Share

Awal Pertemuan

Tak berselang lama pun akhirnya mereka sampai dan Dewi langsung memasuki klub untuk menunggu laki-laki yang akan datang padanya.

“Dewi! cepat kamu ikut saya.” Teriakan mami mengagetkan Dewi yang baru saja ingin duduk.

Tak menunggu jawaban dari Dewi, tangan nya langsung ditarik dan mereka berjalan dengan cepat menuju salah satu room karaoke seolah tak mengiraukan suasana di sekeliling mereka yang sedang ramai para pengunjung yang menikmati dentuman musik yang keras.

Mami langsung masuk menarik Dewi kedalam ruangan dan Dewi dapat melihat ada seorang laki-laki tampan blasteran yang sedang duduk seperti menahan kesal. Kemeja yang dipakainya seolah membentu tubuh kekarnya, rambut klimis, komtur wajahnya yang tegas, alis yang menyatu tebal, bermata elang, hidung mancung, dan mempunyai jambang tipis yang semakin membuatnya seperti pria maskulin.

“Maaf tuan malam ini pengunjung ramai jadi wanita disini sedang sibuk semuanya.” Tutur mami seperti sedikit ketakutan.

“Kok mami ketakutan sama nih orang, semoga baik-baik saja karena aku yang akan menemaninya.” Batin Dewi

“Saya tidak menerima alasan apapun! Malam ini saya lupakan kesalanmu karena kamu membawakan wanita yang saya inginkan.” Jawab Bagaskara dengan tatapan menilai bagaimana penampilan Dewi.

Ya, nama pria arogan tersebut adalah Bagaskara Prayudha. Seorang CEO ternama di ibukota dan masuk kedalam daftar salah satu orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai angka tak hingga, karena perusahaan yang dimilikinya bergerak dalam banyak bidang.

Yang membuat seorang Mami pemilik klub takut adalah, karena campur tangan seorang Bagaskara lah orang yang membantu nya agar klub yang dimilikinya beroperasi sampai saat ini. Tentu mami tidak ingin mengecewakan seorang Bagaskara ini, beruntungnya ia tadi langsung melihat Dewi yang baru tiba karena ia yakin dapat meredam kemarahan dari sang CEO.

Karena Mami sudah mengetahui bahwa dengan paras yang dimiliki oleh Dewi dapat meluluhkan amarah Bagaskara. Apalagi menurut info bahwa Dewi sebelumnya memang belum pernah melayani CEO tersebut.

“Tinggalkan kami sekarang, saya ingin bersamanya.” Perintah Bagaskara pada Mami.

“Baik tuan, sekali lagi saya mohon maaf.” Jawab Mami dan langsung meninggalkan mereka.

Suasana yang tercipta setelah kepergian Mami sedikit kaku karena Dewi merasa sedang diintimidasi oleh tatapan Bagaskara.

“Sini duduk, aku tidak akan menelan mu hidup-hidup jadi jangan takut.” Perintah Bagaskara sambil menepuk pangkuannya.

Dewi pun duduk di pangkuan Bagaskara dan langsung saja tangan Bagaskara melingkar di pinggang Nya, perlakuannya sangat manis hingga membuat sang pemilik tubuh terbuai.

“Kamu membuat aku gila walau hanya dengan melihatmu sejak pertama tadi.” Bisik Bagaskara di telinga Dewi.

Ketika Dewi ingin membalas buaian, Bagaskara langsung menjauh.

“Kamu cukup nikmati saja karena baru kali ini aku segila ini melihat perempuan.” Kata Bagaskara yang tak terbantahkan dan dijawab anggukan oleh Dewi

Bagaskara menjauhkan tubuhnya dari Dewi dan tanpa diduga ia langsung mengukung wanita tersebut.

“Saya akan transfer 1 milyar sekarang juga jika kamu mau untuk menemaniku malam ini.” Tawar sang CEO yang mengukung Dewi dengan tatapan sayu seperti menahan sesuatu yang ingin segera diselesaikan.

Mata Dewi melotot karena tidak menyangka bahwa pria ini ingin memberinya uang sebanyak itu untuk bersama dengannya. Dewi mulai dilema dengan tawaran Bagaskara namun mengingat nominal yang besar akhirnya dewi pun memutuskan.

“Aku menerimanya Tuan.” Jawa Dewi dengan mantap.

“Kalau begitu kita segera pergi keluar, saya nggak mau disini.” Ucap Bagaskara yang langsung mengeluarkan handphone dan menghubungi seseorang.

“Cepat booking suite mewah sekarang juga dan dalam waktu 5 menit kamu sudah ada disana.” Perintah Bagaskara pada asistennya.

“Tunggu dulu tuan, anda bilang akan transfer sekarang juga jika saya bersedia.” Tanya Dewi

“Ternyata semua perempuan sama saja.” Batin Bagaskara sambil merogoh ponsel dan langsung memberikan pada Dewi.

“Tulis rekening kamu.” Perintah Bagaskara.

“Sudah, maaf bukannya saya meragukan tuan tapi saya hanya bermaksud menagih janji.” Tutur Dewi yang merasa matrealistis ketika menanyakan hal itu.

“Terserah.” Jawab Bagaskara lalu menarik Dewi keluar dari klub dan langsung menuju ke tempat yang sudah di share location asisten nya itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status