Share

Pulang dan sebuah pertemuan

last update Last Updated: 2025-02-07 23:17:06

Kalea sudah turun dari apartemen tempat dia tinggal bersama suaminya, saat ini tengah mengunggu taxi yang sudah di pesan secara online. Masih pukul delapan pagi dimana jalanan sibuk dan ramai orang akan melakukan aktifitasnya, seperti bekerja, sekolah, dan lain-lain.

Tak lama ada sebuah mobil berhenti di komplek apartemen, dan ternyata itu taxi yang Kalea pesan. Segera berjalan menuju ke arah mobil itu, supir turun membantu memasukkan koper kedalam bagasi. Setelah selesai segera Kalea naik kedalam mobil di ikuti sang supir, mereka segera meninggalkan area apartemen tersebut, namun tatapan Kalea menuju kesebuah lantai dimana rumah yang sudah dia tinggali selama empat tahun bersama Kay.

'Selamat tinggal, dan terimakasih atas segala kenangan buruk. Hidup yang buruk, aku kira bisa menua bersama. Tapi kenyataannya kau tak seperti janjimu, itu hanya pemanis. Andai dulu aku mendengarkan Ibu, pasti tak akan terluka dan pahit seperti ini,' batin Kalea, hingga gedung apartemen itu tak lagi terlihat.

Taxi mulai membelah jalanan kota yang ramai, mungkin butuh waktu satu jam untuk sampai dirumah orang tuanya. Dalam hati Kalea tentu sangat berat, rumah tangga yang harusnya bertahan hingga akhir hayatnya kini harus kandas dengan cerita yang pahit.

Namun penyesalan memang selalu berada di akhir, setiap manusia memiliki takdirnya hingga terkadang takdir yang sudah tertulis tak bisa mereka ubah, walaupun harus kepahitan yang mereka lalui. Kalea tak akan bisa melupakan sakit akan luka yang sudah ia terima selama berumah tangga, dari suami ataupun keluarga suaminya.

Tak pernah di hargai, tak pernah dianggap, bahkan ketika berkumpul dengan keluarga besar dia selalu di jadikan seperti pelayan. Tapi Kalea bertahan hanya untuk meyakinkan dirinya jika sikap mereka akan berubah, kenyataanya malah salah tak seindah harapannya.

Kini keputusannya menerima perceraian karena sudah tak tahan lagi dengan sikap suaminya yang sudah selingkuh hampir satu tahun lebih dengan rekan kerjanya, di tambah sikap mertuanya terutama Ibu mertuanya yang sangat mudah melayangkan tamparan atau melayangkan benda yang bisa melukai tubuhnya.

"Bertahan sakit, pergi aku sulit. Tapi kali ini aku akan pergi, demi kebahagiaan diriku sendiri." Ucapnya lirih.

Tak terasa taxi sampai di gedung apartemen milik orang tua Kalea, segera wanita itu turun dan membawa koper yang sudah dikeluarkan oleh sang supir.

"Terimakasih Pak," ucap Kalea dengan ramah.

"Sama-sama Nak."

Taxi segera pergi, Kalea segera menuju ke gedung untuk menuju unit apartemen milik orang tuanya. Setelah sampai, segera ia memasukkan kode sandi pintu rumah dan segera masuk kedalam. Dan pintu tertutup tiba-tiba perasaan sedih kembali membuatnya menangis, tidak bisa di bohongi sesakit dan sesedih apa Kalea saat ini.

"Ibu, aku pulang." Meraung dalam tangisannya, sembari memanggil mendiang sang Ibu.

Ya, dulu saat akan menikah hanya Ibu Kalea yang tak merestuinya. Karena merasa jika putrinya tak akan bahagia dengan pilihannya, tapi kenyataannya saat ini benar-benar terjadi apa pemikiran sang Ibu. Karena hati ibu begitu tulus mencintai anaknya, sehingga beliau tahu mana yang baik atau tidak bagi putrinya.

Kalea berjalan perlahan memasuki rumah yang sepi tak bisa berpenghuni, lalu menatap bangkai foto yang terpajang di tembok dengan ukuran yang sangat besar.

"Ibu, aku kembali. Ma-maafkan aku tak mendengarkan mu dulu, maafkan aku yang termakan oleh perasaan cinta. Maafkan putrimu ini Bu." Air matanya semakin deras, tanda penyesalan hatinya yang paling dalam.

Hari ketika sore ...

