"Lilian, aku begitu menghormati Dewi Tabib Langit. Dia sungguh Sang Dewi Penyelamat untuk kita. Dan kapten juga telah memerintahkan kepada kami para prajurit perompak untuk selalu melindunginya. Jadi ... sudah menjadi tugas kami untuk selalu melindunginya. Aku harap kamu bisa melaporkan segala sesuatu yang terjadi terhadap Dewi. Biar bagaimanapun aku harus selalu memastikan jika dia baik-baik saja. Namun jangan sampai Dewi menyadari semua ini, atau ini akan membuatnya merasa tidak nyaman karena merasa selalu diawasi. Bisakah kamu melakukannya, Lilian? Aku akan memberikan upah tambahan untukmu sebagai bayaran karena telah melindungi Dewi Tabib Langit."Yuze berkata panjang lebar setelah mengajak gadis yang selama ini membantu Ye Zixi dalam hal pengobatan. Gadis bernama Lilian itu terlihat terburu-buru untuk menjawab Yuze. Dia juga melambaikan kedua tangannya untuk penolakan."Mayor Yuze tidak perlu membayarku untuk hal seperti ini. Biar bagaimanapun perintah kapten harus tetap dilaksan
Setelah beberapa saat akhirnya Ye Zixi dan Zhou Nansong bisa membelah kerumunan rakyat ibu kota dan melihat jika ada beberapa utusan dari kekaisaran yang sedang mengadakan sebuah sayembara. Atau lebih tepatnya dia sedang mencari seorang tabib yang bisa mengobati salah satu keluarga istana yang saat ini sedang sakit."Selama ini tidak ada seorangpun tabib yang bisa mengobati salah satu selir kesayangan dari Kaisar Qin Shi Buwei. Jika ada yang bisa mengobati penyakit selir Zhao Yiren, maka kami keluarga istana Qin akan memberikan hadiah yang sangat fantastis sebagai imbalan! Namun jika pengobatan kalian malah semakin memperburuk kondisi kesehatan selir Zhao Yiren, maka kami juga akan memberikan hukuman untuk kalian!"Seorang perwira dengan pakaian kekaisaran yang terlihat begitu berwibawa berkata di atas sebuah panggung sederhana yang dikerumuni oleh para rakyat.Tidak ada satupun dari mereka yang bersedia untuk menawarkan dirinya dan berusaha mengobati penyakit sang selir, karena selama
"Salam hormat, Selir Zhao Yiren. Aku adalah tabib Ye Zixi. Aku datang untuk memeriksa dan mengobatimu." ucap Ye Zixi menautkan kedua tangannya penuh hormat.'Meskipun kaisar tidak memiliki seorang permaisuri, tapi dia begitu menyayangi selir Zhao Yiren. Aku harus bisa mengobatinya dengan baik.'Batin Ye Zixi yang tentunya mengingat beberapa hal tentang kekaisaran Qin. Dimana sang kaisar memutuskan untuk tidak memiliki seorang permaisuri. Namun dia memiliki cukup banyak selir dan juga memiliki cukup banyak putra dan putri dari para selirnya.Sang selir yang terbaring di atas pembaringan mewahnya hanya menatap Ye Zixi dan mengangguk samar seolah sudah sangat pasrah dengan kondisinya yang semakin hari semakin memburuk.Setelah beberapa saat memeriksa keadaan sang selir, akhirnya Ye Zixi semakin yakin dengan diagnosanya. Dia mulai memerintahkan tabib istana yang menemani serta mengawasinya untuk mengambilkan beberapa benda yang dia perlukan, seperti air hangat dan beberapa kain bersih."Se
Semua orang kini beralih menatap ke arah sang pemilik suara. Terlihat seorang pria tampan dan muda dengan balutan jubah putihnya berdiri dengan tegap dan gagah. Dia berjalan dengan langkah lebarnya mendekati mereka dan membuat para prajurit segera memberikan salam penghormatan."Salam, Pangeran Qin Yue. Kami hanya menjalankan perintah dari paduka kaisar untuk menangkap mereka berdua karena telah membuat kondisi selir Zhao Yiren semakin memburuk." ucap sang pemimpin prajurit menjelaskan lugas."Ibundaku sudah sadar kembali, dan keadaannya juga sudah mulai membaik. Kaisar juga sudah menarik kembali hukuman untuk mereka berdua! Lepaskan mereka! Mereka adalah tamu kita yang terhormat!" ucap pangeran yang seketika dipatuhi oleh para pdajurit. Para prajurit itu segera menyimpan kembali senjatanya dan menunduk menghadap Ye Zixi dan Zhou Nansong."Baik, Pangeran Qin Yue. Tuan, Dewi Tabib Langit ... maafkan kami yang sudah sangat lancang." ucap sang pemimpin prajurit dengan nada rendah."Tida
