Babak kedua akhirnya dimulai dengan menyisakan sekitar 30 orang Pendekar muda yang lolos dari babak pertama, dibabak kedua mereka harus menyingkirkan 26 orang lainnya dengan cara apapun di dalam arena pertarungan, dimana arena pertarungan kini berubah menjadi hutan belantara (Hutan keluarga Ran), sementara para penonton boleh menonton secara langsung atau menonton melalui layar proyeksi yang di dapatkan dari kamera yang menampilkan para pendekar."Lalu kegunaan panggung itu apa?" Tanya Zero tak habis pikir."Tentu saja sebagai podium untuk pemenang gladi Kanuragan." Balas Derrick dengan malas, lalu mengibaskan tangan mengusir lalat yang terbuat dari besi, dimana lalat itu adalah kamera yang merekam mereka untuk para penonton yang tidak bisa menonton langsung di hutan tempat babak kedua dilaksanakan."Mereka penuh persiapan." Gumam Derrick sembari melihat layar besar yang menampilkan para pendekar muda.Setelah menunggu beberapa detik tiba-tiba seseorang muncul diatas panggung dengan d
Derrick hanya menoleh sekilas melihat Zero, lalu kembali melihat pesawat tempur tersebut yang memiliki merk F16 di bagian kanan sisi pesawat."Benda kuno ini tiba-tiba muncul di hadapanku ketika aku sedang kencing." Jelas Derrick dengan santai sembari mendekati pesawat tempur tersebut dan menaiki pesawat untuk membuka kabin pilot.Zero hanya melongo mendengar penjelasan Derrick. Ketika Derrick berniat membuka kabin tiba-tiba kabin pilot terbuka sendiri dan seseorang langsung meninju Derrick hingga membuat Derrick mundur menjauh."Siapa kamu?" Tanya Derrick dengan mencabut kedua pedang di pinggangnya dan memasuki metode siap tempur.Sementara Zero segera menggunakan belati di pinggang kirinya, dimana Zero membawa sekitar 10 belati dipinggangnya tersebut."Hati-hati kak, dia berbahaya." Zero mengalirkan belatinya elemen kegelapan yang dia kuasai, lalu memperingati Derrick agar hati-hati.Pilot pesawat tempur itu melompat keluar dari kabin pilot, lalu terlihat sesosok pria muda dengan pak
Formasi lingkaran tak terbatas adalah formasi yang membuat target formasi tidak bisa menggunakan serangan energi berskala besar, jika memaksa serangan itu akan menghilang dan si pengguna formasi akan mendapatkan energi tenaga dalam tambahan. Formasi lingkaran tak terbatas juga memungkinkan target secara perlahan akan kehilangan tenaga dalam jika terus terjebak, lalu ketika tenaga dalam habis maka target tidak akan bisa menggunakan tenaga dalam lagi meskipun inti tenaga dalamnya masih baik-baik saja."Kehabisan tenaga dalam karena terlalu banyak digunakan dan kehabisan tenaga dalam karena formasi ini tentunya berbeda." Gumam Derrick sembari melancarkan tebasan energi berulang-ulang, tiga orang penyerang membalasnya dengan perisai energi yang sangat kokoh."Jika tenaga dalamku habis di formasi ini, maka aku akan kembali menjadi sampah." Gumam Derrick kembali dan memutar tubuhnya hingga membentuk gasing untuk menghadapi tiga orang penyerang tersebut.Derrick melancarkan tebasan demi teba
Pertarungan antara Derrick dan Troy sudah mencapai puncaknya, arena tempat mereka bertarung kini sudah hancur dengan pohon-pohon bertumbangan akibat kekuatan dua orang tersebut.Derrick menjadikan sebatang pohon sebagai perisai, lalu menebas Troy yang mencoba menusuknya namun terhalang batang pohon hingga tombak Troy menancap di batang pohon tersebut."Tebasan pembelah batu!" Derrick melancarkan serangan energi kepada Troy yang menjauh, tebasan itu langsung menebas tubuh Troy sangat parah."Tombak naga api!" Troy menciptakan tombak api, lalu melemparkannya ke Derrick yang berlari menyerang.Tombak itu menjadi siluet naga api yang sangat ganas menerkam Derrick yang tidak sempat menghindar. "Sayap mutlak naga langit!" Derrick memilih menciptakan perisai energi untuk melindungi dirinya.Namun tombak itu menembus perisai sayap mutlak naga langit Derrick karena jaraknya terlalu dekat, beruntungnya tombak itu tidak sampai melukai Derrick.Derrick tersenyum kecil dan langsung melancarkan teb
