Share

9. Lingkungan Kumuh

Selesai membicarakan urusan, Tumus berencana membawa Ameer dan Dion ke kedai makanan yang menurutnya hidangan di sana sangat lezat. Akan tetapi, kehadiran manusia asing mengusik pikiran dan matanya..

"Hei! Beraninya masuk rumah orang sembarangan!" tegur Tumus.

Tangannya sudah membawa kemoceng penuh debu akan dilayangkan pada pemuda di samping Dion.

"Izar?" panggil Ameer, kebingungan kenapa ada Izar di rumah Tumus.

Tumus tersentak, keringat bercucuran mengetahui ia hampir memukul teman Ameer. Tangannya bergetar dan menjatuhkan menjatuhkan kemoceng.

"Tuan ... tuan mengenalnya, ya? Maaf, saya tidak tahu," sesal Tumus.

Ameer berjalan melewati Tumus menghadap Izar yang memelototinya. Dion hampir menarik kerah baju Izar karena bersikap tidak sopan kepada Ameer kalau tidak ditahan oleh si pencinta pedang itu sendiri.

"Kenapa kau bisa sampai di sini?" tanya Ameer galak.

Izar menukikkan alis, jarinya menu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status