Share

Kejutan sebelum janji suci

Author: Nath_e
last update Last Updated: 2025-07-25 08:11:09

‘Andai ada keajaiban..,’

“Sebelum kita melanjutkan,” suara pendeta terdengar, “bila ada di antara kalian yang merasa bahwa pernikahan ini tidak seharusnya terjadi … kalian bisa menyampaikannya sekarang … atau tidak untuk selamanya.”

Suasana hening sejenak.

Satu detik … dua detik … tiga, dan …

Tiba-tiba, terdengar suara lantang dari sisi lain taman. “Hentikan pernikahan ini!”

Semua kepala menoleh. Seorang pria tinggi dengan wajah tegas dan berpakaian rapi melangkah masuk. Tatapannya tajam, melangkah dengan penuh keyakinan diiringi enam pengawal pribadi.

Cahaya dari lampu membingkai kedatangannya dalam siluet dramatis. Sorot tajamnya… langsung mengarah ke altar. Ke arah Dave dan Laura.

“Maaf, Bapa.” katanya, suaranya dalam dan penuh tekanan. “Tapi pernikahan ini… tidak bisa dilanjutkan.”

Suasana membeku. Semua mata tertuju pada pria yang baru saja menerobos masuk.

Brian datang bak dewa penyelamat Laura. Ia mengenakan jas hitam elegan, rambutnya begitu rapi an tentu saja aroma parfum mahal yang dikenal Laura malam itu.

Brian berdiri tegak di depan altar. Matanya menusuk tajam ke arah satu orang. Tentu saja, siapa lagi kalau bukan Dave.

Laura membeku di tempatnya. Sungguh, ia tidak percaya Brian benar-benar datang dan berdiri tepat disampingnya. Di hari ini, di saat ini. Seolah menjadi jawaban atas doanya barusan.

“Menyingkirlah dari altar, Dave.” suara Brian terdengar tegas, dan dingin. “Kau tidak pantas berdiri di altar ini.”

Dave tersenyum kaku, mencoba tetap tenang di tengah keterkejutan semua orang. “Ini bukan waktunya untuk drama, tuan.”

Tapi Brian tak peduli. Dalam satu gerakan mengejutkan, Brian menarik kerah jas Dave dan mendorongnya turun dari altar. Suara teriakan terdengar dari para tamu. Beberapa langsung berdiri, sebagian besar hanya membelalak.

Orang tua Dave langsung bereaksi.

“Apa-apaan ini! Siapa kau berhak menghalangi pernikahan putraku!” bentak ayah Dave. Ia berdiri dari kursinya, hendak memukul Brian.

Bodyguard pribadi Brian—dua pria bertubuh besar berbaju gelap—bergerak cepat, menghadang ayah Dave, dan memberi peringatan dingin.

“Duduklah, tuan. Anda tidak ingin membuat ini semakin buruk bukan.”

Brian naik ke altar.

Ia menatap Laura sejenak, lalu menoleh ke arah tamu undangan yang masih syok. Hanya dengan satu anggukan saja. Layar besar yang sedianya disiapkan untuk slideshow bahagia pengantin menampilkan video mengejutkan.

“Sekarang kalian lihat alasan kenapa aku menghentikan pernikahan konyol ini,” ucap Brian dingin.

Layar menyala lalu ... gambar pertama muncul.

Sebuah foto email bertajuk “Taruhan Jeu des Héritiers. Siapa pun yang mendapatkan Laura akan mendapatkan Hadiah Utama.”

Lalu muncul screenshot dari grup chat. Tertulis pengirimnya Dave Carter.

[Aku akan mendapatkannya. Kalian semua bakal kalah telak.]

[See, akulah pemenangnya dan siapa sangka Laura bisa dibohongi semudah itu.]

Tamu-tamu mulai berbisik keras. Laura tak berkedip menatap layar, dadanya berguncang.

Lalu … video berikutnya muncul.

Rekaman syur Dave bersama Bella.

Tak hanya satu potongan. Brian memutar beberapa bagian, cukup untuk membuat siapa pun yang menontonnya merasa jijik.

Beberapa tamu wanita menutup mulut mereka, ngeri.

Seorang kerabat Laura langsung berdiri dan berteriak, “Cukup, hentikan!”

Dengungan beranda sinis terdengar menggema, memerahkan telinga keluarga besar Carter dan kerabatnya.

“Hentikan! Siapa kau sebenarnya?!” Dave carter meradang.

Ia hendak memukul Brian tapi dua pengawal Brian yang lain menahan ditambah bonus pukulan keras di perutnya. Para tamu menjerit.

Tapi Brian tetap tenang, menatap sinis Dave yang tersungkur kesakitan. “Kau memang pria yang tak tahu diri.”

“Inikah calon suamimu Laura? Beginikah kelakuan calon menantu kalian?” ia menoleh ke Laura, yang kini diam dengan tangan mengepal kuat.

