Share

Diam-Diam Jadi Madu
Diam-Diam Jadi Madu
Penulis: Amanah Cinta

Prolog

Prolog

Setiap orang punya pilihan masing-masing dalam hidup. Apalagi dalam memilih pendamping hidup, berumah tangga. Seperti aku yang memilih menjadi madu sahabatku sendiri. 

Dulu kami berbagi segalanya dari makanan sampai baju, bahkan tempat tidur. Lalu, sekarang aku pun berbagi tidur dengan suamimu. "Aku baik bukan?"

Kamu pernah bilang "Kita harus selalu bersama." Kini, perkataanmu jadi kenyataan. Aku menemani dalam duka dan sukamu.

Kamu juga bilang bahwa aku harus selalu bahagia, agar tak ada yang merasa sedih diantara kita. Sekarang aku bahagia sejak masuk dalam rumahmu, 

Kehidupan pilu telah aku lepas selamanya sejak kamu datang membantuku dalam setiap proses. Lalu membawaku masuk ke dalam hidup yang harusnya hanya ada keluargamu, kini aku masuk di dalamnya. 

Saat ini aku bahagia jadi madumu, aku benar-benar diperlakukan seperti adik olehmu. Akan tetapi, kamu belum tau aku juga diperlakukan sebagai istri oleh suamimu?

Entah apa jadinya kalau kamu tau masihkah kamu bagikan kebahagiaanmu itu, masihkah kamu membantuku seperti seorang adik atau, kamu akan menghilang dari hidupku. Semua itu tak terlalu aku pikirkan. Aku sudah lama hidup dalam penderitaan yang tak  sedetailnya kamu tahu. Lalu, salahkah aku mencicipi kebahagiaanmu. Sudahlah, yang terpenting kamu tidak tahu. 

Kamu belum pernah menderita seperti aku dan tidak akan aku biarkan kamu merasakannya sebab itu, selama ini aku dan suamimu menikah diam-diam agar kamu tak merasakan sakit. "Bagaimana?" Aku sangat menjagamu bukan. Sama seperti kamu menjagaku.

Setiap malam suamimu banyak menghabiskan waktu di kamarku tanpa kamu tahu, terkadang ia lebih memilih makan malam bersamaku daripada makan masakanmu. Kamu tahu apa istimewa dariku? Aku bisa melayani suamimu sesuai hasratnya. Aku lebih tahu apa kepuasan suamimu. Ini adalah senjata untuk suamimu yang membuatnya terus merindukanku dari pada kamu.

Aku juga sudah mempersiapkan semua jika, suatu saat kamu tau. Karena, aku sadar lambat laun kamu pasti tahu. Seperti pepatah, 'bangkai jika disimpan makin lama akan tercium bau busuknya' tapi, aku bukan bangkai ya, aku sih, berharap kamu jangan tahu. Karena rasanya sangat sakit. Aku tidak mau kamu menderita karena, bagaimana pun kita sahabat. Yang aku mau kita terus seperti ini bahagia. Aku, kamu dan suami kita.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status