Share

Chapter 005

Hanzo terus menekan Derrick dengan aura tenaga dalamnya yang sudah ranah kaisar puncak, Derrick yang masih ranah langit awal tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan balik.

Keringat dingin di dahi Derrick terus berjatuhan menahan tekanan aura tenaga dalam Hanzo, bahkan tanah tempat Derrick berada retak dan perlahan demi perlahan tubuh Derrick mulai terbenam.

"Apakah aku menyuruhmu pergi?" Tanya Hanzo kembali dengan memperkuat tekanan auranya, Derrick semakin merasa kesulitan bergerak dan sesak nafas.

Trang!

Derrick menghilang dan menebas Hanzo sedetik kemudian, Hanzo hanya menangkis tebasan Derrick dengan tangan kosong yang dilapisi tenaga dalam dan menendang Derrick hingga terhempas.

"Ranah langit awal?"

"Sepertinya kamu memiliki guru yang hebat." Ujar Hanzo dengan terkejut, dia tidak pernah menyangka anaknya yang sampah itu bisa berlatih ilmu Kanuragan dan menjadi pendekar, bahkan sudah ranah langit di usia yang terbilang cukup muda.

Derrick hanya menatap tajam Hanzo dan mencoba mengintimidasi Hanzo dengan aura pembunuh miliknya, kebencian dalam matanya terlihat jelas dan semakin dalam, itu membuat Hanzo merasa sakit hati tapi dia berusaha tetap tenang.

"Aura pembunuh bocah ini terlalu kuat, apa yang dia lalui untuk mendapatkan aura pembunuh sekuat dan sepekat ini?" Batin Hanzo sedikit kaget merasakan aura pembunuh Derrick, dimana aura pembunuh itu adalah aura milik sang guru yang ikut ketika inti tenaga dalam dibagikan kepada Derrick.

"Tapi itu tidak cukup untuk membersihkan namamu dari status sampah." Ucap Hanzo dan melanjutkan langkahnya meninggalkan Derrick yang menahan sakit.

Derrick berdiri dengan susah payah, dua pedangnya dia pegang dengan erat seakan takut terlepas dari pegangannya.

"Tebasan naga langit penghancur batu." Derrick menyerang.

Derrick menebas udara kosong dengan pedang di tangan kirinya dan disusul pedang di tangan kanannya dan menciptakan tebasan silang yang langsung menghantam Hanzo yang tidak siap menyambut serangan tersebut.

Trang!

Derrick berlari menyerang Hanzo sesaat setelah melancarkan serangannya, karena Derrick tahu Hanzo tidak mungkin bisa dikalahkan dengan teknik pedangnya tersebut.

Dan benar saja Hanzo baik-baik saja, tebasan energi yang dia lancarkan hanya angin lalu saja bagi Hanzo.

Trang! Trang! Trang!

Derrick melancarkan tebasan langsung beberapa kali, namun ditangkis dengan mudah oleh Hanzo, sekali Hanzo bergerak membalas Derrick dibuat terhempas.

Bang!

Derrick terhempas sampai membuat tembok salah satu rumah hancur dihantam tubuh Derrick tersebut.

"Naga langit pembelah awan!" Derrick menggunakan teknik pedangnya kembali, sebuah siluet cakar naga muncul dan melancarkan tebasan angin dari cakarnya tersebut.

"Tebasan angin yang kuat." Hanzo sedikit terdorong ketika menahan tebasan energi tersebut.

"Tapak beruang air!" Hanzo menggunakan tekniknya untuk menghentikan Derrick yang berlari menyerang.

"Sayap mutlak naga langit!" Derrick sedikit terkejut dan secara reflek menggunakan perisai naga langit dengan menancapkan pedangnya ke tanah, siluet sayap naga berwarna emas terlihat melindungi Derrick.

Bush!

Benturan dua serangan energi itu menggema di langit-langit kediaman keluarga Ran dan membuat semua orang terkejut, beberapa orang langsung berlari ke sumber suara karena takut itu merupakan serangan musuh.

"Tenaga dalammu sudah habis?" Tanya Hanzo dengan santai.

Hanzo tahu betul batasan tenaga dalam seorang ranah langit awal yang sangat sedikit, karena dia sudah melewati ranah langit awal di masa mudanya, dimana menurut Hanzo perbedaan jumlah tenaga dalam ranah langit awal dan menengah terlalu jauh, apalagi dengan ranah surgawi tentu saja itu sangat terlalu jauh.

"Jika aku menjadi dirimu, aku akan mengalahkan lawanku yang memiliki ranah lebih tinggi dengan cepat agar meraih kemenangan, karena semakin lama bertarung semakin berkurang tenaga dalammu." Ujar Hanzo dan menghilang meninggalkan Derrick karena Hanzo merasa beberapa anggota keluarga yang sudah ranah raja mendekat.

