Share

See ki mengalah

Saat See ki bicara dengan ibunya, dia melihat Bela sedang duduk sendirian. 

Saat dia ingin mendekati Bela, lalu tak lama datang See han duduk di samping Bela,See ki pun mengurungkan niatnya untuk mendekati Bela. 

Saat dia ingin kembali ke tempat ibunya berada, tiba tiba ada seorang gadis cantik mendekatinya.

"Hai, sudah lama kita tidak berjumpa, kemana saja kamu, " ucap wanita itu

See ki pun menoleh ke arah wanita itu, ternyata dia adalah Anasya, Anasya merupakan anak dari rekan bisnis dari orang tua See han dan See ki. 

Sejak sekolah, Anasya sangat menyukai See ki, tapi See ki tak pernah menerima nya. 

Hingga mereka lulus dan kuliah di universitas yang sama, ternyata mereka berkuliah di tempat yang sama bukan kebetulan, tapi Anasya sengaja memilih universitas sama, karena dia merupakan orang yang terpandang di kota itu, membuat Anasya tidak sulit untuk masuk ke Universitas yang dia mau. 

Sementara itu See han mengajak Bela berdansa, Bela menolak karena dia tak bisa berdansa, tapi See han tetap memaksa, akhirnya Bela pun berdansa dengan See han. 

Saat berdansa Bela melihat See ki, See ki pun melihat ke arah Bela, Anasya yang tak mengetahui See ki melihat siapa, berpikir untuk mengajak nya berdansa. 

"Ayo kita berdansa, " ucap Anasya. 

Tanpa menunggu See ki menjawab Anasya langsung menarik tangan See ki, untuk berdansa. 

Mereka pun berdansa, saat berdansa See ki melihat Bela dan See han yang tengah berdansa,ada sedikit rasa cemburu di hati See ki, tapi karena dia begitu sangat menyayangi kakak nya, dia pun mencoba untuk mengikhlaskan Bela, jika bela mencintai kakaknya. 

Saat disuruh bertukar pasangan dansa, tanpa sengaja bela berdansa dengan See ki. 

Bela awalnya tak percaya See ki ada di situ juga,

"Kamu bilang tidak akan kesini, " ucap Bela

"Jika bukan karena Mama ku, aku juga tidak akan kesini, " ucap See ki

Setelah itu mereka kembali ke pasangan dansa masing masing.

Beberapa staf yang belum mengetahui See han dan See ki kembar identik, mereka sering salah mengenali mereka.

Karena See han sempat melihat See ki berbicara dengan Bela pun, mengajak See ki, ke luar ruangan sebentar untuk bertanya kepada adik nya itu. 

"Apakah kalian sudah lama kenal, " ucap See han

"Belum kak, kami belum lama kenal, " ucap See ki

"Apa kamu menyukainya, "tanya See han lagi

Mendengar pertanyaan dari kakaknya itu See ki terdiam, tapi kemudian dia langsung menjawab. 

" Tidak Kak, Kami hanya bersahabat saja, "ucap See ki

Setelah pembicaraan itu mereka kembali ke ruang acara, saat mereka baru tiba di ruangan See han melihat Bela yang mencari carinya. 

" Apakah kamu sedang mencariku, "ucap See han

Bela yang terkejut karena tiba-tiba see han berada di belakang nya pun, memukul mukul dada bidang See han, See han pun langsung memeluk Bela. 

See ki yang tak sengaja melihat mereka pun, memilih untuk keluar dari ruangan acara untuk menghindari mereka. 

Saat See ki berjalan keluar, Anasya yang melihat See ki, mengikuti See ki keluar. 

Anasya melihat See ki yang duduk sendiri sambil memandangi langit, Anasya pun mendekati See ki, See ki yang melamun terkejut dengan kedatangan Anasya. 

"Kenapa kamu kesini, " ucap See ki

"Sama seperti kamu, menghindari keramaian, " ucap Anasya

Anasya tahu dari dulu See ki tak pernah menyukai nya, namun hal itu tak pernah membuat Anasya menyerah. 

Karena See ki sangat suka melukis, anasya menawarkan kepada See ki untuk ikut bersamanya ke luar negeri, disana ada temannya yang bisa membantu See ki mewujudkan mimpi See ki mempunyai galeri yang besar. 

See ki yang mendengar tawaran Anasya pun tertarik, selain itu See ki bisa mencoba melupakan Bela. 

See ki menerima tawaran Anasya, See ki pun membicarakan kepada ayahnya, ayah nya setuju, tapi dengan syarat harus selesai dalam satu tahun, jika tidak maka See ki harus mau di jodoh kan dengan Anasya dan menjalankan bisnis mereka. 

