Saat See ki bicara dengan ibunya, dia melihat Bela sedang duduk sendirian.
Saat dia ingin mendekati Bela, lalu tak lama datang See han duduk di samping Bela,See ki pun mengurungkan niatnya untuk mendekati Bela.
Saat dia ingin kembali ke tempat ibunya berada, tiba tiba ada seorang gadis cantik mendekatinya.
"Hai, sudah lama kita tidak berjumpa, kemana saja kamu, " ucap wanita itu
See ki pun menoleh ke arah wanita itu, ternyata dia adalah Anasya, Anasya merupakan anak dari rekan bisnis dari orang tua See han dan See ki.
Sejak sekolah, Anasya sangat menyukai See ki, tapi See ki tak pernah menerima nya.
Hingga mereka lulus dan kuliah di universitas yang sama, ternyata mereka berkuliah di tempat yang sama bukan kebetulan, tapi Anasya sengaja memilih universitas sama, karena dia merupakan orang yang terpandang di kota itu, membuat Anasya tidak sulit untuk masuk ke Universitas yang dia mau.
Sementara itu See han mengajak Bela berdansa, Bela menolak karena dia tak bisa berdansa, tapi See han tetap memaksa, akhirnya Bela pun berdansa dengan See han.
Saat berdansa Bela melihat See ki, See ki pun melihat ke arah Bela, Anasya yang tak mengetahui See ki melihat siapa, berpikir untuk mengajak nya berdansa.
"Ayo kita berdansa, " ucap Anasya.
Tanpa menunggu See ki menjawab Anasya langsung menarik tangan See ki, untuk berdansa.
Mereka pun berdansa, saat berdansa See ki melihat Bela dan See han yang tengah berdansa,ada sedikit rasa cemburu di hati See ki, tapi karena dia begitu sangat menyayangi kakak nya, dia pun mencoba untuk mengikhlaskan Bela, jika bela mencintai kakaknya.
Saat disuruh bertukar pasangan dansa, tanpa sengaja bela berdansa dengan See ki.
Bela awalnya tak percaya See ki ada di situ juga,
"Kamu bilang tidak akan kesini, " ucap Bela
"Jika bukan karena Mama ku, aku juga tidak akan kesini, " ucap See ki
Setelah itu mereka kembali ke pasangan dansa masing masing.
Beberapa staf yang belum mengetahui See han dan See ki kembar identik, mereka sering salah mengenali mereka.
Karena See han sempat melihat See ki berbicara dengan Bela pun, mengajak See ki, ke luar ruangan sebentar untuk bertanya kepada adik nya itu.
"Apakah kalian sudah lama kenal, " ucap See han
"Belum kak, kami belum lama kenal, " ucap See ki
"Apa kamu menyukainya, "tanya See han lagi
Mendengar pertanyaan dari kakaknya itu See ki terdiam, tapi kemudian dia langsung menjawab.
" Tidak Kak, Kami hanya bersahabat saja, "ucap See ki
Setelah pembicaraan itu mereka kembali ke ruang acara, saat mereka baru tiba di ruangan See han melihat Bela yang mencari carinya.
" Apakah kamu sedang mencariku, "ucap See han
Bela yang terkejut karena tiba-tiba see han berada di belakang nya pun, memukul mukul dada bidang See han, See han pun langsung memeluk Bela.
See ki yang tak sengaja melihat mereka pun, memilih untuk keluar dari ruangan acara untuk menghindari mereka.
Saat See ki berjalan keluar, Anasya yang melihat See ki, mengikuti See ki keluar.
Anasya melihat See ki yang duduk sendiri sambil memandangi langit, Anasya pun mendekati See ki, See ki yang melamun terkejut dengan kedatangan Anasya.
"Kenapa kamu kesini, " ucap See ki
"Sama seperti kamu, menghindari keramaian, " ucap Anasya
Anasya tahu dari dulu See ki tak pernah menyukai nya, namun hal itu tak pernah membuat Anasya menyerah.
Karena See ki sangat suka melukis, anasya menawarkan kepada See ki untuk ikut bersamanya ke luar negeri, disana ada temannya yang bisa membantu See ki mewujudkan mimpi See ki mempunyai galeri yang besar.
See ki yang mendengar tawaran Anasya pun tertarik, selain itu See ki bisa mencoba melupakan Bela.
