunia untuk mencari keberadaan pria itu.

Baru saja dia duduk, suara ketukan ringan terdengar di pintu. Samuel, detektif pribadi yang sudah lama ia percaya berdiri di ambang dengan ekspresi serius. Di tangannya ada map cokelat tebal.

“Ada kabar baru?” tanya Melvin singkat seraya menatap pria itu tanpa basa-basi.

Samuel mengangguk. “Kami telah menelurusi semua kanal media sejak kemunculan Anda di publik kembali, termasuk saat konferensi pers tentang pengangkatan ulang Anda sebagai CEO KL’s Group. Sayangnya, satu portal berita menyisipkan info soal keluarga Anda, termasuk kondisi Thania dan kelahiran si kembar. Berita itu sampai ke Victor.”

Melvin menegang mendengarnya, rahangnya mengeras dengan tangan mengepal dengan erat. “Dia tahu Thania selamat?” tanyanya kembali.

“Bukan han
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
MAIMAI.
harus melibatkan polisi ini, khawatir klo kamu bergerak sendiri kamu bisa terluka seperti thania.
goodnovel comment avatar
Nining Mulyaningsi
Tania pasti gak tenang apalagi sekarang yang jadi sasarannya c twins .
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Ntah tujuan nya apa si Victor itu mengganggu Melvin. cuma karena Joana meninggal..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Kebahagiaan yang Tak Terhingga

    Thania terbaring dengan bantal tinggi menopang punggungnya, rambutnya masih sedikit basah oleh peluh, wajahnya tampak pucat namun memancarkan cahaya yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.Perawat menyerahkan Alice kecil ke dalam pelukannya dengan hati-hati. Bayi mungil itu hanya berbalut selimut putih dengan bordiran nama halus di pinggirannya.Alice Elizabeth Reandra. Mata kecilnya masih terpejam rapat, tetapi tubuh mungil itu bergerak pelan, hangat, hidup.Thania menerima putrinya dengan kedua tangan gemetar. Detik pertama pelukan itu terjadi, tubuhnya lunglai oleh emosi.Air matanya pecah, mengalir tanpa henti. Suaranya tercekat di tenggorokan. Ia mengecup dahi Alice, lalu menariknya lebih dekat ke dada.“Akhirnya… kau di sini,” bisiknya pelan. “Kau datang, Sayang. Setelah semua rasa sakit, semua penantian… kau datang.”Air mata jatuh ke pipi Alice yang merah dan halus. Thania tak menahan apa pun. Tangisnya adalah doa yang selama ini terucap diam-diam. Tangisnya adalah cinta ya

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Welcome To the World, Baby A

    Usia kandungan Thania sudah menginjak sembilan bulan. Perutnya kian besar, langkahnya kian lambat, dan napasnya lebih pendek dari biasanya.Namun, tak ada yang bisa menandingi semangat yang memenuhi hati dan wajahnya. Setiap pagi, dia berdiri di dekat jendela kamar, mengelus perutnya yang menonjol, dan membisikkan kata-kata lembut kepada bayi di dalam sana.“Papa, Mama, dan dua kakakmu menunggumu, Sayang. Dunia ini sudah disiapkan untuk menyambutmu,” ucapnya dengan suara serak penuh cinta.Sejak memasuki bulan ke-9 kehamilan, Thania memutuskan untuk cuti dari semua aktivitas luar rumah.Dia berhenti datang ke kantor, menolak semua undangan luar, dan memilih tinggal di rumah untuk memusatkan tenaganya pada satu hal: menyambut kelahiran sang putri kecil.Melvin, dengan seluruh perhatian dan cintanya, mendekor ulang kamar bayi mereka. Dinding-dinding dicat ulang dalam nuansa pastel lembut—biru muda, peach, dan sedikit hijau mint.Di salah satu sisi, dia melukis sendiri rangkaian bunga li

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Jenis Kelamin Adik Ketiga

    Angin sore menyusup lembut melalui celah jendela kamar, menggoyang tirai tipis berwarna putih gading. Aroma lavender dari diffuser menenangkan suasana ruangan yang sudah disulap menjadi tempat ternyaman untuk beristirahat.Di atas ranjang, Thania bersandar dengan bantal-bantal empuk menopang punggung dan lehernya. Perutnya kini telah membulat, menandakan bahwa kehidupan kecil dalam rahimnya terus bertumbuh.Kehamilan kali ini berjalan lebih tenang dan stabil dibanding sebelumnya, namun tubuh Thania menunjukkan reaksi berbeda.Ia lebih cepat lelah, lebih sensitif terhadap suara dan bau, dan sering mengalami sakit punggung di malam hari. Meskipun demikian, senyum tak pernah absen dari wajahnya—karena setiap rasa sakit itu berarti satu hal: bayi mereka baik-baik saja.Aiden dan Austin mulai memahami apa arti kehadiran "adik bayi". Mereka tak lagi cemburu saat melihat perhatian lebih yang diberikan Melvin kepada ibunya. Justru mereka semakin ingin terlibat, ingin menjadi bagian dari prose

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Kabar Kehamilan Kedua

    Cahaya pagi menembus tirai tipis kamar tidur utama rumah keluarga Reandra. Suara burung bernyanyi sayup dari kejauhan, menyatu dengan aroma lembut teh chamomile yang mengepul di meja kecil dekat jendela.Thania duduk di atas matras yoga, mengenakan pakaian olahraga ringan berwarna pastel. Napasnya teratur, matanya terpejam, wajahnya teduh dalam keheningan pagi.Sejak mereka memutuskan untuk mencoba memiliki anak lagi, Thania mulai menjalani rutinitas baru.Ia menjaga pola makan, memperbanyak buah dan sayuran, menghindari makanan instan, dan bangun lebih pagi untuk berolahraga ringan.Ia juga rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan, menjalani pemeriksaan kesehatan, serta memastikan tubuh dan pikirannya dalam kondisi terbaik.Melvin, yang biasanya sudah tenggelam dalam pekerjaan sejak matahari terbit, kini kerap terlihat memandangi istrinya dari ambang pintu.Senyum bangga tak pernah absen dari wajahnya setiap kali melihat Thania begitu sungguh-sungguh menjalani proses ini—bukan kar

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Dua Tahun Kemudian ....

    Dua tahun kemudian ….Langit sore dipenuhi semburat jingga keemasan saat halaman belakang rumah keluarga Reandra dihias meriah dengan lampu-lampu kecil berbentuk bintang, menggantung dari pohon-pohon dan berkelap-kelip seperti kunang-kunang.Tenda putih mungil berdiri megah di tengah taman, dihiasi dengan pita biru dan kuning, serta balon berbentuk roket dan planet. Di tengahnya, terpajang banner bertuliskan:"Selamat Ulang Tahun Kedua Aiden & Austin - Petualangan di Negeri Bintang!"Thania berdiri di dapur kecil di sisi halaman, mengusap peluh di dahi sambil memperhatikan kue dua tingkat yang baru saja ia hias sendiri.Kue itu dibuat dengan penuh cinta, bergambar roket yang mengarah ke bulan, dengan dua astronot kecil berdiri di atas lapisan fondan—satu mewakili Aiden, satu lagi Austin.Ia tersenyum kecil, bangga, meskipun tubuhnya lelah luar biasa.“Duh, kalau bukan karena mereka, aku pasti sudah menyerah dari tadi,” gumamnya pelan.Dari kejauhan, terdengar tawa riang Aiden, yang ki

  • Derita Istri Tak Diinginkan   Cinta yang Utuh

    Waktu sudah menunjuk angka sepuluh malam. Udara malam itu terasa hangat, dibelai semilir angin lembut yang datang dari arah taman. Di balkon kamar utama, lampu gantung kecil berayun pelan, cahayanya menyinari wajah Thania yang duduk bersandar pada kursi rotan dengan segelas teh di tangannya.Melvin berdiri di sisi pagar balkon, mengenakan kaus tipis dan celana santai. Pandangannya menerawang ke langit malam yang bersih, dihiasi kerlip bintang seperti taburan pasir di hamparan langit hitam.Suasana sunyi. Namun bukan sunyi yang sepi—melainkan sunyi yang nyaman. Yang membuat dada terasa lapang.Thania menghela napas panjang lalu menatap Melvin dari samping. “Setahun terakhir terasa seperti mimpi. Mimpi buruk dan mimpi indah dalam satu waktu.”Melvin menoleh lalu mengulas senyum hangat. “Banyak yang telah kita lewati selama setahun ini, Sayang. Bahkan aku tidak menyangka kau tetap bertahan di sampingku hingga saat ini.”Thania tersenyum tipis. Dia kemudian meletakkan cangkir teh di atas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status