See ki pun menyanggupi persyaratan yang di berikan ayahnya. 

Minggu depan See ki akan berangkat keluar negeri, dia pun pamit dengan kakak nya, kakaknya sangat tidak percaya dengan keputusan See ki, tapi See ki sudah memberi penjelasan kepada kakaknya itu. 

Setelah berpamitan kepada kakaknya, dia ingin pamit dengan Bela, tapi saat akan menemui Bela, dia mengurungkan niatnya karena dia takut hal itu malah membuatnya sulit melupakan Bela. 

Dia pun kembali pulang kerumah nya, sudah tiga hari See ki tidak pulang ke galerinya, galeri nya pun tampak sepi, karena teman See ki yang biasa menjaga juga sedang tidak berada disana. 

Lalu keesokan harinya, Bela yang berangkat kerja, saat melewati jalan menuju galeri See ki, mencoba untuk singgah sebentar. 

Saat bela tiba di depan galeri, galeri sepi dan di pintu tertulis tutup untuk sementara. 

Bela pun kembali melanjutkan perjalanan nya ke tempat kerja. 

Sesampainya bela di tempat kerja, See han sudah menunggu Bela, Bela hanya tersenyum melihat tingkah See han. 

Lalu saat hendak pulang, See han menyuruh Bela menunggu nya, karena dia akan mengantar Bela pulang. 

Bela pun menunggu nya, setelah lama menunggu akhir nya See han pun datang, setelah itu mereka pun langsung bergegas berangkat menuju rumah Bela. 

Di perjalanan See han memandangi wajah bela, Bela yang merasa malu pun menutup wajahnya, lalu See han menahan tangan bela dan menarik Bela hingga mereka kini tidak ada jarak. 

Mata mereka saling berpandangan, lalu perlahan wajah See han mendekat, saat wajah see han mulai dekat, Bela menutup matanya. 

Saat Bela menutup matanya, See han langsung mencium kening Bela, setelah mencium kening Bela, See han pun tertawa melihat ekspresi Bela. 

Pipi Bela seketika merah, karena malu, tak terasa mereka sudah sampai di rumah Bela, bela pun turun, saat Bela sudah masuk ke rumah nya, See han baru pergi meninggalkan rumah Bela. 

Akibat kejadian di mobil membuat Bela menjadi tak bisa tidur, lalu tak lama ponsel bela berbunyi. 

Ternyata itu adalah pesan dari See han. 

"Apakah kamu merindukan ku, " ucap See han pada pesan itu. 

Bela yang membaca hanya tersenyum, lalu tak lama kemudian See han kembali mengirim kan pesan. 

"Aku tak bisa tidur, ayo keluar.

Saat membaca pesan kedua Bela langsung berlari untuk membuka pintu depan. 

Benar saja sudah ada See han yang berdiri di depan pintu. 

" Ayo ikut aku, "ucap See han

Tanpa menunggu jawaban Bela, See han menarik tangan Bela dan menyuruh nya masuk ke mobil. 

" Kita akan kemana? "tanya Bela

" Ikut saja, nanti kamu pasti tahu, "ucap See han

Lalu setelah menempuh perjalanan jauh, sampailah mereka di sebuah vila. 

Vila mewah itu merupakan vila milik keluarga See han, See han membawa bela masuk ke dalam vila itu, lalu saat tiba diatas Bela di suruh See han duduk di sebuah sofa, ternyata sofa itu sofa multifungsi, jadi bisa tidur di sofa itu. 

Saat sudah menyetel posisi sofa itu, See han ikut berbaring di sebelah Bela. 

Lihat ke atas, saat Bela melihat langit langit kamar itu ternyata langit kamar itu transparan, Bela bisa melihat langit dari dalam kamar.

Bela pun sangat senang, mereka pun mengobrol, lalu saat asyik mengobrol,ternyata Bela sudah tertidur, see han yang melihat Bela tertidur langsung menyelimuti Bela. 

Lalu keesokan paginya, Bela terbangun, dia nampak panik, karena jika tidak buru buru dia akan terlambat masuk kerja. 

Lalu muncul See han dari belakang Bela, 

"Hari ini kamu libur saja kerja, aku ingin mengajakmu pergi,"ucap See han

Bela pun hanya bisa mengiyakan ucapan See han, karena jika memaksa pulang, Bela pun tak tahu jalan pulang ke rumah nya. 

Selama di vila itu Bela di layani oleh pelayan yang ada disana. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status