Share

Segudang Kenangan

Bandara kecil di kotaku yang juga kecil tetap menampilkan suasanan yang sama. Lebih sering sunyi. Kesibukan hanya mengisi bandara kecil ini ketika ada jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat yang tidak pernah lebih dari lima kali dalam sehari.

Aku dijemput Bang Ridwan dan Allisya seperti biasa.

“Kamu enggak sekolah?” tanyaku heran pada Allisya yang sudah bergelayut manja dalam gendonganku.

“Allisya mau jemput Tante,” ucapnya senang.

“Dia sudah maksa untuk ikut beberapa hari lalu, jadi enggak bisa ditolak,” keluh Bang Ridwan  seraya memasukkan koperku ke bagasi.

Kami langsung meluncur ke rumah Kak Dinah dan menjemput Dian yang baru saja pulang sekolah.

Keponakan laki-lakiku itu sudah biasa ditinggal sendiri saat ayah dan ibunya bekerja. Jadi Bang Ridwan memutuskan untuk menjemputnya dan mengantar kami bertiga ke rumah Bang Ridwan.

Kak Dinah dan suaminya bisa menyusul setelah mereka pulang ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status