Share

Bab 5

Apa sebenarnya yang sedang mereka lakukan di dalam? Bukankah tadi Nisa sedang memasak di dapur? Kenapa sekarang sudah di kamarnya?

Ingin rasanya mendobrak pintu kamar ini. Walaupun mungkin pemandangan di dalam akan membuatku hancur dan terluka.

"Makanya, kalau masak tuh hati-hati. Masa ngiris timun aja sampai tangan ikut keiris. Jadinya berdarah kan?"

Suara Mas Fahri terdengar begitu perhatian pada istri pertamanya itu.

Ternyata Mas Fahri hanya sedang mengobati luka Nisa. Ah, kenapa pikiranku jadi kemana-mana? Aku tidak sanggup kalau harus berlama-lama seperti ini. Bisa-bisa aku g*la dan masuk rumah sakit jiwa.

Segera kuteruskan langkah yang tadi sempat tertunda. Menyeduh teh melati dengan sesendok gula pasir. Aromanya begitu menenangkan.

Di meja makan sudah terhidang nasi goreng tanpa kecap, lengkap dengan telur ceplok, sosis, dan irisan timun. Ternyata Nisa pun tahu makanan kesukaan Mas Fahri. Ah, tentu saja. Bukankah Nisa sudah lebih lama hidup bersama Mas Fahri? Sepertinya, aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status