Hanzo terus menekan Derrick dengan aura tenaga dalamnya yang sudah ranah kaisar puncak, Derrick yang masih ranah langit awal tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan balik.
Keringat dingin di dahi Derrick terus berjatuhan menahan tekanan aura tenaga dalam Hanzo, bahkan tanah tempat Derrick berada retak dan perlahan demi perlahan tubuh Derrick mulai terbenam."Apakah aku menyuruhmu pergi?" Tanya Hanzo kembali dengan memperkuat tekanan auranya, Derrick semakin merasa kesulitan bergerak dan sesak nafas.Trang!Derrick menghilang dan menebas Hanzo sedetik kemudian, Hanzo hanya menangkis tebasan Derrick dengan tangan kosong yang dilapisi tenaga dalam dan menendang Derrick hingga terhempas."Ranah langit awal?""Sepertinya kamu memiliki guru yang hebat." Ujar Hanzo dengan terkejut, dia tidak pernah menyangka anaknya yang sampah itu bisa berlatih ilmu Kanuragan dan menjadi pendekar, bahkan sudah ranah langit di usia yang terbilang cukup muda.Derrick hanya menatap tajam Hanzo dan mencoba mengintimidasi Hanzo dengan aura pembunuh miliknya, kebencian dalam matanya terlihat jelas dan semakin dalam, itu membuat Hanzo merasa sakit hati tapi dia berusaha tetap tenang."Aura pembunuh bocah ini terlalu kuat, apa yang dia lalui untuk mendapatkan aura pembunuh sekuat dan sepekat ini?" Batin Hanzo sedikit kaget merasakan aura pembunuh Derrick, dimana aura pembunuh itu adalah aura milik sang guru yang ikut ketika inti tenaga dalam dibagikan kepada Derrick."Tapi itu tidak cukup untuk membersihkan namamu dari status sampah." Ucap Hanzo dan melanjutkan langkahnya meninggalkan Derrick yang menahan sakit.Derrick berdiri dengan susah payah, dua pedangnya dia pegang dengan erat seakan takut terlepas dari pegangannya."Tebasan naga langit penghancur batu." Derrick menyerang.Derrick menebas udara kosong dengan pedang di tangan kirinya dan disusul pedang di tangan kanannya dan menciptakan tebasan silang yang langsung menghantam Hanzo yang tidak siap menyambut serangan tersebut.Trang!Derrick berlari menyerang Hanzo sesaat setelah melancarkan serangannya, karena Derrick tahu Hanzo tidak mungkin bisa dikalahkan dengan teknik pedangnya tersebut.Dan benar saja Hanzo baik-baik saja, tebasan energi yang dia lancarkan hanya angin lalu saja bagi Hanzo.Trang! Trang! Trang!Derrick melancarkan tebasan langsung beberapa kali, namun ditangkis dengan mudah oleh Hanzo, sekali Hanzo bergerak membalas Derrick dibuat terhempas.Bang!Derrick terhempas sampai membuat tembok salah satu rumah hancur dihantam tubuh Derrick tersebut."Naga langit pembelah awan!" Derrick menggunakan teknik pedangnya kembali, sebuah siluet cakar naga muncul dan melancarkan tebasan angin dari cakarnya tersebut."Tebasan angin yang kuat." Hanzo sedikit terdorong ketika menahan tebasan energi tersebut."Tapak beruang air!" Hanzo menggunakan tekniknya untuk menghentikan Derrick yang berlari menyerang."Sayap mutlak naga langit!" Derrick sedikit terkejut dan secara reflek menggunakan perisai naga langit dengan menancapkan pedangnya ke tanah, siluet sayap naga berwarna emas terlihat melindungi Derrick.Bush!Benturan dua serangan energi itu menggema di langit-langit kediaman keluarga Ran dan membuat semua orang terkejut, beberapa orang langsung berlari ke sumber suara karena takut itu merupakan serangan musuh."Tenaga dalammu sudah habis?" Tanya Hanzo dengan santai.Hanzo tahu betul batasan tenaga dalam seorang ranah langit awal yang sangat sedikit, karena dia sudah melewati ranah langit awal di masa mudanya, dimana menurut Hanzo perbedaan jumlah tenaga dalam ranah langit awal dan menengah terlalu jauh, apalagi dengan ranah surgawi tentu saja itu sangat terlalu jauh."Jika aku menjadi dirimu, aku akan mengalahkan lawanku yang memiliki ranah lebih tinggi dengan cepat agar meraih kemenangan, karena semakin lama bertarung semakin berkurang tenaga dalammu." Ujar Hanzo dan menghilang meninggalkan Derrick karena Hanzo merasa