Home / Romansa / Diadopsi Om Dokter / Tidur Seranjang

Share

Tidur Seranjang

Author: Cklara Laisha
last update Last Updated: 2025-04-22 18:01:28

Bab 13

Keesokan paginya, kedua bola mata Kamila mulai bergerak pelan sebelum ia membukanya. Ia merasa ada sesuatu yang berat menindih tubuhnya. Ia membuka kedua matanya lebar-lebar dan menoleh ke arah bagian pinggangnya.

"Hah??" Ia ternganga, lalu menutup mulutnya dengan telapak tangannya saat melihat tangan dan kaki seseorang yang memeluknya dengan erat.

Tiba-tiba sekelebat bayangan semalam melintas di pikirannya. Dimana saat Keent hendak pergi, Kamila menariknya dan merebahkan tubuh pria itu di atas ranjangnya. Bahkan Kamila meminta dan merengek agar Keent menemaninya tidur malam itu.

"Ck, kenapa aku semalam tidak sadar sama sekali. Aisshh memalukan!" Pekik Kamila lirih.

Dengan gerakan pelan, Kamila mulai menyingkirkan kaki dan tangan Keent dari tubuhnya. Ia menoleh ke arah jam yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Untung saja hari itu merupakan hari libur baginya, sehingga tidak perlu terburu-buru.

"Aku akan membuatkan sarapan untuk Om Keent dulu." Kamila perlahan bera
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Diadopsi Om Dokter   Siap Menyergap

    Bab 40Cup! Kamila mengecup bibir Keent dengan kilat sebelum akhirnya ia keluar dari mobil. "Bye, sayang!" Ucap Kamila seraya menggandeng tangan Kayla berlalu dari sana. Sementara Keent hanya bisa terkekeh melihat tingkah laku kekasinya itu. Ia keluar dari dalam mobil dan berdiri di dekat mobil itu. Ia menatap ke arah gedung, memastikan bahwa pacarnya masuk dengan selamat. Hingga akhirnya Kamila dan Kayla sudah tidak terlihat lagi dari pandangannya. Ia duduk di kursi yang terletak di taman gedung. Tiba-tiba sebuah mobil terparkir di samping mobilnya. Keluarlah Andrew dari dalam sana dan berlari menghampiri Keent. "Hei, kau yakin akan mengawasinya di sini?" Tanya Andrew, seraya duduk di samping Keent. "Tentu saja. Aku tidak ingin mengganggu acara pacarku. Tapi, kau juga harus melakukan tugasmu, Ndrew." Andrew mengangguk dengan cepat. Ia tau apa yang akan dia lakukan. Andrew memberikan kode pada kedua pengawal yang satu mobil dengannya. kedua pengawal itu berlari dan menghampiri

  • Diadopsi Om Dokter   Datang Ke Pesta

    Bab 39 Hingga malam pun tiba, terlihat Kamila sudah rapi dengan balutan gaun berwarna pastel yang melekat pada tubuhnya yang seksi. Ia menguraikan rambut pangan nya, membiarkannya menjuntai pandang menutupi punggungnya. "wah, ternyata aku sudah sangat dewasa!" pekiknya seraya menatap dirinya pada pantulan cermin rias di depannya. Ia memakai make up tipis dengan sentuhan lipstik nude yang mempercantik bibir tipisnya. "Sempurna.." ucapnya. Ia melihat ke arah jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul delapan malam. "Seharusnya pacarku sudah datang kan? Katanya dia akan mengantarku ke pesta." Gumam nya. Tiba-tiba ponselnya berdering, hal itu membuatnya berjalan ke arah nakas dan mengambil ponselnya. Di layar, terlihat nomor ponsel milik Kayla yang menelpon. Ia pikir itu Keent, tapi sepertinya tidak sesuai dengan harapannya. "Halo, Kamila! Kau dimana? aku sudah menunggu di depan ruma! katanya kau akan kesini dan berangkat bareng! mana?" Ucap Kayla, sesaat setelah Kamila

  • Diadopsi Om Dokter   Berulah Atau Tidak?

