Share

Dewa Alkemis
Dewa Alkemis
Author: Zayn Z

Bab 1

Author: Zayn Z
last update Last Updated: 2024-02-25 20:12:18

Bab 01. Sirik

“ Hajar dia ! " Seru Qin Shi lantang pada orang orang yang bersamanya.

Dengan segera beberapa orang teman Qin Shi yang menekan tubuh Tian Fan ke tanah langsung bangkit dari posisinya, mereka kemudian melancarkan pukulan dan tendangan secara brutal pada Tian Fan . Perintah Qin Shi yang seorang tuan muda keluarga Qin sekaligus murid jenius akademi bintang tentu saja langsung dilaksanakan oleh empat murid luar akademi bintang yang menjadi bawahannya.

Tian Fan yang tidak melawan hanya bisa diam meringkuk ditanah dengan kedua tangannya melindungi kepalanya, adapun kedua kakinya ia tekuk untuk melindungi perutnya dari tendangan yang terarah ke dada dan perutnya. Erangan kesakitan keluar dari mulut Tian Fan dengan banyaknya pukulan serta tendangan yang datang padanya.

Qin Shi yang melihat Tian Fan babak belur seketika menyeringai dengan penuh kepuasan. “ Cukup ! “ Serunya angkuh.

Perintah Qin Shi membuat keempat orang yang sedang memukuli Tian Fan berhenti. Mereka lantas menarik tubuh lemah Tian Fan dan memaksanya berlutut, dengan kedua tangannya dipegang erat oleh dua bawahan Qin Shi. Dua orang lainnya bergerak cepat menekan kedua kaki Tian Fan ke tanah dengan menginjaknya. Tian Fan menatap nanar ke arah ketiga sahabat baiknya, matanya menyiratkan permintaan tolong. Namun, ketiganya justru memalingkan wajah dari pandangannya.

Melihat itu, Tian Fan merasa sangat kecewa pada mereka bertiga. Sahabat yang selalu ia bantu ternyata menikamnya dari belakang. Mereka sengaja membawanya ke hadapan Qin Shi, orang yang sangat membencinya. Meski Tian Fan sendiri tidak pernah memiliki masalah dengan Qin Shi selama berada di Akademi Bintang, ia tak mengerti mengapa Tuan Muda Klan Qin ini selalu menargetkannya.

"Buggh!" Suara pukulan yang keras menghantam punggung Tian Fan, membuat matanya membulat kaget. Pukulan tersebut mengenai tulang belakangnya, langsung membuatnya jatuh tertelungkup di tanah.

Salah satu anak buah Qin Shi dengan cepat duduk di punggung Tian Fan, sementara dua orang lainnya menarik tangannya ke samping dan merentangkannya, lalu menginjak telapak tangan Tian Fan dengan kaki mereka. Seorang lainnya menginjak kedua betisnya agar tak bisa meronta. "Hahahahaha!" Tawa Qin Shi bergema keras, mengejek kesakitan Tian Fan. Ia berdiri tak jauh dari posisi Tian Fan, lalu mendekat perlahan, menatap pria yang terkapar tak berdaya.

Qin Shi kemudian berjongkok di samping kepala Tian Fan, menarik rambutnya kasar hingga wajahnya terpaksa menengadah, menatap sinis wajah pemuda yang menyeringai puas.

Tian Fan menatap lemah ke arah Qin Shi yang berdiri di depannya. "Tuan muda Qin Shi, apa salahku padamu sampai kau melakukan ini padaku?" ujar Tian Fan dengan suara lirih dan bergetar, menahan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya.

Qin Shi dengan kasar menjambak rambut Tian Fan, menarik wajahnya agar lebih dekat. Di depan wajah Tian Fan yang pucat, Qin Shi berteriak, "Karena kau tidak sadar diri!" Amarah terpancar dari matanya. "Kau tidak tahu malu dan berwajah tebal. Dengan status rendahmu, kau berani masuk ke akademi para bangsawan ini. Itulah yang membuatku jijik padamu!" Ucapan Qin Shi diakhiri dengan tamparan keras yang berulang kali mendarat di wajah Tian Fan.