See ki menerima tawaran Anasya, See ki pun membicarakan kepada ayahnya, ayah nya setuju, tapi dengan syarat harus selesai dalam satu tahun, jika tidak maka See ki harus mau di jodoh kan dengan Anasya dan menjalankan bisnis mereka.
See ki pun menyanggupi persyaratan yang di berikan ayahnya.
Minggu depan See ki akan berangkat keluar negeri, dia pun pamit dengan kakak nya, kakaknya sangat tidak percaya dengan keputusan See ki, tapi See ki sudah memberi penjelasan kepada kakaknya itu.
Setelah berpamitan kepada kakaknya, dia ingin pamit dengan Bela, tapi saat akan menemui Bela, dia mengurungkan niatnya karena dia takut hal itu malah membuatnya sulit melupakan Bela.
Dia pun kembali pulang kerumah nya, sudah tiga hari See ki tidak pulang ke galerinya, galeri nya pun tampak sepi, karena teman See ki yang biasa menjaga juga sedang tidak berada disana.
Lalu keesokan harinya, Bela yang berangkat kerja, saat melewati jalan menuju galeri See ki, mencoba untuk singgah sebentar.
Saat bela tiba di depan galeri, galeri sepi dan di pintu tertulis tutup untuk sementara.
Bela pun kembali melanjutkan perjalanan nya ke tempat kerja.
Sesampainya bela di tempat kerja, See han sudah menunggu Bela, Bela hanya tersenyum melihat tingkah See han.
Lalu saat hendak pulang, See han menyuruh Bela menunggu nya, karena dia akan mengantar Bela pulang.
Bela pun menunggu nya, setelah lama menunggu akhir nya See han pun datang, setelah itu mereka pun langsung bergegas berangkat menuju rumah Bela.
Di perjalanan See han memandangi wajah bela, Bela yang merasa malu pun menutup wajahnya, lalu See han menahan tangan bela dan menarik Bela hingga mereka kini tidak ada jarak.
Mata mereka saling berpandangan, lalu perlahan wajah See han mendekat, saat wajah see han mulai dekat, Bela menutup matanya.
Saat Bela menutup matanya, See han langsung mencium kening Bela, setelah mencium kening Bela, See han pun tertawa melihat ekspresi Bela.
Pipi Bela seketika merah, karena malu, tak terasa mereka sudah sampai di rumah Bela, bela pun turun, saat Bela sudah masuk ke rumah nya, See han baru pergi meninggalkan rumah Bela.
Akibat kejadian di mobil membuat Bela menjadi tak bisa tidur, lalu tak lama ponsel bela berbunyi.
Ternyata itu adalah pesan dari See han.
"Apakah kamu merindukan ku, " ucap See han pada pesan itu.
Bela yang membaca hanya tersenyum, lalu tak lama kemudian See han kembali mengirim kan pesan.
"Aku tak bisa tidur, ayo keluar.
Saat membaca pesan kedua Bela langsung berlari untuk membuka pintu depan.
Benar saja sudah ada See han yang berdiri di depan pintu.
" Ayo ikut aku, "ucap See han
Tanpa menunggu jawaban Bela, See han menarik tangan Bela dan menyuruh nya masuk ke mobil.
" Kita akan kemana? "tanya Bela
" Ikut saja, nanti kamu pasti tahu, "ucap See han
Lalu setelah menempuh perjalanan jauh, sampailah mereka di sebuah vila.
Vila mewah itu merupakan vila milik keluarga See han, See han membawa bela masuk ke dalam vila itu, lalu saat tiba diatas Bela di suruh See han duduk di sebuah sofa, ternyata sofa itu sofa multifungsi, jadi bisa tidur di sofa itu.
Saat sudah menyetel posisi sofa itu, See han ikut berbaring di sebelah Bela.
Lihat ke atas, saat Bela melihat langit langit kamar itu ternyata langit kamar itu transparan, Bela bisa melihat langit dari dalam kamar.
Bela pun sangat senang, mereka pun mengobrol, lalu saat asyik mengobrol,ternyata Bela sudah tertidur, see han yang melihat Bela tertidur langsung menyelimuti Bela.
Lalu keesokan paginya, Bela terbangun, dia nampak panik, karena jika tidak buru buru dia akan terlambat masuk kerja.
