Beranda / Romansa / Devil Beside You / Bab 1. Target yang Selama ini Diincar

Share

Devil Beside You
Devil Beside You
Penulis: Abigail Kusuma

Bab 1. Target yang Selama ini Diincar

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-23 17:43:27

DJ Nightclub, Las Vegas, Nevada.

Seorang pria tampan dengan balutan jaket kulit hitam turun dari mobil sport-nya bersama dengan sang asisten yang selalu siap mendampinginya. Pria tampan itu nampak menunjukkan aura kejam dan bengis. Beberapa orang terlihat takut padanya, di kala dia memasuki klub malam yang terkenal di Las Vegas itu.

“Tuan Sergio, client kita sudah menunggu.” Asisten pribadi Sergio berbisik melaporkan.

Sergio mengangguk singkat merespon ucapan sang asisten. Detik selanjutnya, dia menuju ke tempat bertemu dengan client-nya. Aroma tembakau begitu semerbak di klub malam itu, bercampur dengan aroma alkohol.   

Sebuah klub malam di Las Vegas milik Sergio Blanco, bukan hanya klub malam biasa. Klub malam yang selalu dijadikan tempat transaksi prostitusi, bahkan transaksi penjualan narkoba. Tentunya bukan orang sembarangan yang bisa berkunjung di klub malam ini.

“Oh, Sergio. Aku merindukanmu, Sayang.” Seorang wanita cantik berambut merah, memberikan pelukan pada Sergio yang baru saja datang. Bukan hanya pelukan, dia pun memberikan ciuman di bibir pria tampan itu.

Sergio membalas ciuman wanita itu seraya meremas payudaranya. “Hari ini aku sedang sibuk. Jangan ganggu aku.”

Raut wajah wanita itu menunjukkan jelas kekecewaannya mendengar apa yang dikatakan oleh Sergio. Dia tak bisa berkata apa pun, dia langsung melangkah pergi menjauh dari pria itu. Nampaknya wanita itu tak berani, jika sudah mendapatkan penolakan dari Sergio.

“Sergio Blanco.” Seorang pria paruh baya yang merupakan client Sergio, menyapa seraya menyunggingkan senyuman misterius.

Sergio duduk di depan pria paruh baya itu, menyilangkan kaki sambil bertanya, “Apa yang membawamu ingin bertemu denganku?”

Pria paruh baya itu menggerakan gelas sloki di tangannya. Dia tersenyum simpul dan menjawab, “Aku akan membayarmu lima puluh juta dollar jika kau berhasil melakukan apa yang aku minta.”

Sebelah alis Sergio terangkat, sambil terkekeh sebentar. “Lima puluh juta dollar, bukan uang yang kecil. Katakan tikus mana yang ingin kau lenyapkan?”

Pria paruh baya itu menyandarkan punggungnya. “Kali ini, aku memintamu membunuh seorang bidadari cantik, bukan seorang tikus.”

Kening Sergio mengerut dalam. “Katakan, siapa bidadari cantik yang kau maksud?”

Pria paruh baya itu mnegambil amplop cokelat yang terselip di jasnya, dan menyerahkan pada Sergio. “Aku ingin kau membunuh, putri bungsu dari musuhku.”

Sergio mengambil amplop cokelat itu, dan mengeluarkan foto yang ada di amplop cokelat. Tampak raut wajah Sergio berubah melihat foto yang terpampang di sana. Sosok wanita cantik berambut cokelat dan bermata indah.

Pria paruh baya itu menyunggingkan senyumannya. “Jangan terpesona dengannya. Ingat, kau harus jalankan tugasmu. Aku ingin kau membunuhnya dengan cara kejam.”

Sergio meletakan amplop itu ke atas meja, dan menatap pria paruh baya itu. “Target kali ini sangat cantik.”

Pria paruh baya itu tersenyum sinis. “Aku memiliki alasan sendiri, kenapa aku ingin melenyapkannya.”

Sergio mengangguk singkat seraya mengetuk jemarinya ke sofa, dan menyeringai kejam. “Deal. Lima puluh juta dollar, untuk satu kepala wanita cantik. Harga yang sangat pantas.”

***

Bern, Swiss.

