Share

Bab 5. Hati-hati Di Jalan

Penulis: daisy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-17 22:37:03

Memuncak sudah kekesalannya. Setelah kemarin melihat ada laki-laki asing dan kaya berkunjung ke rumah tetangganya. Sekarang di meja ruang tamunya ada undangan pernikahan wanita itu dengan pria kemarin. Benar-benar tidak bisa dinalar, bagaimana bisa?

Kayye kepanasan bukan main. Rasa geram dan kesal sudah mencapai ke ubun-ubunnya. Hanya dirinya saja yang boleh merasakan keberuntungan itu, sedangkan orang lain tidak boleh.

Kayye tersenyum smirk, “pasti juga dimanfaatkan saja, cuma bua dipakai lalu dibuang. Tidak mungkin ada orang seganteng itu mau sama wanita biasa saja dan tidak begitu menarik.” Ia semangati dirinya sendiri dan menepis pemikiran jika Myli akan bahagia. Omong kosong!!

Kenyataan pahit bahwa pria itu duluan yang menyukai Myli, membuat Kayye setres. Hingga tanpa sadar ia menendang kursi kayu dengan kuat. “Auhss. Sialan, sakit sekali kakiku…” Nyeri dan panas yang dirasakannya.

Ya begitu lah, karena banyak tingkah. Nyatanya, setiap individu sudah mendapatkan porsinya masing-masing. Tapi dirinya malah merasa kurang unggul dari yang lain.

“Ku jamin hidupnya tidak akan bahagia dan mulus.” Ramalnya ketus dan pongah.

Sekarang Kayye menyalahkan dan mengumpati Gion— kekasihnya sendiri, karena tidak kunjung menikahinya. Kayye ingin dirinya dulu yang menikah, ketimbang mantan temannya semasa SD dulu— Myli. Ya, mantan temannya. Gadis itu sangat menyebalkan dulunya dan membuat Kayye harus menjauhinya juga memutuskan hubungan pertemanan itu.

Ponsel yang tergeletak di kursi langsung ia ambil. Kayye memencet tombol telepon pada nomor Gion.

“Lama sekali kau mengangkatnya!!” Ujar Kayye sebal.

“Aku sedang bekerja, kau tahu sendirikan? Kau kira di sini bebas membuka ponsel tanpa kepentingan?” Kata Gion memberi pengertian padanya. Kayye selalu saja seperti ini, tidak paham-paham. Lama-lama ia muak.

“Kau jangan mengajakku berdebat!!” Tanpa menunggu jawaban darinya, Kayye memutuskan sambungan itu.

Langkahnya terburu-buru keluar, menuju rumah tetangganya. Mengetuk pintu sangat keras dan tergesa-gesa.

“Mencari Myli? Maaf… Myli keluar bersama calonnya.” Reimma yang diambang pintu, terkejut akan kehadirannya.

Kayye pun segera mengundurkan diri dari sana. Tentunya dengan decakan kesal.

••••

Sudah menjelang hari pernikahan mereka. Tentu saja kedua manusia ini sedang fitting baju pernikahan di butik terkenal..

“Berapa kali kita akan berganti pakaian?” Myli kira hanya satu yaitu putih. Namun semuanya berubah ketika Keeiko menyuruh memilih warna lain.

“Tiga. Kau ingin warna apa biar bisa aku samakan.”

“Sebenarnya aku suka dengan model dan warna ini. Tetapi bagian punggung dan dada sangat terbuka sekali.” Gaun panjang warna burgundy yang Myli pegang. Tepatnya gaun ketiga.

“Apa ada warna seperti ini tapi model lain yang tertutup?” Tanya Keeiko pada pemilik butiknya langsung—Mrs. Saniye.

“Tentu saja. Kami memiliki banyak warna yang sama dengan model berbeda. Sengaja tidak kami pajang semua, agar gaun itu tetap aman dan terjaga kualitasnya.” Pernah ada keluarga menyewa gaun wisuda dan mereka membawa satu anak berusia 4 tahun. Terlepas dari pengawasan, anak kecil itu mencabuti mutiara dan manik-manik yang ada di 3 gaun berbeda. Bahkan menyobek plastik penutup gaun itu.

Mrs. Saniye membawa 3 model berbeda. Ada yang berlengan pendek, lalu berlengan panjang ada selendang kaku bergelombang yang menjuntai seperti bunga, dan itu untuk dilitkan ke sepanjang tangan. Yang satunya berlengan juga berlengan panjang tetapi krahnya membentuk sayap kupu-kupu.

“Aku ingin yang ini.” Myli mengambil gaun yang berlengan dengan tambahan selendang. Sangat glamour nan elegan sekali. Akhirnya gaun-gaun itu dibungkus oleh sang pemilik dan perancang— Mrs. Saniye.

Mereka berdua tengah melakukan percobaan memaikainya satu persatu. Myli s***k kelambu yang berada ditengah-tengah mereka.