"Itupun jika lawanmu cukup bodoh tidak mengantisipasi, haha." Tawa Hanzo menggema di telinga Derrick.

Ketika orang-orang itu sampai mereka hanya melihat bekas pertarungan saja, namun siapa yang bertarung masih tidak mereka ketahui karena tempat pertarungan itu sudah kosong melompong dan hanya meninggalkan bekas-bekas pertarungan saja.

"Siapa yang bertarung disini?" Tanya tetua pertama keluarga sambil mengecek tanah yang berlubang akibat tekanan aura tenaga dalam Hanzo.

"Aura pembunuh disekitar terlalu pekat, apakah seseorang mengirim pembunuh untuk membunuh ketua klan?" Duga salah satu anggota keluarga.

"Atau mereka disini untuk membunuh jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana?" Duga yang lainnya ketika mengingat bahwa kediaman mereka kedatangan tamu istimewa, yaitu putra dan putri jenderal besar Derrick.

Mendengar dugaan itu semua orang dibuat terkejut dan sangat cemas, mereka tahu betul jika terjadi sesuatu kepada dua tamu istimewa itu maka keluarga Ran akan dihapuskan dari dunia oleh kemarahan jenderal besar Derrick.

"Menyebar dan tangkap siapapun yang bukan anggota keluarga kita atau orang asing yang berani memasuki kediaman keluarga Ran." Perintah tetua pertama sambil melihat tembok rumah yang hancur dihantam tubuh Derrick.

"Aku akan memberitahu ketua." Tetua pertama segera menemui Hanzo sebagai kepala keluarga di ruang kerjanya.

Ok, lanjut.

Disisi lain Derrick yang terluka parah ternyata dibawa pergi oleh kakek Hunt ke kediamannya untuk mendapatkan pengobatan.

"Terimakasih, kakek." Derrick berterimakasih kepada Kakek Hunt yang menolongnya di akhir-akhir pertarungan, seandainya kakek Hunt tidak menolong sudah pasti Derrick akan terluka parah terkena tapak beruang air milik sang ayah.

"Hmz," Kakek Hunt hanya berdehem kecil menanggapi.

"Apa lagi yang terjadi kepadamu?" Tanya nenek Lidia yang melihat Derrick terluka dengan beberapa bagian tubuh lebam dan membiru, meskipun begitu nenek Lidia segera mengobati luka Derrick agar lebamnya tidak terasa sakit lagi.

"Cucuku sepertinya kamu terluka dalam yang cukup parah, butuh waktu lama untuk sembuh." Jelas nenek Lidia ketika mengobati Derrick dan merasakan Derrick terluka dalam yang cukup parah.

"Sebenarnya apa yang terjadi kepadamu, cucuku?" Tanya nenek Lidia frustrasi dengan keadaan Derrick yang terluka parah dan bahkan terluka dalam yang cukup parah.

"Suamiku, apa yang sebenarnya terjadi kepada Derrick?" Tanya nenek Lidia kepada kakek Hunt karena Derrick hanya bungkam.

"Dia bertarung dengan ayahnya, si kepala batu Hanzo." Jawab kakek Hunt apa adanya dan tidak ditutupi, karena kakek Hunt memiliki prinsip selalu jujur, menetapi janji, dan berusaha sekuat tenaga.

"Apa?" Nenek Lidia terkejut bukan main mendengarnya.

"Benarkah itu?" Tanya nenek Lidia berdiri dan menghampiri kakek Hunt.

"Apakah kamu meragukan prinsip milikku, Lidia?" Tanya kakek Hunt kesal, dia sudah badmood ketika melihat cucu kesayangannya dilukai dengan sangat parah oleh Hanzo yang tidak lain anaknya sendiri.

Jadi wajar saja kakek Hunt saat ini sangat kesal dan marah, sedikit percikan saja kemarahan yang ditahan itu akan meledak-ledak dan akan berakibat fatal.

"Anak itu." Nenek Lidia geram dan sangat marah kepada Hanzo.

Nenek Lidia yang tahu betul mengenai prinsip sang suami pasti percaya, terlebih sang suami terlihat sangat marah dan memiliki suasana buruk saat ini.

Tok! Tok! Tok!

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kediaman mereka, kakek Hunt dengan cepat membuka pintu dan melihat Zero di depan pintu.

"Salam kakek."

"Zero kecil?" Kakek Hunt sedikit terkejut dengan kedatangan Zero ke kediamannya, padahal Zero tidak pernah sedikitpun datang ke kediaman mereka semenjak tiga tahun lalu.

Bersambung.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status