Share

Terlambat?

Alex memasuki rumah dengan pakaian santai. Sejak semalam, tidurnya terganggu. Ia berniat untuk beristirahat di kamar.

Ketika pintu kamar dibuka, terlihat Marina tengah merapikan seprai. “Sayang, kau sudah sehat?” Alex bertanya.

Marina menoleh, bergumam. Tangannya cekatan merapikan kasur dan meletakkan vas berisi bunga segar di atas nakas.

“Mas sudah makan?” tanyanya, membiarkan sang suami mengecup kening.

“Sudah. Tadi aku mengantar Gandhi untuk memeriksakan kesehatan, lalu makan di jalan menuju ke sini,” kata Alex.

“Loh? Gandhi sakit apa?” Marina duduk di tepi ranjang, membiarkan sang suami mengusap rambutnya dengan mesra.

“Kena tembak berandalan, semalam,” jawab Alex. Mustahil dia mengatakan Karan yang sudah menembaknya.

Padahal dia sudah melarang semua anak buah untuk melukai anak tirinya karena takut ketahuan Marina, malah Karan yang tega menyakiti.

“Tapi, Mas baik-baik saja, kan? Aku khawatir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status