Share

Bab 10

"Heh berani banget sih Kak Ranti ngomong gitu sama Ibu." Si Suci menyahut geram.

Tapi Ranti menghadapinya justru dengan tenang dan santai.

"Kenapa Ci? Kakak hanya minta catatan keuangannya saja, bukan minta uangnya, apa itu salah?" jawab Ranti lagi.

Mulut si Suci menganga.

"Betul." Kemudian Mbak Kania menyahut setuju.

"Kami rasa kami memang harus tahu untuk apa saja kira-kita uang 25 juta itu," imbuh Mbak Kania.

"Diam kamu Kania! Jangan suka ikut-ikutan kayak mereka. Mereka itu anak-anak durhaka!" sengit Ibu.

"Astagfirullah jangan sembarangan mengucap sumpah serapah, Bu, apalagi seenaknya melabeli anak sendiri dengan perkataan tidak baik," kata Ranti lagi.

Ibu makin terlihat murka.

"Kamu emang benalu Ranti. Sudah kau kotori otak anakku sekarang kau pun kurang ajar sama Ibu."

"Siapa sih Bu yang kurang ajar itu? Ranti hanya minta catatan pengeluaran dan pemasukan soal uang tahlilan, kira-kira siapa saja yang sudah menyumbang untuk tahlilan Bapak? Biar kalau ada yang belum nyumbang, bi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Aini Eny
sebaiknya sebelum baca cerita ini,baca dulu cerita "Istri Gendutku dari kampung ternyata orang kaya " karena ini cerita lanjutnya... biar nyambung n tau asal usul Kiranti
goodnovel comment avatar
Yunita Suhebti
hadai hilang lg gratis nya. mutar2 ...
goodnovel comment avatar
engracia cabral
hemmm ceritanya waooo dan asyik... tapiiiii koinnya yang mahal amat..... kalau bisa dilihat juga koinnya..... jangan mahal-mahal amat....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status