Share

Dongeng

"Roboh, Kak." kata Intan sayu.

 Rumah kardus hanya menyisakan kenangan. Kertas-kertasnya tak lagi mau menjaga mereka dari terik sang surya. Tubuhnya lembek tersungkur di tanah. Tiang-tiang penyangganya pun ikut rapuh. Porak-poranda laksana rumah yang terkena badai besar. Bukan hanya milik mereka saja, milik anak jalanan yang lainnya pun juga terkena nasib yang sama. Sekarang mereka tak punya rumah lagi. Airmata Caca sebentar lagi akan merembas. Hatinya sedih, kenapa rumahnya yang dulu selalu memberi kehangatan ketika kelam datang roboh. 

 "Rumaaahhhkuuu," jerit Caca sambil jongkok memunguti kardus-kardus itu.

 "Caca!" Ovan lari memeluknya. "Sudahlah, nanti kakak buatin lagi yang lebih bagus, jangan menangis ya?" pinta Ovan sambil mengelus kepala Caca. 

 Enggar ditidurkan di atas tumpukan kardus itu. Dia diselimuti sarung. Intan hanya terpaku merenungi keadaan. Dalam hatinya dia menggumam, kapan penderitaan hidupnya akan beruj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status