Share

Bab 2559

Author: Aku Mau Minum Air
Mendengar teriakan Hawi yang bergema, semua orang langsung tertegun. Melihat Jenderal Hawi yang matanya memerah dan tubuhnya bergetar karena marah, mereka langsung terdiam. Mereka tentu saja tahu penderitaannya dan bisa memahami amarahnya juga, sehingga tadi mereka baru bisa begitu emosi.

Namun, mereka harus mampu mengendalikan suasana hati mereka karena itu adalah dasar dari kedisiplinan militer seorang prajurit. Tanpa perintah, mereka tetap harus menahan diri tidak peduli sebesar apa pun dendamnya. Menahan tentu saja bukan berarti amarah di hati mereka mereda, justru makin lama menahannya akan makin membara. Hanya menunggu waktu untuk meledak sepenuhnya.

Di tengah suasana yang menekan itu, tiba-tiba tiga mobil hitam melaju dengan cepat dan berhenti tepat di depan gerbang. Begitu melihat pelat nomor kendaraan di depan, para prajurit langsung membuka jalan. Nolan yang sudah lama dinantikan mereka akhirnya datang juga.

Begitu pintu mobil terbuka, Nolan dan kelima pria tua yang mengenaka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Rusdi Lash
lanjutkan bab berikutnya,, tanggung sedang seru serunya
goodnovel comment avatar
Herbin manik Manik
kayanya penulis sudah habis pola pikirnya, novel anjing
goodnovel comment avatar
Herbin manik Manik
terlalu bertele tele
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2652

    Rusa suci itu mengabaikan kura-kura es, lalu berjalan lurus dan berhenti tepat di depan Nolan. Dia menoleh dan menatap Nolan dengan sepasang matanya yang berwarna biru, lalu menggoyangkan kepalanya seolah-olah memberi isyarat agar Nolan mengikutinya."Rusa suci ini ... jangan-jangan sedang menyelamatkanku?" kata Nolan dengan terkejut sekaligus ragu. Dia memang merasa sangat aneh, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain saat melihat kura-kura es di samping menatapnya dengan tatapan penuh ancaman. Dia pun hanya bisa memimpin orang-orangnya mengikuti arah yang dituju roh suci.Kura-kura es ragu sejenak saat melihat punggung Nolan dan kelompoknya menjauh, lalu akhirnya berbalik dan kembali tenggelam ke dalam danau. Setelah itu, dia menghilang di air keruh itu.Rusa suci membawa Nolan dan Hawi serta yang lainnya terus berjalan dan kadang-kadang berhenti. Setelah menyeberangi hamparan salju yang luas, mereka akhirnya tiba di sebuah gua tersembunyi dengan pintu masuk gua yang tertutup lapisan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2651

    Saat tubuh raksasa kura-kura es muncul di permukaan danau, suara retakan es terdengar bagaikan guntur yang meledak di atas padang salju. Air danau yang keruh menyembur bersama pecahan es, lalu membeku di tepi danau menjadi lereng es yang curam.Lapisan es di punggungnya memancarkan cahaya kebiruan yang dingin. Setiap keping tempurung menonjol seperti batu es yang dipahat dengan cermat, ujung-ujungnya setajam bilah yang bisa merobek udara.Sepasang mata merah menyala berputar, menyapu orang-orang panik di tepi danau. Saat tatapan dinginnya jatuh pada Nolan, mata itu justru membawa sedikit penilaian seperti manusia."Cepat mundur cepat!" teriak Hawi dengan satu tangan menarik lengan Nolan ke belakang. Dia baru melewati pertarungan sengit melawan raksasa kepiting, jadi sangat paham betapa mengerikannya hewan buas laut dalam semacam ini.Ukuran tubuh kura-kura es ini saja sudah lebih lebar daripada geladak Kapal Berkah. Bongkahan es yang menjuntai sepanjang 3 meter di tempurungnya. Jelas,

