Natasha sudah menjalin hubungan selama 5 tahun dengan kekasihnya, tapi tiba-tiba saja Mamanya ingin menjodohkan dia dengan putra sahabatnya. Dia begitu shock ketika mengetahui jika pria yang akan dijodohkan dengannya adalah CEO di tempatnya bekerja, Leon Sagara, yang terkenal dingin, angkuh, berlidah tajam dan menyebalkan. Natasha ingin menolak, tapi dia tidak bisa. Dia tahu bisnis ayahnya sedang tidak baik-baik saja dan hanya Leon yang bisa membantunya. Terpaksa, dia putus dengan kekasihnya dan menikah dengan Leon. Sayangnya, mantan kekasih Leon tiba-tiba datang dan mengganggu rumah tangganya di saat dia sudah mulai membuka hati untuk Leon. "Kamu tahu Natasha? Setelah anak itu lahir, Leon akan menceraikanmu dan kembali padaku!" Akankah Natasha menyerah pada pernikahannya?
View MoreMendorong pintu ruangan Leon, atasannya, Natasha sangat gugup. Selama berjalan ke ruangannya pun ia tampak berdoa dalam hati agar tidak terjadi hal yang buruk dengannya, pasalnya Leon dikenal sebagai pemimpin sedingin es, meski wajahnya sangat tampan menyerupai arjuna namun semua orang takut padanya karena setiap orang yang datang ke ruangannya bahkan selalu berakhir menyedihkan.
"Duduk!" titah Leon penuh wibawa namun sangat angkuh dan dingin.
Natasha memberanikan diri untuk duduk dengan jantung yang meronta ingin melompat keluar.
"Apa kamu tahu kenapa saya memanggilmu ke sini?" tanyanya dengan wajah yang begitu datar tanpa ekspresi, membuat wajah tampannnya justru terlihat sangat menakutkan di mata Natasha.
Natasha menggeleng pelan dengan senyum yang terlihat sangat dipaksakan, ia hanya berusaha ramah dan menyenangkan di depan serigala tampan seperti Leon.
"Temui saya di Luxury Resto nanti sore."
"T... Tapi ada perlu apa Pak? Apa Pak Leon akan mengajak saya bertemu clien penting?"
Leon dengan cepat menggeleng dan berkata tanpa ekspresi, "Datang saja."
Natasha segera mengangguk patuh dan ia tidak berani bertanya apapun lagi.
"Kamu boleh pergi sekarang!"
Natasha tersenyum cerah saat Leon melepaskannya begitu saja, ia segera bangkit dan secepatnya pergi dari ruangan Leon.
Di depan ruangan CEO Sagara Group, Yunka berdiri dengan senyum lega begitu melihat Natasha keluar.
"Nat, kamu tidak dipecat kan? Atau justru kamu naik jabatan?"
Natasha hanya menggeleng dengan senyum datar. Ia merangkul Yunka dan mengajaknya kembali ke meja kerjanya.
Yunka menolak ajakan Natasha dan ia menghentikan langkahnya, "Ayolah Nat cerita! Jangan buat aku penasaran. Kamu tahu? aku dari tadi pucat menunggumu di sini, takut kamu dieksekusi sama Pak Leon seperti Mauren kemarin."
Natasha terkekeh.
"Aku juga tidak tahu Yun, Pak Leon hanya mengatakan bahwa aku di suruh datang ke Luxury Resto nanti sore."
"Ha? Serius? Hmm sepertinya memang benar kata anak-anak selama ini."
"Ha? Apa kata mereka?"
Yunka segera mendekatkan mulutnya ke telinga Natasha dan berbisik, "Pak Leon sepertinya suka sama kamu."
Mata Natasha membola seketika karena ia benar-benar terkejut, dengan cepat ia membantah pemikiran Yunka, "Itu tidak mungkin, lagipula Keenanku lebih baik dari siapapun, sudahlah lebih baik kita kembali bekerja."
