Share

Datang Saat Butuh

“Akhirnya aku bisa menemuimu, Arun...,”  ucap Luna dengan lirih, Tatapannya tertuju pada pemuda berkemeja putih yang terlihat sangat tampan.

Pemuda yang memiliki sepasang mata teduh, senyuman manis, dan suara barithon-nya yang lembut menenangkan. Sebuah perpaduan yang sempurna. Dia juga pemuda yang sederhana. Tak banyak bicara, tak begitu ekspresif, namun tulus dan lembut hati. Pemuda yang sangat mengerti diri Luna luar dalam, di depan pemuda itu, Luna tak pernah ragu menunjukkan sisi lain dari dirinya. Sisi lain yang selama ini selalu dia sembunyikan dengan baik agar tak orang lain yang mengetahuinya.

"Halo Luna," kata Arun sambil menghampiri Luna.

"Halo Arun, akhirnya aku bisa bertemu denganmu," kata Luna mengulangi ucapannya yang tadi tak terdengar oleh Arun.

“Iya. Kita keluar yuk.” ajak Arun sambil meraih tangan Luna.

Dia menuntun Luna meninggalkan gedung asrama, merasakan tangan hangat Arun yang menggenggamnya. Dia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status