Come on, Dad. Aku ini baru berusia 31 tahun. Kenapa kau sudah mendesakku menikah seakan aku sudah 40 tahun?” Hazel berseru melalui panggilan telepeon dengan sang ayah.

“Hazel, kau lihat tiga kakakmu sudah menikah dan memiliki anak. Daddy dan Mom tidak bisa selamanya hidup di dunia ini. Harus ada yang menjagamu.” Arthur—ayah Hazel—memberikan peringatan tegas dari seberang sana.

“Dad, aku bisa menjaga diriku sendiri. Kau tidak usah khawatir.”

“Hazel, kau jangan berikan teori pada Daddy. Yang Daddy inginkan kau harus menikah dengan pria yang Daddy pilih!”

“Dad, aku tidak mau dijodohkan.”

“Kenapa kau keras kepala sekali, Hazel?!”

Hazel mendesah panjang. “Dad, aku tidak tertarik menikah atau menjalin hubungan dengan pria mana pun untuk sekarang ini.”

“Hazel, memangnya kau berniat menjadi biarawati sampai bicara seperti itu?!”

I think so.”

“Hazel Afford! Jangan main-main! Segera kau kembali ke New York, atau Daddy akan meminta pengawal menarik paksamu!” 

“Dad, please. Jika Daddy ingin aku panjang umur, jangan selalu memaksakan kehendak.”

“Hazel! Kau ini bicara apa! Daddy memintamu kembali ke New York!”

“Aku akan kembali. Sekarang biarkan aku liburan sebentar. Aku janji tidak akan melakukan hal yang aneh. Bye, Dad! I love you so much!”

“Hazel, tunggu—”

Hazel menutup panggilan secara sepihak, mematikan ponselnya, dan melempar ponselnya ke ranjang. Dia menghempaskan tubuhnya ke ranjang seraya memejamkan mata dan mengembuskan napas kasar.

“Menyebalkan sekali. Apa salahnya aku memilih untuk sendiri?” gerutu Hazel kesal.

Malam di kota Bern begitu dingin. Hujan saltu turun satu persatu. Hazel yang sedang tidak mood, memutuskan untuk keluar dari apartemennya. Dia tengah berlibur sendiri ke kota Bern, demi menenangkan pikirannya. Jika dia terus menerus berada di New York, yang ditanyakan adalah kapan dirinya menikah. Pertanyaan yang sangat membosankan.

Balutan coat tebal dan syal melekat di tubuh Hazel. Wanita itu nampak terlihat cantik dengan pakaian musim dingin. Nyatanya dia mampu memadukan warna di tubuhnya. Dia melangkah menelusuri jalanan yang penuh dengan balok es.

Hazel tak mengemudikan mobil. Dia sangat malas mengemudikan mobil. Itu kenapa dia memutuskan melangkah menelusuri jalanan yang penuh dengan balok es yang ada di kota Bern.

Tiba-tiba sekumpulan pria menghampiri Hazel. Kumpulan pria imigran yang bukan merupakan penduduk lokal di sana. Hazel bermaksud menghindar, tapi sekumpulan pria itu mengikuti setiap gerak Hazel.

Hi, Cantik!” Satu orang pria mencegat Hazel.

Hazel mendengkus sebal menatap para pria yang mengganggunya. “Jangan ganggu aku! Pergilah dari hadapanku!”

Well, kau terlalu cantik untuk jalan di kota ini hanya sendirian. Kami siap menemanimu.” Salah satu pria yang lainnya, hendak ingin menyentuh pipi Hazel, namun dengan cepat Hazel memberikan tamparan ke pipi pria itu.

Plakkk

Satu tamparan keras Hazel layangkan ke pipi kanan pria yang berani ingin menyentuhnya. Amarah dalam dirinya menjadi. Emosinya terbakar di kala ada yang berani kurang ajar padanya.

Pria itu menyentuh pipinya yang ditampar Hazel. Tampak jelas kemarahan di wajahnya. “Bitch! Berani sekali kau menamparku!”

Hazel menyeringai. “Kau yang duluan menggangguku! Enyah kau dari hadapanku, Jerk!”