Semua orang kini beralih menatap ke arah pemilik suara menggelegar tersebut. Terlihat Zhou Nansong sudah berdiri di dekat pintu dengan wajah garangnya.'Aiyaaa ... mengapa kapten satu ini memiliki kepribadian yang begitu buruk? Dia mudah sekali memiliki suasana hati yang buruk dan suka merusak pintu. Aku sangat khawatir jika pangeran Qin Yue dan selir Zhao Yiren akan memotong hadiahku untuk perbaikan pintu yang pastinya memiliki harga fantastis ini. Dia bisa membuatku rugi ...'Keluh Ye Zixi membatin khawatir.Dokter berparas cantik itu segera mendekati Zhou Nansong dan menarik tangannya untuk mendekat dan memberikan penghormatan kembali."Selir Zhao Yiren, pangeran Qin Yue ... dia adalah tuanku. Tolong maafkan dia, dia memang selalu terburu-buru, dan tidak bermaksud lancang memasuki kamar ini dengan tingkahnya yang seperti itu. Maaf ... uhm ... soal pintu yang rusak itu ....""Jangan khawatir, Dewi. Tuan Dewi itu artinya juga orang yang seharusnya kami hormati. Lupakan soal pintu yan
"Pangeran Qin Yue, aku sudah melakukan penyelidikan sesuai dengan yang telah pangeran perintahkan. Dan aku sudah menemukan beberapa informasi tentang Dewi Tabib Langit."Seorang pria misterius berpakaian serba hitam datang menghadap pangeran Qin Yue di pavilliun pribadinya."Baik. Katakan semua informasi yang telah kamu dapatkan!" sahut sang pangeran tanpa mengurangi fokusnya ketika melukis seorang wanita cantik yang sedang mengenakan pakaian indah berwarna hitam keemasan.Meskipun tidak ada objek langsung di hadapannya sebagai inspirasinya untuk melukis, namun entah mengapa wajah wanita yang baru saja ditemuinya beberapa hari yang lalu masih saja memenuhi angan dan pikirannya. Bahkan senyuman manis sang wanita dan suara riangnya masih saja diingatnya dengan baik."Dewi Tabib Langit adalah seorang gadis biasa yang berasal dari Linzi. Namanya adalah Ye Zixi. Dia adalah seorang yatim piatu dan dia hanya tinggal bersama ibu tiri serta saudara tirinya yang selalu memperlakukannya dengan t
Suatu ketika Fengzhu terlihat mendatangi Ye Zixi yang sedang berada di dapur kapal dengan terburu-buru."Dewi Tabib Langit! Gawat ... gawat sekali ..." ucap Fengzhu dengan nafas yang tidak beraturan dan panik."Minum dulu baru katakan apa yang terjadi!" Ye Zixi menyauti sembari menyodorkan air putih yang sudah dia tuangkan di dalam gelas arak keramik.Fengzhu segera meneguk air putih itu cepat dan menatur nafasnya. Lalu dia segera melaporkan apa yang telah terjadi."Dewi Ye Zixi, ini gawat sekali! Kapten terluka cukup parah dan kondisinya sangat kritis." ucap Fengzhu masih menghiasi wajahnya dengan kekhawatiran."Hah? Kapten terluka? Lalu dimana dia sekarang?" sahut Ye Zixi meski dia merasa cukup aneh dengan semua ini."Dia ada di kamarnya. Cepatlah kesana, periksa dan obati dia, Dewi!" seru Fengzhu masih panik.'Sebenanya ini aneh sekali. Tidak biasanya dia membiarkan anak buahnya berkoar-koar menyampaikan hal seperti ini. Dan dia tidak akan pernah membiarkan cukup banyak orang menge
Waktu makan malam telah tiba. Namun Ye Zixi malah melupakan sesuatu yang cukup penting, yaitu untuk mengantarkan puding buatannya untuk Zhou Nansong seperti yang sudah dia janjikan sebelumnya. Dia malah terlihat sedang sibuk bersama para prajurit perompak, Fan Yu dan juga anak buah medisnya di ruang makan bersama. Yeap, selain membantu memasak, Ye Zixi juga membantu para koki dan pelayan menyajikan semua makanan itu untuk makan malam para perompak Naga Emas.Penyajian makan malam hari ini dianggap cukup aneh dan berbeda oleh mereka semua. Terlihat beberapa hewan laut yang masih mentah dan aneka bahan rebusan, mulai dari sayuran, cumi-cumi, daging, kepiting, ikan, dan masih banyak lagi di beberapa wadah pot. Sementara di tengah-tengahnya ada sebuah wadah semacam panci besar yang disekat menjadi 2 bagian dengan masing-masing memiliki kuah rebusan panas.Namun ada juga beberapa masakan yang disajikan dengan wajar seperti biasa. Meski penyajian malam ini terlihat sedikit berbeda dari bia