Share

Kisah Yang Terulang

Malam semakin beranjak larut, langit bertabur bintang. Luna masih terjaga, di benaknya kini terbayang seraut wajah tampan Arun yang sedang tersenyum padanya.

"Ahh...., sampai kapan aku bisa menunggumu?" desahnya di sela napasnya yang terasa menyesakkan dada.

Hari ini pun Arun belum juga membalas emailnya, seakan tak peduli dengan semua tentang dirinya. Tak ada kata lagi yang ingin dia ungkapkan untuk menghibur hatinya yang memang sangat kesepian.

Dia berjalan ke ruang tengah rumahnya, hanya sepi yang dia dapatkan. Kedua orang tuanya belum pulang dari rumah eyang. Matanya terpaku pada seraut senyum papanya yang ada di foto, dia teringat momen sepuluh tahun yang lalu saat usianya baru sembilan tahun. Ketika itu, mamanya sedang pergi ke luar kota untuk perjalanan dinas dari kantornya. Pak Kusuma papanya Luna yang pendiam dan jarang sekali bicara malam itu dengan sabar menemani sambil bercerita.

Sebenarnya Eyang putri menawarkan untuk menjaga Luna, hanya saja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status