Share

Chapter 008

Setelah berbasa-basi membuka acara, tetua pertama segera memulai babak pertama bagi para pendekar yang akan mengikuti Gladi kanuragan, dimana babak pertama adalah mengetes seberapa tinggi ranah yang dimiliki peserta Gladi kanuragan, dimana pendekar muda yang memiliki ranah dibawah ranah awan akan langsung didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat.

Seorang pria muda yang membawa kapak dipunggung menjadi peserta pertama yang akan memulai babak pertama, pria itu dengan percaya diri memegang bola kristal yang memiliki kemampuan mengetes seberapa tinggi ranah seseorang.

"Ranah awan awal, lulus." Tetua pertama segera mengumumkan ketika bola kristal menunjukkan kapasitas tenaga dalam pria muda tersebut sebesar 4 lingkaran tenaga dalam yang menandakan bahwa pemuda tersebut sudah ranah awan awal.

"Ranah bumi puncak, tidak lulus." Tetua pertama mengumumkan salah satu peserta yang gagal masuk babak kedua karena hanya memiliki 3 lingkaran tenaga dalam, meskipun hanya beda satu ranah, tetap saja dia dinyatakan tidak lulus.

Satu persatu pendekar muda klan Ran bergantian mengukur seberapa tinggi ranah mereka, meskipun mereka tahu akan gagal karena tidak memenuhi syarat, namun tetap saja mereka diperintahkan sebagai peserta yang memeriahkan suasana Gladi kanuragan tersebut.

Semua pendekar muda yang mengikuti Gladi kanuragan terlihat sudah melalui babak pertama, kini hanya tinggal tiga orang saja yang belum melalui babak pertama, yaitu Derrick yang selalu menolak maju ketika dia diperintahkan untuk maju dan lebih memilih akan maju ketika sudah tidak ada peserta lagi, lalu ada Zero dan Troy yang juga memilih untuk maju diakhir ketika semua peserta sudah maju terlebih dulu.

"Sekarang tinggal kalian bertiga saja, cepat maju atau kalian didiskualifikasi." Ancam tetua pertama yang mulai geram dengan ego tiga orang pemuda tersebut.

"Hei sampah, kamu majulah terlebih dulu, soalnya diantara kita bertiga kamulah yang paling lemah dan mungkin tidak lolos babak pertama." Desak Troy kepada Derrick.

Derrick hanya diam tak bergeming sembari menggeleng kepala tanda menolak maju terlebih dahulu, melihat itu semua orang semakin kesal dan mengolok-olok Derrick yang berstatus sampah klan Ran.

"Si sampah ini terlalu percaya diri, emangnya seberapa tinggi kemampuannya sampai-sampai menginginkan menjadi peserta terakhir di babak pertama?" Ujar seorang penonton yang merupakan pria paruh baya dengan kesal.

"Hei sampah, majulah dan turunlah ketika kamu dinyatakan tidak lulus." Tambah yang lainnya.

Semua cemoohan dan hinaan orang kepadanya hanya dianggap angin lalu saja, namun tidak bagi Hanzo yang sangat malu karena bagaimanapun Derrick adalah anak sulungnya.

"Orang yang memiliki ego tinggi sangat sulit untuk diberitahu." Ucap Zero menepuk bahu Derrick sembari menunjukkan senyum lebar kepada kakaknya tersebut.

"Aku akan maju terlebih dulu." Lanjutnya sembari melangkah menuju bola kristal dan tanpa basa-basi langsung menyentuhnya.

Cling!

Bola kristal itu bergetar, lalu menunjukkan 8 lingkaran berwarna emas yang menandakan Zero sudah ranah langit menengah, lalu terlihat setengah lingkaran yang muncul sangat lambat yang menandakan Zero setengah langkah memasuki ranah langit puncak.

Semua orang terkesima dengan Zero, mereka menganggap Zero adalah jenius sejati klan Ran untuk era sekarang. Bahkan para tetua keluarga juga sependapat dengan semua orang, disisi lain jenderal muda Lao Aidan hanya tersenyum kecil melihat lingkaran tenaga dalam Zero.

Selain terkesima dan terkejut dengan kejeniusan Zero, mereka juga dikejutkan dengan lingkaran tenaga dalam Zero yang berwarna emas, padahal umumnya lingkaran tenaga dalam berwarna putih.

"Lingkaran tenaga dalam emas?" Orang-orang bertanya-tanya, namun mereka tidak mendapatkan jawaban karena lingkaran tenaga dalam emas baru saja mereka ketahui.

"Ranah langit menengah, lulus." Tetua pertama segera mengumumkan setelah pikirannya dibuat kusut menebak kenapa Zero memiliki lingkaran tenaga dalam berwarna emas.

