Share

Bagian 29

Author: Iva puji J
last update Huling Na-update: 2025-08-26 21:47:39

Anindya mematut dirinya di depan cermin. Ia sudah memilih baju terbaik dan berdandan secantik juga serapi mungkin. Namun, hatinya masih ragu dan terus menatap ke cermin barangkali ada sesuatu yang kurang.

Ia mengambil ponsel yang tiba-tiba berdering. Sebuah pesan masuk. Pesan dari adiknya, Haikal. Anindya memang menyuruh adiknya itu untuk datang menemaninya bertemu dengan mama Zevan. Sebenarnya ia cukup berani menghadapi wanita itu sendiri, tapi setelah berpikir lebih baik sang adik tahu dan menemaninya.

"Ngapain sih pake ngajak aku segala? Bukannya ini cuma pertemuan dan makan malam biasa," protes Haikal yang enggan menemani kakaknya bertemu dengan mama Zevan.

"Udah jangan bawel, tinggal nemenin doang apa susahnya sih?!" Anindya menyahuti sambil memasukkan ponsel, dompet dan beberapa barang ke dalam tas.

"Kak, kamu yakin mau serius sama si Zevan itu?" Haikal menatapnya ragu.

"Kenapa memangnya?" Anindya menoleh.

"Ya nggak kenapa-kenapa sih, tapi dia lebih muda dari kamu.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 29

    Anindya mematut dirinya di depan cermin. Ia sudah memilih baju terbaik dan berdandan secantik juga serapi mungkin. Namun, hatinya masih ragu dan terus menatap ke cermin barangkali ada sesuatu yang kurang. Ia mengambil ponsel yang tiba-tiba berdering. Sebuah pesan masuk. Pesan dari adiknya, Haikal. Anindya memang menyuruh adiknya itu untuk datang menemaninya bertemu dengan mama Zevan. Sebenarnya ia cukup berani menghadapi wanita itu sendiri, tapi setelah berpikir lebih baik sang adik tahu dan menemaninya. "Ngapain sih pake ngajak aku segala? Bukannya ini cuma pertemuan dan makan malam biasa," protes Haikal yang enggan menemani kakaknya bertemu dengan mama Zevan. "Udah jangan bawel, tinggal nemenin doang apa susahnya sih?!" Anindya menyahuti sambil memasukkan ponsel, dompet dan beberapa barang ke dalam tas. "Kak, kamu yakin mau serius sama si Zevan itu?" Haikal menatapnya ragu. "Kenapa memangnya?" Anindya menoleh. "Ya nggak kenapa-kenapa sih, tapi dia lebih muda dari kamu.

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 28

    Nyonya Martha mengetuk-ngetuk meja seraya mengingat kejadian yang dilihatnya beberapa hari lalu. Ia masih tak menyangka jika anaknya telah banyak berubah. Ia tak bisa menyangkal jika perubahan positif itu karena kehadiran Anindya, meski hatinya belum sepenuhnya menerima. Hari ini dia juga menerima laporan dari orang kepercayaannya yang ia tugaskan untuk mencari informasi tentang kemajuan putranya di kampus. Kenyataan yang ia terima tentu sangat mengejutkan, antara senang dan terheran. Ia senang saat orang itu melaporkan jika Zevan sekarang rajin masuk kuliah, menyelesaikan tugas tepat waktu, nilai ujiannya pun naik. Progressnya sungguh membuat nyonya Martha terperangah. Sebenarnya hal inilah yang ia harapkan sejak dulu. Lalu yang membuatnya heran adalah perubahan sikap Zevan. Walau dalam hatinya menyangkal jika perubahan itu sebagian besar karena Anindya, namun ia aku bahwa kenyataannya memang seperti itu. Hal ini membuat hatinya gamang. Ia yang semula tak merestui dan berencana

