MY BASTARD BOSS

MY BASTARD BOSS

By:  Difi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
66Chapters
10.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Baiklah, enam puluh juta dan kau harus siap kapan pun aku membutuhkan tubuhmumu di atas ranjangku." "Antara pengorbanan dan gairah, keduanya sama-sama membakar hangus kehormatanku." Helena Sasmita hidup dan besar di panti asuhan sebagai seorang yatim piatu, tak ayal dia hanya memimpikan kehidupan sederhana yang bahagia bersama pria yang dicintai. Namun, sebuah kecelakaan tragis harus merenggut impiannya tepat saat akan berbulan madu. Hingga Vian, sang suami harus mengalami koma. Helena berjuang seorang diri untuk menanggung biaya pengobatan Vian karena mereka sama-sama yatim piatu, tapi semakin lama biaya rumah sakit semakin mencekik. Hingga keputus-asaan membawa Helena pada tawaran seorang Lucifer berwujud CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Dialah Keyland Hamilton yang ingin membeli tubuhnya, dan entah sejak kapan memiliki obsesi seksual terhadapnya. Mereka membuat sebuah kontrak hubungan panas di luar pekerjaan, dan mencoba tetap profesional di dalam perusahaan. Walaupun seringkali Keyland yang tak mampu menahan diri, hingga mereka dicurigai. Tapi semua kecurigaan itu tidak berarti karena sang pemilik yang sudah menggilai Helena. Awalnya Helena menyebut penghianatan ini adalah sebuah pengorbanan untuk sang suami, tapi semakin lama percikan gairah atas hubungan terlarang mereka memuculkan perasaan yang menyiksa. Hingga saat benih-benih cinta itu muncul untuk Keyland, saat itu juga sang suami bangun dari koma. Dan akhirnya pada siapa hati Helena akan memilih? follow me on ig dianafitria822

View More
MY BASTARD BOSS Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
joysfree0
sinopsisnya menarik..coba baca dulu
2024-02-03 18:33:43
1
user avatar
Difi
Yuk Guys, bantu vote dan jangan lupa masukan rak ...
2024-01-10 14:28:16
0
66 Chapters
Sebuah Keputusasaan
“Deposit enam puluh juta?!” pekik Helena dengan mata melebar, diikuti rona merah di wajahnya yang menghilang. Mendengar angka yang baru saja diucapkan oleh pihak rumah sakit, membuat tubuhnya menggigil seketika. Selama ini dia mati-matian hidup kekurangan karena hampir semua gajinya digunakan untuk pengobatan sang suami, tapi ternyata masih ada tambahan-tambahan tak terduga yang harus ditutupi.“Benar, Bu… Suami anda sangat hebat karena mampu bertahan sampai saat ini, tapi koma yang dialami selam satu tahun ini perlahan mematikan organ-organ di dalam tubuhnya hingga harus mendapat suplay obat-obatan terus menerus. Hal tersebut membuat ginjalnya bermasalah dan harus menjalani cuci darah rutin. Untuk itu, anda harus mendapatkan deposit sebesar enam puluh juta agar proses cuci darahnya bisa dilakukan,” terang salah seorang wanita yang berdiri di balik meja kasir rumahsakit.Dada Helena terasa begitu sesak, bahkan matanya mulai memanas. Rasa frustasi perlahan mulai menyergap, memunculkan
Read more
Direndahkan Karena Uang
"Saya tunggu di poli penyakit dalam."Helena membaca pesan yang dikirimkan dr. Rony sembari terus melangkah memasuki gedung rumahsakit yang tampak sepi. Logikanya benar-benar tertutup setiap kali menyangkut sang suami, sehingga dia tidak merasa aneh sedikit pun dengan permintaan salah satu dokter yang menangani suaminya itu untuk bertemu di tengah malam.Helena mengetuk pintu ruangan poli yang tertutup sampai terdengar seruan dari dalam. Dia tersenyum kecil saat melihat pria lima puluh tahunan itu duduk di salah satu kursi, lalu berjalan masuk. Suasana ruangan tersebut tak kalah sepi dari di luar, apalagi saat tidak semua lampu dinyalakan."Duduk Helena," pinta dr. Rony.Helena duduk di depan meja dokter tersebut. "Maaf, Dok. Sebenarnya apa yang ingin dokter bicarakan dengan saya. Apa ada masalah lagi dengan suami saya?""Apa kamu sudah diberitahu tentang deposit yang harus kamu tambahkan?" tanya dr. Rony sembari bangkit dari kursinya.Helena mengangguk pelan dengan wajah berubah mura
Read more
Penawaran Atas Tubuhku
