Share

Dua Puluh Enam

"Baju-baju Alena masih tersisa banyak. Kau bisa memakainya," ucap Pram pada Liana saat mereka berada di dalam kamar.

"Aku tidur di kamar ini?" tanya Liana dengan ekspresi enggan.

"Kau istriku, lalu kau mau tidur di mana?" sahut Pram dingin.

"Kita hanya pura-pura menjadi suami istri!" ralat Liana ketus.

"Ya. Kau bisa tidur di ranjang. Biar aku tidur di sofa." Pram melengos kaku.

Liana mencebik sebal pada Pram. Lalu kembali memilah-milah baju Alena dengan mengernyit. "Semua baju istrimu sungguh tak layak pakai!" ujar Liana.

"Besok pergilah berbelanja baju apa saja yang kau suka. Ingat, baju yang mahal. Bukan kaus dan jeans belel yang selalu kau pakai. Alena tak akan pernah memakai baju sederhana sepertimu!" jawab Pram.

"Cih, sombong sekali! Memang kenapa dengan kaus dan celana jeans? Oh, sungguh, di mana letak nyamannya memakai model baju seperti ini?" Liana menggerutu kesal.

Liana mengam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status