"Tidak di duga di klan kecil seperti klan Ran ada seseorang yang ditakdirkan sebagai pewaris salah satu dari 8 dewa penjaga." Gumam Jenderal muda Lao Aidan.

Lao Aidan yang merupakan pewaris dewa pedang api dari 8 dewa penjaga tentunya bisa menyadari Zero sebagai pewaris salah satu dari 8 dewa penjaga, karena sang dewa pedang yang mewarisinya telah memberitahu bahwa selain dirinya dewa lain juga seharusnya sudah memilih pewaris mereka atau setidaknya mencari pewaris mereka, dimana salah satu tanda seorang pewaris yaitu memiliki lingkaran tenaga dalam berwarna emas sebagai efek menerima warisan dewa tersebut.

"Jenderal Hanzo kamu memiliki pendekar muda yang sangat berbakat, bahkan mungkin lebih berbakat dariku." Ujar Lao Aidan memuji.

"Tuan muda bisa saja, haha." Hanzo yang sangat bangga dan memiliki kesombongan itu langsung melayang tinggi ketika salah satu anaknya dipuji oleh pendekar muda paling jenius seperti Lao Aidan tersebut.

"Kakak, lingkaran tenaga dalamnya sama dengan milikmu, sepertinya dia memang berbakat." Celetuk Nana, mendengar itu Hanzo sedikit terkejut, dia tidak pernah mengira bahwa jenderal muda paling jenius Lao Aidan ternyata memiliki lingkaran berwarna emas sama seperti Zero anaknya.

"Haha, itulah kenapa aku memujinya." Lao Aidan tertawa menanggapi, Hanzo tersenyum lebar dan semakin membanggakan Zero.

Sementara itu Troy yang sudah ranah langit menengah tidak terlalu menarik perhatian orang lain, bahkan mereka menganggap Troy tidak ada apa-apanya dari Zero yang memiliki lingkaran tenaga dalam emas.

Ketika Derrick maju semua orang tidak hanya acuh tak acuh, mereka bahkan menghina Derrick dengan berbagai hinaan, mulai dari sampah, tak tahu diri, terlalu besar kepala, hingga orang bahkan menyamakan Derrick dengan wanita karena menurut mereka Derrick sangat egois seperti wanita.

"Kakak semenjak aku melihat wajah orang itu aku selalu merasa mengenalnya, awalnya masih samar tapi sekarang aku mengingatnya." Nana menunjuk Derrick yang mendekati bola kristal dan mulai menyentuhnya.

"Benarkah? Siapa dia, apakah dia pria yang mencuri hatimu?" Tanggap Lao Aidan menggoda adiknya tersebut.

"Tidak, dia adalah pria yang sama yang kutemui di lembah naga langit tempo hari." Balas Nana dengan nada kesal dan marah, melihat itu Hanzo berkeringat dingin, dia takut Derrick membuat masalah sampai-sampai Nona muda Nana seperti sangat membencinya.

"Nona muda," Hanzo ingin meminta pengampunan untuk Derrick, namun Lao Aidan mengangkat tangannya memberikan kode untuk diam.

"Apakah dia pria yang mengintip kamu mandi tempo hari di lembah naga langit?" Tanya Lao Aidan dengan sedikit kemarahan, mendengar itu Hanzo seketika marah besar kepada Derrick.

"Nona muda, jika itu memang benar, hamba akan menghukum anak itu karena telah melakukan hal yang tidak senonoh kepadamu." Ujar Hanzo menahan marah dan malu akibat ulah Derrick.

"Sudahlah paman, lupakan itu, aku tidak ingin acara Gladi kanuragan ini kacau karena diriku." Cegah Nana ketika Hanzo berdiri dan berniat menghukum Derrick.

"Tapi nona," Hanzo mengurungkan niatnya ketika melihat raut wajah gusar Nana.

"Baik nona muda, tapi hamba akan tetap menghukumnya ketika acara ini selesai." Hanzo berujar dan duduk kembali melihat Derrick yang sudah turun.

"Paman tetua pertama, dia berada di ranah apa?" Tanya Hanzo dengan telepati, karena tidak sempat melihat ranah Derrick ketika sibuk berbicara dengan jenderal muda Loa Aidan dan nona muda Nana.

"Anak itu sudah ranah langit..," Tetua pertama membalas, namun terdengar ledakan dahsyat di kursi para peserta Gladi kanuragan yang sedang duduk menantikan babak kedua.

Bang!

Seseorang menyerang Derrick yang saat itu baru duduk setelah selesai menguji ranah miliknya, dimana Derrick sudah ranah langit puncak dan dipastikan lolos ke babak kedua.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Narnoe Dhoel Nal
muter2 ni cerita ga terlalu sinkron sm cerita
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status