Share

Bab 16 Sakit Masa Lalu

"Bu ... coba ibu ingat semua kebaikan Gunawan pada keluarga kita. Dia berikan bapak pekerjaan sehingga bisa mencukupi keluarga kita. Walaupiun Bapak hanya supir, tapi dia perlakukan Bapak layaknya saudara. Ayolah, Bu, Bapak sangat berharap Ibu setuju dan mau membujuk Hasan," ucap suamiku panjang lebar.

Satu sisi aku membenarkan ucapan suamiku, satu sisi hatiku masih tidak rela. Hasan berdiri dari duduknya dan berlalu tanpa kata.

"Kamu mau ke mana, San?" tanyaku, tapi orang yang ditanya hanya diam dan menghilang dibalik pintu kamarnya. Serba salah jadinya.

Malas rasanya memikirkan masalah perjodohan yang hanya membuat kepalaku pusing.

Dari sekian banyak laki-laki, kenapa juga Gunawan memilih anakku sebagai menantunya. Jangankan saling kenal, bertemu saja mereka tidak pernah. Apa anaknya Gunawan itu buruk rupa? Eh kayaknya nggak deh. Terakhir aku melihat anaknya Gunawan itu sebelum dia masuk pesantren, dan anaknya cantik hanya saja tertutup jilbabnya yang panjang.

Anaknya terlalu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status