Dia mendekat ke arahnya, berdiri di sampingnya. Menyandingkan keserasiannya di depan cermin panjang dan besar itu. 

“Kau semakin cantik menggunakan gaun itu…” Pujinya. 

“Kau berlebihan, aku tetap sama dengan memakai atau tanpa gaun ini.” Sanggah Myli. Ah tidak mungkin hanya memakai baju mahal tiba-tiba menjadi cantik. 

“Aku berkata jujur...”

Setelah semuanya benar-benar sudah fiks. Keeiko membayarnya langsung.

“Biar aku yang bawa.” Papper bag itu ia rebut dari genggaman Myli.

Myli menariknya kembali, “tidak, tidak. Biar aku saja yang membawanya.” Kedua tangan Keeiko sudah penuh oleh bawaan jaz dan aksesoris lain Myli.

“Berat. Berikan padaku saja,” Keeiko mencoba meraih bawaanya itu.

“Aku tidak mau…” Myli malah menjauhkan papper bag itu darinya. Ia angkat ke bawah dan ke atas biar Keeiko tidak bisa mengambilnya.

“Baiklah kalau begitu.” Dirinya menyerah.

Myli memilih pulang daripada ke tempat lain. Karena sudah lelah dan tidak bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ini.

Keeiko membantu mengambilkan papper bag itu dan membawanya sampai masuk ke dalam rumah.

“Jaga dirimu baik-baik jangan sampai terluka, sampai kita bisa bersatu di altar untuk menyatakan janji suci.”

Myli yang berdiri diambang pintu itu mengangguk, mendengarkan Keeiko yang berpamitan akan pulang.

Sebelum benar-benar pergi, ia berkata. “Aku suka. Karena kau sudah mulai banyak bicara padaku. Aku suka itu.” Senyumnya sangat lebar dan manis.

Myli melambaikan tangannya, menyuruhnya untuk menunduk sedikit. Keeiko pikir perempuan itu akan membisikkan sesuatu. Tetapi…

Cup

Myli mengecup sekilas pipinya seraya berkata, “terima kasih. Hati-hati di jalan…” Ia berlari ke dalam dan menutup pintunya, meninggalkan Keeiko yang membeku. Myli berhasil membuat dirinya kehabisan napas.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 10. Lanjut Part 2!

    “Bitch! Kau tidak usah merasa sok cantik. Bangga berlebihan seolah-olah perusahaan ini milikmu. Kalau saja bukan Istri dari Pak Keeiko, selamanya kau tidak akan pernah menginjakkan kaki di sini.” Siapa lagi jika bukan Elsa yang bermulut pedas dan bernada ketus. Entah jalan apa yang ia lewati sampai bertemu demit satu ini. Tetapi Elsa tidak sendiri, di sampingnya ada sosok lain yang malah menyembunyikan tawa darinya. Percuma saja, Myli sudah tahu bahwa itu tawa ejekan. Niatnya ingin jalan-jalan agar dirinya terhibur. Ah, nasib buruk akibat menolak ajakan Keeiko untuk menungguinya meeting. “Oh begitukah? Artinya aku beruntung ya. Selangkah lebih maju dari orang-orang yang mengagumi dan menyukai Keeiko.” Balas Myli tenang dan menganggapnya itu pujian baru untuknya. Ya, dirinya memang beruntung saat ini. Tapi masa depan tidak ada yang tahu kan… Menyebalkan. Elsa sudah siap mejawabnya lagi mendadak urung. Dipuji tidak pantas, dihina tidak tumbang. Kemudian mereka Elsa dan temannya sali

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 9. It shouldn't a problem!

    “Keeiko… apa tidak masalah aku datang ke sana? Aku kan tidak memiliki kepentingan sama sekali.” Tanyanya sendu. Sejujurnya ia merasa tidak percaya diri. Sudah pasti di sana tempatnya orang-orang sarjana berkumpul. Dari belakang yang jaraknya sedikit jauh. Myli ikut menelusuri penampilannya melalui kaca full body. Lebih tepatnya baju hari ini, sudah kah serasi atau belum? Ia lebih suka pakaian simple. Kok mirip pembantu ya ketimbang majiikan? Eh. Ia menyalahkan kaca itu yang bermasalah. Kalau dilihat dari cermin lain, ia terlihat sangat cantik kok. “Astaga… mikir apa aku ini!” Dalam batinya ia menggerutu. “Myli, kau pagi-pagi sudah bertingkah seperti orang yang memiliki hutang. Jangan dipukul seperti itu, kalau ada masalah ceritakan padaku…” Tegur Keeiko, dirinya merasa gagal fokus ketika memakai sepatu. Myli hanya menepuk keningnya, itupun pelan. Tidak mungkin menyakiti dirinya sendiri di saat berusaha selflove. Memandang Keeiko yang benar-benar sudah siap dan akan berangkat. Sem