Lalu muncul See han dari belakang Bela,
"Hari ini kamu libur saja kerja, aku ingin mengajakmu pergi,"ucap See han
Bela pun hanya bisa mengiyakan ucapan See han, karena jika memaksa pulang, Bela pun tak tahu jalan pulang ke rumah nya.
Selama di vila itu Bela di layani oleh pelayan yang ada disana.
Bela yang tak pernah merasakan dilayani, jadi merasa bingung, dia pun memilih untuk diam, karena semua sudah diatur oleh See han.Hinga malam tiba, See han sudah membelikan satu set gaun untuk Bela, See han menyuruh Bela memakai gaun itu.Bela pun menuruti ucapan see han, setelah Bela selesai memakai gaun, See han menyuruh asisten nya make over penampilan Bela.Setelah selesai See han di buat terpesona dengan perubahan Bela.Kemudian See han, langsung mengajak Bela ke sebuah restoran, saat di restoran Bela teringat dengan adik dan ibunya.Melihat ke khawatiran Bela, See han pun bertanya."Apa yang sedang kamu pikirkan, " ucap See han"Aku memikirkan Ibu dan adik adik ku, "ucap BelaMendengar Ucapan bela, See han menyuruh asisten nya untuk membeli makanan, dan pakaian untuk diantar ke rumah Bela.Ibu Bela yang tak tahu barang barang yang diantar ke rumah nya dari siapa pun bingung
Bela sengaja menitipkan surat pengunduran dirinya, karena dia tak ingin berjumpa dengan See han. Walaupun sebenarnya dalam hati nya dia sangat ingin bertemu, tapi dia sangat takut dengan ancaman tuan besar. Bela pun terpaksa harus meninggalkan kota dimana dia dilahirkan,untuk menghindari See han. Uang yang diberikan tuan besar tidak di terima oleh Bela, Bela memakai uang tabungannya untuk pindah. Setelah menitipkan surat pengunduran dirinya, Bela kemudian kembali kerumah untuk membereskan barang bawaan nya. Bela hanya membawa pakaian dan beberapa barang saja, sebagian barang yang ada di rumah nya, di berikan nya kepada para tetangga nya. Setelah selesai membereskan semua barang bawaannya, kini Bela, ibu dan kedua adiknya, menunggu mobil yang akan mengantarkan mereka. Sementara itu, setelah menerima surat pengunduran diri Bela, See han meminta asisten nya untuk mencari tahu keberadaan Bela.&nb
See han melajukan mobil nya menuju alamat tersebut,sekitar empat jam perjalanan See han pun sampai. Tapi, saat sampai di alamat yang diberikan Rizki, ternyata itu bukan lah rumah Bela. Sadar bahwa dirinya telah ditipu, See han dengan kesal kembali, See han ingin menemui Rizki untuk memberi perhitungan. See han sangat marah, dia melajukan mobilnya dengan kencang.tak butuh waktu lama, dia pun sampai dirumah Rizki. "Keluar kamu Rizki! " teriak See han Rizki yang berada dalam rumah nya pun ketakutan, dia tak berani jumpa dengan See han. Uang yang di berikan See han sudah habis di ambil oleh preman. See han yang marah menggedor pintu rumah Rizki. "Keluar kamu, atau aku bakar rumah mu ini! " ancam See han Takut akan ancaman See han, Rizki pun keluar, dengan kepala tertunduk tanda bersalah dan takut. "Maaf, sebenarnya aku pun tak tahu, tapi aku butuh uang, " ucap Rizki
Saat See han sedang di panggil oleh ibunya, ternyata Bela pergi mengambil beberapa bunga untuk dia rangkai sebagai pelengkap dekorasinya. Bela belum mengetahui wanita yang meminta dia mendekorasi adalah Khalisa,wanita yang akan dijodohkan kedua orangtua See han, sebenarnya hanya ayah See han yang menginginkan perjodohan ini. Ibu See han, yaitu Nyonya Dian yue tidak pernah memaksa anaknya untuk dijodohkan. Sementara Bela mengambil bunga untuk dekorasi, Qori membantu Bela membersihkan ruangan dekorasi. Saat ini kedua orangtua Khalisa dan See han sedang membicarakan acara pertunangan Khalisa dan See han yang akan dilaksanakan minggu depan, Namun karena Khalisa sudah menyiapkan segala sesuatu nya, akhirnya acaranya dilaksanakan besok. See han yang tak menginginkan pertunangan ini hanya bisa diam, saat ini dia sedang memikirkan bagaimana caranya agar dia tak jadi bertunangan. See han belum berhasil menemu