Pak! Pak! Pak!

Tamparan sekuat tenaga itu membuat luka sobek di dalam mulut Tian Fan, darah segar mengalir dari sudut bibirnya, dan gigi putihnya dipenuhi darah. Mimik wajah Tian Fan terlihat menyiratkan penderitaan, tetapi juga sebuah kegigihan yang tak ingin menyerah.Setelah Qin Shi memberikan tamparan pada Tian Fan ia pun kembali mengangkat wajah " Kau mau tau kenapa alasannya aku berbuat ini, itu karena kau tukang cari muka !"

“ Kau baru beberapa bulan memasuki akademi bintang ini, sebagai murid luar kau telah berlagak pintar dan membuat banyak tetua membicarakanmu dan itu membuatku kesal ! “

" Dalam satu gunung tidak mungkin ada dua harimau, di akademi ini, di kota ini hanya aku yang berhak menyandang gelar jenius sejati !!" Ujar Qin Shi angkuh.

Mendengar kata-kata itu, Tian Fan terkejut dan emosinya memuncak. Wajahnya berubah drastis, kemudian tiba-tiba ia tertawa keras. "Hahahaha!" Tawanya menggema di sekelilingnya, membuat Qin Shi dan orang-orang di sekitarnya merasa terkejut. Tatapan tajam Tian Fan menyerang Qin Shi. Sepasang mata nyalang yang selama ini dikenal lembut dan ramah, kini menunjukkan kemarahan dan dendam yang luar biasa. Setiap orang yang merasa diterpa pandangannya langsung merasa ciut nyalinya.

Tian Fan mendesis keras pada Qin Shi dan ketiga sahabatnya. "Aku tidak mengira ada orang bodoh seperti kau, punya mata tapi tak bisa melihat! Hanya karena iri dan angkuh kau membuatku seperti ini. Kau pikir dunia ini hanya selebar telapak tanganmu! Kau kira di luar sana tidak ada yang lebih baik darimu!!" Teriak Tian Fan lantang, penuh amarah, tanpa menunjukkan rasa takut sedikit pun.

Semua orang terkejut dengan keberanian Tian Fan, seorang anak bangsawan rendahan yang tidak memiliki siapapun di belakangnya itu kini dengan lantang menghardik Qin Shi,seorang tuan muda klan besar.

Anak muda berusia 15 tahun yang berhasil masuk ke Akademi Bintang karena kecerdasan dan kemampuannya, kini menyeringai di depan Qin Shi dengan sikap penuh tantangan. Tian Fan, yang biasanya dikenal sopan dan ramah, hari ini memperlihatkan sisi yang sangat berbeda dari dirinya. "Cuuuhhh," lontaran ludah dari mulut Tian Fan meluncur ke wajah Qin Shi, membuatnya terkejut dan naik amarah.

Qin Shi mengusap ludah Tian Fan yang menempel di pipinya, matanya menatap nanar pada jari-jarinya yang digunakan untuk menyeka ludah tersebut. Wajahnya memerah, dipenuhi emosi membara yang memuncak karena ulah Tian Fan. "Bajingan!" teriak Qin Shi dengan lantang, memecahkan kesunyian di sekitar mereka.

Pakk Pakk… Duagg… Duaggg.

Begitu Qin Shi meluapkan kemarahannya, ia menghantamkan pukulan dan tamparan bertubi-tubi ke arah Tian Fan. Dalam keadaan ditekan dan dipegang oleh empat orang sekaligus, Tian Fan tak bisa mengelak dan hanya bisa menerima setiap serangan yang Qin Shi hantamkan padanya.

Bugh.