    Bab 38 "Intan? Kemana saja kau ini? Ayah dan ibumu sudah mencari mu kemana saja!" Tanya Herman setelah tau jika sambungan teleponnya di angkat oleh Intan. "Yakin kalian mencari ku?" Tampak remehan terdengar dari nada bicara Intan di sana. Hal itu membuat Herman yang tadinya khawatir, sekarang menjadi kesal. "Kau pikir aku berbohong? Bagaimana pun juga kau adalah anak kami, mana mungkin kami tidak mencari mu!' Dari nada bicara Herman, terdengar ia sangat marah. Bahkan sepertinya ia tengah menahan sedikit emosinya, semua terdengar dari suaranya yang gemetar. "Baiklah, aku percaya. Tapi aku akan memberi tahu kalian kalau mulai sekarang tidak usah mencariku lagi. Aku sudah bekerja dan jangan ikut campur tentang kehidupan ku!" "Intan?! kenapa kau bisa bicara seperti itu pada orang tua mu sendiri?" "Aku sibuk!" Intan lalu mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Lalu, mematikan ponselnya agar sang ayah tidak dapat menghubunginya lagi. "Mungkin aku kejam, tapi ini

  • Diadopsi Om Dokter   Menyebar Undangan Pesta

    Bab 37 Kini, Hanni sudah duduk di bangku kelasnya. Ia mengambil tisue dalam tas yang ia bawa lalu mengelap keringat dingin yang membasahi keningnya. "Ck, kenapa orang itu menyebalkan sekali? Untung saja aku tidak di celakai. sialan!" Pekik Hanni dengan raut wajah penuh ketakutan. Lalu, beberapa teman Hanni datang padanya. Mereka semua menanyakan perihal pesta yang akan di adakan oleh Hanni nanti malam. Mereka masih memastikan bahwa itu bukanlah omong kosong belaka. "Hanni, apa kau benar-benar akan mengadakan pesta nanti malam dan mengundang semua teman kelas angkatan kita?" Tanya salah satu dari mereka. "Benar, sekarang kalian sebar undangan ini ke beberapa kelas yang satu angkatan saja." Jawab Hanni. Ia memberikan beberapa undangan kepada mereka di sana. Dengan girang mereka pun mengambilnya. "Tapi, apa kau juga akan mengundang Kamila?" Tanya nya. "Tentu saja. Dia justru harus datang ke sana. Aku ingin menunjukkan kalau aku lah primadona di sekolah nusantara X ini,"

  • Diadopsi Om Dokter   Ancaman Andrew

    Bab 36 Ckittt... Mobil yang di tumpangi oleh Hanni mulai memutar haluan. Seharusnya mobil itu ke arah kanan menuju sekolah nusantara X. Namun, sang sopir membawa mobil itu berbelok ke sebelah kiri yang mana menuju jalanan yang di apit oleh kedua hutan lebat. "Pak, kenapa kita kesini? Sekolahku kan kesana!" Ucap Hanni. "Diam kau!" Gertak sopir itu. Deg! Mendengar perkataan dari si sopir, membuat Hanni mulai ketakutan. Ia gemetar dan hendak mengambil ponsel dalam tas sekolahnya untuk menghubungi Seseorang. Namun, sopir itu mengerem secara mendadak, membuat tas yang berada di pangkuan Hanni terjatuh begitupun dengan kepala Hanni yang terbentur jok depan. Sopir itu menoleh ke belakang dan membuka masker penutup wajahnya. Seketika, kedua bola mata Hanni membulat saat melihat seseorang yang tak asing baginya. Yah benar, sopir itu ternyata Andrew, ia menyamar menjadi sopir Hanni untuk membawanya pergi. "Ka-kau? Bukankah kau..." "Iya aku adalah Andrew, kenapa? kau takut?" P

  • Diadopsi Om Dokter   Apa Yang Akan Luna Lakukan?

    Bab 35 Setelah kurang lebih satu jam berlalu, operasi pun berjalan dengan lancar. Keent dan Jhon keluar dari ruangan operasi itu. Di depan ruangan, ibu paruh baya tadi langsung menghampiri mereka. "Bagaimana, dok? Apa anak saya baik-baik saja?" Tanya nya. "Operasi berjalan dengan lancar. Sekarang pasien akan di pindahkan ke ruangan inap dulu. Anda bisa menjenguknya saat sudah di pindahkan." Jawab Keent. "Baik, terima kasih dok." "Sama-sama." Keent dan Jhon pun berlalu dari hadapan wanita paruh baya itu. Sesampainya di depan ruangan nya, ia berhenti dan menoleh ke arah Jhon. "Jhon, sepertinya aku akan langsung pulang. Ada hal yang harus aku urus." Ucap Keent. "Baik, hati-hati di jalan dokter Keent." "Hmm.." Keent masuk ke dalam ruangan nya untuk berganti baju, lalu keluar dari rumah sakitnya. Kini, Keent sudah berada di dalam mobilnya. Sebelum jalan, ia mengambil ponsel dalam saku celananya dan mulai menghubungi Andrew. Beberapa detik tersambung, akhirnya tele

