Setelah berbasa-basi membuka acara, tetua pertama segera memulai babak pertama bagi para pendekar yang akan mengikuti Gladi kanuragan, dimana babak pertama adalah mengetes seberapa tinggi ranah yang dimiliki peserta Gladi kanuragan, dimana pendekar muda yang memiliki ranah dibawah ranah awan akan langsung didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat.
Seorang pria muda yang membawa kapak dipunggung menjadi peserta pertama yang akan memulai babak pertama, pria itu dengan percaya diri memegang bola kristal yang memiliki kemampuan mengetes seberapa tinggi ranah seseorang."Ranah awan awal, lulus." Tetua pertama segera mengumumkan ketika bola kristal menunjukkan kapasitas tenaga dalam pria muda tersebut sebesar 4 lingkaran tenaga dalam yang menandakan bahwa pemuda tersebut sudah ranah awan awal."Ranah bumi puncak, tidak lulus." Tetua pertama mengumumkan salah satu peserta yang gagal masuk babak kedua karena hanya memiliki 3 lingkaran tenaga dalam, meskipun hanya beda satu ranah, tetap saja dia dinyatakan tidak lulus.Satu persatu pendekar muda klan Ran bergantian mengukur seberapa tinggi ranah mereka, meskipun mereka tahu akan gagal karena tidak memenuhi syarat, namun tetap saja mereka diperintahkan sebagai peserta yang memeriahkan suasana Gladi kanuragan tersebut.Semua pendekar muda yang mengikuti Gladi kanuragan terlihat sudah melalui babak pertama, kini hanya tinggal tiga orang saja yang belum melalui babak pertama, yaitu Derrick yang selalu menolak maju ketika dia diperintahkan untuk maju dan lebih memilih akan maju ketika sudah tidak ada peserta lagi, lalu ada Zero dan Troy yang juga memilih untuk maju diakhir ketika semua peserta sudah maju terlebih dulu."Sekarang tinggal kalian bertiga saja, cepat maju atau kalian didiskualifikasi." Ancam tetua pertama yang mulai geram dengan ego tiga orang pemuda tersebut."Hei sampah, kamu majulah terlebih dulu, soalnya diantara kita bertiga kamulah yang paling lemah dan mungkin tidak lolos babak pertama." Desak Troy kepada Derrick.Derrick hanya diam tak bergeming sembari menggeleng kepala tanda menolak maju terlebih dahulu, melihat itu semua orang semakin kesal dan mengolok-olok Derrick yang berstatus sampah klan Ran."Si sampah ini terlalu percaya diri, emangnya seberapa tinggi kemampuannya sampai-sampai menginginkan menjadi peserta terakhir di babak pertama?" Ujar seorang penonton yang merupakan pria paruh baya dengan kesal."Hei sampah, majulah dan turunlah ketika kamu dinyatakan tidak lulus." Tambah yang lainnya.Semua cemoohan dan hinaan orang kepadanya hanya dianggap angin lalu saja, namun tidak bagi Hanzo yang sangat malu karena bagaimanapun Derrick adalah anak sulungnya."Orang yang memiliki ego tinggi sangat sulit untuk diberitahu." Ucap Zero menepuk bahu Derrick sembari menunjukkan senyum lebar kepada kakaknya tersebut."Aku akan maju terlebih dulu." Lanjutnya sembari melangkah menuju bola kristal dan tanpa basa-basi langsung menyentuhnya.Cling!Bola kristal itu bergetar, lalu menunjukkan 8 lingkaran berwarna emas yang menandakan Zero sudah ranah langit menengah, lalu terlihat setengah lingkaran yang muncul sangat lambat yang menandakan Zero setengah langkah memasuki ranah langit puncak.Semua orang terkesima dengan Zero, mereka menganggap Zero adalah jenius sejati klan Ran untuk era sekarang. Bahkan para tetua keluarga juga sependapat dengan semua orang, disisi lain jenderal muda Lao Aidan hanya tersenyum kecil melihat lingkaran tenaga dalam Zero.Selain terkesima dan terkejut dengan kejeniusan Zero, mereka juga dikejutkan dengan lingkaran tenaga dalam Zero yang berwarna emas, padahal umumnya lingkaran tenaga dalam berwarna putih."Lingkaran tenaga dalam emas?" Orang-orang bertanya-tanya, namun mereka tidak mendapatkan jawaban karena lingkaran tenaga dalam emas baru saja mereka ketahui."Ranah langit menengah, lulus." Tetua pertama segera mengumumkan setelah pikirannya dibuat kusut menebak kenapa Zero memiliki