Ketika pulang kerumahnya, Derrick melihat Kyle sudah berada di teras rumahnya, saat itu Kyle sedang duduk di kursi yang memang sudah ada di teras. "Rumahmu sangat buruk, kuno, dan juga ketinggalan zaman, rumahmu ini lebih layak disebut gubuk daripada rumah, apakah kamu memang putra kepala klan?" Tanya Kyle ketika melihat Derrick baru kembali ke rumahnya tepat tengah malam."Kamu..," Derrick terdiam beberapa saat, dia lupa bahwa Kyle akan tinggal sementara waktu bersamanya."Maaf aku melupakanmu, karena hari ini aku terlalu sibuk latihan." Derrick meminta maaf dengan nada datar, lalu membuka pintu rumahnya."Silahkan masuk, anggap saja rumah sendiri." Ucap Derrick ramah, lalu langsung tidur di kasur empuknya yang jauh dari kata mewah."Di dalam rumah ini tidak terlihat lebih baik, tapi setidaknya masih dapat dikatakan layak sebagai properti milik anak kepala klan." Komentar Kyle menyindir melihat dalam rumah yang terlihat begitu sederhana dan jauh dari kata mewah untuk seorang anak kep
Pertarungan Zero melawan Cui akhirnya dimulai dengan diawali serangan belati oleh Zero, namun Cui menghindar sedikit dan melancarkan tendangan lurus ke perut Zero. "8 Belati kegelapan!" Zero mundur dan melancarkan serangan 8 Belati terbang yang menyerang Cui dari berbagai arah."Pukulan api penghancur jiwa." Cui menciptakan perisai, lalu dengan cepat menyerang Zero dengan pukulan yang diselimuti api.Bang!Zero menahan pukulan itu dengan tiga belati, lalu dengan gerakan jari telunjuk lima belati langsung menyerang Cui dari arah belakang. Trang!Trang!Trang!Cui menghindar dan menangkis belati-belati terbang yang terus mengincarnya tersebut, Zero berhasil mendaratkan sayatan di dada Cui yang sibuk menghindar dan menangkis belati terbangnya.Slash!Tebasan energi yang sangat besar dan diselimuti aura kegelapan langsung menyerang Cui yang melangkah mundur menjauh dari Zero."Dia kuat sekali, uhuk." Cui menahan tebasan itu dengan perisai energi, namun perisai energi itu terbelah dan Cui
Sang penonton yang belakangan bernama Jahatya itu mau tidak mau harus menaiki panggung pertarungan dan menerima tantangan Derrick yang menunjukkan tatapan dingin mengintimidasi, semua penonton bersorak-sorai melihat Jahatya yang akan menghajar Derrick."Hajar sampah itu.""Hajar sampah itu."Teriak sorai para penonton dengan berapi-api menyemangati Jahatya yang menaiki panggung dengan kaki gemetar."Bahkan naik panggung saja kamu sudah gemetaran, cuih." Derrick meludah ke samping dengan kasar."Kamu yakin ingin melawanku sampah?" Tanya Jahatya dengan tatapan mengintimidasi, namun Derrick terlihat acuh."Hehe, teknik kabut naga tersembunyi." Derrick hanya tertawa dingin, lalu memejamkan mata hingga tercipta suasana panggung yang sangat hening seakan semua suara tidak terdengar lagi di telinga Derrick yang mulai fokus.Sedetik kemudian panggung diselimuti kabut tebal yang menghalangi penglihatan semua penonton pertarungan, di dalam kabut tersebut tercipta sebuah bulatan (domain) yang men
Lao Aidan membantai kelompok Chou dalam sekejap saja dengan menggunakan teknik dewa api mengamuk yang merupakan teknik memperkuat diri yang dapat meningkatkan semua atribut serangan, kecepatan, dan pertahanan Lao Aidan."Belum apa-apa sudah menggunakan teknik rahasia." Komentar Nana.Lao Aidan menodong Chou yang sekarat dengan tubuh penuh luka tebasan pedang, luka-luka tebasan itu juga terlihat melepuh, sementara tiga bawahannya terlihat tak sadarkan diri."Hehe." Chou hanya tertawa kecil sembari menatap tajam penuh kebencian kepada Lao Aidan."Dengan ini kalian ditangkap." Kata Lao Aidan dengan tatapan merendahkan, Chou hanya tertawa terbahak-bahak."Haha." Tawa Chou semakin menggema di langit-langit hutan."Sungguh naif." Chou tersenyum kecil, tubuhnya dalam sekejap menggembung."Nana lari!" Lao Aidan tiba-tiba menendang Nana hingga terhempas cukup jauh, lalu disaat yang hampir bersamaan terjadi ledakan energi yang berasal dari Chou."Kakak!" Teriak Nana khawatir meskipun dia sendiri