Saat mendengar ketukan di pintu, Bela langsung berbegas membuka pintu.Saat Bela membuka pintu, ternyata itu bukan See han, melainkan Khalisa. Khalisa yang marah karena pertunangannya dengan See han batal, ingin memberi perhitungan dengan Bela.Saat Khalisa ingin menampar wajah Bela, Tiba-tiba Ada tangan yang menahan tangan Khalisa.Saat Khalisa melihat siapa yang menghalangi nya ternyata itu adalah See han, See han menahan tangan Khalisa dengan erat hingga tangan Khalisa sakit."Tidak boleh ada satu orang pun,yang boleh menyakiti Bela. " ucap See hanKhalisa yang mendengar itu, semakin marah, dia menarik tangan nya yang di pegang oleh See han.Dengan amarah yang mengebu gebu, dia pergi meninggalkan rumah Bela.Namun Khalisa belum menyerah, dia memikirkan cara bagaimana dia bisa merebut See han, dan menyingkirkan Bela.Khalisa langsung melaju kan mobilnya dengan kencang, saat tiba
Sementara itu, kini Bela dikurung di sebuah rumah.Bela mencoba berteriak minta tolong, tapi percuma rumah itu dipinggiran kota, dan merupakan rumah yang sudah tak terpakai.Bela sangat takut, dia menjerit ketika tikus mendekat kearah nya, tak lama kemudian, masuk seorang laki-laki tua, bersama dua anak buah nya.Bela sama sekali tidak mengenali pria itu,ternyata pria itu adalah Papa Khalisa.Papa Khalisa memperingatkan Bela agar menjauhi See han,jika dia masih ingin hidup.Bela bukan takut tak bisa lagi berjumpa dengan See han, yang dia takutkan saat ini adalah tak bisa bertemu ibu dan kedua adiknya yang masih kecil.Bela pun berjanji untuk menjauh dari See han,setelah menandatangani surat perjanjian Bela, di kembalikan kerumah nya.Begitu sampai dirumah,Bela langsung masuk, melihat Bela pulang,Ibu dan adik adik Bela sangat senang."Darimana saja kamu, Nak? "tanya ibu nya." Tadi
Saat Bela tengah bingung,asisten See han melihat kekhawatiran di mata Bela.Asisten See han berkata pada Bela,akan menjamin keselamatan Bela.Namun yang Bela pikirkan bukan hanya keselamatannya, melainkan juga keselamatan Ibu dan kedua adiknya.Ternyata asisten See han sudah mempersiapkan semuanya, selama Bela membantu mengembalikan ingatan See han, Bela akan tinggal di sebuah rumah yang hanya asisten See han dan See han yang tahu.Setelah Bela menyetujui, asisten See han dan semua staf bawahannya, mengikuti Bela untuk menjemput, Ibu dan kedua adik Bela.Tak ingin dicurigai, Bela meminta beberapa orang saja yang menemaninya.Setelah sampai dirumah Qori, Bela mengajak Ibu dan kedua adiknya untuk ikut, Qori juga diminta Bela untuk ikut, tapi Qori tak bisa meninggalkan rumahnya.Setelah itu Bela, ibunya dan kedua adiknya pun pergi kerumah yang sudah di tunjuk oleh asisten See han.Ib
Khalisa membawa Bela keluar dan mencoba mendorong Bela ke sungai.Saat Bela akan didorong ke sungai, See han yang ternyata mengikuti mobil Khalisa sampai jembatan itu, menghentikan perbuatan Khalisa."Hentikan! " teriak See han.Khalisa yang menderngar suara See han, tiba-tiba terdiam mematung."A-apa yang kamu lakukan disini, " tanya Khalisa gugup."Harusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kamu lakukan. " ucap See han.Khalisa yang ketahuan oleh See han, sedang mencari alasan yang dapat menyelamatkan dirinya.Bela yang hampir didorong ke sungai, hanya terdiam, takut Khalisa semakin nekat.See han berjalan kearah Khalisa dan Bela,saat sudah berada di dekat Khalisa dan Bela, See han lalu menarik Bela ke arahnya."Aku peringatkan, jangan pernah lagi kamu mengganggu Bela.dan aku minta agar kamu melepaskan temannya, jika tidak akan aku pastikan kamu akan membusuk di penjara. " anc