Share

DEWA IMMORTAL

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-06-15 23:19:15

Putri Qin Feng agak terkejut mendengar ucapan Pendekar Naga Emas ini karena setahunya Naga Emas sudah tewas saat pertarungan besar di Negeri Ming ini. Kisah kehebatan Pedang Naga Emas dan Naga Emas inilah yang membuat mereka datang ke Lembah Naga Emas untuk mencuri pedang pusaka kerajaan mereka ini.

Setelah sekian lama mencari tanpa tentu arah, suatu kejadian yang mengetarkan Negeri Assassin ini membuat dunia yang semula tidak mereka ketahui menjadi terbuka lebar. Pengorbanan Naga Emas memang menjadi kisah yang bukan hanya terkenal di Negeri Ming tapi sudah merambah sampai dunai dan dimensi lainnya.

"Bukannya Naga Emas sudah tewas? Kenapa kamu masih mencari Naga Emas ini?" tanya Putri Qin Feng yang masih penasaran.

Tubuh Naga Emas jelas meledak berkeping-keping di atas langit saat menahan pusaran energi penghancur semesta dari Pendekar Naga Emas penerus Zhou Shen.

Ryu Zhen mengelengkan kepalanya. "Naga Emas belum mati! Dia hanya tidak ingin mengikuti Pendekar Zhou yang telah menghianatinya! Naga Emas sudah memberikan segalanya tapi Zhou Shen, Sang Pendekar Pedang Naga Emas ini tidak tahu terima kasih! Dia malahan mencari berbagai macam cara untuk melenyapkan Naga Emas, padahal kekuatan besar diberikan oleh Naga Emas kepada dirinya!"

"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Putri Qin Feng. Hubungan antara Pendekar Pedang Naga Emas dan Naga Emas seharusnya hanya diketahui oleh mereka berdua saja. "Setahuku Naga Emas sudah berbaikan dengan Pendekar Pedang Naga Emas, bukan seperti ceritamu kalau Naga Emas masih menyimpan dendam terhadap Pendekar Zhou!"

"Kamu ingin tahu?" tanya balik Ryu Zhen. Pertanyaan yang sungguh membuat Putri Qin Feng penasaran dengan sikap pemuda yang aneh ini.

"Tentu saja! Aku dengar rumor kalau Naga Emas mengorbankan dirinya untuk menghabisi Assassin Immortal Wu Kai yang hendak menghancurkan Negeri Ming ini."

Putri Qin Feng tetap tidak percaya dengan omong kosong yang dikatakan oleh Ryu Zhen karena dia tahu pasti kisah yang sebenarnya.

"Apa kalian yang mengirim Assassin Immortal ini?" tanya Ryu Zhen dengan tatapan mata curiga. Putri Qin Feng tahu banyak tentang kejadian ini.

"Aku tidak tahu masalah Assassin Immortal Wu Kai ini. Bisa saja pihak kerajaan yang mengirimnya, tapi bisa juga dia bertindak sendiri. Kamu tahu kenapa Naga Emas mengorbankan dirinya?" tanya Putri Qin Feng.

"Aku tidak mengorbankan diri! Aku hanya ingin pergi dari tubuh Naga Emas untuk kembali ke Negeri Heavenly Nirvana!"

Ucapan dari Ryu Zhen membuat Putri Qin Feng terkejut mendengarnya.

"Aku? Maksudmu kalau selama ini yang mengikuti Pendekar Pedang Naga Emas adalah dirimu yang berada di dalam tubuh Naga Emas?" tanya Putri Qin Feng, mencoba memahami arti ucapa Ryu Zhen.

Semakin banyak informasi yang dia dapatkan dari Pendekar Naga Emas ini semakin membuatnya bingung tentang asal usul pendekar ini dan hubungannya dengan Naga Emas.

"Benar sekali! Aku ini Dewa Immortal yang bisa menempati ruang dan waktu! Aku terjebak di dalam tubuh Naga Emas karena ulah saudara kembarku Ryu Zhin yang sekarang menempati tubuh Naga Putih! Saat ledakan besar terjadi, segel di dalam tubuh Naga Emas terbuka yang membebaskanku dari kurungan Naga Emas! Aku terbebas tapi Naga Emas hancur menjadi serpihan emas, tapi Naga Eams seperti Phoenix Api yang bisa bangkit kembali dari abu  ... Naga Emas bangkit kembali dari serpihan emas tubuhnya yang hancur!"

"Kenapa kamu dikurung oleh saudara kembarmu sendiri? Apa Ryu Zhin ini jahat?" tanya Putri Qin Feng.

"Tidak! Selama hidupnya, Ryu Zhin selalu membela kebenaran!" jawab Ryu Zhen.

"Berarti kamu ini yang jahat!" sahut Putri Qin Feng.

"Kok kamu tuduh aku jahat?" tanya Ryu Zhen. Wajah Pendekar Naga Emas ini agak tidak senang oleh tuduhan Qin Feng terhadap dirinya.

"Kalau Ryu Zhin itu baik hati tapi mengurungmu dalam segel Naga Emas, berarti kamu ini jahat! Kalau kamu tidak jahat, untuk apa saudara kembarmu mengurungmu sedemikian rupa sehingga kamu tidak bisa meloloskan diri. Hanya kesadaran Naga Emas dan kebodohan Pendekar Zhou itu yang membuatmu bebas dari segel kurungan yang dibuat oleh Ryu Zhin."

Ucapan Putri Qin Feng begitu tajam terhadap dirinya, tapi Ryu Zhe tidak terusik sedikitpun juga.

"Aku tidak jahat! Aku hanya melakukan kesalahan kecil tapi hukuman yang aku jalani sangat berat!" sahut Ryu Zhen dengan penuh kemarahan.

Putri Qin Feng sadar, tidak ada gunanya sekarang mengungkap masa lalu Pendekar Naga Emas yang mungkin masih dikuasai dendam ini.

Lebih baik mencari cara agar Pendekar Naga Emas ini mau bekerja sama dengannya agar dia tidak dihukum oleh Master Assassin karena gagal menjalankan tugas. Putri raja sekalipun tidak akan luput dari hukuman apabila gagal dalam menjalankan misi yang telah diberikan oleh kerajaan.

"Baiklah, aku percaya padamu!" kata Putri Qin Feng untuk meredakan kemarahan Ryu Zhen. Tubuh pendekar ini sudah diselimuti aura berwarna keemasan yang mengelilinginya, yang sewaktu-waktu bisaa digunakannya untuk menghancurkan seisi Lembah Naga Emas.

Ketiga pendekar Lembah Naga Emas yang terluka parah juga sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Nyawa mereka yang masih ada juga merupakan suatu keberuntungan bagi mereka.

Dewa Immortal Naga Emas yang muncul di Lembah Naga Emas merupakan Immortal yang sangat hebat dan merupakan satu diantara Tujuh Penghancur Alam Semesta yang sulit untuk dikalahkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dewa Immortal Naga Emas   ENDING

    Kemenangan besar yang diraih Negeri Ming tidak serta merta membuat negeri ini aman. Raja Dunia Persilatan yang mulai melihat kelemahan Negeri Ming mulai bergerak untuk menguasai Negeri Ming sehingga Negeri Ming akhirnya terbagi menjadi lima daerah kekuasaan yaitu :Dewa Racun Utara/Zhao Yun : Raja Dunia Persilatan Distrik Utara MingPendekar Pedang Barat/Chen Tian : Raja Dunia Persilatan Distrik Barat MingDewi Naga Timur/Liu Yin : Ratu Dunia Persilatan Distrik Timur MingPendekar Mabuk Selatan/Zhao Long : Raja Dunia Persilatan Distrik Selatan MingKaisar Bela Diri Pusat/Huang Ming : Raja Dunia Persilatan Distrik Pusat MingZhou Shen yang akhirnya memilih Sasha untuk menjadi pasangan hidupnya, kembali ke Eternity Nirvana bersama cinta sejatinya, membawa dendam membara di hati Dewi Naga Emas.Kepergian Zhou Shen ke Eternity Nirvana inilah yang membuat Negeri Ming terbagi menjadi lima kekuasaan besar yang dipimpin oleh masing-masing Raja Dunia Persilatan.Putri Qian Feng akhirnya memaafk

  • Dewa Immortal Naga Emas   AKHIR PERTEMPURAN SHANXI

    Kekalahan Naga Shankar adalah pukulan telak bagi Khan Agung. Sang raja Mongol, yang dikenal sebagai penguasa tak terkalahkan, berdiri di atas medan perang yang kini mulai berbalik melawan dirinya. Namun, amarahnya tidak surut. Dengan tatapan penuh kebencian, dia mengangkat tangannya ke langit, melafalkan mantra kuno yang menggema seperti gemuruh badai."Aku tidak akan kalah di tangan kalian, manusia lemah!" serunya, suaranya mengguncang bumi. Dari balik langit yang mulai memerah, aura hitam pekat berkumpul di sekeliling tubuh Khan Agung. Di kejauhan, sosok naga berwarna hitam legam dengan mata merah membara muncul dari balik awan.“Naga Hitam Tiamat!” seru Sasha dengan kengerian di wajahnya.Semua pasukan Ming dan Eternity Nirvana terpaku, termasuk Zhou Shen. Naga itu tidak hanya besar tapi ia adalah legenda, makhluk purba yang dianggap sebagai perwujudan kehancuran.“Zhou Shen, kita harus menghentikannya sebelum dia menghancurkan semuanya!” seru Kalindra, pedangnya menyala dengan kek

  • Dewa Immortal Naga Emas   BALAS DENDAM

    Saat pertarungan memuncak, medan perang menjadi ajang pertunjukan kekuatan yang melampaui batas manusia. Naga Shankar, raksasa hitam yang kini mengamuk, menyerang pasukan Ming tanpa henti. Kepakan sayapnya menciptakan badai yang menggulingkan barisan pertahanan, sementara api birunya membakar segala yang disentuhnya.Zhou Shen berdiri di hadapan Zhang Ming. Nafas mereka berat, masing-masing menggenggam senjata dengan penuh kebencian. "Kau mengkhianati segalanya, Zhang Ming. Aku akan memastikan kau tidak melangkah lebih jauh!""Pengkhianatan?" Zhang Ming terkekeh, suaranya penuh ejekan. "Aku melakukan apa yang harus kulakukan untuk bertahan hidup. Kau hanya anak kecil yang terjebak dalam masa lalu. Lihatlah siapa yang menjadi pemenang sekarang!"Zhang Ming meluncur ke depan dengan kecepatan yang sulit diikuti mata biasa. Pedangnya, yang berselimut aura kegelapan, menebas ke arah Zhou Shen. Namun, Zhou Shen, dengan reflek yang terlatih selama bertahun-tahun, menangkis serangan itu denga

  • Dewa Immortal Naga Emas   PEMBALASAN KHAN AGUNG

    Di tengah kemegahan Istana Mongol, Khan Agung duduk di atas takhta emasnya, wajahnya gelap seperti badai yang mengancam. Suara dentang lonceng perang bergema di seluruh aula, menandakan bahwa amarah sang raja telah mencapai puncaknya.“Shanxi tidak boleh berdiri setelah ini!” bentak Khan Agung, suaranya menggema keras. “Aku tidak akan membiarkan Negeri Ming memandang rendah kekaisaranku. Siapkan Naga Shankar. Kita akan menyapu Shanxi hingga menjadi abu!”Di hadapan Khan Agung, Ryu Zhen berdiri dengan kepala tertunduk, meskipun matanya memancarkan api dendam. Kekalahan di Shanxi telah menghancurkan egonya, tetapi itu juga membakar tekadnya untuk membuktikan bahwa ia adalah pendekar sejati.“Aku akan menuntaskan semuanya,” katanya lirih namun penuh keyakinan. “Aku akan menghancurkan Zhou Shen dan saudara kembarku. Dendam lama ini akan berakhir di medan perang berikutnya.”*****Kota Shanxi kembali dilanda kekacauan saat ribuan pasukan Mongol menyerbu di bawah naungan malam. Namun, yang

  • Dewa Immortal Naga Emas   KEMENANGAN SEMENTARA

    “Aku tidak akan lupa penghinaan ini, Ryu Zhin,” gumamnya dengan nada berapi-api, matanya membara penuh tekad. “Kita akan bertemu lagi, dan kali itu kau tidak akan selamat!”Di sisi lain, kemenangan ini tidak dirayakan dengan gegap gempita. Zhou Shen memimpin para pasukan naga yang masih utuh untuk mengevakuasi Shanxi dari kerusakan lebih lanjut. Sasha dan Kalindra, meskipun memimpin dengan karisma luar biasa, menyadari bahwa medan perang ini hanya sebagian kecil dari ancaman besar yang sedang berkembang.Zhou Shen berjalan mendekati Zixuan yang kini duduk di punggung Meraharani yang terluka. Naga merah itu mengerang pelan, napasnya berat, namun tatapannya tetap tajam. Zixuan memandang Zhou Shen dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.“Kau datang tepat waktu, seperti biasanya,” ujar Zixuan, mencoba tersenyum meski wajahnya memucat.“Kau bertahan lebih lama dari yang kuduga,” balas Zhou Shen, suaranya tenang namun penuh penghargaan. “Tidak mudah melawan naga emas dan Ryu Zhen.”Zixuan me

  • Dewa Immortal Naga Emas   LPN-38. BERTEMU SASHA

    Setelah berhasil mendapatkan Nagarium dan menyegel perjanjian damai antara Heaven Eden dan Eternity Nirvana, Queen Savitri merasa utangnya kepada Zhou Shen tak akan terbalas dengan mudah. Di dalam hati, dia tahu ada rasa yang lebih dalam—sebuah cinta yang perlahan tumbuh terhadap Pendekar Naga Putih itu.Namun, Zhou Shen tetap memandang lurus pada tujuannya. Dia harus menemukan Paman Zhang, pria yang kini terungkap sebagai pembunuh orang tuanya. Kebencian yang membara di dalam dirinya membuatnya menolak untuk menyerah pada perasaan apa pun, termasuk cinta.Di aula besar kerajaan, Queen Savitri memanggil Zhou Shen dan menyerahkan Artefak Naga Waktu, sebuah artefak kuno yang mampu membuka portal waktu dan mengembalikan Zhou Shen ke masanya. "Dengan ini," ujar Savitri, suaranya bergetar, "kau bisa kembali dan menghadapi takdirmu di masa depan. Aku ingin kau tahu, Zhou Shen, aku akan selalu mendukungmu."Namun, Zhou Shen mengejutkan semua orang dengan keputusannya. "Aku tak bisa kembali s

  • Dewa Immortal Naga Emas   SANG PENOLONG

    Langit Shanxi memerah oleh api dan energi yang melesat dari pertarungan sengit antara naga merah Meraharani dan naga emas yang dikendarai Ryu Zhen. Namun, kekuatan gabungan naga Mongolia dan kehebatan Ryu Zhen perlahan memukul mundur para penjaga Shanxi. Meraharani terluka parah, sayapnya compang-camping, dan Arlang terempas ke tanah dengan raungan lemah.Zixuan berdiri di punggung Meraharani yang limbung, darah mengalir dari luka di lengannya. Napasnya berat, namun matanya tetap menatap Ryu Zhen yang bersiap mengakhiri perlawanan mereka."Ini akhirnya, Putri Zixuan," ujar Ryu Zhen, mengangkat pedangnya yang bercahaya emas. "Shanxi akan jatuh, dan kau akan menyaksikan kehancurannya!"Namun, sebelum pedangnya terayun, langit mendadak terbelah oleh kilatan cahaya putih. Dari celah dimensi yang terbuka di tengah angkasa, seekor naga putih raksasa muncul. Ia bergerak dengan kecepatan luar biasa, seperti bayangan yang tak dapat dilacak. Dengan raungan yang mengguncang bumi, naga itu mengha

  • Dewa Immortal Naga Emas   SANG PANGLIMA PERANG MONGOLIA

    Pemanah menarik busur mereka, api membara di ujung panah. Ketika pasukan musuh mendekat, aba-aba diberikan, dan panah-panah itu dilepaskan, melesat seperti hujan meteor ke arah barisan depan Mongolia. Suara panah menghantam perisai dan tubuh terdengar nyaring, namun pasukan musuh terus maju, tidak terhentikan.Di sisi lain, Zixuan mengeluarkan sesuatu dari kantong kecil di ikat pinggangnya—sebuah kristal berwarna biru kehijauan. Itu adalah Artefak Jiwa Langit, peninggalan kuno yang mampu memanggil kekuatan besar, tetapi dengan harga yang mahal."Aku tidak punya pilihan lain," gumamnya. Ia mengangkat kristal itu tinggi-tinggi, memusatkan energinya. Angin di sekitar Zixuan berputar kencang, rambutnya melayang, dan suara gemuruh datang dari dalam kristal itu. Cahaya biru terang meledak, menarik perhatian semua orang, termasuk Darjikhun.Di kejauhan, salah satu naga penjaga, seekor naga putih dengan tubuh yang ramping dan gerakan anggun, mendekati Zixuan. Namanya Arlang, naga angin yang d

  • Dewa Immortal Naga Emas   PERTEMPURAN DI PERBATASAN

    Pertarungan di langit Shanxi dimulai dengan ledakan besar. Meraharani menerjang dengan kekuatan yang luar biasa, mulutnya terbuka, menyemburkan api merah menyala yang menembus langit kelabu. Naga hitam Mongolia menghindar dengan manuver tajam, sayapnya yang besar menciptakan pusaran angin yang membuat debu dan batu kecil beterbangan di bawah. Raungan mereka menggema, memenuhi udara dengan ketegangan dan kengerian.Di atas tembok kota, para pemanah Shanxi bersiap, busur mereka terangkat, ujung panah mengarah ke naga Mongolia. Perwira yang memimpin mereka, seorang pria dengan wajah keras dan mata tajam, berteriak, "Tunggu aba-aba dari Tuan Putri! Jangan tembak sebelum waktunya!"Di alun-alun, Zixuan memejamkan matanya sesaat, menghubungkan pikirannya dengan Meraharani. Ia tidak hanya memanggil naga itu, tetapi juga menyatukan tekad mereka. Suara Meraharani menggema dalam benaknya, tenang namun penuh kekuatan."Aku bersamamu, Zixuan. Kita tidak akan kalah."Di langit, naga hitam meluncur

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status