beberapa anggota keluarga yang sudah ranah raja mendekat."Itupun jika lawanmu cukup bodoh tidak mengantisipasi, haha." Tawa Hanzo menggema di telinga Derrick.Ketika orang-orang itu sampai mereka hanya melihat bekas pertarungan saja, namun siapa yang bertarung masih tidak mereka ketahui karena tempat pertarungan itu sudah kosong melompong dan hanya meninggalkan bekas-bekas pertarungan saja."Siapa yang bertarung disini?" Tanya tetua pertama keluarga sambil mengecek tanah yang berlubang akibat tekanan aura tenaga dalam Hanzo."Aura pembunuh disekitar terlalu pekat, apakah seseorang mengirim pembunuh untuk membunuh ketua klan?" Duga salah satu anggota keluarga."Atau mereka disini untuk membunuh jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana?" Duga yang lainnya ketika mengingat bahwa kediaman mereka kedatangan tamu istimewa, yaitu putra dan putri jenderal besar Derrick.Mendengar dugaan itu semua orang dibuat terkejut dan sangat cemas, mereka tahu betul jika terjadi sesuatu kepada dua tamu istimewa itu maka keluarga Ran akan dihapuskan dari dunia oleh kemarahan jenderal besar Derrick."Menyebar dan tangkap siapapun yang bukan anggota keluarga kita atau orang asing yang berani memasuki kediaman keluarga Ran." Perintah tetua pertama sambil melihat tembok rumah yang hancur dihantam tubuh Derrick."Aku akan memberitahu ketua." Tetua pertama segera menemui Hanzo sebagai kepala keluarga di ruang kerjanya.Ok, lanjut.Disisi lain Derrick yang terluka parah ternyata dibawa pergi oleh kakek Hunt ke kediamannya untuk mendapatkan pengobatan."Terimakasih, kakek." Derrick berterimakasih kepada Kakek Hunt yang menolongnya di akhir-akhir pertarungan, seandainya kakek Hunt tidak menolong sudah pasti Derrick akan terluka parah terkena tapak beruang air milik sang ayah."Hmz," Kakek Hunt hanya berdehem kecil menanggapi."Apa lagi yang terjadi kepadamu?" Tanya nenek Lidia yang melihat Derrick terluka dengan beberapa bagian tubuh lebam dan membiru, meskipun begitu nenek Lidia segera mengobati luka Derrick agar lebamnya tidak terasa sakit lagi."Cucuku sepertinya kamu terluka dalam yang cukup parah, butuh waktu lama untuk sembuh." Jelas nenek Lidia ketika mengobati Derrick dan merasakan Derrick terluka dalam yang cukup parah."Sebenarnya apa yang terjadi kepadamu, cucuku?" Tanya nenek Lidia frustrasi dengan keadaan Derrick yang terluka parah dan bahkan terluka dalam yang cukup parah."Suamiku, apa yang sebenarnya terjadi kepada Derrick?" Tanya nenek Lidia kepada kakek Hunt karena Derrick hanya bungkam."Dia bertarung dengan ayahnya, si kepala batu Hanzo." Jawab kakek Hunt apa adanya dan tidak ditutupi, karena kakek Hunt memiliki prinsip selalu jujur, menetapi janji, dan berusaha sekuat tenaga."Apa?" Nenek Lidia terkejut bukan main mendengarnya."Benarkah itu?" Tanya nenek Lidia berdiri dan menghampiri kakek Hunt."Apakah kamu meragukan prinsip milikku, Lidia?" Tanya kakek Hunt kesal, dia sudah badmood ketika melihat cucu kesayangannya dilukai dengan sangat parah oleh Hanzo yang tidak lain anaknya sendiri.Jadi wajar saja kakek Hunt saat ini sangat kesal dan marah, sedikit percikan saja kemarahan yang ditahan itu akan meledak-ledak dan akan berakibat fatal."Anak itu." Nenek Lidia geram dan sangat marah kepada Hanzo.Nenek Lidia yang tahu betul mengenai prinsip sang suami pasti percaya, terlebih sang suami terlihat sangat marah dan memiliki suasana buruk saat ini.Tok! Tok! Tok!Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kediaman mereka, kakek Hunt dengan cepat membuka pintu dan melihat Zero di depan pintu."Salam kakek.""Zero kecil?" Kakek Hunt sedikit terkejut dengan kedatangan Zero ke kediamannya, padahal Zero tidak pernah sedikitpun datang ke kediaman mereka semenjak tiga tahun lalu.Bersambung.Kakek Hunt dan nenek Lidia sangat senang dengan kedatangan Zero ke rumah mereka setelah tiga tahun lamanya, sementara Derrick yang terluka cukup parah akibat ulah ayah mereka hanya tersenyum kecil menanggapi kedatangan Zero."Kakak sepertinya kamu dan ayah memang ditakdirkan selalu ribut ketika bertemu." Zero tersenyum sembari memakan buah apel yang dikupas oleh nenek Lidia untuk Derrick."Nenek mengupas buah itu untukku, kenapa kamu memakannya?" Tanya Derrick tidak terima buah yang hampir masuk ke mulutnya di rampas oleh Zero begitu saja."Haha, tidak apa-apa, nenek memiliki banyak buah apel untuk kalian berdua." Nenek Lidia tertawa bahagia, dia sangat merindukan saat-saat seperti ini setelah sekian lama berlalu."Cucuku Zero apa yang membuat kamu mengunjungi gubuk tua kami?" Tanya kakek Hunt yang sedari awal hanya diam memandang tiga orang yang dia sayangi tersebut."Aneh rasanya setelah sekian lama kamu baru mengunjungi kami." Kakek Hunt memicingkan matanya menatap curiga Zero."Ka
Pertemuan Derrick dan Troy terlihat penuh dengan aura permusuhan, bahkan orang yang berada disekitar dapat merasakan permusuhan yang sangat besar antara mereka berdua semenjak mereka saling tatap. Semua pendekar muda klan Ran tentu tahu siapa Derrick dan juga Troy, mereka juga tentunya tahu masalah yang terjadi antara dua orang tersebut."Haha, Derrick kenapa kamu menatapku seperti itu?" Troy tertawa dan bertanya kepada Derrick yang menatapnya tajam setajam silet, seandainya tatapan Derrick bisa membunuh sudah pasti Troy akan mati dalam sekejap."Derrick kamu masih mengingatku, suatu kebanggaan bagiku karena diingat oleh seorang sampah, tidak, maksudku seorang tuan muda klan Ran sepertimu." Ujar Troy kembali dengan tangan di dada seakan dia merasa terharu diingat oleh Derrick."Troy, aku akan membalas penghinaan ini, camkan itu." Derrick pergi dari hadapan Troy setelah melempar tatapan dingin dan mengancam, Troy hanya tersenyum miring menanggapi ancaman Derrick."Cih, si sampah itu ber
Setelah berbasa-basi membuka acara, tetua pertama segera memulai babak pertama bagi para pendekar yang akan mengikuti Gladi kanuragan, dimana babak pertama adalah mengetes seberapa tinggi ranah yang dimiliki peserta Gladi kanuragan, dimana pendekar muda yang memiliki ranah dibawah ranah awan akan langsung didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat.Seorang pria muda yang membawa kapak dipunggung menjadi peserta pertama yang akan memulai babak pertama, pria itu dengan percaya diri memegang bola kristal yang memiliki kemampuan mengetes seberapa tinggi ranah seseorang."Ranah awan awal, lulus." Tetua pertama segera mengumumkan ketika bola kristal menunjukkan kapasitas tenaga dalam pria muda tersebut sebesar 4 lingkaran tenaga dalam yang menandakan bahwa pemuda tersebut sudah ranah awan awal."Ranah bumi puncak, tidak lulus." Tetua pertama mengumumkan salah satu peserta yang gagal masuk babak kedua karena hanya memiliki 3 lingkaran tenaga dalam, meskipun hanya beda satu ranah, tetap saj
Derrick yang diserang secara reflek menghindar menjauh dari jangkauan si penyerang, semua orang penasaran siapa yang menyerang Derrick secara terang-terangan di depan semua keluarga Ran dan jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana.Pengawal jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana langsung melindungi mereka dan membentuk formasi sembari tombak menodong kearah dimana penyerang berada."Ternyata itu memang kamu, bajingan kecil." Ucap si penyerang dan membuat debu disekitarnya langsung bersih dalam sekali kibasan tangan saja.Si penyerang ternyata seorang wanita yang diperkirakan berumur 40 tahun, dia memakai baju khusus pengawal Nona muda Nana, ditangannya terlihat kipas besi yang sangat indah namun mengandung aura racun yang sangat kuat."Bibi Karin?" Nona muda Nana kebingungan ketika melihat orang yang menyerang Derrick adalah salah satu pengawal pribadinya sendiri."Nona muda, pria ini yang telah mengintip kamu mandi tempo hari, aku yakin itu." Bibi Karin dengan semangat memberit