Kalea harus menuju ke sebuah cafe di pusat kota, dia akan bertemu dengan seseorang untuk menyerahkan pekerjaan yang sudah diselesaikan. Walupun dalam keadaan hatinya hancur dia tetap profesional, karena tak mungkin melibatkan urusan pribadinya dengan pekerjaannya.

"Maaf, kamu menunggu lama?" tanya seseorang yang baru saja datang dengan pakaian modis nya.

"Tidak Nona Cia, aku baru saja. Duduklah, aku sudah memesan minuman untuk Anda," kata Kalea mempersilahkan orang tersebut untuk duduk dan menikmati minumannya.

"Terima kasih." Singkatnya.

Wanita itu tersenyum senang, karena mendapatkan perlakuan baik dan sopan dari Kalea. Lalu keduanya berbicara perihal pekerjaan, dan dimana Kalea menyerahkan hasil kerjanya yang sudah di pesan oleh wanita tersebut.

"Wow, ini hasilnya sangat bagus. Jika kantor itu sudah jadi pasti ruangannya sangat indah seperti ini." Memuji pekerjaan Kalea yang sangat mengagumkan.

"Bagaimana jika kamu menetap bekerja di perusahan kami Nona? Bukankah kamu ingin pekerjaan tetap, bakatmu akan sia-sia jika tak di pergunakan untuk suatu perusahaan," ujar Nona Cia, ia ingin merekrut Kalea masuk ke perusahaannya sebagai karyawan tetap nya.

"Maaf Nona Cia, aku belum bisa memutuskan akan hal itu. Ada beberapa hal yang harus aku selesaikan lebih dulu, baru aku bisa memutuskannya," kata Kalea memberikan alasannya pada Nona Cia.

"Sangat disayangkan sekali bakatmu itu, baiklah semua ini aku ambil. Aku transfer sekarang juga sisa pembayarannya." Nona Cia langsung mengambil ponselnya dan membayar sejumlah uang pada Kalea, karena telah dengan baik menyelesaikan pekerjaannya.

Kalea segera mengecek notifikasi bank, ternyata Nona Cia melebihkan pembayarannya. Sehingga Kalea protes karena uangnya terlalu banyak, dan berusaha menolak juga mengembalikan.

"Nona, ini terlalu banyak," ujarnya."

"Tidak, itu sebanding dengan pekerjaanmu. Terima kasih, aku harus harus pergi. Jika kamu menerima tawaranku untuk bergabung maka aku akan sangat senang." Senyumnya pada Kalea.

"Akan aku pikirkan lagi nanti, terimakasih banyak Nona. Semoga tidak jera memberikan pekerjaan ini padaku, hati-hati di jalan." Berjabat tangan dnegan Nona Cia, lalu wanita itu segera keluar berlalu dari cafe meninggalkan Kalea seorang diri.

Kaela duduk kembali, ia menyesap minumannya dan melamun sebentar. Dalam pikirannya ingin sekali mengambil tawaran tersebut, tapi ia sudah mencari tahu siapa Nona Cia, dan sepertinya ia tak akan betah jika berkerja terlalu lama dengan wanita itu.

"Sebaiknya aku pergi sekarang." Beranjak dari kursinya dan segera keluar dari cafe.

Tapi saat dipintu masuk ia bertabrakan dengan seorang pria hingga jatuh tersungkur ke belakang, hampir saja kepalanya kejatuhan vas bunga yang dijadikan hiasan. Namun pria itu dengan sigap menangkap vas tersbut, hingga tak menjatuhi kepala Kalea.

"Ma-maaf. Kau tak apa?" Mengulurkan tangannya untuk menolong, setelah menaruh vas bunga itu ke tempatnya kembali.

Kalea menerima uluran tangan dari si pria, untung saja cafe itu sepi jadi Kalea tak perlu malu karena hal ini. Setelah dengan posisi benar keduanya saling berhadapan, tapi tatapan mereka membuat keduanya mematung saat saling menunjuk.

"Ka-kamu, Kalea!" kata si pria dengan jarinya yang menunjuk ke arah Kalea.

"Anda mengenalnya Tuan?" tanya Kelvin dengan berbisik di dekat telinga Rigel.

"Dia adik kelasku waktu SMA dulu, aku masih sangat mengingatnya, dan pernah bertetangga dengannya sebelum akhirnya aku pindah," jelas Rigel.

"Kamu! Menyebalkan sekali bertemu denganmu di situasi seperti ini, menyingkirlah aku akan pergi." Meminta pada Rigel dan asistennya untuk minggir karena dia akan lewat.