Kepala Tian Fan dihempaskan dengan keras ke tanah oleh Qin Shi sehingga wajahnya terbenam di tanah. Qin Shi bangkit dari posisinya, saat ia telah dalam posisi berdiri ia kemudian menendang dengan kuat kepala Tian Fan.

“ Bajingan…. Bajingan,rasakan ini ! “ Teriak Qin Shi sembari menendang kepala bagian belakang Tian Fan sekuat tenaga.

Tian Fan terkapar tak terdaya, wajahnya yang bengkak dan berdarah membuat wajah tampannya tidak berbentuk, ditambah tendangan Qin Shi di area kepalanya membuat Tian Fan kini tak sadarkan diri karenanya.Melihat kondisi Tian Fan yang seperti itu membuat empat orang yang menekan kaki, tangan dan tubuhnya saling menatap dengan penuh kebingungan. Tentu saja mereka berlaku seperti itu karena jika terjadi sesuatu pada Tian Fan maka mereka pastinya akan mendapat masalah besar dari akademi.

Meski akademi bintang adalah akademi khusus untuk para alkemis pemula, namun ada aturan khusus yang tidak bisa dilanggar oleh semua murid adalah membuat anggota atau murid akademi mati. Hal itu adalah pelanggaran berat yang akan membuat mereka dijatuhi hukuman dan yang pasti mereka tidak akan bisa menjadi alkemis jika memiliki catatan merah tersebut.

"Kakak Qin Shi, apa yang sedang kau lakukan?" seru seorang teman Qin Shi dengan wajah pucat pasi, melihat Tian Fan dalam kondisi kritis. Matanya membesar dan tangannya bergetar, menunjuk ke arah Tian Fan yang nafasnya semakin melemah.

Qin Shi bukan orang bodoh. Sebagai seorang alkemis pemula, ia tentu menyadari bahaya yang mengancam nyawa Tian Fan. Ia menatap bingung ke tubuh Tian Fan, sementara keringat dingin bercucuran di dahi dan kedua tangannya gemetar. Namun, ia kemudian melihat sekeliling mereka yang berada di lokasi yang sempurna untuk merencanakan sesuatu.

Mata Qin Shi langsung menyala dengan tekad, ia menatap tajam ketujuh orang yang ada di situ sambil berkata, "Angkat tubuhnya, dan lemparkan ia ke arah tebing itu!" perintahnya sambil menunjuk ke arah tebing berbahaya yang tak jauh dari situ. Ya, mereka berada di wilayah belakang akademi yang terletak tepat di tepi jurang yang sangat dalam, yang mungkin akan menjadi akhir bagi Tian Fan.

“ Apa yang kalian tunggu, cepat lakukan apa yang kuperintahkan! Ini akan membuat kita selamat dari hukuman, lagipula tidak ada yang tahu masalah ini selain kita berdelapan, jika hal ini sampai diketahui orang lain itu berarti salah satu diantara kalian yang membocorkannya ! “ Seru Qin Shi dengan penuh penekanan sambil menatap masing masing mereka dengan tatapan mengancam.

“ Senior, kenapa senior tidak menyembuhkannya? Bukankah senior seorang alkemis, dengan begitu….”

Salah seorang dari mereka berbicara dengan penuh ketakutan, namun melihat sorot mata Qin Shi yang penuh amarah segera ia pun tak melanjutkan kata-katanya.“ Apa kau bodoh, jika aku melakukannya yang ada dia akan berbicara dan berkoar dimana mana dengan apa yang telah kita lakukan! Itu akan menjadi masalah yang lebih besar lagi kedepannya. Cepat lakukan saja apa yang kukatakan, sekarang ! “ Bentak Qin Shi emosi. Melihat itu, mereka semua dengan enggan melakukan apa yang diperintahkan tuan muda klan Qin tersebut.

