Share

44. Mencari Ileana

Sudah seminggu berlalu, Nisaka masih tetap menunggu Ileana pulang ke rumah. Setiap hari, Nisaka selalu menangis dan merasa kecewa pada Ikhwan karena telah membiarkan Ileana pergi. Bahkan Ikhwan enggan mencari Ileana.

Ikhwan juga membiarkan Nisaka tidak masuk sekolah. Pria tua itu tak peduli dengan aksi protes yang dilakukan Nisaka. Benar-benar keras kepala.

Nisaka melirik jam tangannya. Waktu sudah hampir senja dan seseorang yang ditunggu tak kunjung datang. Harus kemana lagi ia mencari Ileana? Bahkan Nisaka tidak bisa menghubungi nomor ponsel Ileana karena tidak aktif.

"Tante dimana? Nisa kangen sama Tante," lirih Nisaka di sela isak tangisnya.

"Ngapain kamu tangisi anak nggak tahu diri itu, hah? Dia nggak akan balik ke sini."

Ucapan Ikhwan semakin menyayat hati Nisaka. Ia tidak percaya kakeknya akan bersikap seperti itu pada Ileana, anak kandungnya sendiri.

Nisaka menghapus air matanya dengan kasar sambil berdiri dan berkata secara lantang, "Kakek jahat! Kakek tega sama anak kandung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status