Napas pria itu memburu. Dia langsung menyerang Hazel, menarik paksa tangan wanita itu. Dengan gerak cepat, Hazel menghajar pria yang berani menarik paksa tangannya.

BUGH

Satu pukulan Hazel layangkan, tapi sayangnya ada seseorang yang memukulnya dari belakang, hingga membuat Hazel tersungkur. Kumpulan pria berengsek itu bermain curang karena melawan seorang wanita dengan cara beramai-ramai. 

“Lebih baik kalian ganti celana kalian menjadi rok! Menyerang satu orang wanita dengan cara keroyokan. Memalukan sekali.” Seorang pria tampan dan gagah baru saja datang, membuat perkelahian itu terhenti.

Hazel mengalihkan pandangannya, menatap terkejut pria tampan yang ada di hadapannya. “K-kau—”

Pria tampan itu menyunggingkan senyuman misterius. “Long time no see, Butterfly. Apa Kau merindukanku, hm?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Devil Beside You    Bab 95. Ending Scene (TAMAT)

    Sergio menjalani hari-harinya di Afford Group, tanpa sama sekali hambatan. Setiap kesulitan yang dihadapi, tak pernah sekalipun Sergio tunjukkan bahwa dia tidak bisa. Yang dilakukan Sergio adalah mempelajari hal yang pertama kali. Ketangkasan dan feeling yang kuat, membuat Sergio tak mudah mengambil keputusan.Baru bergabung di Afford Group sudah membuktikan bahwa memang Sergio layak bergabung di Afford Group. Justin bahkan tidak ragu memuji kinerja dari Sergio. Pun Benton yang awalnya mengalami kesulitan, mulai bisa memahami tentang system kerja di Afford Group.Hazel tentu paling bangga pada sang suami, yang telah berhasil membuktikan diri. Meskipun background pendidikan Sergio tidak seperti tiga kakak laki-lakinya, tapi Sergio bisa menunjukkan taringnya di Afford Group.Weekend telah tiba. Hazel duduk bersantai di ruang tengah bersama dengan sang suami sambil menikmati ice cream. Seth dan Hailey sedang berenang, dan tentu diawasi oleh para pengasuh.“Sayang, aku sedih sekali libura

  • Devil Beside You    Bab 94. Extra Part IX

    Hazel berkutat di dapur, membuat makanan lezat. Waktu sudah menunjukkan hampir jam makan siang. Wanita cantik itu memiliki ide cemerlang yaitu mendatangi Sergio ke kantor, membawakan makan siang.“Mommy, kami pulang.” Seth dan Hailey masuk ke dapur, dan langsung memeluk ibu mereka. Sebelumnya mereka diberi tahu pelayan bahwa ibu mereka berada di dapur. Itu yang membuat mereka menyusul ke dapur.Hazel tersenyum melihat Seth dan Hailey sudah pulang. “Sayang, kalian ganti baju dulu. Setelah itu kita akan pergi ke kantor Daddy mengantarkan makan siang untuk Daddy kalian.”“Kita akan ke kantor Daddy?” Seth dan Hailey mengerjapkan mata mereka.Hazel mengangguk merespon ucapan dua anaknya. “Iya, Sayang. Kita akan ke kantor Daddy. Kalian mau, kan?”“Mau, Mommy! Yeay, kita ke kantor Daddy.” Seth dan Hailey berseru gembira seraya menepuk tangan.Hazel tersenyum lembut melihat kegembiraan di wajah Seth dan Hailey. “Ayo, ganti dulu pakaian kalian, jika ingin ikut ke kantor Daddy.”Seth dan Hailey