"Tu-tunggu, kamu sekarang tinggal dimana?" Dengan spontan Rigel menanyakan itu pada Kalea.

"Di dalam bumi, di atas tanah, dan di bawah langit." Jawab Kalea, lalu dia pergi dengan memaksa keluar dari cafe. Karena tak mau berurusan dengan Rigel, dan sedang di fase tidak mau berhubungan dengan seorang pria kecuali teman dekatnya.

Rigel segera keluar menyusul Kalea, karena ia mematung setelah mendapatkan jawaban dari wanita tadi. Tapi sayang ia tak mampu mengejarnya, karena Kalea sudah naik taxi dan meninggalkan area cafe.

"Aish!" Kesalnya, dia menyesal berdiam sejenak tadi dan hal itu membuatnya kehilangan Kalea dalam sekejap.

"Aku pastikan akan menemukanmu, bagaimanapun caranya." Dengan nada serius, Rigel tak akan pernah main-main dengan ucapannya itu. Dia akan mencari tahu orang yang dia incar, dan tentunya akan mendapatkannya karena baginya tak ada usaha dengan hasil gagal.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Menjelaskan Agar Tidak Salah Paham

    Kalea menoleh ke arah suaminya dan wanita yang memanggil sayang pada suaminya, dia curiga jika keduanya memang saling dekat hingga wanita itu memanggil sayang."Kamu mengenalnya?" tanyanya."Iya, dia wanita perusuh. Dulu dia membuatku malu, bahkan mefitnahku sudah melecehkannya. Tapi tidak ada bukti yang valid, jadi dia yang kena hukumannya." Jelas Rigel."Tenang sayang, aku tak akan tergoda wanita manapun. Bahkan aku sangat membenci wanita ini," menunjuk ke arah Mona."Wowo, benarkah? Tapi aku sangat mencintaimu sayang, dan aku akan merebutmu dari istrimu." Dengan berani Mona mengatakan itu langsung di depan Kalea."Jadi kamu sebagai istri sahnya, jangan pernah merasa sudah menang. Lihat saja, perlahan aku akan menarik suamimu ke ranjangku." Dengan berbisik ditelinga Kalea."Oh, benarkah? Lakukan sekarang didepanku, apa kamu mampu?" Memiringkan kepalanya senyuman dingin, dan seolah menantang Mona.Deeeeeg!Mona merasa jika lawannya kini bukanlah wanita yang mudah dijatuhkan, dia perl

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Wanita Perusuh

    Banyak ucapan selamat datang dari berbagai kalangan untuk kehamilan Kalea, bahkan beberapa rekan bisnis Rigel mengirim berbagai hadiah untuk sang istri sebagai tanda persahabatan juga kerjasama mereka yang panjang.Rigel juga di wawancarai tentang istrinya, disini Alora sudah merencanakan sesuatu untuk membuat Kalea terluka. Namun apakah Alora bisa menemukan celah untuk menghancurkan rumah tangga Kalea kembali, atau dia sendiri yang akan hancur."Tuan, ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan Anda." Kata Kelvin ragu."Siapa? Aku tak memiliki janji dengan siapapun." Rigel bingung."Tuan, i-itu ..."Belum sempat membritahu wanita yang datang tak ada undangan juga janji menerobos masuk kedalam ruang kerja Rigel, wanita itu tak lain adalah Mona yang pernah mencintai Rigel bahkan bukan cinta melainkan terobsesi."Hai sayang, lama tidak berjumpa. Apa kabar denganmu?" mendekati Rigel yang ada dimeja kerjanya."Kenapa kamu kemari? Mau membuat fitnah lagi? Apa masa lalu tidak cukup membuat

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan    Kabar Kehamilan Kalea

    Hari berganti minggu, hingga minggu berganti bulan kini usia kandungan Kalea menginjak empat bulan atau enam belas minggu. Hari ini Rigel memutuskan untuk memberikan kabar bahagia ini pada semua orang, lewat rekaman video bersama sang istri. Keduanya membuat foto maternity juga video untuk dikhususkan memberikan kabar bahagia ini, tentunya RIgel menyasar pada mantan suami Kalea beserta keluarganya. “Tuan, apa harus sekarang saya kirim ke salah satu stasiun televisi?“ tanya Kelvin. “Kirim saja, aku ingin lihat bagaimana reaski Kay dan keluarganya. Dia sudah membuat Kalea menderita selama empat tahun, aku ingin melihat mereka menyesal atas tuduhannya pada Kalea.“ Dengan tatapan dingin menatap ke arah layar. “Baik Tuan, akan saya lakukan seperti `yang Anda inginkan. Dan saya ingin melaporkan ini, hubungan antara istri Kay dan pria yang berstatus selingkuhannya. Pria itu adalah Ayah dari anak si istri Kay, jadi dia bukan darah daging Kay. Istri Kay bernama Alora sepertinya menyembuny

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Kejutan Kabar Gembira

    Mereka menoleh lagi bersamaan pada kejutan tersebut, Ibu Rigel merasa tak percaya dia sampai menitikan air matanya."A-apa kamu hamil sayang?" tanya Ibu Rigel yang masih meragukan dengan maksud kejutan dari menantu serta putranya."Iya Bu, aku hamil. Walaupun masih sangat rentan, tapi aku yakin bisa melewatinya. Dokter bilang ini masih terlalu dini, karena kehamilan menginjak minggu ke tujuh." Jelas Kalea."Jadi sebenarnya Kalea sudah tidak bekerja satu pekan, aku memintanya berhenti bekerja dan fokus pada kehamilannya." Timpal Rigel.Tanpa berkata Ibu Rigel dan Tuan Yama langsung memeluk Rigel dan Klasa bergantian, mereka bersyukur karena kehamilan Kalea yang pertama kali. Tak menyangka akan secepat ini, karena rumor yang tersebar tentang Kalea oleh Ibu Kay."Sayang, kamu harus jaga kesehatan. Jika ingin apapaun bilang pada kami, jangan sampai kamu menahan sesuatu." Pesan sang Ibu mertua."Kehamilanmu adalah kebahagiaan untuk kami semua, seperti saat Aurelia hamil anak pertamanya. Te

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Membuat Kejutan Kabar Gembira

    Kalea begitu sibuk, dia resmi tidak bekerja lagi dikantor suaminya. Dan semua devisinya di pindah ke ruang kantor yang baru, dan tentunya jauh dari dari ruangan Rigel. Kelvin mengangkat seseorang menjkadi ketua tim pengganti Kalea sesuai dengan saran yang diberikan oleh Kalea, karena dia lebih tau siapa yang pantas menggantikannya.Kalea di bantu Clara sahabatnya, karena dia ingin memberitahu keluarga suaminya malam ini. Jadi semua dekorasinya dibuat olehnya sendiri, bibi yang bekrja besama Kalea juga membantu dengan cekatan. Karena beliau tidak mau Nyonya nya sampai terlalu lelah sesuai pesan dari Tuannya Rigel.“Clara, apa semuanya yang aku pesan sudah sesuai?“ tanyanya.“Tentu sudah, sore akan datang. Tapi maaf, sepertinya aku tidak bisa ikut hadir. Aku harus membantu suamiku di restauran, karena besok weekend jadi kami sellau sibuk malamnya.“ jelas Clara.“Tak apa, aku tau. Dan terimakasih sudah mau membantu,” kata Kalea pada temannya.“Oh iya Kalea, apa kamu tidak mau pamer keham

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Kembali Lebih Awal

    Setelah selesai pemeriksaan, dan mendapatakn beberpa vitamin Ibu hamil akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah dari pada kembali ke kantor. Dalam pikiran Rigel sudah bermacam-macam, dia akan meminta asisten rumah tangga kepercayaannya untuk menjaga sang istri. Dan meminta Kalea untuk berhenti bekerja demi kandungannya, karena dokter sudah memberikan pesan jika Kalea tidak boleh terlalu lelah di trimester pertama.“Sayang, bisakah belikan aku yogurt dan buah kesemek?“ Tanya Kalea, dia menginginkan buah kesemek.“Tentu, kita berehnti di supermarket. Apa ada lagi yang ingin kamu beli?“ tanya rigel penuh perhatian seperti biasanya, namun kini dia akan lebih over perhatian karena menjaga dua nyawa sekaligus.“Tuan, jangan lupa susu untuk Ibu hamil.“ kelvin mengingatkan hal yang penting.“Astaga, hampir saja aku melupakannya. Terimakasih Kelvin,” ucapnya.“Sama-sama Tuan, sebaiknya Anda menulisnya agar tidak lupa.“ Meledek Rigel.“Suka kali kamu meledekku, aku tidak akan lupa.“ Teg

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status