Share

Dikejar Lagi oleh Istri CEOku
Dikejar Lagi oleh Istri CEOku
Author: Aku Mau Minum Air

Bab 1

Author: Aku Mau Minum Air
Di dalam ruang kantor presdir Grup Pesona.

"Luther, ini adalah perjanjian cerai yang disiapkan Bu Ariana. Silakan ditandatangani," ujar Julie selaku sekretaris Ariana. Kemudian, Julie yang mengenakan seragam kantor sedang meletakkan secarik kertas A4 di atas meja.

Di seberangnya, duduk seorang pria tampan yang mengenakan pakaian sederhana.

"Cerai? Apa maksudnya?" tanya Luther Bennett dengan bingung.

"Luther, kamu masih tidak mengerti? Pernikahanmu dengan Bu Ariana sudah di ujung tanduk. Kalian tidak lagi sejalur. Keberadaanmu hanya suatu penghalang bagi Bu Ariana," jawab Julie tanpa rasa kasihan.

"Penghalang?" Luther mengernyit sembari bertanya, "Jadi, aku hanya penghalang di matanya?"

Ketika keduanya menikah, Keluarga Warsono sedang berada di posisi yang tidak menguntungkan, bahkan memiliki banyak utang.

Luther yang telah membantu Keluarga Warsono melewati kesulitan tersebut. Siapa sangka, setelah kaya raya, Ariana malah ingin mencampakkannya.

"Kamu boleh berpikir begitu," ujar Julie sambil menengadah dan menunjuk majalah di atas meja. Terlihat pula sosok wanita yang sangat cantik di sampul majalah yang indah itu.

"Luther, lihat judul majalah itu. Hanya dalam 3 tahun, kekayaan Bu Ariana sudah menembus triliunan. Dia bukan hanya mencetak rekor, tapi juga menjadi presdir wanita cantik yang paling berkuasa di Jiloam."

"Dengan kecantikan dan kemampuannya, dia ditakdirkan untuk berada di puncak dan dihormati orang-orang. Sementara itu, kamu hanya orang biasa yang tidak berguna. Kamu tidak cocok dengannya. Aku berharap kamu bisa sadar diri," jelas Julie.

Ketika melihat Luther hanya diam, Julie mengernyit dan melanjutkan, "Aku tahu kamu tidak bisa menerima semua ini, tapi faktanya seperti itu. Kamu memang pernah membantu Bu Ariana. Tapi, selama 3 tahun ini, dia sudah melunasi semua utangnya kepadamu. Sekarang, justru kamu yang berutang padanya."

"Memangnya kalian pikir pernikahan hanya sebuah transaksi?" Luther menarik napas dalam-dalam, lalu berusaha menahan amarahnya dan berkata, "Kalau mau bercerai, suruh Ariana berbicara langsung kepadaku."

"Bu Ariana sangat sibuk. Masalah sepele seperti ini tidak perlu merepotkannya," timpal Julie.

"Masalah sepele?" Luther termangu sejenak sebelum tersenyum mengejek diri sendiri. Kemudian, dia melanjutkan, "Masa? Apa perceraian adalah masalah sepele baginya? Dia bahkan tidak punya waktu untuk mengobrol sebentar denganku? Sekarang statusnya benar-benar terhormat, ya!"

"Luther, masalah sudah seperti ini. Kamu tidak perlu bertele-tele lagi." Julie mendorong surat perjanjian itu sambil menambahkan, "Asalkan kamu menandatanganinya, kamu bukan hanya akan mendapatkan mobil dan rumah, tapi juga uang kompensasi sebesar 16 miliar. Jumlah uang ini tidak akan bisa kamu dapatkan seumur hidup!"

"Jumlahnya cukup banyak, sayangnya ... aku tidak butuh. Boleh saja kalau ingin bercerai, tapi suruh dia hadapi aku. Kalau tidak, aku tidak akan menandatanganinya," kata Luther dengan dingin.

"Luther, jangan keterlaluan!" Julie menggebrak meja, lalu menegur, "Jangan salahkan aku tidak memperingatkanmu. Dengan kekuasaan dan status Bu Ariana, mudah saja baginya untuk bercerai darimu. Tapi, dia masih menghargaimu sehingga menjaga harga dirimu. Sebaiknya, kamu jangan menantangnya."

"Harga diri?" Luther merasa sangat konyol.

Ariana bahkan tidak datang saat ingin bercerai dengannya. Lantas, bagaimana dia menjaga harga diri Luther? Selain itu, kalau wanita ini memang menghargainya, mana mungkin dia akan mengancamnya?

"Menurutku, masalah ini tidak perlu dibahas lagi," ujar Luther yang malas berbicara panjang lebar lagi. Dia pun bangkit dan bersiap-siap untuk pergi.

"Luther, kamu ini!" Tepat ketika Julie hendak mengamuk, seorang wanita cantik bertubuh seksi yang mengenakan terusan hitam mendorong pintu dan masuk.

Wanita berkulit putih ini terlihat sangat sempurna. Apalagi postur tubuhnya yang tiada tandingannya. Ditambah dengan auranya yang dingin, wanita ini bak bidadari yang turun dari kayangan. Benar-benar menawan!

"Akhirnya kamu datang juga," kata Luther dengan perasaan campur aduk saat melihat wanita cantik di depannya.

Selama pernikahan 3 tahun ini, mereka berdua selalu menghormati satu sama lain. Namun, mereka malah sampai di tahap ini sekarang.

Luther bahkan tidak tahu kesalahan apa yang telah dibuatnya.

"Maaf, aku ada urusan, jadi terlambat," ujar Ariana dengan tidak acuh sambil duduk.

"Bu Ariana benar-benar sibuk, sampai-sampai harus mengutus orang untuk membahas perceraian," sindir Luther.

Begitu mendengarnya, Ariana tak kuasa mengernyit. Namun, dia sama sekali tidak menjelaskan dan langsung menyahut, "Langsung saja bahas perceraian ini. Aku tidak mau bertele-tele. Anggap saja aku yang salah kali ini dan kita berpisah baik-baik. Setelah bercerai, rumah dan mobil akan menjadi milikmu. Aku juga akan memberimu kompensasi 16 miliar. Bagaimana?"

Selesai berbicara, Ariana meletakkan sebuah kartu di atas meja.

"Kamu kira hubungan bisa diukur dengan uang?" tanya Luther dengan sinis.

"Terlalu sedikit? Oke. Katakan saja keinginanmu, aku akan berusaha memenuhinya," sahut Ariana dengan ekspresi datar.

"Sepertinya, kamu nggak ngerti maksudku. Biar kutanya, apakah uang dan kekuasaan begitu penting?" tanya Luther dengan bingung.

Ariana berjalan ke depan jendela, lalu memandang seluruh kota dan menjawab dengan tegas, "Bagiku sangat penting."

"Uang yang kamu dapatkan sekarang sudah cukup untuk dihabiskan selama sisa hidupmu. Apa kamu masih perlu bekerja keras begini?" tanya Luther lagi.

"Luther, inilah perbedaan kita. Kamu tidak akan mengerti apa yang kuinginkan," jawab Ariana sembari menggeleng dengan kecewa.

Perbedaan mereka berdua bukan hanya terletak di status, tetapi juga pemikiran dan keinginan. Yang paling parah adalah Ariana tidak bisa melihat harapan pada Luther.

"Benar, mana mungkin aku tahu apa yang kamu pikirkan?" Luther terkekeh-kekeh untuk mengejek diri sendiri, lalu meneruskan, "Aku hanya bisa memasak untukmu saat kamu lapar, memberimu pakaian saat kamu kedinginan, dan membawamu ke rumah sakit saat kamu sakit."

"Tidak ada gunanya lagi membahas itu," timpal Ariana dengan tatapan yang tampak rumit. Namun, tatapannya segera menjadi tegas kembali.

"Benar juga." Luther mengangguk dan berkata, "Aku dengar kamu sangat dekat dengan Tuan Muda Keluarga Yohan belakangan ini. Apa semua ini karena dia?"

Ariana ingin membantah. Namun, setelah dipikir-pikir, dia memilih untuk mengangguk dan menyahut, "Kamu boleh berpikiran seperti itu."

"Oke. Kalau begitu, aku doakan kalian bahagia," ujar Luther seraya tersenyum tipis. Kemudian, dia pun menandatangani perjanjian perceraian tersebut. Dia tidak merasa ragu, yang ada hanya kekecewaan.

Ironisnya, hari ini adalah ulang tahun pernikahan mereka. Pernikahan dan perceraian terjadi pada tanggal dan bulan yang sama, benar-benar konyol!

"Aku nggak perlu uang dan lainnya, tapi kamu harus mengembalikan liontin giok itu. Benda itu adalah peninggalan ibuku, bukti bahwa kamu adalah menantu Keluarga Bennett," kata Luther sambil menunjuk kerah baju Ariana.

"Oke." Ariana mengangguk, lalu menyerahkan liontin giok tersebut.

"Mulai hari ini, kita berdua nggak saling berutang budi!" ujar Luther. Setelah mengenakan liontin giok tersebut, dia pun bangkit dan pergi.

Saat ini, sorot mata Luther tidak lagi terlihat lembut, melainkan sangat dingin.

"Julie, apa yang kulakukan ini benar?" tanya Ariana dengan tatapan agak rumit.

Meskipun Ariana yang mengusulkan untuk bercerai, dia malah tidak merasa senang.

"Tentu saja benar." Julie mengangguk dengan kuat, lalu menjelaskan, "Bu Ariana punya hak untuk mengejar kebahagiaan. Luther yang sekarang tidak pantas untukmu lagi. Dia hanya akan mengganggumu. Bagaimanapun, Bu Ariana ditakdirkan untuk menjadi wanita paling berkuasa di Jiloam!"

Ariana tidak mengatakan apa pun. Dia hanya merasa sedih saat melihat sosok belakang Luther yang terlihat kesepian, seolah-olah barang berharga miliknya telah menghilang ....
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
mualana
sangt bgus alur cerita ny
goodnovel comment avatar
Regy 77
Novel bagus
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
novel bagus sehmkali,
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2728

    Di ruang meditasi di Vila Dervana.Berbeda dengan suasana megah dan penuh wibawa di kediaman raja, suasana di vila ini terasa tenang dan hening. Namun saat ini, kamar utama justru dipenuhi aroma ramuan obat yang kuat dan hawa kematian yang berat.Walter, Raja Atlandia yang dahulu keberadaannya mengguncang seluruh penjuru dunia, kini terbaring di atas ranjang dengan tubuh yang sangat kurus. Rambutnya yang memutih menempel di keningnya, wajahnya terlihat pucat pasi, dan rongga matanya cekung. Napasnya juga sangat lemah hingga hampir tidak terasa, seolah-olah api kehidupannya bisa padam kapan pun.Haruna yang duduk di tepi ranjang menyeka punggung tangan suaminya yang kurus kering dengan hati-hati menggunakan handuk hangat. Matanya yang cantik sudah bengkak dan merah dengan bekas air mata yang belum benar-benar kering.Beberapa tabib istana berambut dan berjanggut putih berdiri di samping. Semuanya hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela napas dengan ekspresi tidak berdaya. Menurut m

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2727

    Keriuhan di Midyar telah jauh tertinggal di belakang.Luther tidak langsung pergi, melainkan diam-diam muncul di halaman kediaman pribadi Misandari yang berada di luar istana saat bulan bersinar dengan jernih.Saat itu, tersaji beberapa hidangan kecil dan satu kendi arak di atas meja batu.Misandari yang mengenakan pakaian sederhana dan anggun sedang minum sendirian sambil memandangi bulan. Melihat Luther datang, dia sama sekali tidak terkejut. Dia hanya tersenyum dan menunjuk bangku batu di seberangnya, seolah-olah sudah tahu Luther akan datang untuk berpamitan."Mau pergi?" tanya Misandari dengan nada santai dan akrab sambil menuangkan arak ke cawan milik Luther.Luther duduk dan menerima cawan itu sambil merasakan kehangatan serta kelembutan porselen di ujung jarinya, lalu menganggukkan kepala. "Ya, urusan di sini sudah selesai."Misandari mengangkat cawan araknya dengan ekspresi serius. "Kali ini, aku benar-benar berterima kasih padamu. Kalau bukan karena kamu, aku mungkin nggak ak

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2726

    Edgar perlahan-lahan bangkit dan terlihat kembali bersemangat, sama sekali tidak terlihat putus asa seperti sebelumnya. "Pantas saja disebut Pil Kekuatan Abadi, memang ajaib!"Setelah itu, Edgar tersenyum. Pandangannya melewati Misandari, lalu tertuju pada Luther yang berdiri di samping dan menganggukkan kepala. "Luther, terima kasih atas kerja keras kalian."Dalam hatinya, Edgar tahu jelas Pil Abadi ini mustahil bisa didapatkan tanpa bantuan dari Luther.Luther berkata dengan tenang, "Nggak perlu sungkan. Melihat Yang Mulia selamat, aku juga sudah menunaikan amanahku. Perjalanan menuju Pulau Dewata Promana kali ini sangat berbahaya. Putri Misandari sudah mengerahkan segala upaya demi mencari obat, bahkan nyaris kehilangan nyawa. Kini Yang Mulia telah pulih, kamu harusnya menghargai kesetiaan dan pengorbanannya."Sebagai sorang dengan kedudukan tinggi, Edgar tentu saja mengerti maksud dari perkataan Luther. Tatapannya pada Misandari terlihat makin lembut dan bangga. Putrinya ini bukan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2725

    Cahaya melesat, menempuh ratusan kilometer dalam sekejap. Hanya dalam setengah hari, Luther telah membawa semua orang melintasi lautan tak berujung dan kembali ke daratan tengah.Dia tidak berhenti di wilayah pesisir mana pun, melainkan langsung menuju jantung Negara Drago, yakni Midyar.Di bawah awan, pegunungan dan sungai melintas cepat ke belakang. Kota dan desa tersusun rapi. Angin dunia fana yang familier menyapu wajah mereka, sangat kontras dengan Pulau Dewata Promana yang seperti persilangan antara alam dewa dan alam iblis.Misandari menggenggam erat kotak giok berisi Pil Abadi. Ujung jari-jarinya memucat karena terlalu kuat menekan. Hatinya dipenuhi campuran antara kegembiraan dan kekhawatiran. Di satu sisi, dia hampir tiba di kampung halaman. Di sisi lain, dia mencemaskan kesehatan ayahandanya.Meskipun Luther berkata bahwa pil itu dapat memperpanjang usia sepuluh tahun, sebelum dia melihat ayahandanya membaik dengan mata kepala sendiri, dia tidak akan bisa tenang.Sementara i

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2724

    Nivan adalah yang paling cepat menahan emosi yang sempat terlihat di wajahnya. Dia memasang senyuman hangat, maju selangkah, merendahkan sikapnya sebisa mungkin."Tuan Luther benar-benar sosok luar biasa! Bukan hanya mampu menekan iblis, bahkan bisa memurnikan Pil Abadi! Terus terang, kami bertiga juga sangat mengkhawatirkan kondisi Ayahanda. Andai bisa, kami sungguh ingin menggantikan beliau menanggung penyakit itu.""Apa Tuan bersedia membuka tungku sekali lagi dan membuat beberapa butir Pil Abadi untuk kami? Baik itu bahan, harga, atau apa pun yang diperlukan, kami akan berusaha sekuat tenaga memenuhinya!"Naim dan Nolan segera tersadar dan ikut berbicara. Kata-kata mereka penuh ketulusan, tatapan mereka menyala saat memandangi Luther.Prestasi luar biasa atau penambahan umur sepuluh tahun, yang mana pun cukup untuk membuat hati mereka tergoda.Namun, Luther perlahan menggeleng. Suaranya datar dan tak memberi ruang untuk membantah."Pil ini tercipta karena keberuntungan. Penggabunga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2723

    Pada saat itu, terdengar suara langkah kaki yang agak kacau di tepi reruntuhan dan memecahkan suasana hening yang mencekam."Ada orang," seru Logar yang segera waspada.Para pengawal yang masih hidup pun segera membentuk barisan dan melindungi Misandari di belakang mereka.Luther juga mengangkat kepalanya dan kesadaran ilahinya langsung memeriksa tempat itu, lalu kembali tenang seolah-olah dia sudah menyadari hal ini sejak awal.Terlihat sekumpulan orang berjalan menembus debu yang mengepul dan pilar-pilar raksasa yang runtuh dengan hati-hati. Tiga orang yang memimpin di depan adalah para pangeran yang sebelumnya terpisah di pulau ini yaitu Naim, Nolan, dan Nivan.Prajurit yang tersisa di belakang ketiga pangeran itu terlihat berkurang banyak dan semuanya terluka. Pakaian mereka compang-camping dan ekspresi mereka kelelahan. Terlihat jelas, perjalanan mereka juga dipenuhi dengan bahaya.Saat ini, ketiga pangeran itu terlihat sangat berantakan. Jubah mewah mereka sobek, mahkota di rambu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status