  • Devil Beside You    Bab 93. Extra Part VIII

    New York, USA. Sandra telah kembali ke London untuk melanjutkan pendidikannya. Hazel bersama suami, anak, serta keluarga besarnya yang lain telah kembali ke New York. Pun Joseph dan Isabel berada di New York, karena liburan akhir tahun ini mereka akan berkumpul bersama.Kepergian Drake dan Paula memang begitu meninggalkan duka sangat dalam di hati seluruh keluarga. Namun, hal yang mereka selalu ingat bahwa cinta Drake dan Paula mengajarkan banyak hal pada mereka. Terutama tentang waktu di dunia sangat singkat.“Mommy, Daddy, kami berangkat sekolah dulu. Bye, Mommy, Daddy. We love you.” Seth dan Hailey melambaikan tangan mereka pada Hazel dan Sergio. Dua bocah kembar itu sudah berada di dalam mobil.Sergio dan Hazel sama-sama tersenyum sambil melambaikan tangan mereka.“We love you, Sayang,” seru Hazel penuh kelembutan.“Belajarlah dengan baik,” sambung Sergio.Seth dan Hailey mengangguk patuh. Lantas, sopir mulai melajukan mobil meninggalkan mansion. Senyuman di wajah Hazel dan Sergi

  • Devil Beside You    Bab 92. Extra Part VII

    Athena menatap hangat Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold, dan Alaric yang tidur di kamar yang sama. Sejak berada di Madrid, mereka ingin tidur di kamar yang sama berlima. Permintaan mereka tentunya dituruti Justin dan Athena.“Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold, Alaric. Mommy sangat mencintai kalian. Tumbuhlah menjadi orang yang hebat di masa depan,” ucap Athena lembut.Justin memeluk pinggang Athena. “Anak-anak kita akan orang yang hebat di masa depan. Selama ini kita mendidik mereka dengan sangat baik. Kita juga memberikan cinta dan kasih sayang pada mereka.”Athena berbalik, menghadap tubuh sang suami, sambil melingkarkan tangannya di leher suaminya itu. “Anak-anak bisa menjadi orang hebat karena dirimu. Kau memberikan contoh yang baik. Dan hari ini, kau menunjukkan betapa kau menjadi seorang suami, ayah, dan kakak yang bijaksana. Aku bangga memilikimu.”Justin membelai pipi Athena lembut. “Aku hanya melakukan apa yang sudah seharusnya aku lakukan, Sayang.” Pria tampan itu menyapukan hidun

  • Devil Beside You    Bab 91. Extra Part VI

    Bianca dan Arthur tersenyum hangat melihat tiga belas cucunya berkumpul sambil bercanda bersama. Keluarga Afford terkenal memiliki banyak keturunan. Terutama pasangan Justin dan Athena yang memiliki lima orang anak. Well, Justin dan Athena memang memiliki anak yang paling banyak di antara yang lain.Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold, dan Alaric adalah anak Justin dan Athena. Meski memiliki lima anak, Athena hanya mengandung dua kali saja. Yang pertama Athena mengandung bayi kembar tiga. Jasper, Joana, dan Jesslyn adalah anak yang lahir kembar tiga. Kandungan yang kedua Athena melahirkan dua anak laki-laki kembar yang diberikan nama Arnold dan Alaric.Audie, Nick, dan Niguel adalah anak dari Nathan dan Aubree. Tentunya Aubree melahirkan bayi kembar karena memang keluarga Afford memiliki gen keturunan kembar. Jadi, sudah tidak lagi heran. Nathan dan Aubree juga mengajak tiga anak mereka ke Madrid. Sekarang tiga anak mereka berkumpul dengan para sepupunya yang lain.Joshua, Jeraldo, dan Iri

  • Devil Beside You    Bab 90. Extra Part V

    Sergio tersenyum melihat Sandra mengajak Seth dan Hailey bermain. Dia berdiri di pintu masuk halaman belakang. Di sampingnya ada Hazel yang menemaninya. Pria tampan itu keluar sebentar, dan di kala pulang sudah melihat adiknya. Pemandangan yang sangat indah.“Sayang, lihatlah, Seth dan Hailey sangat senang bersama dengan Sandra. Kedatangan Sandra berhasil menghibur Seth dan Hailey,” ucap Hazel seraya menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami.Sergio mengecup puncak kepala Hazel. “Ya, aku senang Seth dan Hailey bisa terhibur dengan kedatangan Sandra.”Hazel mendongak dari pelukan sang suami. “Dan aku juga bahagia kesehatan Sandra berangsur-angsur membaik.”Sergio membelai pipi Hazel lembut. “Terima kasih telah menerima Sandra. Terima kasih kau telah menjadi kakak ipar yang baik untuk Sandra. Terima kasih kau mau menjadi sahabat Sandra. Kehadiranmu bukan hanya berarti bagiku, tapi juga berarti bagi Sandra.”Hazel tersenyum lembut. “Kita adalah satu. Sejak di mana kita sudah mengu