Babak kedua akhirnya dimulai dengan menyisakan sekitar 30 orang Pendekar muda yang lolos dari babak pertama, dibabak kedua mereka harus menyingkirkan 26 orang lainnya dengan cara apapun di dalam arena pertarungan, dimana arena pertarungan kini berubah menjadi hutan belantara (Hutan keluarga Ran), sementara para penonton boleh menonton secara langsung atau menonton melalui layar proyeksi yang di dapatkan dari kamera yang menampilkan para pendekar."Lalu kegunaan panggung itu apa?" Tanya Zero tak habis pikir."Tentu saja sebagai podium untuk pemenang gladi Kanuragan." Balas Derrick dengan malas, lalu mengibaskan tangan mengusir lalat yang terbuat dari besi, dimana lalat itu adalah kamera yang merekam mereka untuk para penonton yang tidak bisa menonton langsung di hutan tempat babak kedua dilaksanakan."Mereka penuh persiapan." Gumam Derrick sembari melihat layar besar yang menampilkan para pendekar muda.Setelah menunggu beberapa detik tiba-tiba seseorang muncul diatas panggung dengan d
Derrick hanya menoleh sekilas melihat Zero, lalu kembali melihat pesawat tempur tersebut yang memiliki merk F16 di bagian kanan sisi pesawat."Benda kuno ini tiba-tiba muncul di hadapanku ketika aku sedang kencing." Jelas Derrick dengan santai sembari mendekati pesawat tempur tersebut dan menaiki pesawat untuk membuka kabin pilot.Zero hanya melongo mendengar penjelasan Derrick. Ketika Derrick berniat membuka kabin tiba-tiba kabin pilot terbuka sendiri dan seseorang langsung meninju Derrick hingga membuat Derrick mundur menjauh."Siapa kamu?" Tanya Derrick dengan mencabut kedua pedang di pinggangnya dan memasuki metode siap tempur.Sementara Zero segera menggunakan belati di pinggang kirinya, dimana Zero membawa sekitar 10 belati dipinggangnya tersebut."Hati-hati kak, dia berbahaya." Zero mengalirkan belatinya elemen kegelapan yang dia kuasai, lalu memperingati Derrick agar hati-hati.Pilot pesawat tempur itu melompat keluar dari kabin pilot, lalu terlihat sesosok pria muda dengan pak
Formasi lingkaran tak terbatas adalah formasi yang membuat target formasi tidak bisa menggunakan serangan energi berskala besar, jika memaksa serangan itu akan menghilang dan si pengguna formasi akan mendapatkan energi tenaga dalam tambahan. Formasi lingkaran tak terbatas juga memungkinkan target secara perlahan akan kehilangan tenaga dalam jika terus terjebak, lalu ketika tenaga dalam habis maka target tidak akan bisa menggunakan tenaga dalam lagi meskipun inti tenaga dalamnya masih baik-baik saja."Kehabisan tenaga dalam karena terlalu banyak digunakan dan kehabisan tenaga dalam karena formasi ini tentunya berbeda." Gumam Derrick sembari melancarkan tebasan energi berulang-ulang, tiga orang penyerang membalasnya dengan perisai energi yang sangat kokoh."Jika tenaga dalamku habis di formasi ini, maka aku akan kembali menjadi sampah." Gumam Derrick kembali dan memutar tubuhnya hingga membentuk gasing untuk menghadapi tiga orang penyerang tersebut.Derrick melancarkan tebasan demi teba
Pertarungan antara Derrick dan Troy sudah mencapai puncaknya, arena tempat mereka bertarung kini sudah hancur dengan pohon-pohon bertumbangan akibat kekuatan dua orang tersebut.Derrick menjadikan sebatang pohon sebagai perisai, lalu menebas Troy yang mencoba menusuknya namun terhalang batang pohon hingga tombak Troy menancap di batang pohon tersebut."Tebasan pembelah batu!" Derrick melancarkan serangan energi kepada Troy yang menjauh, tebasan itu langsung menebas tubuh Troy sangat parah."Tombak naga api!" Troy menciptakan tombak api, lalu melemparkannya ke Derrick yang berlari menyerang.Tombak itu menjadi siluet naga api yang sangat ganas menerkam Derrick yang tidak sempat menghindar. "Sayap mutlak naga langit!" Derrick memilih menciptakan perisai energi untuk melindungi dirinya.Namun tombak itu menembus perisai sayap mutlak naga langit Derrick karena jaraknya terlalu dekat, beruntungnya tombak itu tidak sampai melukai Derrick.Derrick tersenyum kecil dan langsung melancarkan teb