Setelah menunggu beberapa saat, mereka semua bersama-sama mengangkat tubuh Tian Fan. Dengan isyarat dari Qin Shi, tubuh Tian Fan dilemparkan ke dalam tebing. Qin Shi dan yang lainnya menatap datar saat tubuh Tian Fan terhempas sepuluh meter ke bawah, menghantam dinding tebing, lalu berguling cepat menuju dasar tebing yang memiliki kemiringan 60 derajat.

Begitu tubuh Tian Fan hilang dari pandangan, Qin Shi langsung menyampaikan ancamannya, "Ingat, jaga rahasia ini dan kunci rapat mulut kalian. Jika sampai terungkap, kalian akan merasakan akibatnya!" Dia melanjutkan dengan nada angkuh, "Lagipula, yang rugi kalian sendiri jika bocor. Aku pasti akan selamat, klan ku yang merupakan bangsawan kelas satu sangat berpengaruh di akademi dan kota ini. Tentu kalian paham maksudku, bukan?" ucap Qin Shi dengan sinis.

Sikap Qin Shi semakin angkuh dimana setelahnya ia mengibaskan jubah yang ia kenakan dan berbalik badan dan berjalan meninggalkan ketujuh orang tersebut.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Tanecya Silva
seruuuu bngt
goodnovel comment avatar
Siti Komariah
seru dan penuh rasa penasaran
goodnovel comment avatar
yusri yusri
berapa episode sampai selesai?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dewa Alkemis   Bab 497

    “Benar, Tuan Muda….kehilangan sahabat, orang terkasih dan juga kehilangan Tuan tidak sebanding dengan ini.” “Jadi tolong jangan menatap ke belakang, terus melangkah ke depan karena itu yang penting saat ini,” timpal Amaryll. “Benar Tuan Muda, jangan ragu…yakinlah, kami akan baik-baik saja. Sebuah

  • Dewa Alkemis   Bab 496

    Hanya dalam satu helaan nafas mereka menciptakan sebuah perisai sihir yang menjadi penghalang terjangan ketiga Elf. “Dbuum.” Aduan terjadi. Pukulan Sascha dan Amaryll ke arah perisai sihir yang para Tian You buat menciptakan gelombang balik yang dahsyat. Tian Fan terdorong mundur dari posisinya

  • Dewa Alkemis   Bab 495

    Bab 274. Tian Fan melihat mata yang berada di dalam diagram segitiga sihir yang terbentuk di langit itu memancarkan sinar ke arah Amaryll dan keenam rekannya. Sinar tersebut langsung membuat mereka bertujuh langsung jatuh berlutut ke tanah seakan ada kekuatan yang tak kasat mata menekan tubuh mer

  • Dewa Alkemis   Bab 494

    Ia melirik ke arah ketiga elf, tampak ketiga elf cantik itu tidak terpengaruh oleh gelombang energi tersebut. Mereka berdiri di tempatnya dengan tenang seperti tidak ada apapun yang mengusik mereka. “Masih seperti dulu…kalian benar-benar tidak berubah sama sekali,” ucap sosok berjubah putih pertam

  • Dewa Alkemis   Bab 493

    “Tujuan kita sama seperti sebelumnya, hanya saja…kita tidak akan melalui jalur yang ada saat ini,” jawab Elora dengan penuh penekanan. “Kenapa? Apa karena akan lebih banyak Beast yang menghadang kita nantinya?” tanya Tian Fan dengan rasa penasaran yang besar. “Itu salah satunya, namun itu tidak t

  • Dewa Alkemis   Bab 492

    “Pertanyaan Tuan Muda akan terjawab nanti setelah Tuan Muda bertemu dengan suami kami.” “Banyak hal yang tidak bisa kami jawab karena ada kata yang bisa mengaktifkan kutukan dari banyaknya mantra di tempat ini.” “Jika itu terjadi…maka bukan tidak mungkin ‘mereka’ akan datang kemari. Jika itu terj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status