Share

Bab 14 Mulai Berubah

Aku masuk ke kamar mandi setelah masuk kamar Zulfa. Mencuci muka, menghilangkan sisa amarah yang di tinggalkan Iren di wajahku.

Aku tidak mau, jangan sampai wanita itu ikut masuk ke alam mimpi jika tidak menghapus jejaknya.

Setelah selesai, aku melangkah mendekati tempat tidur. Di atas kasur, Zulfa sudah tertidur nyenyak. Kupandangi wajah putri yang masih polos. Kasian anakku, harus ikut menanggung kepedihan yang ibunya rasakan.

Air mata menetes membasahi pipi. Bukan aku tidak mau berjuang lagi, tapi sejauh manapun aku mencoba pasti akan sia-sia juga.

Aku duduk di bibir ranjang. Kutatap lekat wajah anakku. Terbayang dulu ketika aku pernah mencoba untuk meluluhkan hati Mas Hasan.

"Mas ... aku kangen," ucapku melingkarkan kedua tangan di pinggang Mas Hasan. Menurunkan harga diriku, untuk mengemis kasihnya. Meski seringkali ditolak, tapi seringkali juga aku mencoba. Sesaat badan Mas Hasan menegang, tapi itu hanya sebentar saja.

"Apaan sih, kamu!" Mas Hasan melepas paksa tanganku yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status