  • Devil Beside You    Bab 89. Extra Part IV

    “Bianca, kau belum makan. Jika kau terus-menerus seperti ini kau bisa sakit.” Arthur membujuk Bianca untuk makan. Namun, sayangnya dia selalu mendapatkan penolakan. Pria paruh baya itu sudah beberapa kali ingin menyuapi sang istri, dan tetap lagi dan lagi Bianca tidak ingin makan.“Arthur, aku mohon tinggalkan aku sendiri.” Bianca duduk di balkon kamar, dengan tatapan lurus ke depan. Aura wajahnya menunjukkan kemuraman. Meski belum makan, tapi Bianca sama sekali tidak merasakan lapar sedikit pun.Arthur mengembuskan napas panjang. “Aku akan meninggalkanmu sebentar. Tapi aku akan tetap kembali ke sini untuk membujukmu makan.” Terpaksa, pria paruh baya itu melangkah pergi keluar dari kamar.“Dad?” Justin yang berdiri di depan kamar orang tuanya, dan bermaksud ingin mengetuk pintu, langsung mengurungkan niatnya di kala pintu sudah terbuka.Arthur menatap Justin sambil membawa piring yang berisikan makanan. “Mommy-mu belum mau makan.”Justin mengambil piring yang ada di tangan ayahnya. “B

  • Devil Beside You    Bab 88. Extra Part IV

    Upacara pemakaman Drake Lucero dan Paula Lucero berjalan dengan lacar. Beruntung cuaca cerah, tak turun hujan. Tangis seluruh keluarga mengiringi selama upacara berlangsung. Namun, meski seluruh keluarga menangis, mereka semua merelakan kepergian Drake dan Paula.Altov memberikan pelukan pada Bianca, sebelum pria paruh baya itu pergi. Pun keluarga Lancaster, keluarga angkat Bianca turut hadir. Bianca tampak masih sangat terpukul memutuskan untuk pulang ke kediaman orang tuanya. Arthur menemani. Justin sebagai anak laki-laki tertua mengajak istri dan kelima anaknya untuk menemani kedua orang tuanya. Begitu juga dengan Nathan yang mengajak istri dan tiga anaknya untuk menemani kedua orang tuanya.Joseph tak bisa menemani kedua orang tuanya, karena dia yang sekarang menghadapi para wartawan. Isabel sebagai calon Ratu di masa depan, tentunya juga harus menggadapi rentetan pertanyaan wartawan. Terakhir Hazel dibawa oleh Sergio ke mansion milik Sergio yang ada di Madrid.“Seth dan Hailey s

  • Devil Beside You    Bab 87. Extra Part III

    Seth dan Hailey begitu lahap menyantap pudding buatan Hazel. Dua bocah itu sangat menyukai pudding buatan ibu mereka. Hazel sampai tersenyum-senyum melihat tingkah dua anak kembarnya yang sangat menggemaskan. Ya, inilah kehidupan Hazel. Sejak menikah dengan Sergio, memang dia hanya fokus menjaga dua anak kembarnya.Hazel dulu kerap terlibat dalam perusahaannya. Namun, semua itu sudah tak lagi semenjak dirinya menikah. Justin, Nathan, dan Joseph mendukung keputusan Hazel untuk fokus pada keluarganya. Pun sebenarnya tanpa Hazel, tetap Afford akan tetap berjaya. Sebab, Hazel memiliki tiga kakak laki-laki yang sangat bisa diandalkan dalam segala hal.“Mom, kapan Bibi Sandra pulang? Aku sangat merindukan Bibi Sandra,” ucap Hailey seraya menatap ibunya.“Iya, Mom. Aku juga merindukan Bibi Sandra,” sambung Seth.Hazel tersenyum sambil menciumi pipi bulat Seth dan Hailey. “Minggu ini Bibi Sandra akan pulang dari London. Kita tunggu, ya?”Seth dan Hailey mengangguk antusias. “Siap, Mommy!”Haz

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status