lingkaran tenaga dalam berwarna emas."Tidak di duga di klan kecil seperti klan Ran ada seseorang yang ditakdirkan sebagai pewaris salah satu dari 8 dewa penjaga." Gumam Jenderal muda Lao Aidan.Lao Aidan yang merupakan pewaris dewa pedang api dari 8 dewa penjaga tentunya bisa menyadari Zero sebagai pewaris salah satu dari 8 dewa penjaga, karena sang dewa pedang yang mewarisinya telah memberitahu bahwa selain dirinya dewa lain juga seharusnya sudah memilih pewaris mereka atau setidaknya mencari pewaris mereka, dimana salah satu tanda seorang pewaris yaitu memiliki lingkaran tenaga dalam berwarna emas sebagai efek menerima warisan dewa tersebut."Jenderal Hanzo kamu memiliki pendekar muda yang sangat berbakat, bahkan mungkin lebih berbakat dariku." Ujar Lao Aidan memuji."Tuan muda bisa saja, haha." Hanzo yang sangat bangga dan memiliki kesombongan itu langsung melayang tinggi ketika salah satu anaknya dipuji oleh pendekar muda paling jenius seperti Lao Aidan tersebut."Kakak, lingkaran tenaga dalamnya sama dengan milikmu, sepertinya dia memang berbakat." Celetuk Nana, mendengar itu Hanzo sedikit terkejut, dia tidak pernah mengira bahwa jenderal muda paling jenius Lao Aidan ternyata memiliki lingkaran berwarna emas sama seperti Zero anaknya."Haha, itulah kenapa aku memujinya." Lao Aidan tertawa menanggapi, Hanzo tersenyum lebar dan semakin membanggakan Zero.Sementara itu Troy yang sudah ranah langit menengah tidak terlalu menarik perhatian orang lain, bahkan mereka menganggap Troy tidak ada apa-apanya dari Zero yang memiliki lingkaran tenaga dalam emas.Ketika Derrick maju semua orang tidak hanya acuh tak acuh, mereka bahkan menghina Derrick dengan berbagai hinaan, mulai dari sampah, tak tahu diri, terlalu besar kepala, hingga orang bahkan menyamakan Derrick dengan wanita karena menurut mereka Derrick sangat egois seperti wanita."Kakak semenjak aku melihat wajah orang itu aku selalu merasa mengenalnya, awalnya masih samar tapi sekarang aku mengingatnya." Nana menunjuk Derrick yang mendekati bola kristal dan mulai menyentuhnya."Benarkah? Siapa dia, apakah dia pria yang mencuri hatimu?" Tanggap Lao Aidan menggoda adiknya tersebut."Tidak, dia adalah pria yang sama yang kutemui di lembah naga langit tempo hari." Balas Nana dengan nada kesal dan marah, melihat itu Hanzo berkeringat dingin, dia takut Derrick membuat masalah sampai-sampai Nona muda Nana seperti sangat membencinya."Nona muda," Hanzo ingin meminta pengampunan untuk Derrick, namun Lao Aidan mengangkat tangannya memberikan kode untuk diam."Apakah dia pria yang mengintip kamu mandi tempo hari di lembah naga langit?" Tanya Lao Aidan dengan sedikit kemarahan, mendengar itu Hanzo seketika marah besar kepada Derrick."Nona muda, jika itu memang benar, hamba akan menghukum anak itu karena telah melakukan hal yang tidak senonoh kepadamu." Ujar Hanzo menahan marah dan malu akibat ulah Derrick."Sudahlah paman, lupakan itu, aku tidak ingin acara Gladi kanuragan ini kacau karena diriku." Cegah Nana ketika Hanzo berdiri dan berniat menghukum Derrick."Tapi nona," Hanzo mengurungkan niatnya ketika melihat raut wajah gusar Nana."Baik nona muda, tapi hamba akan tetap menghukumnya ketika acara ini selesai." Hanzo berujar dan duduk kembali melihat Derrick yang sudah turun."Paman tetua pertama, dia berada di ranah apa?" Tanya Hanzo dengan telepati, karena tidak sempat melihat ranah Derrick ketika sibuk berbicara dengan jenderal muda Loa Aidan dan nona muda Nana."Anak itu sudah ranah langit..," Tetua pertama membalas, namun terdengar ledakan dahsyat di kursi para peserta Gladi kanuragan yang sedang duduk menantikan babak kedua.Bang!Seseorang menyerang Derrick yang saat itu baru duduk setelah selesai menguji ranah miliknya, dimana Derrick sudah ranah langit puncak dan dipastikan lolos ke babak kedua.Derrick yang diserang secara reflek menghindar menjauh dari jangkauan si penyerang, semua orang penasaran siapa yang menyerang