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2650

    Bongkahan es raksasa itu menghantam sisi perkemahan dan memecahkan lapisan es, lalu serpihan es yang bagaikan senjata rahasia mematikan itu memercik ke segala arah. Banyak prajurit yang terluka karena tergores dan darah mereka menodai permukaan tanah salju yang putih.Rubah-rubah salju terkejut karena peristiwa mendadak itu sampai mundur secara serentak, lalu berbalik dan lari menuju ke dalam dataran es yang gelap sampai akhirnya lenyap ditelan malam.Nolan bangkit dari tanah dan menatap pemandangan berantakan di sekelilingnya dengan hati yang sangat sedih. Mereka bukan hanya kehilangan banyak prajurit malam itu, tetapi perkemahan juga rusak parah. Persediaan yang tadinya sudah terbatas pun kini makin parah.Keesokan paginya, langit tetap gelap dan angin dingin terus bertiup. Para prajurit mulai membersihkan perkemahan, menambal tenda, dan merawat rekan-rekan mereka yang terluka.Sementara itu, Nolan bersama beberapa pasukan elite naik ke sebuah bukit kecil di sekitar untuk menyelidiki

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2649

    Patung es itu memancarkan cahaya dingin di bawah embusan angin dingin. Wajah para prajurit yang membeku di dalam kristal es terlihat mengerikan, seolah-olah masih menceritakan rasa sakit yang dirasakan mereka sebelum membeku.Saat melihat beberapa patung es itu, Nolan menelan ludah beberapa kali dan berusaha keras menekan guncangan di hatinya. Dia mengangkat tangan dan mengelus lengannya yang masih kaku. Bagian yang tadi tersentuh kabut putih itu, kulitnya masih berwarna biru dan rasa dinginnya seolah-olah menusuk sampai ke tulang."Pangeran Nolan, rusa suci itu ternyata punya hawa dingin yang begitu beracun," kata Hawi sambil bertumpu pada gagang pedang dan berjalan mendekat. Luka di lengan satu-satunya kembali terbuka karena hawa dingin itu, lalu darah merembes keluar dari perban dan membuat tetesan-tetesan darah di atas salju.Setelah mengatakan itu, Hawi menatap ke arah hilangnya rusa suci itu dengan tatapan penuh waspada. "Kita sebaiknya jaga perkemahan dulu, jangan sembarangan me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2648

    Awan kelabu keperakan belum juga surut dari layar kapal Kapal Berkah, tetapi pecahan es di permukaan laut sudah menghantam lambung kapal bersama gelombang, menimbulkan suara yang menusuk telinga.Nolan berpegangan pada sisi kapal yang dingin membeku, menatap siluet pulau yang tiba-tiba muncul di depan. Matanya menyiratkan secercah kegembiraan.Setelah melewati serangan kepiting raksasa dan berputar-putar di dalam kabut, akhirnya mereka berhasil menemukan jejak Pulau Dewata Promana.Namun, ketika Kapal Berkah perlahan mendekati pantai, semua orang tertegun. Berbeda dengan catatan kitab kuno yang menyebutkan Pulau Dewata Promana selalu hangat sepanjang tahun, pulau di depan mereka justru diselimuti lapisan es tebal. Sekeliling dilapisi warna putih, bahkan angin laut pun menusuk dingin, membelai wajah seperti sembilu.Batu karang di tepi pantai membeku menjadi kristal hitam kebiruan, ombak yang menghantam seketika membentuk bunga es, bertumpuk-tumpuk menutupi pantai, menciptakan hamparan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2647

    Penantian berlangsung selama tiga hari tiga malam.Siang dan malam di pulau itu berganti dengan keanehan yang sulit dijelaskan. Saat siang hari, matahari bersinar terik laksana musim panas, tetapi di tengah malam malah turun salju.Para prajurit berjaga bergiliran di luar halaman. Mereka menyaksikan bunga trompet biru di pagar layu lalu mekar kembali, melihat keranjang buah liar di halaman kosong lalu terisi penuh lagi, tetapi sosok anak kecil itu tak pernah terlihat lagi, apalagi yang disebut Sang Dewa.Beberapa orang mulai berbisik, mengatakan bahwa pulau ini hanyalah pulau kosong, sedangkan anak kecil itu hanyalah roh penjaga pulau. Ada pula yang diam-diam melempar batu ke arah hutan bambu, tetapi batu itu malah dipantulkan kembali oleh penghalang tak kasatmata, hingga kepala orang itu berdarah akibat hantaman batu itu sendiri.Nivan tidak pernah berkata sepatah kata pun. Setiap pagi, dia merapikan jubah perangnya, lalu berdiri di depan pintu pagar yang tertutup rapat, membungkukkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status