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 8. My Little Wife

    Jari-jarinya sangat lincah dalam memencet keyboard laptop. Fokusnya terpecah, sesekali ia menoleh ke samping, ke arah pintu kamar mandi. Menunggu perempuan yang dicintainya, yang sudah sah menjadi istrinya, menunjukkan diri. Bukan apa, Keeiko itu terbayang Myli menceburkan diri ke bak mandi. Myli mengangkat kedua tangan ke atas kemudian ke bawah. Menenangkan dirinya sendiri yang hampir tremor. Dia berlari ke sini dengan harapan Keeiko tertidur duluan. Kalau begitu kan ia merasa lega selega-leganya. “Takut…” Cicitnya yang saat ini di dalam kamar mandi. “Takut dianu…” Gumamnya lagi. “Eh tapi,” pikirannya melayang ke arah ciuman perdana mereka. Ia pegang bibirnya yang sudah tidak perawan itu. “Hhh, enyah lah…” Myli menggeleng dan menepuk-nepuk pelan kepalanya. Biar segala pemikiran kotor hilang dari otaknya. “Myli, kau sedang apa di sana? Apa terjadi sesuatu?” Keeiko merasa janggal, sudah ia perhatikan istrinya ke kamar mandi sedari pukul 8 dan kini sudah pukul 10. Tidak ada

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 7. Drama Kecil

    “Lihat itu. Myli selangkah lebih maju dari kau. Souvenirnya pun mahal dan bermerk, aku sangat iri…” Killyan menyenggol lengan anaknya yang banyak melamun hari ini. Sebagai Ibu ingin yang terbaik untuk anaknya. Kayye memutar bola matanya, “Keeiko itu kaya raya sedari Ibu dan Ayahnya kecil. Wajar saja mewah dan mahal, jangan norak seperti itu.” Tidak bisa disangkal rumah Keeiko membuat Kayye ingin merasakannya juga. “Maka cari lah yang seperti dia. Tinggalkan kekasihmu itu.” “Tidak mau!! Setidaknya aku dan Gion saling mencintai. Sedangkan dia belum tentu dicintai, orang kaya itu seleranya tinggi dan harus setara. Hah… kasihan sekali mempunyai istri seperti itu. Pengangguran, lulusan SMA, dan pas-pasan, benar-benar aib di tengah-tengah keluarga mereka.” Kayye berdecih sinis. Muak sekali banyak yang mengagungkan Myli. Norak!! Tapi jangan salah, justru penampilan orang kaya itu selalu sederhana. Mereka juga tidak memamerkan harta kekayaannya, yang seperti itu malah orang baru k

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 6. Hari Bahagia Telah Tiba

    Yang dulu kedua tangan ini saling berjauhan, kini saling berpegangan. Tangan ini lah yang nantinya akan menuntun Myli menuju ke arah yang lebih baik. Setelah saling berikrar janji suci dan pemakaian cincin. Pemimpin agama memegang tangan keduanya seraya mengucap doa berkat, menyatakan keduanya menjadi suami istri yang sah di hadapan Tuhan juga dipertontonkan oleh mereka semua dan keluarga-keluarga. “Harus kah berciuman?” Tanya Myli, berharap ada kata tidak. Setelah sang pendeta menyuruhnya. Namun Keeiko yang tidak ingin melewatkan hal itu, tentu saja memanfaatkan ketidaktahuannya. “Ya, sebagai penyegelan janji.” Keeiko berkata disertai menahan tawa. Sama-sama ciuman first time, di penutup acara sakral ini. Keeiko mendekatkan wajahnya tanpa bisa disangkal lagi oleh Myli, mereka sudah sah. Dikecupnya sebentar saja bibir Myli yang malu-malu canggung dan kaku. Hingga kejadian itu membuat mereka bersorak gembira dan menggodanya. Myli ingin menghilang saja rasanya, benar-benar sal

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 5. Hati-hati Di Jalan

    Memuncak sudah kekesalannya. Setelah kemarin melihat ada laki-laki asing dan kaya berkunjung ke rumah tetangganya. Sekarang di meja ruang tamunya ada undangan pernikahan wanita itu dengan pria kemarin. Benar-benar tidak bisa dinalar, bagaimana bisa? Kayye kepanasan bukan main. Rasa geram dan kesal sudah mencapai ke ubun-ubunnya. Hanya dirinya saja yang boleh merasakan keberuntungan itu, sedangkan orang lain tidak boleh. Kayye tersenyum smirk, “pasti juga dimanfaatkan saja, cuma bua dipakai lalu dibuang. Tidak mungkin ada orang seganteng itu mau sama wanita biasa saja dan tidak begitu menarik.” Ia semangati dirinya sendiri dan menepis pemikiran jika Myli akan bahagia. Omong kosong!! Kenyataan pahit bahwa pria itu duluan yang menyukai Myli, membuat Kayye setres. Hingga tanpa sadar ia menendang kursi kayu dengan kuat. “Auhss. Sialan, sakit sekali kakiku…” Nyeri dan panas yang dirasakannya. Ya begitu lah, karena banyak tingkah. Nyatanya, setiap individu sudah mendapatkan porsinya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status