“Untuk apa dia butuh uang enam puluh juta sampai berlutut seperti itu?” gumam Keyland dengan iris biru pucatnya yang menyorot tajam ke arah layar komouter di hadapannya, melihat biodata Helena dari file kepegawaian perusahaan. Berbagai macam pertanyaan terus berlarian di kepala Keyland saat ini tentang wanita itu, hal yang tidak pernah dia lakukan pada seorang wanita.Dia mendengus keras dengan senyum miring tersungging di bibirnya. “Sepertinya dia tidak ada beda dengan wanita-wanita murahan yang pernah aku tiduri, wanita yang selalu tidak pernah cukup dengan uang.”Rahang Keyland mengetat, apalagi saat teringat bagaimana semalam Helena langsung pergi setelah mendapat panggilan dari seorang dokter, membuatnya berspekulasi bahwa wanita itu mungkin juga menjual tubuhnya demi uang. Anehnya, ada rasa marah saat membayangkan hal tersebut, padahal sebelumnya dia tidak pernah peduli dengan wanita mana pun.“Ke mana dia? kenapa belum datang juga?” gerutu Keyland gusar. Dia baru akan mengangka
Read more
Kujual Tubuhku Demi Uang
“Dasar munafik.” Keyland tersenyum miring dengan tatapan merendahkan. “Bahkan malam belum berganti sejak kau menamparku dan sekarang kau kembali untuk menjual tubuhmu, hem?” Helena menunduk dengan kedua tangan terkepal erat di sisi tubuh, menahan hantaman nyeri di dadanya oleh segala macam hinaan yang siap diterima. Dia benar-benar putus asa, tak mampu lagi memikirkan solusi lagi selain menjual tubuhnya pada pria arogan ini. Baginya pria seperti Keyland Hamilton pasti sudah terbiasa dengan hubungan ranjang seperti ini, dan mungkin akan lebih mudah saat nanti akan mengahirinya begitu saja. “Apa memang selalu seperti ini caramu?” Helena tersentak kaget saat tiba-tiba lengan kekar pria itu menarik pinggangnya seperti sebelum-sebelumnya, mau tak mau membuat wajahnya refleks mendongak. Sekali lagi, dia harus bertatapan dengan iris biru pucat yang seolah ingin mengoyaknya, begitu tajam dan menakutkan. “Cara… apa?” “Cara untuk memikat pria dengan sok jual mahal dan membuat mereka penasar
Read more
Gairah Yang Membakar Kehormatan
“Buka bajumu di depanku.” Keyland menyeringai sembari membuka sebuah koper di depannya, menunjukkan kepada Helena bahwa tumpukan uang di dalam koper tersebut yang akan membeli tubuh wanita itu.Keyland menaikkan sebelah alisnya saat mendapati Helena yang masih mematung, hanya kedua tangan wanita itu yang tampak meremas ujung bajunya yang basah. Dia semakin dibuat bingung oleh Helena, sikap dan tindakan wanita itu seolah mencerminkan seorang wanita polos seperti dugaan awalnya. Tapi, logikanya membantah dengan cepat setiap kali mengingat kegilaan Helena akan uang.“Harus berapa lama lagi aku menunggumu, hah?!”Bentakan itu membuat Helena berjingkat, disusul dengan matanya yang kembali terasa memanas. Dengan tangan yang gemetar, dia mulai membuka satu per satu kancing bajunya. Terlihat matanya yang terpejam sembari menggigit bibirnya kuat-kuat, menahan isakan yang siap keluar. Hantaman rasa bersalah kini mulai menyerang, apalagi saat wajah Vian terus membayang di matanya.“Oh shit!” ump
Read more
Terjebak Dalam Gairah Yang Salah
"Sebenarnya apa tujuanmu? kau membuatku semakin bingung, Helena," gumam Keyland dengan mata yang tak bisa lepas dari wajah cantik Helena yang masih terlelap. Tubuh mereka masih sama-sama polos tertutup selimut, saling berhadapan tanpa penghalang. Biasanya Keyland akan langsung meninggalkan wanita jalang yang habis ditiduri, tapi tidak untuk kali ini- bahkan dia memilih menghabiskan malam bersama Helena hingga pagi menjelang. Tangan Keyland terus bergerak, membelai wajah yang terpahat sempurna di hadapannya. Dia masih tidak bisa menghilangkan bayangan kenikmatan semalam, benar-benar membuatnya menggila hanya karena seorang wanita. Bayangan saat mata cantik Helena yang menyorot sayu, pipi yang merona, dan bibir berlekuk yang terus menjerit karena gairah. Semua itu telah menjadi sajian tak terlupakan untuknya. Keyland tersenyum kecil, dengan ibu jari yang berganti membelai bibir merekah itu. “Harus kuakui bahwa kau adalah wanita paling nikmat yang pernah kutiduri, Bahkan rasanya aku t
Read more
Terperangkap Oleh CEO Arogan