Natasha pergi secepat mungkin setelah ia mengatakan itu. Yunka mendengus kesal dan berlari kecil menyusul Natasha yang sudah meninggalkannya.
***
"Ini baju untukmu Nat, Mama baru saja membelikannya tadi siang."
Natasha yang baru saja selesai mandi menatap Mama Andin dengan heran.
"Dalam rangka apa Ma?"
"Bukannya kamu akan ketemu Leon?"
"Mama tahu darimana?"
Andin dengan santai tersenyum dan menjawab, "Mama dan Tante Yola yang merencanakannya."
Natasha benar-benar terkejut dan ia sudah tahu apa maksud mereka. Ya, apalagi kalau bukan perjodohan, mengingat persahabatan Andin dan Yola sudah seperti saudara.
"Jadi Pak Leon itu anaknya Tante Yola?"
"Ya, kamu benar Natasha Sayang, apa lagi hal yang membahagiakan dalam sebuah persahabatan kalau bukan berujung menjadi besan."
Natasha memberengut kesal, ia menjatuhkan tubuhnya di sofa dengan perasaan kacau.
"Tapi Keenan...."
"Kamu bisa memberi dia pengertian, plis jangan kecewakan Mama dan Papa kali ini okey!"
Andin pergi setelah memberi ciuman hangat di puncak kepala Natasha, namun hal itu membuat Natasha ingin menangis.
"Ya Tuhan, ini tidak adil," lirih Natasha di sela isak tangisnya.
Pada saat itu ponselnya berbunyi, sebuah pesan dari Leon yang membuatnya ingin menangis begitu keras.
[Sepuluh menit lagi, jangan terlambat!]
Natasha menghembuskan nafasnya kasar, ia menyeka air matanya dengan kesal kemudian bangkit dari duduknya, menyambar baju baru yang dibelikan mamanya dan segera mengganti handuk kimono dengan dress pendek tersebut.
"Ke Luxury Resto, agak ngebut sedikit ya Pak." Tutur Natasha pada sopir taksi online.
Sopir itu langsung mengangguk setuju karena Natasha berjanji membayar lebih.
Beruntung jarak rumah Natasha dengan resto tersebut lumayan dekat, jadi meski sempat terkena macet sebentar, Natasha benar-benar bisa datang tepat waktu bahkan sebelum Leon datang.
"Andai saja kamu bukan bosku di kantor, aku pasti menolak pertemuan ini," batin Natasha kesal.
Pada saat itu Leon datang, Natasha tertegun sebentar dengan penampilan casual Leon yang membuat aura ketampanannya bertambah, sayangnya ketampanan itu harus tertutup oleh sikap dinginnya yang begitu mendominan.
Natasha mengalihkan pandangannya sebelum Leon mengetahuinya.
"Baguslah kamu tidak terlambat." Leon sedikit memujinya sebelum ia duduk dengan anggun dan bermartabat.
Natasha memaksakan senyum meski di dalam hatinya ia bergumam kesal, "Mana mungkin aku berani datang terlambat, aku masih menyayangi nyawaku."
Pelayan datang tak lama kemudian dan menyerahkan beberapa daftar menu pada mereka, meski Natasha bahkan tak sempat makan apapun setelah pulang kerja, tapi dia tidak berani menyuarakan pendapatnya untuk memilih makanan dan minuman yang diinginkannya.
Apalagi Leon sama sekali tidak menawari sama sekali, ia begitu mendominasi dalam segala hal, jadi semua makanan dan minuman adalah pilihan Leon.
Suasana berubah menjadi sangat canggung begitu pelayan pergi. Leon sibuk menghubungi Grant, asistennya. Sepertinya dimanapun ia berada tidak akan bisa lepas dari pekerjaan. Natasha sangat bosan dengan suasana seperti itu, ia jadi sangat menyesal dengan pertemuan ini. Ia kemudian memilih menghubungi Keenan melalui pesan teks.
"Ehem." Leon tiba-tiba berdehem dan menatap Natasha tajam.
"Maaf Pak." Natasha buru-buru minta maaf dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.