Derrick secara terang-terangan di depan semua keluarga Ran dan jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana.Pengawal jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana langsung melindungi mereka dan membentuk formasi sembari tombak menodong kearah dimana penyerang berada."Ternyata itu memang kamu, bajingan kecil." Ucap si penyerang dan membuat debu disekitarnya langsung bersih dalam sekali kibasan tangan saja.Si penyerang ternyata seorang wanita yang diperkirakan berumur 40 tahun, dia memakai baju khusus pengawal Nona muda Nana, ditangannya terlihat kipas besi yang sangat indah namun mengandung aura racun yang sangat kuat."Bibi Karin?" Nona muda Nana kebingungan ketika melihat orang yang menyerang Derrick adalah salah satu pengawal pribadinya sendiri."Nona muda, pria ini yang telah mengintip kamu mandi tempo hari, aku yakin itu." Bibi Karin dengan semangat memberit
Babak kedua akhirnya dimulai dengan menyisakan sekitar 30 orang Pendekar muda yang lolos dari babak pertama, dibabak kedua mereka harus menyingkirkan 26 orang lainnya dengan cara apapun di dalam arena pertarungan, dimana arena pertarungan kini berubah menjadi hutan belantara (Hutan keluarga Ran), sementara para penonton boleh menonton secara langsung atau menonton melalui layar proyeksi yang di dapatkan dari kamera yang menampilkan para pendekar."Lalu kegunaan panggung itu apa?" Tanya Zero tak habis pikir."Tentu saja sebagai podium untuk pemenang gladi Kanuragan." Balas Derrick dengan malas, lalu mengibaskan tangan mengusir lalat yang terbuat dari besi, dimana lalat itu adalah kamera yang merekam mereka untuk para penonton yang tidak bisa menonton langsung di hutan tempat babak kedua dilaksanakan."Mereka penuh persiapan." Gumam Derrick sembari melihat layar besar yang menampilkan para pendekar muda.Setelah menunggu beberapa detik tiba-tiba seseorang muncul diatas panggung dengan d
Derrick hanya menoleh sekilas melihat Zero, lalu kembali melihat pesawat tempur tersebut yang memiliki merk F16 di bagian kanan sisi pesawat."Benda kuno ini tiba-tiba muncul di hadapanku ketika aku sedang kencing." Jelas Derrick dengan santai sembari mendekati pesawat tempur tersebut dan menaiki pesawat untuk membuka kabin pilot.Zero hanya melongo mendengar penjelasan Derrick. Ketika Derrick berniat membuka kabin tiba-tiba kabin pilot terbuka sendiri dan seseorang langsung meninju Derrick hingga membuat Derrick mundur menjauh."Siapa kamu?" Tanya Derrick dengan mencabut kedua pedang di pinggangnya dan memasuki metode siap tempur.Sementara Zero segera menggunakan belati di pinggang kirinya, dimana Zero membawa sekitar 10 belati dipinggangnya tersebut."Hati-hati kak, dia berbahaya." Zero mengalirkan belatinya elemen kegelapan yang dia kuasai, lalu memperingati Derrick agar hati-hati.Pilot pesawat tempur itu melompat keluar dari kabin pilot, lalu terlihat sesosok pria muda dengan pak
Formasi lingkaran tak terbatas adalah formasi yang membuat target formasi tidak bisa menggunakan serangan energi berskala besar, jika memaksa serangan itu akan menghilang dan si pengguna formasi akan mendapatkan energi tenaga dalam tambahan. Formasi lingkaran tak terbatas juga memungkinkan target secara perlahan akan kehilangan tenaga dalam jika terus terjebak, lalu ketika tenaga dalam habis maka target tidak akan bisa menggunakan tenaga dalam lagi meskipun inti tenaga dalamnya masih baik-baik saja."Kehabisan tenaga dalam karena terlalu banyak digunakan dan kehabisan tenaga dalam karena formasi ini tentunya berbeda." Gumam Derrick sembari melancarkan tebasan energi berulang-ulang, tiga orang penyerang membalasnya dengan perisai energi yang sangat kokoh."Jika tenaga dalamku habis di formasi ini, maka aku akan kembali menjadi sampah." Gumam Derrick kembali dan memutar tubuhnya hingga membentuk gasing untuk menghadapi tiga orang penyerang tersebut.Derrick melancarkan tebasan demi teba
