Share

Bab 45

Bab 45

"Kamu gak papa, Sayang," ucapku sambil mengelus bahu Andrian,  lebih tepatnya aku meremasnya sebagai tanda jangan kaget.

"Ng ... Gak papa,  kok" ucapnya sambil tersenyum ramah. 

Mereka saling berjabat tangan seolah tidak saling kenal. 

"Ya, udah aku kembali ke kamar" Mas Indra berpamitan, sambil berjalan menjauh. 

"Ya,  kita juga belum selesai beberes" ucap Andrian berjalan masuk ke kamar sok sibuk.  

"Eh, besok kalian harus bangun pagi, ya. Kita kliling puncak" ucap Tia, berlalu pergi menyusul suaminya.  

Aku menutup pintu, dadaku yang tadinya berdegup kencang ada kelegaan, aku mendeprok depan pintu.  

"Gila kamu!" maki Andrian menghampiriku. 

"Apaan sih?" Aku risih, suara Andrian mengejutkanku. 

"Jadi ini alasan kamu, nyuruh aku buat jadi suami kamu" lantang Andrian sambil menggelengkan kepala.  

Aku tak mampu mengelak pasrah atas ucapan A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status