"Aku ke sini tidak mengajak kencan, aku perlu bicara penting denganmu." Ucapnya dingin dan arogan.
Natasha mengatupkan bibirnya dan ia mengangguk.
"Mami menjodohkanku denganmu, aku hanya ingin kamu tidak menolak keputusan itu."
"Saya juga tahu Pak, Mama saya tadi baru saja bilang, tapi bagaimana dengan pacar saya? Kami sudah menjalin...."
"Itu bukan urusanku," sela Leon dengan cepat. Suaranya yang tenang dan dalam justru membuat Natasha bergidik ngeri. "Kamu hanya perlu bekerja sama denganku."
“Apakah akan turun hujan lebat malam ini?”Leon mengerutkan keningnya dan menatap Natasha yang tersenyum menggoda padanya.“Wanita selalu benar.” Dia mengeluh.Natasha terkekeh dan dengan sayang menatap Leon yang sedang cemberut padanya.Dia membelai pipi putih suaminya yang sehalus patung paling sempurna itu sambil tersenyum penuh kebahagiaan.“Aku senang kamu sekarang bisa meminta maaf ketika kamu melakukan kesalahan.”"Saya belajar dengan susah payah." Jawab Leon.“Terima kasih atas usahamu.”Leon hanya bergumam dan dia mengajak Natasha kembali ke apartemennya dan bertanya, "Ini ulang tahun pertamaku bersamamu, tapi kamu tidak membelikanku kue."Natasha tertawa saat menyadarinya.Dia mengusap lengan suaminya dan berkata dengan lembut, "Kupikir satu hadiah akan cukup untuk seseorang yang serius sepertimu.""Hmm lain kali kamu harus membawakannya untukku.""Setuju."Leon tersenyum sambil mengantar Natasha kembali ke apartemennya.sedangkan Natasha, ternyata saat ini dia seperti wanit
Natasha sudah siap dalam balutan gaun berwarna biru lembut yang dibeli Leon beberapa hari lalu, lengkap dengan beberapa makanan di meja makan dan sebuah bros emas berhiaskan berlian asli di tangannya.Namun Leon belum juga datang, padahal waktu sudah hampir jam 9 malam.Natasha menelepon bolak-balik tetapi panggilannya selalu tidak dijawab.Dia mulai khawatir dan khawatir, takut jika Leon terlalu kecewa dan marah padanya tadi sehingga dia tidak pulang malam ini.Membuat Natasha sangat kesal di tempatnya sehingga berulang kali ia duduk dan berdiri lalu mondar-mandir seperti sedang menyetrika pakaian.Dia kemudian menghubungi Grant, karena hanya dia yang mengetahui semua jadwal Leon.Panggilan itu tersambung secepat kilat dan membuat Natasha sedikit lega."Selamat malam, Bu Natasha. Apakah ada yang bisa saya bantu?"Suara ramah Grant segera mencapai telinganya."Apa Leon masih di kantor?""Pak Leon sudah pulang sekitar 20 menit yang lalu. Belum sampai?""Belum, apa menurutmu dia tidak a
Karena sampai saat ini Natasha belum diijinkan oleh Leon untuk pergi ke kantor, maka dari itu dia pergi ke taman dan duduk di ayunan sambil berpikir keras.Dia terus mengingat rangkaian kejadian khusus apa saja yang berkaitan dengan dirinya dan Leon, namun dia tidak dapat menemukannya, dia terus mencoba hingga dia teringat sesuatu."Apakah hari ini ulang tahunnya?"Natasha tersenyum kecil sambil menggeleng saat menyadari Leon sedang marah padanya seperti anak kecil yang ibunya tidak membelikan mainan untuknya.Mengingat kejadian tadi, Natasha merasa ingin tertawa, ia kemudian mempunyai ide untuk memberikan sesuatu di hari ulang tahun Leon, maka ia pun masuk ke dalam villa untuk mencari buku sketsanya.Di saat yang sama, dia menghubungi Angel untuk memastikan."Iya Natasha, ada apa? apa kamu sudah memberi kejutan pada kakakku hari ini?""Jadi, benar ya hari ini hari ulang tahunnya?""iyalah, kenapa? Jangan bilang kamu belum mengucapkannya."Seolah melihat Angel di depannya, Natasha men