Laura menggigil. Air matanya jatuh, bukan karena sedih gagal menikah tapi karena muak dengan sikap Dave Carter.

Dave mencoba bangkit. “Itu semua fitnah! Aku—aku dijebak!”

Brian menghampirinya, menatap Dave tajam. “Kalau ini fitnah, kenapa aku bisa mengakses akun mu dengan mudah? Kenapa aku bisa menunjukkan semua pesan menjijikkan dari ponsel Bella?”

“Oh aku tahu … kau ingin aku menyebut siapa lagi yang ikut dalam permainan konyol itu?” Brian berbisik, mengintimidasi Dave hingga tak bisa lagi membalas kata.

Suara gaduh terdengar berbisik di antara tamu undangan. Seperti bom waktu, semua yang ditutupi selama ini meledak di hadapan tamu-tamu terhormat, keluarga bangsawan, dan anggota klub elite yang selama ini bersembunyi di balik reputasi mereka.

Max Lewis Carter–ayah Dave–berdiri dari kursi barisan depan. Menggeram kesal dan tak lagi bisa menutupi rasa malunya.

“Dave, kau telah mempermalukan keluarga kita! Permainan konyol yang sangat kekanak-kanakan!” teriaknya dengan wajah memerah menahan malu.

Dave hanya diam, tertunduk, seperti mayat hidup di depan altar. Tak berani menatap siapa pun. Tangannya mengepal kuat, geram karena rencananya gagal.

“Pernikahan ini dihadiri anggota klub! Keluarga besar! Pejabat! Wartawan!” lanjut Max geram dengan suara tertahan. “Anak tak tahu diri!”

Sejumlah pria paruh baya bersetelan mahal—anggota klub eksklusif yang menjadi kolega keluarga Carter—mulai gelisah. Wajah-wajah putra mereka tersorot jelas di video yang ditampilkan Brian tadi. Beberapa di antara mereka langsung berbisik satu sama lain, ikut tertampar skandal memalukan itu.

“Ini gila … kita juga bisa terseret kalau media tahu,” desis salah satu pria tua.

“Bersihkan rekamannya. Sekarang juga!” bentak yang lain.

“Tahan lelaki itu jangan sampai dia pergi.” sahut yang lain menunjuk ke arah Brian.

“Cukup!! Hentikan!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Nanochip dan dilema

    "Nanochips!” Brian membulatkan mata birunya, menoleh cepat pada Dominic. “Nanochips ... kau menanamkannya pada Laura bukan?” Ryu Jin dan Cassandra ikut menoleh, raut wajah kedua wanita itu bak mendapat pencerahan. “Benar, kenapa kita tidak memikirkan hal ini. Dom, kau melakukannya bukan?” Cassandra menimpali “Aku …,” Dominic bingung menjawab. “Kalau dia memilikinya kita bisa menemukan posisi Laura! Bukankah terintegrasi dengan sistem mu? Artinya kita bisa melacaknya dengan bantuan satelit." Ryu Jin yang biasanya datar mendadak girang. Dominic berdehem kecil, ia mengusap tengkuknya, masih bingung hendak memulai darimana. “Tentang itu … aku,” Dominic melirik ke arah Brian yang menunggunya. Ia menarik nafas panjang, sudah menduga pertanyaan ini akan muncul. “Aku tidak pernah menanamkan nano chip pada para petinggi atau pasangan mereka termasuk Laura, termasuk kalian." Brian bertanya, “Kenapa? Bukankah setiap pengikutmu akan tertanam chip itu untuk mengontrol mereka, termasuk aku

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Semangat yang memudar

    Seminggu berlalu dan pencarian Laura masih terus dilakukan. Hari demi hari rasanya seperti neraka bagi Brian. Setiap hari Brian hanya berputar di lingkaran gelap yang sama, laporan tanpa hasil, jejak samar, dan kabar buruk yang belum bisa dipastikan kebenarannya.Setiap penemuan mayat tanpa identitas membuat darah Brian berdesir. Ia takut bakal menemukan Laura di kamar jenasah.Lucas datang dengan wajah muram, membawa kantong plastik bening. Ia menaruhnya di atas meja. Di dalamnya terdapat kalung berlian milik Laura—masih dengan GPS aktif—bersama pakaian dan perhiasan lain yang tampak kotor dan berdebu.“Kami menemukannya di pinggiran jalan hutan pinus, sekitar dua kilometer dari batas wilayah,” ucap Lucas pelan.Brian menatap benda-benda itu lama sekali, matanya merah berair. Bibirnya bergetar tanpa suara. “Hanya ini?! Lalu Laura?!” tanyanya serak sambil menggenggam kalung Laura.Lucas menunduk penuh penyesalan. “Maaf, Tuan.”Brian memjamkan matanya, menahan emosi yang nyaris tumpah

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Terjebak antara cinta dan ketidakwarasan

    “Jangan pernah berpikir Brian akan datang untuk menyelamatkan dirimu, Laura. Aku tidak suka wanita pembangkang jadi sebaiknya kau menjaga dirimu baik-baik atau kau … akan menerima akibatnya.”Peringatan Rafael Ortega sedikit menciutkan nyali Laura. Ia bertanya dalam hati benarkah Brian tidak akan menemukannya, lalu bagaimana nasibnya dan bayi dalam kandungannya di masa depan?“Kau salah besar Rafael … dia pasti akan menemukanku.” Balas Laura meski ia tak yakin dengan kalimatnya itu.Rafael menatap Laura takam, dengan jarak hanya sejengkal, Laura bisa merasakan beratnya tarikan nafas mantan koleganya itu.Rafael Ortega tersenyum sinis, ia sedikit menjauhkan tubuhnya dan membuka laci bagian atas nakas disamping ranjang.“Benarkah itu? Jangan membuatku tertawa Laura.”Rafael mengambil kotak beludru hitam dari dalam laci. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin berkilau, cincin pernikahan.Laura terbelalak saat Rafael meraih tangannya dengan kasar. Jemarinya yang dingin memaksa membuka gengga

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Obsesi Sang dokter radiologi

    Laura terbangun perlahan, kelopak matanya terasa berat. Kepalanya berdenyut, mulutnya kering, dan perutnya terasa aneh. Butuh beberapa saat sebelum ia sadar dirinya tidak lagi berada di balkon restoran Paris.Yang pertama menyambut pandangannya adalah langit-langit tinggi dengan dinding batu berwarna gelap. Lampu gantung kristal berkilau pucat, memantulkan cahaya remang.Ruangan itu luas, tetapi sunyi, nyaris terlalu sempurna—seperti sebuah vila kuno yang dipugar untuk menyimpan rahasia.Laura terhenyak. Gaun malam yang dipakainya sudah berganti dengan gaun satin putih polos. Potongannya sederhana tapi mengekspos jelas bagian atas tubuhnya.Semua perhiasan yang dikenakan mulai dari cincin, kalung, gelang, bahkan anting kecil pemberian Brian—hilang. Seolah setiap penanda dirinya sudah dilucuti. Laura panik karena dalam kalung itu terdapat penanda GPS untuk melacak keberadaannya.Ia meraba perutnya dengan gemetar, memastikan bayinya masih ada. “Dimana ini … apa yang terjadi sebenarnya?

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Penculikan yang sempurna

    Malam hari di kota Paris menyimpan daya magisnya sendiri. Menara Eiffel berkilau dengan ribuan cahaya, sementara musik akordeon jalanan mengalun lembut dari kejauhan. Di balkon restoran bergaya klasik, Laura bersandar pada kursi, kedua tangannya mengusap perutnya yang masih datar. Senyum kecil muncul di wajahnya—ia merasakan kebahagiaan.Brian menatapnya penuh kasih. “Kau ingin sesuatu lagi? Dessert, mungkin?” tanyanya.Laura menggigit bibir, matanya berputar seolah berpikir keras. “Sebenarnya ada …” ujarnya ragu.“Apapun untukmu,” sahut Brian cepat.Laura menarik napas dalam-dalam. “Aku ingin sup ramen pedas dengan kaldu tulang sapi dan taburan rumput laut… seperti yang pernah aku makan di Tokyo dulu.”Brian terdiam. Ramen? Di Paris? Malam-malam begini? Ia tahu itu hampir mustahil—bahkan restoran Jepang yang tersisa di distrik ini sudah tutup. Tapi melihat tatapan penuh minat Laura membuatnya tak bisa menolak permintaan itu.“Baiklah.” Brian meraih tangan Laura dan mengecupnya. “A

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Nasehat dari Ryu Jin

    "Biarkan dia menenangkan diri, adik kecil!” “Lepaskan,” desis Brian, ia menatap kesal pada Ryu Jin yang menahannya. “Dia sedang marah. Aku harus—” “Justru karena dia marah, kau sebaiknya tidak mengejarnya sekarang,” potong Ryu Jin tenang. “Kau hanya akan menambah keruh suasana.. Biarkan aku bicara dengannya dulu.” Ryu Jin balas menatap Brian. “Ryu benar, Brian. Ikuti kata Ryu, dia sangat ahli menenangkan hati wanita.” Dominic yang datang bersama Ryu Jin ikut bicara. “Tapi…,” Tatapan tajam Ryu Jin yang tajam seolah hendak membunuh Brian dengan katananya dalam sedetik. Ia mengalah dan membiarkan wanita cantik itu berjalan tenang menyusul Laura. Ryu Jin menemukan Laura tengah duduk di bangku taman di bagian atas gedung rumah sakit. Matanya terlihat basah, menyadari Ryu Jin mendekat Laura mengusap pipinya dari jejak airmata. “Udara di sini memang lebih segar daripada di dalam,” Ryu Jin seolah bicara pada dirinya sendiri. Ia menarik nafas panjang dan menutup matanya, m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status