Helena tampak berdiri mematung di tengah kamar, menatap ke arah sebuah simple dres cantik yang tergeletak di atas ranjang. Tentu saja gaun itu bukan miliknya, karena bajunya yang basah semalam masih teronggok tak berguna di kamar mandi. Sebenarnya tidak perlu dipertanyakan siapa yang membelikannya, sudah pasti pria yang telah membuatnya hampir tidak bisa bangun pagi ini. Tapi di mana dia, karena nyatanya hanya aromanya saja yang masih tertinggal di kamar ini. “Itu lebih baik,” gumam Helena saat mengira bahwa Keyland sudah pergi meninggalkannya. Dia tidak akan membutuhkan pria itu lagi selama koper berisi uang enam puluh juta masih ada di sana. Helena menghela nafas lega, segera meraih gaun berwana salem itu untuk segera dikenakan. Dia memutar badan, berjalan ke arah sebuah cermin besar yang ada di sudut ruangan. Terlihat bibirnya yang mengulas senyum getir, melihat pantulan dirinya yang tampak begitu menjijikkan. Rambutnya tampak basah, tapi tetap tak akan bisa menghilangkan jejak do
Read more
Pindah Ke Apartemen Keyland
Helena bagaikan seorang Cinderella, hidupnya berubah hanya dalam satu malam. Dia yang sebelumnya hanya seorang wanita dari panti asuhan dengan hidup sangat sederhana, mendadak bisa tinggal di sebuah apartemen mewah. Tentu saja dia tidak bisa menolak saat Keyland memaksanya untuk pindah dari rumah kontrakan, apalagi dengan ancaman pelanggaran kontrak dan harus mengembalikan uang enam puluh juta yang telah didapat. Alhasil, sekarang dia resmi menempati apartemen mewah milik pria itu. “Ada dua kamar di apartemen ini, terserah kau mau menggunakan yang mana,” ucap Keyland setelah membawa wanita itu masuk. “Kamar anda yang mana?” tanya Helena, bermaksud untuk tidak satu kamar dengan pria itu. Keyland tersenyum kecil. “Kau pikir aku tinggal di sini?” Kening Helena tampak berkerut tak mengerti. Pasalnya pria itu mengatakan tidak mau repot-repot datang ke tempatnya saat ingin bercinta, dan bersikeras membawanya pindah agar bisa lebih leluasa. Lalu untuk apa dia diminta pindah kalau bukan un
Read more
She Is Different
Ah sial… sudah kubilang jangan datang sekarang.” Keyland menahan lengan wanita berambut pendek itu, tapi langsung ditepis kasar. “Aku hanya penasaran, seperti apa wanita jalangmu kali ini,” jawab wanita itu dengan tatapan masih tertuju pada Helena di hadapannya. Perlahan dia mendekat, dengan mata yang mengamati wajah dan penampilan Helena dengan seksama. Mendadak sebelah alisnya terangkat dengan kening berkerut samar. “Apa benar kamu wanita yang dibeli sama Keyland? Aku rasa wajahmu nggak cocok untuk seorang wanita jalang.” “She is different,” sahut Keyland dengan senyum kecil, kembali mendaratkan pantat tepat di samping Helena. Dia menarik wanita itu, memeluk pinggangnya posesif. “She is still virgin-“ “Masih perawan?!” pekik wanita itu dengan mata melebar. “Apa kalian pacarana?!” Sontak Helena menggeleng cepat. “Tidak, kami tidak memiliki hubungan seperti itu.” Wanita itu mendengus keras dan ikut duduk di sofa lain. Matanya bergerak-gerak menatap Helena dan Keyland bergantian.
Read more
Harus Selalu Menurut
Eeengg.... Helena tampak mengerang pelan, mengerutkan kening sembari membuka mata perlahan. Dia menggeliatkan tubuhnya yang terasa begitu kaku, terutama bagian pangkal paha. Semalam Keyland kembali memasukinya berulang kali, seolah pria itu benar-benar tidak pernah kehilangan energi. Sedangkan dirinya hanya bisa menikmati, dan mungkin harus mulai membiasakan diri. “Apa kau memang terbiasa selalu bangun siang?” Suara bariton itu membuat Helena refleks menoleh, mendapati Keyland yang duduk pada sofa di dekat balkon. Pria itu sudah tampak rapi dengan setelan kemeja dan celana kain, tengah menyesap kopi yang masih terlihat mengepul. Helena terpesona untuk sesaat, seolah sedang mendapatkan pemandangan layaknya cerita di novel-novel. “Kalau kau tidak segera bersiap, kau akan telat bekerja,” tambah Keyland sembari meletakkan cangkirnya, lalu bangkit dari sofa dan mendekat ke arah ranjang. “Walaupun kau adalah teman tidurku, bukan berarti kau akan mendapatkan keistimewaan saat di kantor. In
Read more
DMCA.com Protection Status