Share

Sikap Arogan Bagaskara Yang Menjengkelkan

Seolah tak sabaran ingin cepat tiba ditempat yang akan dituju, Bagaskara mengendarai mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi karena ia sangat bersemangat untuk menuntaskan gejolak yang telah lama hilang.

“Ya Allah lindungilah hamba-Mu ini, nih orang

udah kayak mau nganter nyawa. Batin Dewi ketakutan karena ia tidak pernah berkendara secepat ini.

“Lagi dalam keadaan begini aja cuma ingat tuhan, sangat tidak pantas.” Batin dewi lagi yang merasa sedih karena sadar diri bahwa dirinya itu siapa, tapi apa boleh buat karena semua ini sudah takdirnya.

Tak berselang lama mereka pun tiba, Bagaskara langsung keluar dan membukakan pintu untuk Dewi. Tak disangka Dewi langsung dibopong olehnya yang tentu saja membuat Dewi malu.

“Tuan aku mohon turunkan disini saja.” Dewi memohon sambil menggerakkan tubuhnya untuk berontak namun tenaga yang dimilikinya tak sebanding dengan kekuatan Bagaskara.

“Jika kamu tidak bisa diam maka saya akan membuangmu kejalanan sekarang.” Jawab Bagaskara sambil menekan lift menuju suite.

Dewi terdiam tak bisa membalas karena ia tahu siapa yang sedang ia hadapi.

“Untung saja ini sudah tengah malam jadi kondisi hotel sedang sepi.” Batin Dewi

Dewi diturunkan ketika mereka didalam lift, karena Dewi merasa pusing saat dibopong tadi membuatnya kehilangan keseimbangan seakan hendak jatuh. Bagaskara yang siaga pun langsung menangkap Dewi kedalam pelukannya.

“Kamu kenapa? Jangan bilang cuma alasan biar bisa lari karena kamu ngerasa aman udah saya transfer.” Bentak Bagaskara saat merasa dipermainkan Dewi.

“Tega ya kamu bisa berfikiran seperti itu, aku pusing juga karena kamu bopong tadi.” Jawab Dewi kesal.

“Udah buruan berdiri, saya nggak akan bopong lagi.” Ucap Bagaskara bertepatan dengan bunyi lift yang menandakan mereka sudah tiba di lantai suite.

Mereka pun keluar dari lift dan seperti yang diperintahkan pada asisten Bagaskara, ia sudah menunggu di pintu suite yang di booking. Kartu untuk masuk suite pun sudah berpindah tangan.

“Ryan, Kamu boleh pulang sekarang dan siapapun yang ingin bertemu besok atur jadwal ulang karena saya kembali kerja lusa. Kamu yang handle semua pekerjaan besok.” Perintah Bagaskara

“Tapi tuan, besok kita ada klien penting yang datang dari luar negeri.” Jawab Ryan sedikit ketakutan

“Tidak ada kata tapi, saya sudah membayar kamu mahal. Jadi selesaikan semuanya saat saya tidak ada ditempat.” Pungkas Bagaskara yang jengkel.

“Ternyata sikapnya yang Arogan itu sangat membuatku muak, Dia pikir dengan punya segalanya dapat semena-mena terhadap orang yang ada dibawahnya.” Dewi bermonolog saat melihat interaksi antar si Boss dan Asisten.

“Ayo buruan masuk! Jangan lupa kesepakatan kita!.” Bentak Bagaskara saat melihat Dewi masih tetap berada diambang pintu.

“Astaga, aku ragu dia bisa hidup sehari tanpa sedikitpun membentak.” Batin Dewi sambil mengelus dada nya yang kaget. Tentu saja ia tidak akan berani mengutarakan apa isi hatinya pada Tuan Arogan tersebut.

“Iya tuan, maaf.” Jawab Dewi sambil berjalan masuk ke dalam suite room.

Setelah menutup pintu Dewi pun bingung harus melakukan apa terlebih dahulu, Bagaskara yanh melihatnya bingung pun langsung menegur.

“Kamu bisa membersihkan diri duluan di toilet, ada beberepa pekerjaan yang masih harus saya selesaikan.” Ucap Bagaskara tanpa menoleh sedikitpun karena ia sedang sibuk pada tab nya.

“Baiklah.” Jawab Dewi yang langsung memasuki toilet.

Dewi berpikir alangkah baiknya ia bersikap menjadi seorang yang penurut untuk menghadapi seorang Bagaskara daripada harus merasakan amarahnya untuk kesekian kalinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status