  • Diadopsi Om Dokter   Malam Yang Panas

    Bab 34 Kairo kini sudah berdiri di depan kamar hotel yang ia pesan sebelumnya untuk Intan. Perlahan ia membuka pintunya dan mssuk ke dalam. Tepat di bibir kasur, ia Melihat Intan tengah duduk di sana. Mendengar suara derap langkah Kairo yang mendekatinya, membuat Intan langsung menoleh ke belakang. Kini, keduanya sudah saling menatap satu sama lain. "Sudah kau pikirkan apa yang akan kau minta dariku?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Kairo begitu saja untuk mengawali perbincangan diantara mereka berdua. "Sudah, aku ingin membeli apartemen. Jika kau memberikannya, maka aku akan memuaskan mu malam ini." Jawab Intan. "Ah, ha ha ha baiklah.. Puaskan aku!" Kairo menarik tengkuk leher Intan dan mendaratkan ciumannya dengan panas. "Mmhh..." Lenguh Intan saat ia merasakan lidah Kairo yang mengeksplore seisi mulutnya. Kairo semakin ganas, ia bahkan menggigit bibir Intan hingga sedikit terluka. Intan mengernyit, menahan perih pada bibirnya yang masih dalam lumatan Kairo. B

  • Diadopsi Om Dokter   Kesialan Intan

    Bab 33 "Ck, sialan! Bahkan supir taksi pun meremehkan ku!" Pekik Intan seraya masuk ke dalam bar Tulip sore itu. Sesekali ia harus mengelap bibirnya. Ternyata, Supir taksi itu meminta bayaran berupa ciuman dari Intan. Sementara Intan yang tak bisa berbuat apapun karena tidak ada uang, hanya bisa pasrah saat di cium oleh supir itu. Intan merasa hina karena ia begitu rendah di depan mata pria tadi. Ia menitikkan air matanya, meskipun ia langsung menyeka air matanya dengan cepat. Kini, Intan sudah berada di depan meja bartender bar itu. Ia berdiri di depan salah satu bartender pria di depannya. Bartender itu menawarkan minuman, namun Intan menolaknya. "Anu, sebenarnya aku mau mendaftar kerja di sini. Aku lihat di plank depan, bar kalian sedang butuh pekerja kan?" Tanya Intan. "Sebentar, aku tanyakan dulu pada manajernya. kau tunggu di sini dan jangan kemana-mana." "Hmm..." Intan mengangguk dengan tegas dan penuh harap. Bartender itu lalu pergi dari hadapan Intan menuju

  • Diadopsi Om Dokter   Aku Hanya Menyukaimu

    Bab 32 Brak! Kamila yang emosi langsung menggebrak meja di depannya. Ia menatap ke arah Hanni dengan tajam, seakan ia begitu keras menahan emosinya yang meluap. "Dengarkan baik-baik, aku sama sekali tidak seperti yang kau ucapkan! Aku dan Om Keent pacaran karena memang saling cinta. Perjodohannya di atur oleh kedua orang tua mereka, jadi jika om Keent menolak, memangnya salah? Oh aku lupa, bukankah kakak mu itu yang terobsesi dengan pernikahan ini? Kakakmu cinta sendirian, sementara Om Keent tidak mempedulikannya. kau tidak malu?" Kamila melakukan perlawanan, ia kini terlihat lebih berani dari biasanya. Bahkan perkataannya, membuat Hanni kesal. "Jangan sok tau..," "Kau yang sok tau! Lebih baik kau pergi dari sini atau aku akan membocorkan siapa kakak mu sebenarnya. Kau yakin aku tidak tau kalau kau di bayar untuk menjelek-jelekkan ku?" "Ck, sialan! awas saja, aku akan terus mencari celah mu supaya kau di usir dari sekolah ini!" Hanni dan yang lainnya pergi dari had

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status