Share

83. Ibadah Sakral

“Kak Bren, ngotak dikit deh! Lo udah babak belur kayak gini, tapi nggak mau lapor polisi? Apa nunggu lo mati dulu baru arwah lo lapor polisi? Bo*od dipelihara. Kenapa? Abi ngancam lo?” Brama benar-benar berang. Ia tidak lagi menggunakan aku kamu, tetapi lo gue.

Nawa menyentuh lengan sang suami sambil menggeleng. “Sir, jangan galak-galak.”

“Biar Brenda sadar! Entah apa yang dipikirkannya sampai mengurungkan niatnya.”

Di kursi belakang, Brenda tersedu-sedu. "Aku masih cinta sama dia, nggak mau pisah, nggak mau dia mendekam di penjara.”

Brama turun dari mobil, lalu mengitarinya dan membuka pintu di samping Nawa. “Sayang, ayo kita turun. Percuma kita khawatir tapi yang dikhawatirkan bod*h kuadrat.”

Brama menarik pelan lengan sang istri. Nawa pun ikut turun.

“Bre, jangan ngambek gitu! Kayak cewek lagi PMS aja lo!” Bima ikut menyusul turun.

“Bim, gue baru gini aja sudah capek ngadepi dia. Urus dia. Gue sama Nawa mau balik ke hotel, habis itu pulang.”

“Tapi–“

“Titip Brenda. Jaga dia.”

Brama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Maulana
ikuuttt senaaanggggg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status