“Tuan, kami sudah melakukan pekerjaan sesuai SOP, tidak perlu memanggil manajer secara langsung.”Kevin pikir dia telah membuat ancaman untuk Evelyn, berharap wanita itu mengalah dan mengakui kesalahannya. Biasanya seperti itulah yang terjadi. Namun, justru Evelyn masih bisa berbicara penuh percaya diri.Kevin merasa kesal lalu berkata menyudutkan, “Sesuai SOP? Apakah membuat alergi seseorang kambuh itu sesuai SOP!”“Kami hanya membuat pesanan sesuai keinginan pelanggan dari menu yang tersedia. Tidak ada yang salah,” balas Evelyn tidak mau kalah. Dia harus mempertahankan apa yang telah dia lakukan dengan benar.Di sisi lain, Sira juga tidak menyangka jika Evelyn bisa membalas. Jika itu di rumah, pasti dia sudah menunduk dan menerima meski dia berusaha untuk menjelaskan kejadiannya. Sira merasa tersinggung. Seolah-olah Evelyn seharusnya tidak bisa mengangkat kepala bahkan jika dia bukan lagi anggota keluarga Rowan. Seharusnya Evelyn terpuruk karena dikeluarkan dari nama keluarga.Sira
“Padahal sudah waktunya tutup, tapi masih ada saja orang yang memesan makanan.”Salah satu rekan kerja Evelyn menggerutu samar. Meskipun bukan dia yang diminta untuk membuat hidangan. Tetap saja dia tidak diperbolehkan pulang.Evelyn yang mendengar itu tertawa kecil, “Apa yang kamu keluhkan? Ini memang belum jam sembilan, seharusnya tidak masalah selagi masih ada waktu.”“Aku hanya tidak menyangka akan ada pelanggan. Untung saja bukan aku yang memasak.”Rekan yang lain menanggapi, “Lihat sikapmu, seperti seseorang yang iri karena tidak menjadi idola banyak orang.”“Tolong jangan mulai lagi,” ujar Evelyn seraya memohon karena tak enak hati.Dalam waktu yang bisa dikatakan singkat, ada dua pelanggan yang meminta untuk Evelyn memasakkan hidangan mereka. Ini menguatkan posisi Evelyn sebagai pemenang lomba. Itulah sebabnya teman-temannya yang lain menggodanya.Saat tawa mengudara di tengah keletihan suasana dapur, panggilan panik pelayan membuat seisi ruangan mendadak tegang.“Evelyn! Gawa
“Apa maksudmu?” tanya Sira setelah terkejut sesaat.Sang asisten yang baru saja datang dari luar memberikan ponselnya kepada Sira. Layarnya menunjukkan berita populer dengan latar belakang foto Sira sebagai seorang model iklan bulan lalu.Sira membaca berita itu dengan mata yang membulat. Di berita yang tertera, dikatakan bahwa dia berselingkuh dengan tunangan saudarinya. Dia juga menggantikan sang kakak ketika pertunangannya batal.“Apa-apaan ini?!” Sira mulai panik. “Dari mana omong kosong ini berasal?!”Kepanikan Sira bukanlah tanpa sebab. Dia baru saja debut sebagai artis yang dikontrak langsung oleh YM Entertainment dari perusahaan Clop Grup keluarga Durant. Seharusnya tidak boleh ada skandal apapun demi menjaga citra baiknya.Rencana awal Kevin adalah membuat citra Sira sebagai artis berdedikasi dan pekerja keras. Oleh sebab itu, Sira tidak diperkenankan untuk mempublikasikan status pertunangan yang baru saja dia dapatkan.Jika pertunangan itu diketahui lebih awal, sudah pasti o
“Jika kamu ingin menuntut lebih jauh dan ingin melihat dalang yang sebenarnya, kamu bisa menyewa seorang Hacker.”Evelyn yang tengah membaca berita viral di ponselnya berhenti sejenak. Namun, dia tetap menjawab positif meski dia tidak ingin melakukannya.“Tidak perlu terlalu jauh,” jawab Evelyn dengan santai. “Dengan memakai nama Anda saja, mereka pasti akan memilih mundur dengan sendirinya.”Sang pengacara yang disewa atas nama Mia itu tertawa kecil. Banyak kliennya yang menginginkan tuntutan besar jika mereka bisa memakai jasanya. Namun, teman keponakannya ini malah hanya menakuti orang-orang dengan namanya.Tuntutan itu memang untuk menggertak akun yang memfitnah Evelyn melakukan kecurangan. Dia juga memberikan bukti bahwa dia seorang chef bersertifikat.“Aku sarankan kamu memberikan sedikit efek jera pada orang itu agar dia berpikir dua kali untuk memfitnahmu seperti ini.”“Biarkan dia mengerti bahwa kamu tidak bisa disentuh lagi. Ini akan memberinya sedikit ilusi untuk menahan ti
“Mana? Coba sini kulihat!”Sira merebut ponsel temannya dan memandangi berita dengan nama Evelyn terpampang sebagai judul besar. Foto berita itu juga menampilkan Evelyn yang tersenyum cerah setelah mendapat kemenangan dengan piala di tangannya.“Itu benar kakakmu, kan?” Tanya teman Sira dengan sedikit nada mengejek. “Hal apalagi yang dia lakukan agar menarik perhatian orang tuamu?”Teman Sira tidak asal bicara. Dia bisa menebak seperti itu karena Sira sering bercerita tentang kelakuan sang kakak yang selalu membuat ulah hanya agar diperhatikan. Dia masih berasumsi demikian tanpa tahu bahwa Evelyn tidak lagi berada di rumah keluarga Rowan.Sira terdiam sebentar memikirkan jawaban kemudian berkata, “Oh, iya, ini kakakku. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan sekarang.”“Apa ini? Cerita baru tentang kelucuan kakakmu lagi?”Pertanyaan mengejek itu membuat teman-teman Sira yang lain tertawa. Sira memang terbiasa menceritakan hal buruk Evelyn untuk menciptakan citra murni untuk dirinya sendi
“Baiklah, ini adalah babak terakhir untuk peserta. Para juri saat ini sedang berdiskusi untuk memilih siapa pemenangnya!”Suara pembawa acara terdengar di seluruh penjuru ruangan. Evelyn mengatur napas dengan tenang. Perasaan gugup dan harapan kecil dia iringi dengan doa.Evelyn telah melewati beberapa tantangan yang membuatnya terus maju ke babak akhir. Pengumuman itu adalah yang terakhir baginya. Hanya satu langkah lagi dia akan bisa menggenggam kemenangan itu.Empat juri membentuk lingkaran dan berdiskusi. Mereka adalah campuran satu orang pecinta kuliner yang terkenal dengan pemilihan makanannya yang ketat dan tiga chef restoran Vilma yang terkenal. “Oh, apakah sudah selesai?” juri bertanya sambil memainkan emosi setiap orang yang menonton saat melihat para juri sudah memisahkan diri.Pembawa acara itu mendapat kertas dengan satu nama pemenang yang tertera di sana, “Wah, ini dia! Sepertinya aku bisa menebak siapa pemenangnya.”Evelyn berdiri menundukkan kepala. “Pemenangnya adal