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 27

    Wanita itu masih bersembunyi di balik tembok menunggu Anindya kembali ke rumah putranya. Tak lama yang ditunggu pun datang. Anindya kembali ke rumah itu dengan membawa setumpuk buku di tangan. Nyonya Martha masih memperhatikannya dari balik tembok. "Dia benar mengajari putraku?" Gumam nyonya Martha tak percaya. "Atau jangan-jangan hanya modusnya untuk mendekati Zevan?!"Setelah melihat Anindya masuk ke dalam rumah, nyonya Martha keluar dari tempat persembunyiannya dan kembali mengintip di jendela kaca. Ia melihat Zevan keluar dari kamar mengenakan kaos pendek, sarung dan juga peci di kepalanya. Selanjutnya, Zevan mengambil laptop miliknya dan duduk di sebelah Anindya. "Apa benar mereka belajar privat atau ada hal lain terjadi setelahnya?!" Nyonya Martha terus saja dengan prasangka buruknya. Ia tak bisa mempercayai apa yang dilihatnya. Hatinya terlanjur tidak suka dengan sosok Anindya. Apalagi Amelia mengatakan hal-hal buruk tentang wanita itu.Tanpa ia sadari, seseorang berjalan men

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 26

    "Cepat kamu kembali ke rumah dan putuskan¹ hubunganmu dengan wanita itu!" Perintahnya lantang membuat Zevan membelalakkan matanya. "Apa Ma!?! Apa telingaku tak salah dengar?!" Mata Zevan terbelalak lebar. Ia juga mencondongkan tubuhnya ke meja. "Zevan, dengarkan Mama sekali ini saja. Dia tak pantas untukmu. Selain kalian berdua tidak cocok sebagai pasangan, dia juga tak akan bisa memberimu keturunan," ujar bu Martha dengan nada tinggi. "Kamu anak Mama satu-satunya. Bagaimana bisa kamu menjalin hubungan dengan wanita mandul yang tak akan bisa memberimu anak? Siapa yang akan menjadi penerus perusahaan kita jika anak satu-satunya yang Mama miliki tak memiliki keturunan? Apa kamu tidak pernah berpikir sejauh itu?" Nyonya Martha terlihat sangat ngotot. "Mama belum mengenal siapa Anindya? Dia bukan wanita mandul, Ma. Percayalah padaku??!" Wajah Zevan memelas. Ia berharap hati sang mama melunak dan mau menerima kehadiran Anindya secara perlahan."Jangan egois kamu Zevan! Pikirkan juga

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 25

    "Aku sudah memperingatkannya tapi dia tak mau tahu!" Ujar nyonya Martha kesal. Amelia datang ke rumah keluarga Martha untuk berbicara setelah ia menekan Anindya. Amelia adalah putri dari teman baik nyonya Martha. Mereka sudah berteman baik sejak jaman kuliah. Mereka memiliki kesepakatan untuk menjodohkan anak-anak mereka suatu saat nanti. Hal ini lah yang membuat Amelia seperti diatas angin karena mendapatkan dukungan dari calon mertuanya sendiri. Ia tak peduli Zevan mencintainya atau tidak, baginya yang terpenting adalah masuk dalam keluarga Matha dan menjadi nyonya muda disana. Masalah jatuh cinta bisa diaturnya seiring berjalannya waktu. "Aku rasa Zevan pasti diguna-guna olehnya Tante," ujar Amelia mengompori. Ia akan melakukan berbagai cara untuk memisahkan Zevan dan Anindya, juga membuat nama baik wanita itu terlihat jelek di mata nyonya Martha. "Apa kamu yakin?" Nyonya Martha menatapnya penuh keraguan. Amelia menganggukkan kepalanya. "Maksudku di jaman modern seperti s

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 24

    "Tugasmu sudah aku periksa." Anindya menutup map yang baru saja diperiksanya. "Semuanya bagus. Kamu memgerjakannya dengan benar. Kamu bisa kembali ke mejamu." Perempuan itu mengambil map yang diulurkan oleh Anindya, namun ia tak segera beranjak pergi. Ia masih tetap berdiri di depan Anindya. "Ada hal lain lagi?" Anindya menoleh. "Saya ingin bicara penting pada Anda," jawabnya datar. "Hal penting? Soal apa?" Anindya mengerutkan dahinya. Ia merasa semuanya sudah ia ucapkan, jadi tak ada hal lain lagi yang perlu dibicarakan. "Semua sudah aku periksa. Tugasmu bagus, kamu mengerjakannya dengan baik. Aku juga sudah memberikan laporan yang baik pada dosen kalian. Ini penting sebelum masa magang kalian disini selesai. Apa aku melewatkan sesuatu?" Papar Anindya terheran. Perempuan itu bernama Amelia. Dia satu kelompok dengan Zevan dan masuk dalam timnya. Selama kurang lebih 3 bulan ini, Anindya merasa bahwa kerja Amelia baik. Gadis itu menyelesaikan semua tugas tepat waktu dan r

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status