Share

80. Memergoki

Tangan Nawa terlepas dari lengan suaminya. Wanita itu tersenyum kecut. Ini baru datang saja sudah disuguhi ejekan pembuka yang sangat lezat. Belum nanti kalau mereka sudah membaur. Mungkin ada menu utama dan penutup yang lebih dahsyat.

Gahayu dan gengnya posisinya duduk membelakangi hingga tidak sadar anak dan menantunya datang.

“Sayang ....” Brama menatap istrinya sendu. Ia mencekal telapak tangan sang istri, menyatukan kembali dengan telapak tangannya.

Sementara Gahayu masih menggibah Nawa dengan mulut pedasnya.

“Sir, a-aku pergi saja dari sini. Daripada diusir paksa. Sir saja lanjutkan sendiri tanpa aku.” Suara Nawa bergetar. Sebenci itu Gahayu pada dirinya sampai menjelek-jelekkan di hadapan orang banyak.

“Ya, setelah ini kita pergi. Tapi sebentar, aku mau ngasih hadiah dulu ke Mommy.”

“Aku tunggu di sana.” Nawa menunjuk tempat agak jauh seraya berusaha melepaskan genggaman tangan sang suami.

“Kamu nggak akan ke mana-mana. Tetap di sini.” Tangan itu tidak dibiarkan terurai.

“Tapi–
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nursabrina Nialova
salam........kejutan besar nie tuk klrg Brama..........
goodnovel comment avatar
Ms. Re
yuhuuu, Brenda bakal nangis2 nih, jangan eneg nangis ya bren..
goodnovel comment avatar
Kuripa Jeh
wadidaw,,,jangan² suami nya brenda selingkuh ma Alea mantannya Brama...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status