"Tante Yola ingin Leon dan Natasha bercerai, apa kamu tidak mau bekerja sama denganku?"Nick yang sedang memeriksa dokumen di ruang kerja pribadinya, mengangkat kepalanya dan melihat ke arah sumber suara yang baru saja memasuki ruangannya.“Sebenarnya aku tidak tertarik bekerjasama denganmu.”"Oh ya?" Selena tertawa sambil berjalan menuju kursi Nick dan melingkarkan lengan rampingnya di leher Nick dari belakang."Come on Nick, kamu bisa mendekati Natasha dan aku akan menjaga Leon, kamu harus berterima kasih padaku karena telah menawarkan kerjasama yang sangat menguntungkan ini."Nick berusaha melepaskan diri dari tangan Selena yang menempel manja di lehernya."Lepas!""Ya Tuhan, baiklah. Bagaimana?""Sejujurnya, tanpa kamu meminta kerja sama, aku sudah bertekad untuk tetap mendekati Natasha. Aku mencintainya sejak kami masih sekolah, dan sampai saat ini aku belum bisa memilikinya?"Tawa Selena semakin lebar."Aku tidak menyangka seorang casanova sepertimu ternyata adalah pejuang cinta
"Leon, umur mommy tidak akan lama lagi, kenapa kamu begitu tidak berperasaan?" Yola memohon dengan air matanya yang menyedihkan.Bukannya kasihan, Leon malah tersenyum mencemooh."Apa mommy tidak takut jika itu menjadi kenyataan?" Leon bertanya dengan sinis."Apa menurutmu mommy berbohong padamu?" Yola berteriak di sela-sela semburan air matanya.“Mommy selalu menggunakan cara ini berulang kali.” Kebencian muncul di wajah Leon yang terlihat semakin muram.Yola yang kehabisan akal untuk membalas perkataan putranya hanya terisak dan terlihat semakin menyedihkan.Di sela-sela pertengkaran mama dan kakaknya, Angel merasa perlu angkat bicara.“Mom, bukannya aku membela Leon, tapi tolong pikirkan perasaan Natasha, sebelumnya dia sudah banyak berkorban hanya untuk memenuhi keinginan Mommy dan menikah dengan Leon yang sama sekali tidak dia cintai dan sekarang mommy menyuruh mereka bercerai, kenapa mommy juga nggak mikirin perasaan tante Andin dan om Yudha?bagaimana jika aku di posisi Natasha
"Bagaimana kabarmu sekarang?" Leon bertanya dengan cemas ketika Natasha menyelesaikan pemeriksaan dokternya."Sedikit lebih baik.""Syukurlah!" Ekspresi panik di wajah Leon berubah menjadi lega."Bolehkah saya pulang sekarang Dok?"“Iya, tapi kamu harus banyak istirahat di rumah.”"OKE." Natasha tersenyum bahagia karena tidak perlu menginap.Leon kemudian membawanya pulang setelah itu."Gimana kondisi mommy?”Leon menggeleng enggan, dia masih sangat kecewa pada Daddynya.Natasha mendengus dan berkata lagi, "kenapa nggak tanya sama Angel?”"Natasha, orang tuaku sekarang memperlakukanmu dengan buruk, kenapa kamu masih baik pada mereka?"“Aku tidak bisa melupakan kebaikan mereka saat itu.”Senyum kebanggaan dan haru tersungging di wajah Leon.Ia lalu mengulurkan tangannya untuk menggenggam lembut tangan Natasha.“Aku tidak salah memilih istri.”Natasha menunduk malu dan tersenyum.Setelah itu dengan santainya dia bertanya pada Leon, "Jadi kamu benar-benar tulus melupakan Selena?"Leon se
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments