Share

Chapter 006

Kakek Hunt dan nenek Lidia sangat senang dengan kedatangan Zero ke rumah mereka setelah tiga tahun lamanya, sementara Derrick yang terluka cukup parah akibat ulah ayah mereka hanya tersenyum kecil menanggapi kedatangan Zero.

"Kakak sepertinya kamu dan ayah memang ditakdirkan selalu ribut ketika bertemu." Zero tersenyum sembari memakan buah apel yang dikupas oleh nenek Lidia untuk Derrick.

"Nenek mengupas buah itu untukku, kenapa kamu memakannya?" Tanya Derrick tidak terima buah yang hampir masuk ke mulutnya di rampas oleh Zero begitu saja.

"Haha, tidak apa-apa, nenek memiliki banyak buah apel untuk kalian berdua." Nenek Lidia tertawa bahagia, dia sangat merindukan saat-saat seperti ini setelah sekian lama berlalu.

"Cucuku Zero apa yang membuat kamu mengunjungi gubuk tua kami?" Tanya kakek Hunt yang sedari awal hanya diam memandang tiga orang yang dia sayangi tersebut.

"Aneh rasanya setelah sekian lama kamu baru mengunjungi kami." Kakek Hunt memicingkan matanya menatap curiga Zero.

"Kakek, aku minta maaf karena baru mengunjungi rumah kalian." Zero meminta maaf kepada kakeknya tersebut setelah terdiam beberapa saat.

"Sudahlah suamiku, bukankah kalian sering bertemu di tempat latihan, lalu kenapa mempermasalahkan Zero yang baru datang kerumah kita?" Tanya nenek Lidia kesal, kakek Hunt hanya menghela nafas.

"Kak Derrick, Gladi kanuragan tahunan klan akan diadakan besok pagi di aula kediaman kepala klan."

"Bukankah ini kesempatanmu untuk membersihkan namamu dari status sampah klan Ran yang kamu sandang saat ini." Ujar Zero memberitahu Gladi kanuragan besok pagi yang memang selalu diadakan keluarga Ran setiap 1 tahun sekali.

"Bagaimana kak Derrick, apakah kamu akan ikut Gladi kanuragan kali ini?" Tanya Zero sembari memakan apel yang sudah dikupas nenek Lidia.

"Tentu saja aku ikut." Balas Derrick yakin dengan senyum kecil menghiasi bibirnya, Zero tersenyum senang mendengar kakaknya tersebut akan ikut dalam Gladi kanuragan.

Gladi kanuragan sendiri adalah sebuah pertandingan antar pendekar untuk menjajaki ilmu yang dimiliki setiap pendekar yang mengikuti kegiatan Gladi Kanuragan tersebut.

Di Klan Ran sendiri Gladi kanuragan selalu di adakan setiap tahun untuk mengetahui siapa pendekar muda berbakat, dimana pendekar muda berbakat itu akan menjadi fokus pelatihan keluarga Ran agar menjadi pendekar kuat dimasa depan sebagai pilar keluarga Ran.

Ok, lanjut.

Para pendekar muda dari semua keluarga yang memiliki darah klan Ran sudah datang pagi-pagi sekali untuk mengikuti Gladi kanuragan kali ini, karena selain mengikuti Gladi kanuragan mereka juga bertujuan untuk melihat secara langsung dan lebih dekat jendral muda Lao Aidan dan Nona muda Nana yang merupakan putra-putri seorang jenderal besar aliansi perbatasan barat.

Aula pusat kediaman kepala klan terlihat begitu ramai pengunjung, baik anggota keluarga/klan Ran maupun klan besar lain yang ada di desa dan beberapa warga sekitar. Banyak dari mereka datang selain memenuhi undangan klan Ran, tentu mereka datang untuk melihat langsung jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana yang dirumorkan memiliki kecantikan bak seorang Dewi.

Ketika Derrick sampai semua tempat sudah dipenuhi banyak orang, kegiatan orang-orang itu sangat berbeda-beda, dimana ada yang melamun, ada yang ngobrol, ada yang jualan, dan bahkan ada yang bermain judi dan taruhan.

"Aku pasang 300 ribu batr untuk kemenangan tuan muda Troy dalam Gladi kanuragan klan Ran kali ini." Teriak seseorang memasang taruhan yang diadakan oleh tiga orang anggota klan Ran sendiri, dimana salah satu dari tiga orang itu adalah Zero.

"Baiklah, taruhan dipasang." Zero menerima uang dari orang tersebut dan segera mencatatnya, lalu menyimpan uang itu ke dimensi penyimpanan miliknya.

"Halo kakak, apakah kamu akan ikut taruhan ini?" Tanya Zero yang tak sengaja melihat Derrick berdiri dengan tatapan tajam melihat kegiatannya sebagai admin taruhan, dua rekan Zero yang sibuk menerima uang taruhan dari beberapa peserta menghentikan kegiatan mereka dan menatap Derrick dengan tatapan menghina dan merendahkan.

"Wah, wah, wah, bukankah ini tuan muda sampah dari klan Ran." Ucap salah satu dari mereka sembari mendekati Derrick, Zero hanya menggeleng kecil dan tidak berniat ikut campur dengan masalah kakaknya tersebut.

"Sampah klan Ran sedang apa kamu disini? Apakah kamu ingin memasang taruhan, atau kamu berniat mengikuti Gladi kanuragan?" Tanya yang satunya dengan alis mata naik turun melihat Derrick yang terkenal dengan sebutan sampah dari klan Ran.

"Haha, tentu saja dia datang hanya untuk menonton pertandingan para pendekar muda klan Ran, tidak mungkin dia akan ikut mengingat dia bahkan tidak memiliki tenaga dalam." Balas salah seorang peserta taruhan meremehkan Derrick yang memang dijuluki sampah.

"Hei bro, jangan salah, si sampah..., maksudku tuan muda kami ini baru saja menghajar tuan muda Geri dari klan Rizki hingga tak sadarkan diri." Salah satu teman Zero yang tadi menghina Derrick tiba-tiba membela Derrick, namun dengan nada meremehkan.

"Bukankah begitu tuan muda?" Tanyanya dengan lembut dibuat-buat, namun Derrick hanya tersenyum dan sedikit mengeluarkan aura pembunuhnya yang sudah mencapai tingkat tertinggi.

Semua orang yang ada disekitar Derrick merasa kedinginan menusuk tulang, kaki mereka gemetar ketakutan dan begitu lemas, bahkan ada beberapa orang yang langsung berlutut karena tidak dapat menahan aura pembunuh Derrick yang sangat pekat dan begitu mengerikan.

"Apa itu? Kenapa aku merasa terintimidasi dengan tatapan tajam si sampah ini?" Tanya kedua teman Zero ketakutan dan berkeringat dingin mulai membasahi dahi mereka.

"Jika aku sampah, lalu bagaimana dengan kalian semua yang gemetar ketakutan hanya dengan sedikit aura milikku?" Ujar Derrick sembari menepuk-nepuk bahu kedua teman Zero tersebut, setiap tepukan Derrick mengalir tenaga dalamnya dan membuat tulang kedua orang itu ngilu dan kesakitan yang teramat sakit.

"Arg!" Teriak mereka menahan ngilu dan sakit di tulang bahu mereka.

"Zero aku pasang 1 juta 500 ribu Batr untuk kemenangan diriku dalam Gladi kanuragan ini." Derrick melayangkan beberapa gepok uang dengan pecahan 100 batr kepada Zero.

"Baiklah, terimakasih karena bergabung dalam pertaruhan ini kakak." Zero menerima uang itu dengan menunjukkan senyum termanis miliknya, Derrick sedikit jijik melihat senyum manis Zero yang notabene seorang pria.

"Seandainya kamu adik wanita, aku mungkin akan senang melihat senyum kakumu itu." Derrick berujar dan melangkah pergi lebih dekat ke panggung pertandingan yang kini dikelilingi banyak anak muda dengan berbagai senjata yang mereka miliki.

Jari-jari tangan Derrick terlihat mengeluarkan asap berwarna putih dan mulai menulis mantra di udara kosong, Derrick membelah sedikit udara kosong dengan jari telunjuk setelah menyelesaikan mantranya dan tiba-tiba dua pedang keluar dari udara kosong dan langsung ditangkap oleh Derrick dengan kedua tangannya.

"Itukah teknik penyimpanan ruang milikmu?" Tanya seseorang yang berada tepat disamping Derrick secara tiba-tiba, Derrick terkejut dibuatnya.

"Orang ini.., pandai menyembunyikan aura keberadaan." Batin Derrick sedikit terkejut.

Orang berpakaian sangat modis dan trendy itu tersenyum kepada Derrick dan mengeluarkan knukcle dari udara kosong tanpa perlu melakukan gerakan tangan seperti yang Derrick lakukan sebelumnya.

"Kenapa?"

"Apakah kamu tidak mengenalku lagi setelah tidak bertemu selama hampir 3 tahun?" Tanya pemuda tampan itu dengan menunjukkan senyum jahat.

"Tentu saja aku mengingatmu, Troy si pembully kejam." Balas Derrick dingin.

Bersambung.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status