Pertarungan antara Derrick dan Troy sudah mencapai puncaknya, arena tempat mereka bertarung kini sudah hancur dengan pohon-pohon bertumbangan akibat kekuatan dua orang tersebut.Derrick menjadikan sebatang pohon sebagai perisai, lalu menebas Troy yang mencoba menusuknya namun terhalang batang pohon hingga tombak Troy menancap di batang pohon tersebut."Tebasan pembelah batu!" Derrick melancarkan serangan energi kepada Troy yang menjauh, tebasan itu langsung menebas tubuh Troy sangat parah."Tombak naga api!" Troy menciptakan tombak api, lalu melemparkannya ke Derrick yang berlari menyerang.Tombak itu menjadi siluet naga api yang sangat ganas menerkam Derrick yang tidak sempat menghindar. "Sayap mutlak naga langit!" Derrick memilih menciptakan perisai energi untuk melindungi dirinya.Namun tombak itu menembus perisai sayap mutlak naga langit Derrick karena jaraknya terlalu dekat, beruntungnya tombak itu tidak sampai melukai Derrick.Derrick tersenyum kecil dan langsung melancarkan teb
Ketika pulang kerumahnya, Derrick melihat Kyle sudah berada di teras rumahnya, saat itu Kyle sedang duduk di kursi yang memang sudah ada di teras. "Rumahmu sangat buruk, kuno, dan juga ketinggalan zaman, rumahmu ini lebih layak disebut gubuk daripada rumah, apakah kamu memang putra kepala klan?" Tanya Kyle ketika melihat Derrick baru kembali ke rumahnya tepat tengah malam."Kamu..," Derrick terdiam beberapa saat, dia lupa bahwa Kyle akan tinggal sementara waktu bersamanya."Maaf aku melupakanmu, karena hari ini aku terlalu sibuk latihan." Derrick meminta maaf dengan nada datar, lalu membuka pintu rumahnya."Silahkan masuk, anggap saja rumah sendiri." Ucap Derrick ramah, lalu langsung tidur di kasur empuknya yang jauh dari kata mewah."Di dalam rumah ini tidak terlihat lebih baik, tapi setidaknya masih dapat dikatakan layak sebagai properti milik anak kepala klan." Komentar Kyle menyindir melihat dalam rumah yang terlihat begitu sederhana dan jauh dari kata mewah untuk seorang anak kep
Pertarungan Zero melawan Cui akhirnya dimulai dengan diawali serangan belati oleh Zero, namun Cui menghindar sedikit dan melancarkan tendangan lurus ke perut Zero. "8 Belati kegelapan!" Zero mundur dan melancarkan serangan 8 Belati terbang yang menyerang Cui dari berbagai arah."Pukulan api penghancur jiwa." Cui menciptakan perisai, lalu dengan cepat menyerang Zero dengan pukulan yang diselimuti api.Bang!Zero menahan pukulan itu dengan tiga belati, lalu dengan gerakan jari telunjuk lima belati langsung menyerang Cui dari arah belakang. Trang!Trang!Trang!Cui menghindar dan menangkis belati-belati terbang yang terus mengincarnya tersebut, Zero berhasil mendaratkan sayatan di dada Cui yang sibuk menghindar dan menangkis belati terbangnya.Slash!Tebasan energi yang sangat besar dan diselimuti aura kegelapan langsung menyerang Cui yang melangkah mundur menjauh dari Zero."Dia kuat sekali, uhuk." Cui menahan tebasan itu dengan perisai energi, namun perisai energi itu terbelah dan Cui
Sang penonton yang belakangan bernama Jahatya itu mau tidak mau harus menaiki panggung pertarungan dan menerima tantangan Derrick yang menunjukkan tatapan dingin mengintimidasi, semua penonton bersorak-sorai melihat Jahatya yang akan menghajar Derrick."Hajar sampah itu.""Hajar sampah itu."Teriak sorai para penonton dengan berapi-api menyemangati Jahatya yang menaiki panggung dengan kaki gemetar."Bahkan naik panggung saja kamu sudah gemetaran, cuih." Derrick meludah ke samping dengan kasar."Kamu yakin ingin melawanku sampah?" Tanya Jahatya dengan tatapan mengintimidasi, namun Derrick terlihat acuh."Hehe, teknik kabut naga tersembunyi." Derrick hanya tertawa dingin, lalu memejamkan mata hingga tercipta suasana panggung yang sangat hening seakan semua suara tidak terdengar lagi di telinga Derrick yang mulai fokus.Sedetik kemudian panggung diselimuti kabut tebal yang menghalangi penglihatan semua penonton pertarungan, di dalam kabut tersebut tercipta sebuah bulatan (domain) yang men